Washilah--Beredar luasnya video kekerasan yang terjadi di UIN Alauddin beberapa waktu melalui You Tube, dan menjadi headline di beberapa media mainstream seolah menjadi ujian untuk label kampus peradaban yang sering dikumandangkan pimpinan dipelbagai kegiatan akbar kampus eks-IAIN Alauddin ini, Dr Syarifuddin Jurdi pun melihatnya demikian.
Ketua jurusan Ilmu Politik ini menilai, tindakan kekerasan tidak menunjukkan kampus sebagai lahan pencerahan, malah berlaku sebaliknya, merendahkan wibawa kampus. "Saya kira tidak menunjukkan bahwa kita ini menjadi bagian dari kaum intelektual, kalau ada kekerasan yang dilakukan oleh siapapun di kampus itu tidak menunjukkan bahwa ini adalah dunia yang mencerahkan atau membebaskan," jelasnya saat ditemui diruang kerjanya.
Ia pun berharap, pimpinan melakukan langkah-langkah kokrik untuk menghindari kejadian semacam ini terulang kembali. "Pimpinan saya kira perlu membuat satu kebijakan agar tindakan-tindakan seperti ini tidak berulang," Kata dia, mengingat, lanjut Dr Syarifuddin, Mahasiswa adalah sumberdaya yang harus dibina dan didik.
Sebaiknya, saran lelaki kelahiran Bima ini, satpam menahan saja, tidak melakukan hal sebaliknya "Inikan logika kriminal, kalau kita laporkan ke polisi tapi perdata. Kalau kasus itu terkait bagaimana menegakkan disiplin dikampus bisa diselesaikan di internal dulu." kata dia. "kalau tindakan kekerasan yang dilakukan satpam sudah berulang kali idealnya harus ada semacam sangsi kalau itu sudah keluar dari aturan yang ada." Lanjutnya. Jum'at (24/10)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar