Sabtu, 28 Maret 2015

Akhirnya, Jalan Depan Perpustakaan UIN Akan Diselesaikan

Washilah--Akhirnya mahasiswa dapat sedikit bernafas lega. Pasalnya, jalanan yang berada di depan Perpustakaan UIN Alauddin Makassar yang sudah bertahun-tahun tak kunjung diselesaikan kini, mendapatkan titik terang.

Tepatnya minggu depan, jalanan yang berada di belakang Gedung Fakultas Sains dan Teknologi (FST) hingga di Gedung Pascasarjana akan diselesaikan. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) UIN Alauddin, Yusran Bobihu menyebutkan minggu depan akan dilakukan penyelesaian. 

“Tahun ini dalam Rencana Kerja Anggaran Kementiran Lembaga (RKAKL) terkait jalan ini sudah ada, tetapi namanya jalan setapak. Sekarang lagi proses menggambar bagian perencanaan.” Katanya saat ditanyai di ruangan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). Jum’at (27/03)

Lebih lanjut ia menjelaskan anggaran yang disediakan sebesar Rp174 juta. Sehingga dalam pengerjaannya hanya menggunakan paving block dan jika menggunakan aspal anggaran yang disediakan tidak mencukupi.

Selain penyelesaian jalan, proyek ini juga akan memperbaiki jembatan kecil yang menuju ke arah masjid.

Laporan | Muhaimin dan Sahi Al-qadri (Mag)

Kamis, 26 Maret 2015

Ciptakan Kampus Bersih, IGSHA dan IMPS Adakan Baksos

Saat membersihkan kolam di bundaran kampus. (Muhaimin/Mag)
Washilah--Tak jarang, Mahasiswa membuang sampah bukan pada tempatnya. Namun, berbeda yang dilakukan oleh Istiqamah to Give Shadaqah (IGSHA) dan Ikatan Mahasiswa Pelajar Soppeng (IMPS). Dua lembaga ini mengadakan kegiatan Bakti Sosial (Baksos) di UIN Alauddin Makassar. Ahad (22/03)

Bundaran kampus yang terletak tepat di belakang Perpustakaan Umum menjadi salah satu tempat kegiatan tersebut dilakukan. Pasalnya, pada jam istirahat mahasiswa tak jarang membuang bekas makanannya sembarangan.

Ketua IGSHA, Rafiuddin Anwar mengatakan bahwa banyak orang yang menganggap masalah membuang sampah sembarangan adalah hal kecil. “Bagi kami ini adalah hal yang nantinya akan berdampak besar jika dibiarkan terus seperti ini.” ungkapnya.

Kegiatan yang bertajuk “Gerakan Kampus Bersih” ini bertujuan untuk menggerakkan hati para mahasiswa agar dapat menjaga kebersihan kampus demi kenyamanan bersama.

Selain itu, Ketua Panitia Penyelenggara, Abd. Rahman menuturkan bahwa meski sudah ada petugas kebersihan yang bertanggungjawab mengenai hal itu, namun kinerja dari mereka kurang maksimal. Ia berharap agar mahasiswa bisa membantu memberantas masalah sampah tersebut. Tak hanya mahasiswa, para pimpinan juga diharapkan ikut turun tangan.

"Untuk birokrasi, agar mereka bisa memotivasi mahasiswa menjaga lingkungan kampus dan menyediakan tempat sampah di sekitar tempat umum guna menjaga kebersihan," jelas Abd. Rahman.

Ketua IMPS, Khaerul Amri menambahkan, sebagai organisasi yang bernaung di UIN Alauddin ini, agar bisa memberikan manfaat bagi masyarakat kampus dan berharap dapat membangun kembali kampus yang hijau, bersih, dan rapi.

"Kami berharap agar UIN bisa menjaga visi misinya dan bisa jadi kampus peradaban, nyaman, damai dan tidak ada kontradiksi di dalamnya. Mulai dari birokrasi hingga mahasiswa," tandasnya.

Laporan | Sri Yusnidar dan Fahri Setiadi (Mag)

Kuliah di Gedung CBP, FDK butuh bangunan tambahan

Suasana perkuliahan di Gedung CBP. (Muhaimin/Mag)
Washilah--Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) rupanya mulai kebanjiran mahasiswa. Ini terbukti dari banyaknya mahasiswa yang harus melaksanakan perkuliahan di Gedung Character Building Program (CBP).

Saat dikonfirmasi mengenai hal tersebut, dekan FDK, Dr Hj Muliaty Amin MAg menjelaskan penyebab utama dialihkannya sebahagian mahasiswa yaitu meningkatnya peminat pada setiap jurusan yang tidak diimbangi dengan penambahan gedung. "hingga pada tahun 2014 FDK tidak lagi mampu menampung seluruh jumlah mahasiswa yang ada," ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa meningkatnya jumlah mahasiswa di FDK disebabkan oleh tidak dibatasinya peminat untuk 4 prodi agama seperti Manajemen Dakwah, Komunikasi Penyiaran Islam, Kesejahteraan Sosial dan Bimbingan Penyuluhan Islam.

Berbeda dengan dua prodi lain yakni Ilmu Komunikasi dan Jurnalistik yang harus dibatasi. Pembebasan kuota ini dilakukan dengan tujuan agar jurusan dengan prodi agama lebih dapat ditonjolkan.
“Mau tidak mau kita harus bersyukur karena masih ada,” ujar dekan FDK saat ditanyai terkait keluhan yang muncul dari beberapa mahasiswa tentang fasilitas gedung CBP yang kurang nyaman dan bising.

Mengenai pembangunan gedung tambahan, rencana tersebut telah dibicarakan dan akan terealisasikan pada tahun 2016. Sebab, pada tahun ini, pihak kampus tengah berfokus terhadap pembangunan gedung pascasarjana dan gedung FEBI.

Laporan Fadhilah A dan Syahrul (Mag)

Plafon Ruang Kelas Ambruk, Mahasiswa Waspadai Runtuhan Susulan

Suasana perkuliahan di ruangan 404 FDK. (Muhaimin/Mag)
Washilah--Sejak 3 bulan yang lalu ruang kelas 404 mengalami rusak parah. Salah satu plafon ruangan Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Alauddin Makassar ambruk.

Hal ini masih membuat mahasiswa yang menggunakan ruangan tersebut cemas dan takut tertimpa sisa-sisa reruntuhan plafon dan mewaspadai runtuhan susulan.

Dekan FDK, Dr Hj Muliaty Amin MAg saat ditemui diruangannya  mengungkapkan bahwa runtuhnya plafon di ruang 404 dikarenakan kinerja kontraktor bangunan yang kurang teliti. "Itulah kerja kontraktor. Kita beruntung tidak ada mahasiswa disitu," ungkapnya. Rabu (25/3)

Ia juga menduga bahwa ambruknya atap tersebut dipicu oleh hujan deras. "Air masuk melalui celah-celah plafon dan mengakibatkan kebocoran" sangkanya.

Selain itu ada beberapa tempat yang perlu diwaspadai terjadinya runtuhan susulan."Bukan dilantai 4 saja yang runtuh plafonnya. Di loby, di ruang LT itu bocor semua," tambahnya.

Kendati demikian, ruang kelas ini tetap dipergunakan untuk proses belajar mengajar. Hal ini menjadi kekhawatiran bagi sejumlah mahasiswa jika nantinya terjadi hal yang sama. Salah seorang mahasiswa semester 2 jurusan Manajemen Dahwah, Salma, merasa takut dan khawatir terlebih saat proses belajar mengajar sedang berlangsung. "Kita kadang merasa takut dan khawatir juga kalau sampai plafonnya runtuh lagi," keluhnya.

Meski kejadian ini sudah dilaporkan ke pihak pimpinan Universitas namun sampai saat ini belum ada renovasi terkait ambruknya ruang kelas di lantai 4 tersebut.

Laporan | Nurhidayatillah dan Rahmat Saleh (Mag)

UKM KSR PMI Periode 2015 Dilantik Oleh Usman Jasad

Saat pelantikan UKM KSR PMI
Washilah--Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Korps Sukarela (KSR) Palang Merah Indonesia (PMI) Unit 107 UIN Alauddin Makassar menyelenggarakan pelantikan kepengurusan baru periode 2015 di Gedung Rektorat Lantai 1. Jum'at (20/03)

Kegiatan ini dihadiri oleh para anggota KSR PMI yang berasal dari beberapa Universitas di Makassar seperti Stikes Mega Rezky dan Universitas Fajar yang dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Quran lalu bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars PMI.

Setelah melakukan serah terima jabatan, Ketua Umum terpilih, Rahmi Ramadani dalam sambutannya mengatakan bahwa pada periode 2015 jumlah pengurus baru yang dilantik sebanyak 21 orang, "jumlah yang dilantik ada 21 orang, adapun program-program yang akan dilaksanakan pada periode 2015 nanti akan lebih berfokus pada program internal," ungkapnya.

Selaku perwakilan dari Wakil Rektor (WR) III bidang kemahasiswaan , Usman Jasad saaat memberikan sambutannya juga mengutarakan bahwa orang-orang yang bergabung dalam KSR PMI selalu memberikan sesuatu yang positif. "Selalu membantu sesama, seperti yang Einstein katakan : apa yang anda berikan itu juga yang anda dapatkan," ucapnya penuh semangat.

Laporan Zulfina Eka Putri (Mag)

Foto:Parkir Sembarangan UIN Alauddin

Washilah--Sejumlah kendaraan roda dua masih menghiasi badan jalan UIN Alauddin. Meski pihak pimpinan telah menyediakan lahan yang cukup luas, mahasiswa tetap saja dengan sengaja memarkir di tempat yang tidak semestinya. Selasa (17/03).

Kendaraan roda dua dibelakang Fakultas Syariah dan Hukum

Kendaraan roda dua didepan Fakultas Sains dan Teknologi

Kendaraan roda dua didepan Sains dan Teknologi

Kendaraan roda dua disamping Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Gambar diabadikan oleh Muhaimin (Mag)

Kepala Layanan Umum: Penampungan Air Pada WC PKM Segera Diperbaiki

Washilah--Fasilitas yang baik dan nyaman tentunya mendukung suatu kinerja sebuah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dalam menjalankan program-program kerja yang telah direncanakan. Namun itu tak dirasakan oleh UKM yang ada di bawah naungan UIN Alauddin Makassar. 

Kotor dan bau, begitulah kira-kira keadaan Water Closet (WC) di Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) sekarang ini. Bak istana bagi serangga, sarang laba-laba bertengger hampir di setiap sudut ruagan. Air berwarna kuning mengendap di lubang closet sebagai sumber bau dari tempat ini.

Air yang macet menjadi masalah utama. Hal ini membuat mahasiswa untuk membawa botol ataupun gelas sendiri yang berisi air sebagai pembersih seadanya. Tatkala mahasiswa malah memilih menggunakan WC masjid, meskipun mereka sedang berada di lantai tiga Gedung PKM. 

Tetapi ada kalanya, air yang berada di WC masjid pun ikut-ikutan macet. Sehingga bagi mereka yang ingin beribadah malah mengurungkan niatnya.

Dari pantauan Reporter Washilah, mesin air di PKM tidak mengalami kerusakan. Ini dibuktikan dari air yang mengalir keluar dari pipa kecil yang berada di bagian timur gedung ketika kerang air diputar.
Hal ini membuat Reporter Washilah melakukan konfirmasi kepada Kepala Layanan Umum UIN Alauddin, Drs Saharuddin. Ia mengatakan bahwa mahasiswa tidak memiliki rasa kepemilikan. 

“Siapa yang mau anukan (Bersih dan jaga) di situ, sementara kita (Mahasiswa) yang tinggal di situ.” Sindirnya saat diwawancarai di Gedung Rektorat. Selasa (24/03)

Ketika disinggung mengenai mesin air yang masih berfungsi, Sahar, nama panggilannya kemudian menghubungi seseorang dari kontaknya. Tak lama berselang, datang seorang laki-laki menghadap ke Sahar.

Dg Buang, begitulah panggilannya yang kemudian dimintai Sahar untuk melakukan pengecekan ke Gedung PKM terkait persoalan tersebut.Tukang Mesin Air di UIN ini menyebut mesin air di PKM berfungsi dengan baik. Alasan air tidak mengalir ke lantai atas disebabkan karena penampungan air yang sudah rusak, katanya via seluler.

Saat dikonfirmasi kembali mengenai hal tersebut, Drs Saharuddin mengklaim persoalan ini sudah di identifikasi, “Tinggal menunggu anggaran dan akan segera dilakukan perbaikan.” Tuturnya melalui via seluler. Rabu (25/03)

Dalam akhir wawancaranya di Gedung Rektorat, laki-laki berkacamata ini menghimbau kepada mahasiswa untuk bersama-sama menjaga fasilitas yang ada.

Laporan: Muhaimin dan Sahi Al-qadri (Mag)

Rabu, 25 Maret 2015

Dra Irwanti Said MPd : Menjadi Penyiar Radio, Bukan Asal Ngomong

Saat acara workshop penyiaran di Auditorium
Washilah--Dalam rangka menyambut tahun keempat, Radio Syiar 107.1 FM Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Alauddin Makassar bekerjasama dengan iradio Makassar 96.0 FM menggelar acara workshop penyiaran yang bertajuk “Asyiknya Kerja di Radio” di Gedung Auditorium. Sabtu (21/03)

Acara yang dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai jurusan di UIN Alauddin ini berlangsung dengan meriah. Dalam materinya, Direktur radio Syiar, Dra Irwanti Said MPd menuturkan bahwa menjadi seorang penyiar itu tidaklah mudah. “Bukan asal ngomong,” katanya. 

Selain itu, ia menambahkan tentang tiga hal yang harus dimiliki oleh penyiar radio. “Menjadi penyiar itu, pertama, harus punya talenta yakni mampu berbicara dengan jelas dan suara menarik. Kedua, memiliki etos kerja yakni disiplin, jujur, dan tulus. Ketiga, profesional,” jelasnya.

Laporan | Ridha Amaliyah (Mag)

Penetapan Ketua HMJ Terlambat, Pelantikan Terhambat

Washilah--Dalam pelaksanaan pelantikan Senat Mahasiswa (SEMA), Dewan Mahasiswa (DEMA), serta Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) sejajaran Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) di ruang Munaqasyah lantai II. Senin (16/03)

Terlihat beberapa pengurus tidak hadir saat pelantikan . Hal tersebut dikarenakan beberapa diantaranya sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) diberbagai daerah. Selain itu, HMJ Akuntansi tidak memiliki kandidat sehingga menyebabkan terhambatnya pelaksanaan pelantikan.

Ketua Lembaga Penyelenggara Pemilma (LPP), Ahmad Rifai Faisal mengatakan bahwa bukan karena tidak adanya bakal calon, tetapi karena tidak memenuhi syarat yang berlaku. “Ada satu sebenarnya, tapi tidak lulus berkas karena IPK-nya tidak cukup 3.00,” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa barulah pada hari kamis (12/03) lalu ada yang memasukkan berkas di LPP dan memenuhi syarat. "Langsung diverifikasi dan mengumpulkan struktur kepengurusannya kemudian disetujui oleh fakultas,” ungkapnya. 

Laporan ǀ Ridha Amaliyah dan Sri Yusnidar (Mag)

Dekan FEBI Lantik SEMA, DEMA dan HMJ

Washilah--Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) menggelar pelantikan Senat Mahasiswa (SEMA), Dewan Mahasiswa (DEMA), serta Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) sejajaran di ruang Munaqasyah lantai II. Senin (16/03)

Pelantikan yang dihadiri oleh Wakil Dekan III serta para ketua dan sekretaris jurusan ini, dilantik langsung oleh Dekan FEBI, Prof Dr H Ambo Asse MAg.

Ketua HMJ Akuntansi terpilih, Arief Wiranto berharap kedepannya program kerja yang ada, dapat bersinergi dengan fakultas. “Menjalankan program kerja yang sesuai dan dapat terlaksana,” katanya.

Laporan ǀ Ridha Amaliyah dan Sri Yusnidar (Mag)

Senin, 23 Maret 2015

Pemanfaatan Auditorium Dibatasi

Gedung Auditorium UIN Alauddin Makassar
Washilah--Sesuai Surat Keputusan (SK) Nomor:1710.A Tahun 2014, Gedung Auditorium UIN Alauddin Makassar kini tidak dapat digunakan lagi pada hari Sabtu dan Minggu. Fasilitas yang seharusnya dimanfaatkan oleh mahasiswa, saat ini dibatasi oleh pihak pimpinan kampus. 

Kepala Layanan Umum UIN Alauddin Makassar, Drs Saharuddin menjelaskan, kebijakan ini berkaitan dengan hari kerja. “Kami hanya bekerja dari hari Senin sampai Selasa, makanya hari Sabtu dan Minggu tidak bisa digunakan,” katanya saat diwawancarai di Cafetaria. Kamis (12/03)

Lebih lanjut ia menjelaskan kebijakan ini untuk menampik laporan mengenai penyewaan gedung. “Ada laporan bahwa kami melakukan penyewaan gedung, padahal pihak kami tidak pernah melakukannya, maka dari itu Wakil Rektor (WR) II memutuskan untuk meniadakan kegiatan di dua hari itu kecuali kegiatan universitas,” ungkapnya.

Ia juga menambahkan bahwa ketika hari Sabtu dan Minggu Gedung Auditorium hanya bisa digunakan jika jumlah peserta minimal 400 orang.

Laporan ǀ Muhaimin (Mag)

Gerakan 2000 Rupiah Untuk Air FKIK

Saat menggelar aksi Gerakan 2000 Rupiah
Washilah--Akibat permasalahan air yang tak kunjung usai,  mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) menggalakkan aksi “Gerakan 2000 Rupiah Untuk Air” yang digunakan untuk membuat sumur bor. Selasa (17/03)

Rusaknya mesin air pada FKIK selama dua bulan terakhir ini berimbas pada terhambatnya proses praktikum dan ibadah sholat mahasiswa. Dewan Mahasiswa (DEMA) pun telah mengadakan audiensi dengan Wakil Dekan II FKIK untuk perbaikan mesin tetapi air yang berasal dari Fakultas Ushuluddin Filsafat dan politik (FUFP) tersebut hingga saat ini tidak juga diperbaiki.

Dalam aksi ini, mahasiswa juga menuntut perbaikan Air Conditioner (AC) dan papan tulis yang rusak di beberapa ruangan.

Ketua DEMA, Dirga Tri Setia Muchtar berharap dengan adanya aksi ini, perbaikan fasilitas di FKIK dapat segera dilaksanakan. “Mahasiswa dapat belajar dengan nyaman sehingga proses praktikum dan ibadah dapat berjalan dengan lancar,” katanya.

Laporan | Rahmat (Mag)

Pembangunan Gedung Baru FEBI Terus Digodok

Prof Dr H Ambo Asse MAg 
Washilah--Kelanjutan pembangunan gedung baru Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) di samping gedung Lecture Theater (LT) UIN Alauddin Makassar masih dalam proses. Sesuai rencana, pembangunan FEBI akan dimulai tahun ini dan ditargetkan terealisasi pada tahun 2016.

Saat dikonfirmasi, Dekan FEBI, Prof Dr H Ambo Asse MAg mengatakan bahwa sejauh ini pembangunan masih dalam proses tender. “Sekarang ini baru dalam proses tender, sesudah dimenangkan oleh pihak ketiga tentu baru dia akan membuat gambar struktur bangunannya,” ujarnya. 

Rancangannya, pembangunan gedung FEBI akan terdiri dari 4 lantai dengan proporsi dua lantai untuk kantor dan dua lantai lainnya untuk ruangan belajar bagi mahasiswa. Mengingat keterbatasan ruangan belajar di fakultas FEBI saat ini, Dekan mencanangkan akan ada penambahan jurusan dan mengalihkan kembali mahasiswa FEBI yang ada di kampus I ke kampus II. 

Adapun rencana proses pembangunan gedung FEBI ini akan dibagi dalam dua periode waktu. Untuk tahun 2015, ditargetkan akan selesai proses pembangunan dua lantai terlebih dahulu dan tahun 2016 akan diselesaikan pembangunan dua lantai lainnya.

Terkait mengenai anggaran pembangunan, Dekan FEBI mengutarakan bahwa telah ada dana yang dialokasikan oleh pihak pimpinan. “Anggaran untuk pembangunan gedung ini akan menghabiskan 5,5 M dan itu telah dianggarkan oleh pihak kampus,” katanya.

Ia juga menambahkan bahwa penentuan lokasi pembangunan gedung FEBI ini merupakan tawaran dari pihak kampus yang telah disepakati dan optimis pembangunan ini akan terlaksana. “Kami optimis pembangunan gedung FEBI ini akan sesuai rencana,”ungkapnya

Laporan ǀ M. Haris dan Fahri Setiadi (Mag)

Prof Dr Qasim Mathar MA: Aktivis Makassar Masih Primitif

Suasana saat kuliah umum
Washilah--“Aktivis yang ada di Makassar adalah primitif,” tutur Prof Dr H Qasim Mathar MA dalam materinya pada kuliah umum yang berlangsung di Gedung Auditorium UIN Alauddin Makassar. Jum'at (12/03)

Salah satu guru besar UIN Alauddin ini beranggapan demikian dikarenakan banyaknya mahasiswa yang hanya demonstrasi tanpa ilmu. “Bertindak demikian karena tidak adanya keseimbangan antara ilmu dan akhlak,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa demo hanya salah satu cara untuk menyampaikan pendapat. “Apabila dari semua cara yang dilakukan untuk menyalurkan aspirasi tidak efektif maka demo bisa dilakukan," ungkapnya.


Laporan ǀ Sri Wahyudi Astuti (Mag)

UIN Alauddin Menjadi Tuan Rumah Rakernas BPI/BKI

Washilah--Kali ini, UIN Alauddin Makassar berkesempatan menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan Rapat Kerja Nasional Bimbingan dan Penyuluhan Islam atau Bimbingan dan Konseling Islam (Rakernas BPI/BKI) se-Indonesia yang mengusung tema "BPI menjadi solusi patologi sosial". Pembukaan yang digelar di Gedung Auditorium ini berlangsung Jum'at-Ahad (13-15/03).

Kegiatan ini dirangkaikan dengan seminar yang diisi oleh Prof Dr H Qasim Mathar MA dan selanjutnya pada hari kedua dan ketiga diselenggarakan di Benteng Somba Opu Makassar.

Sekretaris Panitia, Dewi Kasmira menuturkan bahwa Rakernas ini diikuti oleh mahasiswa jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) se-Indonesia diantaranya dari Sumatera, Kalimantan, Sinjai, Jogja, Surakarta dan Surabaya.

Laporan ǀ Sri Wahyudi Astuti (Mag)

Sabtu, 21 Maret 2015

WD III FDK Usulkan Pembelajaran Lewat Online

Washilah--Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) menyelenggarakan kegiatan upgrading dan rapat kerja dengan tema “Meningkatkan Sinergitas, Akademik, dan Organisasi” di Lecture Theater (LT) FDK UIN Alauddin Makassar. Kamis (19/03)

Dalam kegiatan tersebut, Wakil Dekan (WD) III FDK, Dr H Usman Jasad SAg MPd mengusulkan agar dalam sistem belajar mengajar tidak perlu lagi face to face, tetapi mahasiswa bisa belajar lewat online. 

“Jadi mahasiswa dapat menyimpan data, rapat resmi, mengerjakan tugas dari dosen dan mengirimnya ke email dosen lewat online. Diskusi lewat grup bahkan tidak perlu lagi surat menyurat tetapi tinggal colek saja lewat online," ujarnya.

Meski begitu, tambahnya, ada aspek yang hilang yaitu sikap emosional manusia. “Kita bisa lebih produktif lima kali lipat dibandingkan orang dulu karena teknologi,”  ucapnya.

Menurut, salah satu mahasiswa MD, Herman menyetujui sistem pembelajaran secara online. “Dengan sistem pengajaran seperti itu banyak sekali kemudahan yang didapat. Selain itu, efektivitasknya juga tidak jauh beda dengan pengajaran biasa.”

Laporan | Fahri Setiadi dan Seniwati (Mag)

Selasa, 17 Maret 2015

Dekan FUFP Usulkan Pembangunan Laboratorium Islam Terpadu

Washilah--Dalam rangka pembangunan masjid baru yang terletak di samping Fakultas Ushuluddin, Filsafat dan Politik  (FUFP) UIN Alauddin Makassar, Dekan FUFP sekaligus ketua panitia pelaksana, Prof Dr Arifuddin Ahmad MAg mengusulkan rencana pembangunan sebaiknya menjadi laboratorium islam terpadu.

Usulan ini dimaksudkan bahwa tidak hanya seperti fungsi masjid pada umumnya tetapi juga berfungsi sebagai museum, laboratorium, tempat salat dan sebagainya. Pembangunan masjid telah dilaksanakan sejak tahun 2014 kemarin pada bulan ramadhan tetapi, hingga saat ini pembangunan tersebut tidak dilanjutkan.

“Pembangunan masjid ini tidak dilanjutkan akibat pergantian rektor yang tidak jelas sehingga tidak ada yang bisa mengambil kebijakan dan perencanaan anggaran dan juga tidak fokus,”aku Arifuddin.

Menurut Wakil Rektor II, Prof Dr Musafir Pababbari  MSi, anggaran yang digunakan dalam pembangunan ini berasal dari masyarakat (donatur).”Tidak boleh menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Jika dana sudah ada maka pembangunan masjid akan dilanjutkan, ” ujarnya.

