Minggu, 17 Agustus 2014

Washilah On Weekend (WOW): Malino

Laporan: Ahmad Muhammad Qomar 

Kesibukan sebagai wartawan kampus tidak lantas membuat kru Washilah melupakan masa akhir pekannya untuk bersantai. Malino adalah salah satu tempat rekreasi di akhir pekan yang dekat, murah, dan tentu saja menyenangkan.

Pagi hari kami berkumpul di rumah Jusfaega di daerah Paccinongan. Tempat yang strategis untuk memulai perjalanan menuju ke Malino, sabtu (16/08). Perjalanan kali ini hanya diikuti oleh lima kru Washilah: Luqman Zainuddin, Asrul, Hikmawati, Jusfaega, dan saya sendiri. Rombongan kami memang sedang berjumlah sedikit karena sebagian kru sudah kembali berlibur di kampungnya masing-masing.

Pendakian di jalan Pattalasang yang cukup berbahaya
Perjalanan kami dimulai pukul 08.40 wita. Untuk menghemat jarak tempuh perjalanan kami ke Malino, yang terhitung berjarak 90 Km dari kota Makassar, kami mengambil jalur Samata – Pattalasang. Meskipun memotong jalan hingga 20 Km dan melalui jalan lurus bin mulus, tapi kami juga harus menemui kesulitan saat harus melalui pendakian Pattalasang. Pendakian ini terhitung curam, berbatu, dan berdebu, bahkan pada musim hujan menjadi sangat licin. Sehingga tidak jarang banyak pengendara motor yang terjatuh saat menaiki pendakian ini.

Jalur ini Samata – Pattalasang memang menjadi alternatif bagi setiap pengendara yang ingin menuju atau melewati Malino. Kebanyakan yang sering memakai jalur ini adalah para pendaki yang menuju ke Lembah Ramma atau Gunung Bawakaraeng, dan sejumlah truk pengangkut pasir atau batu dari dan ke Malino.

Karena jalan yang masih sangat berbahaya, Jusfaega dan Hikmawati, harus turun dari boncengan dan berjalan kaki hingga ke puncak pendakian. Terlihat sejumlah warga membantu para pengendara yang melewati pendakian itu sambil menyodorkan kotak sumbangan perbaikan jalan. Terlihat di ujung jalan ada palang batu yang menghalangi jalan. Palang yang sengaja dipasang sejak awal Agustus itu, hanya dapat dilalui oleh motor. Sementara mobil dan truk yang akan melewati jalur itu, harus mengambil jalur poros Malino – Sungguminasa. Menurut warga setempat, pemerintah sudah menjanjikan perbaikan jalan sejak bulan Mei namun masih belum terealisasi. Sehingga sebagai bentuk protes, warga memasang palang tersebut.

Bentuk protes warga Pattalasang atas janji pemerintah
Di pertengahan jalan sempat juga menyaksikan perlombaan maraton. Lomba maraton itu digelar dalam rangka peringatan dirgahayu ke 69 Republik Indonesia (RI), yang tepat jatuh tanggal 17 Agustus 2014, esok hari. Kami harus berjalan pelan agar tidak mengganggu proses lomba yang memang jalur maratonnya adalah di jalan poros Malino.

Malino adalah salah satu daerah bagian dari  kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Malino yang dijuluki sebagai Kota Bunga, memang memiliki banyak pilihan tempat wisata. Mulai dari wisata kebun sampai wisata pemandian, yang tentunya dilengkapi dengan panorama alam yang indah dan menyejukkan. Jalanan panjang yang memiliki banyak tikungan dan sedikit berbahaya, justru ditunjang dengan aspal mulus, meski kami juga menemui beberapa lubang jalan dan kendaraan yang melaju kencang, membuat kami tetap harus waspada.

Monumen kota Malino
Sepanjang melintasi jalur poros Malino, kami disuguhkan dengan pemandangan perbukitan. Pohon-pohon hijau tumbuh dengan subur di sebelah kiri jalan, sementara di sebelah kanan terbentang lembah dengan aliran sungai yang menuju ke bendungan Bili-Bili. Aroma khas udara sejuk mulai terasa saat kami memasuki perbatasan kota. Sebelum tiba di kota, kami beristrahat sejenak di monumen Kota Malino. Tempat itu memang sering dijadikan persinggahan sebagian pengendara sekedar untuk berfoto.

Tujuan pertama kami adalah di wisata kebun strawberi. Ada banyak kebun strawberi di Malino, mulai dengan harga tiket masuk Rp 5000 hingga Rp 20000. Kami memilih salah satu kebun strawberi yang tidak terlalu luas namun memiliki latar pemandangan indah, Agro Wisata Strawberi. Tempatnya terletak daerah Lemo-Lemo, Tinggi-moncong, sekitar 4 Km dari jantung kota, dengan tiket masuk Rp 10000 per orang. Tempat itu juga memperbolehkan pengunjung memetik sendiri buah strawberi, dengan harga Rp 1000 per buah.
Bersama pengelola kebun strawberi, Daeng Summang (ketiga dari kanan).
Pengelola kebun strawberi, Daeng Summang, menjelaskan bahwa kebun miliknya tersebut baru dibuka tahun 2014 ini. Tidak hanya kebun strawberi, dia juga memiliki kebun markisa yang berada di belakang kebun strawberi.

“Kalau mau masuk kebun markisa bisa ji lewat kebun strawberi, tapi belum dibuka saat ini, karena markisanya belum berbuah,” ungkap daeng Summang. Kebun markisa hanya berbuah tiga kali setahun, sekitar bulan Oktober, Februari, dan Juni. Sedangkan strawberi berbuah sepanjang tahun.

Dia menambahkan, saat musim markisa berbuah, pengunjung hanya akan membayar satu tiket, dan sudah dapat menikmati kebun strawberi dan kebun markisa sekaligus. Rencananya, kebun strawberinya itu masih akan diperluas di daerah bukit.

Kebun strawberi, tidak hanya memanjakan mata tapi juga memanjakan lidah
Kami menghabiskan waktu lebih dari satu jam untuk berjalan-jalan di sepanjang kebun dan memetik sekaligus mencicipi beberapa buah strawberi yang memikat. Rasanya segar dan cukup manis. Tidak lupa pula, kamera lengkap tripodnya, mengabadikan momen kami di kebun strawberi tersebut.

Selepas dari kebun strawberi, kami menuju kembali ke kota. Tujuan berikutnya adalah wisata hutan pinus. Tetapi sebelumnya kami harus singgah di masjid dekat wisata hutan pinus untuk sholat karena saat itu sudah masuk waktu zuhur.

Wisata hutan pinus sendiri teletak 2 Km dari kota Malino, dan termasuk dalam kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Malino yang luasnya + 3.500 Ha. Untuk masuk ke dalam sana, pengunjung hanya perlu mengocek receh sebesar Rp 3000 per orang. Tempat wisata ini telah dimanfaatkan oleh pemerintah daerah (pemda) kabupaten Gowa untuk menambah reribusi daerah. Saat ini tempat itu dikelola langsung oleh Hasan Sayuti bersama istrinya, Sahriah daeng Sompa, yang bekerja di dinas pariwisata daerah.

Di dalam tempat wisata, pengunjung dapat menikmati beberapa macam hiburan seperti menunggang kuda, flying fox, paint ball war, dam sejumlah fasilitas permainan outbond lainnya. Jajaran pohon pinus dan aneka tanaman liar berbunga indah, melengkapi eksotisme tempat wisata tersebut. Sayangnya setelah beristrahat sejenak, kami tidak bisa langsung memanfaatkan fasilitas wisata yang tersedia karena tiba-tiba gerimis mengguyur. Kami pun memilih berteduh di salah satu rumah-rumah makan yang berjejer sepanjang jalan, di seberang pintu masuk wisata hutan pinus.

Di setiap rumah makan itu kami menjumpai salah satu menu yang selalu tersedia sepanjang tahun, yaitu jagung rebus dan jagung bakar. Lengkap dengan sambal garam, setongkol jagung rebus sudah cukup mengganjal perut kami. Usai menyantap jagung rebus, gerimis berhenti, dan kami langsung beranjak kembali ke dalam hutan pinus.

Wisata hutan pinus tidak hanya sering digunakan oleh wisatawan luar, karena areanya yang cukup luas, tempat itu juga biasa digunakan oleh tentara untuk latihan. Saat itu kami dapat mendengar desingan peluru karena memang sedang digunakkan oleh tentara untuk latihan menembak.

Pengunjung yang ingin merasakan bagaimana menunggang kuda hanya membayar Rp 10000 satu kali putaran mengelilingi setengah hektar hutan atau Rp 75000 tiap satu jam. Fasilitas lainnya, seperti flying fox satu kali turun seharga Rp 20000, sedangkan untuk paint ball war dalam satu kali permainan seharga Rp 80000 per kepala.

Salah seorang petugas pengelola wisata, Winni, mengaku kalau pada akhir pekan seperti ini, pengunjung yang datang rata-rata 200 orang. Sementara pada tanggal merah (hari libur, red), pengunjung bisa lebih banyak lagi.

“Paling banyak yang datang itu kalau tahun baru, karena ada pertunjukan kembang api. Jadi buka ki sampai malam di sini,” ujarnya. Katanya, wisata hutan pinus ini dibuka dari pukul 08.00 sampai 17.00. “Karena jam lima, dibersihkan mi ini tempat,” tandasnya.
Bersama petugas wisata hutan pinus, Winni (kedua dari kiri).
Malino memang memiliki banyak tempat wisata unggulan lainnya, seperti air terjun Takapala’, permandian Lembah Biru, air terjun Tangga Seribu, hingga kebun teh yang dikelola oleh perusahaan teh. Tidak hanya memiliki kawasan hutan lindung, daerah Malino juga memiliki aneka ragam hayati lain berupa satwa lindung seperti kera hitam, biawak, jalak kerbau, raja udang, dan burung gelatik.

Sayangnya, karena hanya meluangkan waktu satu hari kami belum sempat mendatangi beberapa tempat wisata lainnya. Padahal kami sebelumnya berencana akan mengakhiri jalan-jalan kami di air terjun Takapala’. Namun karena kami sudah harus tiba di Makassar sebelum pukul 17.00 wita, jadi saat arloji kami menunjukkan pukul 14.40, kami memutuskan untuk segera kembali ke Makassar. Waktu tempuh perjalanan Makassar – Malino sendiri memakan waktu hingga dua jam.

Dari perjalanan kami kali ini, walau tidak banyak tempat yang dapat kami kunjungi, kami tetap dapat sedikit melepas penat atas kesibukan menjalani rutinitas sebagai wartawan di kampus. Berikutnya, rencana kami bulan depan adalah mengunjungi tempat wisata di Kajang.

Kamis, 14 Agustus 2014

Prof Qasim Mathar: Prof Faisal Bhakti Menang Tanpa Lawan Di atas Ring

Washilah – Pemilihan Rektor UIN Alauddin Makassar baru saja usai. Namun masih menimbulkan beberapa perdebatan. Bukan lagi menjadi rahasia dikalangan masyarakat UIN bahwa ada dua kubu besar yang tengah bertarung. Kubu dari nomor urut satu yang mengusung Prof Faisal Bhakti dan Kubu dari nomor urut empat yang mengusung Prof Mardan M Ag. 

Perdebatan dimulai dengan penggunaan statuta lama saat pilrek berlangsung. Sementara salah satu kubu yakni kubu nomor urut empat menginginkan statu baru yang dijadikan pedoman pada pilrek kali ini. Namun statuta lama tetap dipergunakan. Prof Mardan M Ag mengungkap, saat pagi sebelum pilrek ia dan beberapa guru besar menunggu adanya sk untuk beberapa guru besar yang namanya tidak ada dalam statuta lama namun ada dalam statuta baru. Ia dan beberapa guru besar menunggu, namun SK tak juga datang jadi ia mengambil inisiatif untuk tidak ikut pada pilrek saat itu. 

Sementara itu, diruangan senat, anggota senat yang ada sebanyak 26 orang dan hanya satu orang dari pihak Prof Mardan. Kehadiran 26 anggota senat sendiri tidak memenuhi syarat pilrek. Karena anggota senat haruslah 2/3 dari anggota senat yang ada di UIN Alauddin Makassar. Namun ketua PSCR mengklaim bahwa saat akan diadakan pemilihan para anggota senat masih menunggu kehadiran anggota senat lain dan terus menghubungi mereka. Jadi terdapat 25 suara, 24 suara untuk nomor urut satu dan 1 suara batal karena memilih dua calon. 

Mantan rektor Prof Azhar Arsyad juga turut berkomentar tentang penggunaan statuta lama yang dianggap melanggar aturan karena statuta baru sendiri sudah ada. “Statuta baru ini juga telah digunakan di beberapa universitas lain yang hendak mengadakan pemilihan rektor” ungkapnya heran karena di UINAM tak digunakan. Menurutnya siapa yang akan ia pilih nanti bukanlah urusan utama. Yang terpenting adalah pimpinan mesti mengindahkan aturan yang ada. Ia bisa saja memilih nomor urut lain, bisa juga memilih Prof Mardan. 

Sementara itu Prof Qasim Mathar sedikit mengeluarkan komentar yang pedas, “ Faisal Bakti bisa kita umpamakan petinju yang menang diatas ring tanpa adanya penantang”. Ia juga menganggap pemilihan tanpa mengindahkan statuta baru telah melanggar aturan. 

Dan juga kubu Prof Mardan telah siap mengajukan kepada kementerian agama untuk memeriksa apakah ada pelanggaran saat pilrek di UIN Alauddin Makassar. Semua akan dilakukan secepat mungkin, tegas Prof Qasim Mathar beserta beberap guru besar lainnya saat melakukan konferensi pers, senin (10/08) di ruang rapat senat Fakultas Adab dan Humaniora

Selasa, 12 Agustus 2014

Fenomena ISIS Seret Nama UIN



Washilah – Fenomena kemunculan Islamic State Of Iran and Syiriah (ISIS) melalui situs youtube menuai banyak reaksi dari berbagai pihak. Kemunculan ISIS sendiri awalnya tak begitu menarik perhatian. Barulah setelah beberapa media nasional ternama memberitakan, lantas respon dari banyak kalangan mulai muncul. Mulai dari pemblokadean oleh pemerintah, penghapusan tanda-tanda ISIS yang tersebar dibeberapa wilayah, hingga adanya intruksi bagi pihak kepolisian dan TNI untuk senantiasa waspada dan terus mengawasi gerak-gerik ISIS.

Tanggapan berlebihan yang diperlihatkan oleh masyarakat memanglah beralasan. Menurut berbagai pihak, ISIS dianggap membahayakan masyarakat Indonesia dengan alasan ingin menegakkan khilafah di bumi pertiwi. Keinginan ISIS ini dianggap tidak cocok dengan kebineka tunggalikaan rakyat Indonesia. Paham ISIS juga dianggap bisa menimbulkan perpecahan dalam diri bamgsa Indonesia. Rakyat Indonesia sendiri menganut berbagai agama dan budaya. Sementara keragaman yang ada tersebut tidak bisa jika hanya ingin menegakkan Islam saja.

Dilain pihak, Drs Iftitah Jafar Phd tidak terlalu menganggap ISIS sebagai ancaman besar bagi bangsa Indonesia. Menurutnya media terlalu menggembor-gembor ISIS yang bisa mengancam persatuan bangsa. Iftitah juga menganggap ISIS sulit diterima oleh rakyat Indonesia. Rakyat dianggap sudah sangat pandai untuk menilai mana paham yang baik dan buruk serta bisa diterima masyarakat luas. Selain itu, ISIS tidak mungkin diterapkan di Indonesia. ISIS memanglah cocok diterapkan di negara-negara yang tengah bergolak seperti Syiriah dan Iran. Menurutnya masyarakat yang tengah bergolak akan mengahsilkan kubu-kubu yang ingin dominan dan bisa berkuasa. sementara inilah yang berlaku untuk ISIS yang awal kemunculannya dari negara yang tengah dalam suasana yang bergolak.

Dosen Ilmu Al Quran fakultas Dakwah dan Komunikasi yang telah menyelesaikan masternya di universitas MC Gill Canada ini menganggap ISIS yang tengah banyak diperbincangkan saat ini bukanlah suatu tindakan yang terlalu berbahaya. Menurutnya video ISIS yang telah tersebar hanya merupakan bentuk dukungan atas Iran dan Syiriah. “sejauh pemerintah bisa menangani dan terus mengawasi perkembangan ISIS di masyarakat luas, saya kira ISIS ini tidak mengancam” tegas Iftitah. Mengenai ISIS yang dipandang sebagai tindak terorisme, Iftitah menanggapi lain. Menurutnya ISIS saat ini tidak bertindak yang berbahaya. ISIS Indonesia lebih menunujukkan partisipasi. ISIS akan jauh lebih berbahaya jika yang terlibat adalah pihak militer yang memiliki persenjataan lengkap. Sejauh ini, menurutnya ISIS masih beranggotakan masyarakat biasa. Walaupun tidak menutup kemungkinan para anggota ISIS bisa mempergunakan senjata. Namun ia memandang jihad di Indonesia belumlah sekeras jihad pada wilayah-wilayah yang tengah bergolak.

Ditengah pemberitaan ISIS yang membuat takut masyarakat atau pun menimbulkan respon berlebih, nama UIN juga ikut terangkat kepermukaan. Pasalnya, terungkap fakta bahwa Muhammad Al Indonesi ternyata mantan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) FDK. Berbagai pihak menuding kampus berbasis islam bisa menjadi lahan empuk perkembangan ISIS. Iftitah sendiri menganggap lain, menurutnya ISIS malah akan sulit berkembang di dunia kampus. Karena kampus tak lagi mengajarkan islam murni seperti dalam benak beberapa militan Islam. Islam yang diajarkan UIN lebih kearah islam modernitas dan bisa menerima perbedaan dan mampu hidup berdampingan dengan baik.
Bukanlah soal ada anggota ISIS yang ternyata pernah mengenyam pendidikan di bangku Universitas Islam. 

Faktanya Muhammad yang juga nama samaran tak menyelesaikan studinya di kampus. Iftitah menambhankan bahwa, justru arela pesantren jauh lebih gampang menjadi lahan perkembangan ISIS.
Iftitah Jafar juga hanya mengharapkan adanya tindakan pengawasan dari pemerintah dan agen intelejen yang bisa bekerja lebih ekstra untuk mengawasi perkembangan ISIS. Karena dengan pihak-pihak yang bekerja ekstra inilah masyarakat bisa terlindung dari berbagai doktrin yang bisa menyesatkan. Selain itu media yang selama ini banyak meyiarkan ISIS bisa jadi hanya berlebih-lebihan dan juga bisa jadi berita ISIS hanya pengalihan isu untuk beberapa kasus agar tak terlalu menarik perhatian masyarakat luas.

Laporan | Sulkia Reski

Senin, 11 Agustus 2014

Pengumuman UMM 2014 UIN Alauddin Makassar

Prof Ariffudin: Istri Saya Tidak Mau Jadi Ibu Rektor

Washilah -- Salah satu kandidat calon rektor yang turut bertarung dalam memperebutkan bangku kekuasaan tertinggi UIN Alauddin Makassar Frof Ariffudin Ahmad sempat memberi statemen setelah pemilihan rektor kamis (07/08).

Ditemui di ruangannya, ia memberikan pengakuan pada beberapa jurnalis yang akan mewawancarainya pasca pemilihan. Dalam wawancara tersebut ia mengaku mendapat tentangan dari istrinya. “Istri saya kaget dan bilang kesaya, silahkan cari perempuan yang mau jadi ibu rektor” ungapnya sambil sedikit tersenyum. Ia mengungkap bahwa larangan istrinya untuk menjadi rektor karena istrinya adalah orang yang sangat pandai bersyukur. Selain itu istri dekan fakultas Ushuluddin, Filsafat, dan Ilmu Politik ini tidak ingin suaminya mengambil tanggungjawab yang kedepannya bisa menimbulkan banyak masalah.

Prof Ariffudin sendiri menghargai pilihan istrinya dan ia memilih untuk mengalihkan suaranya pada calon rektor nomor urut satu Prof Faisal Bakti. Ia menganggap sosok Prof Faisal Bakti memiliki visi misi yang sangat bagus bahkan lebih daripada yang ia paparkan pada debat rektor. ia mengaku memilih calon lain menggunakan hati nuraninya dan berharap progres yang lebih baik untuk UIN Alauddin Makassar kedepannya.

Kamis, 07 Agustus 2014

Prof Faisal Bakti Utamakan Perbaikan Infrastruktur

Prof Faisal Bakti (Pertama dari Kanan) Bersama Calon Rektor
Washilah--Usai meraih suara terbanyak pada pemilihan Rektor UIN Alauddin, kandidat nomor 1, Prof DR Faisal Bakti MA, saat melakukan konfrensi pers, mengungkapkan kalau hal utama yang akan dia lakukan nantinya adalah memperbaiki infrastruktur rusak serta penataan halaman kampus agar lebih nyaman dan indah dipandang.

“Hal utama yang akan saya lakukan setelah dilantik nanti ialah memperbaiki infrastruktur, misalnya perbaikan WC, jalanan dan penataan halaman kampus agar lebih nyaman” paparnya saat memberikan keterangan pers dihadapan wartawan.
 
Selain itu dia juga akan melakukan perbaikan kurikulum yang bersifat Internasional sehingga bisa bersaing dengan universitas terkemuka di Indonesia.
 
Hal ketiga yang akan dilakukan alumni Fakultas Adab dan Humaniora ini adalah melakukan kerjasama baik sifatnya nasional maupun Internasional untuk kemajuan UIN Alauddin Makassar.
 
Program yang keempat yang akan ia lakukan ialah dia bertekad untuk melahirkan sarjana-sarjana handal yang mampu mengharumkan nama baik UIN Alauddin Makassar.

Menurut ketua Panitia Seleksi Calon Rektor (PSCR), Dr Salehuddin Yasin MA, meski telah meraih suara terbanyak, keputusan akan kembali dikirim ke pusat. "selanjutnya pusat yang akan tentukan," kata dia saat mendampingi Prof Dr Faisal Bakti MA.


Laporan | Asrul

Rektor UIN Pantau Langsung Peserta UMM

Rombongan Birokrasi UIN Alauddin Saat Memantau (Asrul)

Washilah--Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Dr Qadir Gassing HT MS beserta rombongan memantau langsung pelaksanaan Ujian Masuk Mandiri di empat tempat berbeda.

Tempat pertama yang dikunjungi birokrasi kampus yakni Kampus II UIN Alauddin yang kemudian dilanjutkan ke Universitas Muhammadiyah Makassar, lalu berlanjut ke kampus I UIN Alauddin Makassar dan terakhir di MAN MODEL Makassar.
“Dari hasil pantauan yang kami kunjungi di empat tempat pelaksanaan ujian bersama rombongan semuanya berjalan lancar”  jelasnya saat memberikan keterangan pers setelah melakukan kunjungan.

Laki-laki kelahiran Takalar ini juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar  beserta jajarannya yang memberikan sambutan sangat luar biasa kepada rombongan tim pemantau ujian.

“Kami sangat merasa tersanjung atas sambutan luar biasa yang diberikan oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar kepada rombongan kami” ucapnya.

Laporan : Asrul

Dr dr Armyn Nurdin Nakhodai FIK

Dr dr Armyn Nurdin (Dua Dari Kiri)
Washilah--Udara segar berhembus di Fakultas Ilmu Kesehatan, setelah beberapa bulan hanya dipimpin oleh pelaksana Tugas, Rabu (06/08) kemarin, berdasakan surat keputusan Rektor UIN Alauddin Makassar nomor Un.06.2/Kp.07.6/672/2014, akhirnya mengangkat Dr dr H Andi Armyn Nurdin MSc menjadi Dekan pada fakultas tersebut, masa bakti 2014-2018.

Pengambilan sumpah jabatan dan pelantikan dilakukan di gedung Rektorat lantai IV, yang dipimpin langsung Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Dr Qadir Gassing HT MS.

Dalam arahan Prof Dr Qadir Gassing HT MS mengharapkan visi misi yang dipaparkan bisa terealisasi dalam waktu empat tahun kedepan. “Jika Visi misi yang disampaikan itu berjalan sepenuhnya dalam jangka waktu empat tahun sangat luar biasa buat UIN Alauddin dan Fakultas Ilmu Kesehatan” harapnya.

Laporan | Asrul 

Bayar SPP UINAM via BNI Internet Banking

Dulu sudah pernah saya ulas cara bayar spp uin alauddin Makassar via internet bangking http://www.al-alauddin.com/2013/02/bayar-spp-uin-alauddin-sudah-bisa-lewat.html, namun beberapa waktu lalu BNI melakukan upgrade sistem, sehingga pembayaran SPP via Internet Banking-pun mengalami sedikit perubahan, makanya saya buat kembali ulasannya.

Pertama kali saya mecoba bayar spp via internet Banking pada Februari 2013 lalu, semester selanjutnya saya kembali mencoba, namun tidak lagi bisa, karena upgrade sistem yang belum rampung pada saat itu. Nah semester ini (GASAL 2014-2015) saya kembali mencoba bayar spp via internet Banking dan Alhamdulillah Sukses.

Berikut caranya:
  1. Agar bisa melakukanpembayaran SPP via ibank teman-teman harus merupakan nasabah BNI dan sudah mengaktifkan internet banking dari menu e-banking, serta memiliki token (alat Pembuat kode) untuk transaksi
  2. Buka internet banking dari https://ibank.bni.co.id dan login seperti biasa
  3. Buka menu pembelian / pembayaran > Biaya Pendidikan > OK
  4. Pilih Tipe layanan : Pembayaran
    Perguruan Tinggi : UIN Alauddin Makassar
    Nomor Tagihan : NIM Anda
    Rekening Debet : Pilih No. Rekening mana yang ingin Anda gunakan
    Pilihan Pembayaran : Wajib
  5. Selanjutnya, masukkan kode respon dari token

     
  6. Selesai, nah tinggal menyimpan file
    sebelah kanan bawah, Format File Unduhan pilih PDF file
    Kemudian Klik pada icon download seperti pada gambar
  7. Sudah terdownload dalam format PDF

  8. Transaksi sukses.. karena transaksi sukses saatnya menyimpan bukti pembayaran, biar leih aman  simpan bukti pembayaran tersebut di situs penyimpanan seperti 4shared, dropbox atau lainnya
     
Nah itu dia caranya, semoga bermanfaat.


Rabu, 06 Agustus 2014

Prof Qadir Gassing: Maba Harus Seimbang Kapasitas Dosen dan Ruangan

Meja perkuliahan yang dijadikan penahan jendela  
Washilah--Kuota penerimaan Mahasiswa Baru (Maba) meningkat dari tahun ke tahun. Hingga pada TA 2014/2015 UIN Alauddin hanya memaksimalkan kuota sebanyak 5.000 orang. Diantaranya, kuota penerimaan SNMPTN sebanyak 1.250 orang, SBMPTN sebanyak 750 orang, SPAN sebanyak 1.250, UMPTAIN sebanyak 750 orang dan UMM sebanyak 1.000 orang.

"Dalam empat tahun terakhir, kenaikan peminat kampus UIN Alauddin Makassar sangat spektakuler. Saya merasa kepercayaan masyarakat UIN Alauddin semakin meningkat," kata Rektor UIN, Prof Dr  Qadir Gassing HT MSi pada konferensi pers. Rabu (07/08).

Mengingat besarnya jumlah Maba tahun 2013 lalu yang mencapai 5516 orang membuat civitas akademika merasa kekurangan dosen apalagi ruang perkuliahan. Oleh karena itu, Prof Dr Qadir Gassing menyarankan kepada para dekan fakultas agar tidak terlalu berharap mendapatkan mahasiswa baru yang terlampau banyak.

"Jangan terlalu bermaksud untuk menerima mahasiswa banyak. Karena prinsipnya, sedikit atau banyak itu sama saja. Tapi kalau ruangan kita mencukupi, dosen kita mencukupi, itu tidak masalah. Jadi, larangan untuk menerima mahasiswa baru karena dibatasi oleh dosen dan ruangan," jelasnya.

Selain itu, Wakil Rektor bidang Akademik, Prof Dr Ahmad M Sewang MA. mengatakan bahwa tahun ini UIN Alauddin Makassar memperoleh urutan ketiga pendaftar terbanyak dari 53 Perguruan Tinggi Islam Negeri di seluruh Indonesia.


Laporan | Nurfadhilah Bahar

6.935 Orang Ikuti Tes UMM

Rektorat UIN Alauddin
Washilah--Sebanyak 6.935 orang peserta mengikuti Ujian Masuk Mandiri (UMM). Sementara kuota jalur yang disiapkan pada jalur ini hanya 1.000 orang mahasiswa baru.  Adapun yang tidak mengikuti ujian pada hari tersebut dikarenakan tidak mengisi biodata sebelum tes berlangsung. "Mereka sudah membayar tetapi tidak mengisi biodata, akibatnya tidak bisa mengikuti ujian," jelas Kepala Biro Umum, Drs Muhlis Latif.

Seperti tahun sebelumnya, besarnya jumlah peserta Ujian membuat tes tertulis UMM ini sedikitnya menggunakan empat lokasi yang ada dimakassar, diantaranya Kampus I dan II UIN Alauddin Makassar, Unismuh Makassar, dan MAN Model Makassar. Ruangan Unismuh terpakai sebanyak 73 ruangan sedangkan ruangan MAN Model terpakai 29 ruangan. Seluruhnya terdapat 116 ruangan yang terpakai dan 719 pengawas yang tersebar di empat lokasi tersebut.

Dalam Konferensi Pers yang digelar usai ujian, Rektor UIN Alauddin Prof Qadir Gassing HT MSi menjelaskan kalau Ujian Tes Potensi Akademik (TPA) merupakan salah satu tes yang sangat penting bagi calon Mahasiswa. "Ujian TPA sangat penting untuk mengukur tingkat kecerdasan dan kemampuan mahasiswa," kata lelaki kelahiran Takalar ini.

Jalur UMM merupakan salah satu jalur penerimaan mahasiswa baru dari lima jalur yang tersedia di UIN Alauddin. Yaitu SNMPTN, SBMPTN, SPAN, UMPTAIN, UMM. Empat diantaranya telah dilaksanakan, sementara tes tertulis jalur UMM sedang berlangsung pada 6 hingga 7 Agustus 2014. Hasil tes UMM akan diumumkan pada 12 Agustus 2014 mendatang.*

Laporan | Nurfadhilah Bahar

Jurnalis Sayangkan Pemilihan Rektor Tertutup Untuk Pers

Washilah--Pemilihan Rektor (Pilrek) UIN Alauddin berlangsung hari ini, Kamis (07/08). Pengamanan pun berlangsung ketat, Satuan Pengamanan Kampus berjaga ditempat-tempat tertentu, termasuk Ruang Pemilihan.

Menurut Sekertaris Panitia Seleksi Calon Rektor (PSCR), Andi Muhammad Ali, ruang pemilihan (Lantai 4, Red) harus di sterilkan "itu tertutup untuk umum, hanya panitia, dan anggota senat yang boleh," Kata Andi Ali saat mengawasi absensi anggota senat.

Tertutupnya rapat ini, bahkan oleh Pers, disayangkan oleh beberapa jurnalis harian dari beberapa media yang hadir untuk meliput. Mereka menyayangkan aturan panitia PSCR yang tidak memperbolehkan mereka untuk melihat prosesi pemilihan. "Mau dilihat prosesnya, kalo begini lebih baik pulang saja, nanti di telpon saja kalo sudah," ketus Reporter Tribun Timur, Nita.

"Kalo di universitas lain tidak seperti ini, di Unhas, Jurnalis disiapkan kartu khusus, dan bisa masuk, kalo tidak, bisa disiapkan media, seperti layar untuk bisa dilihat langsung prosesnya, seperti di Poltek." Tambah Nita.

Selain Nita, beberapa Jurnalis juga hadir dalam kegiatan tersebut, seperti Harian Fajar, dan Rakyat Sulsel.

Laporan | Redaksi

Selasa, 05 Agustus 2014

Mengenal Firdaus Muhammad, Moderator Pemaparan Visi Misi Calon Rektor


Dr Firdaus Muhammad
Washilah--Pemaparan Visi Misi kandidat rektor UIN Alauddin masa bakti 2015-2019 baru saja usai kemarin, Selasa (05/08). Dibalik lancarnya kegiatan tersebut, moderator sebagai pemimpin jalannya Sidang memiliki peran yang cukup besar mensukseskan kegiatan tersebut. Adalah Dr Firdaus Muhammad yang berperan sebagai moderator dan memandu Rapat Senat terbuka tersebut.

Lelaki kelahiran Wajo 20 Februari 1976 ini, menjalani pendidikan di Pesantren As’sadiyah Wajo pada tahun 1992, tiga tahun kemudian dia melanjutkan pendidikan di  Pesantren An Nadlah Makassar pada tahun 1995.

Pada Tahun 1999, Firdaus muda telah menjadi sarjana di Institut Agama Islam Negeri (IAIN, Sekarang UIN Alauddin) Alauddin Ujung Pandang, pada Fakultas Ushuluddin dan Filsafat. Ia kemudian melanjutkan kuliah S2 di IAIN Raden Intan Lampung dan meraih gelar doktornya pada Tahun 2008. Di tahun tersebut ia telah aktif menulis di media, seperti Lampung Pos dan Harian Radar Lampung, pada tahun 2001 hingga 2009. 

Soal politik, kapabilitasnya tak perlu ditanyakan lagi, ketua jurusan Jurnalistik ini akrab dan sering lalu lalang di TV lokal hingga menjadi pengamat politik. Ia pun menjadikan politik sebagai lahan dakwahnya. “Berbicara politik itu bagi saya adalah dakwah. Saya melihat dakwah kita tidak cukup untuk berada di mimbar saja, tapi politik juga bisa menjadi sumber-sumber kebaikan. Karena di politik banyak sekali kemungkaran-kemungkaran dan kejahatan-kejahatan politik. Nah, makanya kita harus memperbaiki di ranah itu,” ungkapnya.

Kecintaannya pada dunia politik dan berdakwah, melatarbelakanginya untuk selalu memproduksi sebuah tulisan. Sampai saat ini, tulisannya rutin setiap hari bisa ditemui pada dua sampai tiga media. Ia pernah mengisi kolom perspektif di Rakyat Sulsel dan Tribun Timur setiap harinya serta mengisi acara pada media televisi empat kali sehari.
Baginya, menulis sudah merupakan bagian dari hidupnya. “Menulis adalah pilihan hidup bagi saya. Saya sangat terobsesi untuk terus menulis, tapi bukan untuk mengejar popularitas.”

Ingin mengabadikan nama untuk dikenang dan bukan untuk dikenal yang merupakan prinsip hidupnya itu telah mengumpulkan sebanyak sepuluh judul buku. “Saya ingin mengabadikan nama dalam karya-karya."

Suami dari Khaerun Nisa Harisah SPd I MA, punya semangat yang luar biasa, ia mengaku semangat yang ia miliki adalah semangat amar ma’ruf nahi mungkar (mengajak kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar).

