Sabtu, 08 Maret 2014

Rumah PeKa Tepis Anarkisme Mahasiswa Makassar

Laporan | Sulkia Reski/Mag
Washilah Online--Kesan anarkis mahasiswa Makassar memang sulit untuk dihapuskan. Mahasiswa Makassar dipandang sebagai pendemo oleh masyarakat diberbagai daerah. Bahkan aksi damai dan anarkis mahasiwa makassar senantiasa diberitakan pada layar kaca melalui media-media nasional. Kesan anarkis mahasiswa perguruan tinggi yang ada di Makassar ini telah lekat dalam benak masyarakat Indonesia terutama dikalangan mahasiswa lainnya.

Teguh adalah contohnya, ia dicap sebagai mahasiswa pergerakan saat tes wawancara di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Namun akhirnya mahasiswa lulusan UIN Alauddin Makassar ini dapat menghapus kesan tersebut saat bergabung disalah satu lembaga sosial sahabat pulau. Sahabat pulau inilah yang menjalin kerja sama dengan rumah pelangi kardus (peka), salah satu lembaga sosial yang menangani anak jalanan yang ada di kota Makassar.

Rumah peka dan sahabat pula melakukan kerjasama dalam bidang sosial ini. Bentuk kerjasama kedua lembaga ini misalnya, sahabat pulau memberikan bantuan buku dan alat tulis bagi anak bangsa binaan rumah peka. Selain itu rumah peka ikut serta dalm kegiatan volunteer camp yang diadakan sahabat pulau, rumah baca dari berbagai daerah di Sul Sel dan Sul Sel Institut, dan TNI Angkatan Laut.

Dalam acara volunteer camp inilah rumah peka dapat berkenalan dengan salah seorang petinggi angkatan laut Kolonel Adi Suyoso. Selain itu dapat bertemu dengan seorang relawan dari Selayar bernama Cawi yang telah memberdayakan masyarakat di desa tempatnya tinggal. Cawi juga menawarkan kunjungan ke pusat kegiatannya di Selayar bagi rumah peka.

Dalam sambutannya Kolonel Adi Suyoso menyampaikan dukungannya atas rumah peka yang peduli terhadap anak jalanan. “Saya yakin bahwa mahasiswa Makassar itu tidak hanya bisa berbuat anarkis, contohnya rumah peka yang mau menunjukkan aksi nyata yang bisa bermanfaat bagi bangsa,” ungkapnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar