Rabu, 26 Agustus 2015

Euforia Penyambutan Maba 2015

FST Mendominasi- Umbul-umbul dan spanduk ucapan selamat datang mahasiswa baru (Maba) ramai di kampus II UIN Alauddin. Fakultas Sains dan Tekhnologi mendominasi spanduk sambutan Maba. Kamis (27/8). (Foto Asrullah)

Washilah--Setiap tahun semua Universitas pasti mempunyai caranya sendiri untuk menyambut mahasiswa baru  (maba), tidak terkecuali  UIN Alauddin Makassar. Kampus yang menyatakan diri sebagai kampus peradaban inipun telah melakukan berbagai persiapan dan bukan hanya sekedar ucapan selamat datang.

Bekerja sama dengan setiap Fakultas, pihak pimpinan telah melakukan pertemuan dengan seluruh ketua Dewan Mahasiswa (Dema) guna penyusunan kegiatan penyambutan atau yang biasa disebut Orientasi Pengenalan Kampus (Opak). Opak yang selama ini dianggap sebagai tahap awal pengenalan lingkungan kampus beserta struktur kepengurusannya, juga upaya untuk menonjolkan identitas dan atribut sebagai pendatang baru.

Jika menyorot pada penyambutan di setiap fakultas, jelas memiliki perbedaan. Fakultas Sains dan Teknologi (FST) misalnya, selama ini dikenal menggunakan jumlah spanduk yang tidak sedikit. Ketika memasuki gerbang kampus saja sudah terlihat ramai dengan spanduk bertema merah hitam yang menjadi ikon Fakultas tersebut selama ini.

Ketua Dema FST, Ilham menjelaskan bahwa memberi kesan pertama yang baik bagi para maba adalah hal yang wajib. “Solidaritas, senioritas dan loyalitas adalah dasar pemikiran yang terus dipupuk oleh mahasiswa  dan diturunkan kepada maba kami,” ujarnya.

Seorang pengendara melintasi deretan spanduk ucapan selamat datang mahasiswa baru 2015 di depan Fakultas Ekonomi dann Bisnis Islam (FEBI). Kamis (27/8). (Foto Asrullah)
Terkait kata senioritas yang sering kali dianggap negatif oleh sebagian besar orang juga langsung disangkal olehnya. Karena menurutnya, kata negatif pada senioritas itu hanyalah penggiringan opini yang tidak berdasar. Terbukti dari berbagai lembaga atau instansi manapun yang pasti melakukannya. Bukan untuk berkuasa melainkan sikap santun terhadap orang-orang yang lebih dulu ada dan berpengalaman didalamnya.

Sedikit berbeda dari FST, yakni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) yang berupaya melakukan perubahan terkait sistem penyambutan. “Akan dilakukan arak-arakan dan penyambutan dengan tari paduppa untuk maba,” ucap Iwan, ketua Dema FEBI.

Meski spanduk yang terpasang di Fakultas tersebut tidak seramai FST, Iwan mengaku tetap mengeluarkan dana sebesar hampir satu juta. Dana tersebut merupakan anggaran BEM itu sendiri, sementara pihak Fakultas hanya bertanggung jawab terhadap dana saat pelaksanaan dan bukan prosesnya.

Pada dasarnya, penyambutan mahasiswa baru diharapkan bukan sekedar euforia yang berjalan sementara tanpa ada dampak yang berarti. Bukan sekedar arak-arakan ataupun besaran spanduk yang terpasang. Melainkan kegiatan yang secara subtansi mendorong kegiatan silaturahmi dan berdasar pada keilmuan masing-masing lembaga kemahasiswaan. Hal demikian, tentu dianggap perlu untuk menjawab tantangan zaman yang sepertinya mendegradasi nilai-nilai kemanusiaan.

Lembaga kemahasiswaan dalam hal ini DEMA dan Himpunan Mahasiswsa Jurusan (HMJ) diharapkan mampu menjadi wadah yang mampu bergerak secara visioner, hingga tak berujung pada pendangkalan makna.


Laporan | Fadillah Aziz

Tidak ada komentar:

Posting Komentar