Data Diri 
Nama : Dr Firdaus MA
Tempat Tanggal Lahir : Wajo 20 Februari 1976
Alamat : Jl. tinumbu, Lr. 149/6a Makassar
Pendidikan : 
- Pesantren As’sadiyah Wajo (1992)
- Pesantren An Nadlah Makassar (1995).
- S1 IAIN Alauddin Makassar (1999)
- S2 IAIN Raden Intan Lampung (2003)
- S3 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2008)
Pekerjaan : 
- Dosen komunikasi politik UIN Alauddin Makassar
- Guru pesantren An-Nadlah Makassar
Istri : Khaerun Nisa Harisah SPdI MA
Anak : 
- Malihatul Wajhi
- Ahmad dahiyah

Laporan | Nurfadhilah Bahar/Muh. Ilham Akbar

Prof Qasim Mathar: Rektor Jangan Patuh Setengah-setengah


Washilah--Guru Besar UIN Alauddin Makassar Prof Dr Qasim Mathar MA beserta senator lainnya yang sepakat mendukung Prof Dr Mardan MAg sebagai Rektor, menyoroti Rektor UIN Alauddin Makassar yang tidak konsisten menjalankan Peraturan Menteri Agama dan surat edaran Kementerian Agama (Kemenag) terkait penundaan Pemilihan Rektor (Pilrek).

"Kami meminta kepada Rektor untuk mematuhi aturan" ujarnya. "Sebenarnya dengan mundurnya Rektor (Prof Dr Qadir Gassing HT MS) dari pencalonannya, itu karena PMA tersebut" tambahnya. Selasa (05/8).

Dia juga menilai jika Pilrek tetap dilaksanakan oleh Rektor dan Panitia Seleksi Calon Rektor (PSCR) pada tanggal 7 Agustus mendatang adalah Illegal dan akan ditolak oleh Kemenag karena melanggar aturan.

"Sekali lagi kami minta Rektor jangan patuh setengah kepada aturan, lalu setengahnya lagi tidak patuh aturan, misalnya melaksanakan Pilrek berdasarkan statuta lama," paparnya saat dihubungi Via telepon seluler.

Sementara itu ketua PSCR Dr Salehuddin Yasin MAg mengatakan bahwa alasan penundaan pemilihan Rektor itu merupakan pendapat pribadi dari beragam pihak. "Surat Edaran yang ditandatangani Sekjen Kementerian Agama kemarin mengatakan statuta UIN Alauddin akan diterbitkan pada 30 Juni lalu. Tapi, hingga saat ini belum ada. Jadi, tanpa menunggu lagi, PSCR akan tetap melaksanakan pemilihan" jelasnya kepada Washilah.

Laporan | Asrul 

Pengisian KRS Ditunda Hingga 13 Agustus


Washilah--Pengisian Kartu Rencana Studi (KRS) Mahasiswa yang dijadwalkan dimulai kemarin, Senin (04/08) hingga Jum'at (15/08) akan ditunda hingga pekan depan, Senin (13/08). Hal ini diungkapkan ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Prof Dr Sabri Samin MA pada Halal Bihalal yang dihelat UIN Alauddin, Senin (04/08) kemarin.

Alasan penundaan, jelas Prof Dr Sabri Samin, lantaran adanya hal-hal yang harus di lengkapi pada Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT) "masih ada yang harus dilengkapi, jadi jadwal yang sebelumnya di kalender akademik dimulai hari ini (Senin 04 Agustus, Red) ditunda hingga tanggal 11 Agustus," jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor UIN Alauddin, Prof Dr Qadir Gassing HT MSi, mengharapkan, masyarakat UIN Alauddin lebih menghormati kedisiplinan, sesuai yang diungkapkan pembawa hikmah. Ia juga mengumumkan terkait penyerobotan lahan "insya Allah, para penyerobot tanah di belakang, akan di pindahkan dalam waktu dekat ini," ungkapnya.

Laporan | Redaksi

Prof Mardan dan Pendukungnya Ancam Boikot Rapat Senat


Washilah--Menjelang Pemilihan Rektor (Pilrek) UIN Alauddin Makassar masa bakti 2015-2019 pada 7 Agustus 2014 mendatang, salah seorang calon Rektor nomor urut empat, Prof Dr Mardan MAg dan Senator pendukungnya, mengaku tidak akan menghadiri Rapat Senat tertutup tersebut jika tetap menggunakan statuta lama.

"Saya meminta kepada Panitia Seleksi Calon Rektor (PSCR) agar menunda dulu pemilihan (Rektor) ini sambil menunggu statuta baru", ujar Prof Dr Mardan MAg pada pemaparan visi misi calon Rektor 5 Agusutus kemarin.

Lebih lanjut Dekan Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) dua periode ini mengatakan bahwa PSCR harus taat pada surat edaran Kementerian Agama yang meminta kepada tujuh UIN atau STAIN termasuk UIN Alauddin Makassar untuk menunda Pilrek sambil menunggu statuta baru untuk dijadikan pedoman. "Peraturan menteri kan sudah keluar, otomatis membatalkan statuta yang lama," lanjutnya.

Ketika Washilah mengkonfirmasi ke Prof Mardan sesaat setelah pemaparan visi misi terkait ancaman untuk tidak mengadiri rapat senat tertutup nanti, "saya dengan tegas mengatakan bahwa jika aturan tidak dijalankan, saya tidak akan hadir pada saat rapat nanti (7 Agusutus)" ungkapnya dengan nada keras.

Dr H Salehuddin Yasin MAg ketika dimintai tanggapan terkait ancaman ini mengatakan bahwa meskipun banyak anggota senat yang tidak hadir pada rapat senat nanti pemilihan rektor tetap akan berjalan dan sah. "Meskipun setengah dari anggota senat tidak menghadiri rapat senat kami tetap akan melakukan pemilihan dan itu tetap sah" jelasnya.

Laporan | Asrul