Beda halnya dengan Prof Dr Arifuddin Ahmad  MAg yang mengatakan bahwa jika pembangunan masjid tidak menggunakan APBN maka memerlukan proses yang panjang sedangkan dana keseluruhan pembangunan yang diperlukan adalah 43 milyar.

“Jika pembangunan Masjid diubah menjadi pembangunan laboratorium islam terpadu maka bisa menggunakan APBN,”ungkapnya.

Saat ditanyai mengenai anggaran yang telah terkumpul saat ini, Dekan FUFP ini enggan membeberkan.

Laporan | Fahri Setiadi (Mag)

Dekan FST Lantik SEMA dan DEMA

Washilah--Fakultas Sains dan Teknologi (FST) menyelenggarakan pelantikan pengurus Senat Mahasiswa (SEMA) dan Dewan Mahasiswa (DEMA) periode 2015. Kegiatan ini dirangkai dengan kuliah umum dan ramah tamah di Gedung Auditorium UIN Alauddin Makassar. Kamis (12/03)

Dalam kegiatan tersebut, Dekan FST, Dr Muhammad Halifah Mustami MPd melantik pengurus baru SEMA dan DEMA kemudian dilanjutkan serah terima jabatan yang didampingi Wakil Dekan (WD) III, Dr Hasyim Haddade MAg.

Dalam sambutannya, Dekan FST berharap para pengurus SEMA dan DEMA dapat menjadi mahasiswa yang kritis dan program kerja yang ada kedepannya dapat mendorong penguatan kompetensi mahasiswa. “Dalam arti krtis itu, tahu banyak hal dan punya landasan atau dasar yang jelas,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa apa yang dikerjakan kepengurusan sebelumnya, yang diketuai oleh Dedy Abrar selama setahun ini membuat FST lebih matang dan lebih dewasa.

Terkait dengan program kerja, para pengurus SEMA dan DEMA akan mengadakan Rapat Kerja pada hari jumat yang akan datang. Dengan motto “Mari Bergerak Harmonis”, kepengurusan selama setahun ke depan akan lebih melibatkan seluruh sivitas akademika di Fakultas.

“Karena selama ini terkesan bahwa hanya mahasiswa saja yang terlibat dalam pelaksanaan program kerja, kedepannya sebisa mungkin membangun sinergitas dengan pimpinan fakultas, seperti ketua-ketua jurusan, staf, pegawai, dosen, dan para senior,” ujar Ilham selaku ketua DEMA terpilih.

Pria bernama lengkap Ilham Azhary Said ini juga menambahkan bahwa tentunya jangan lupa dengan apa yang menjadi cikal bakal kebesaran FST yang secara subtansial kepengurusan sekarang dan sebelumnya sama saja.

“Artinya tidak ada yang mendominasi pada posisi sebagai lembaga eksekutif. Lembaga yang sebisa mungkin menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menyalurkan minat, bakat, dan aspirasinya,” kata Ilham.

Selain itu, Ilham mengatakan beberapa rangkaian kegiatan ini merupakan inisiatif dari pengurus SEMA dan DEMA periode 2015 tersebut. Melihat kondisi setahun belakangan, ia berharap momentum ini dapat membangun kembali keharmonisan  antar mahasiswa, lembaga dan pimpinan.

Laporan | Sri Yusnidar (Mag)

Jebolan SUCI 4 Gemparkan FDK

Sri Rahayu saat membawakan stand up Comedy
Washilah--Apakah anda menyukai acara Stand Up Comedy Indonesia (SUCI)? Jika iya, pasti anda akrab dengan nama Sri Rayahu. Benar, perempuan berjilbab ini adalah jebolan dari SUCI 4 Kompas TV. Sri, nama akrabnya, berhasil menggemparkan mahasiswa di Lecturer Theatre (LT) Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK). Sabtu (14/03)

Di awal stand up-nya, Sri menyinggung dirinya sendiri. “Sebelum saya mulai, saya mau merapikan jilbabku dulu, biar tidak terlalu kentara ratanya di depan.” Lontarannya itu membuat suasana menjadi pecah. Seisi ruangan dipenuhi gelak tawa dan tepuk tangan para penonton.

Perempuan asal Soppeng ini sangat senang bisa menghibur mahasiswa UIN. “Senanglah bisa membuat orang tertawa dan semoga ada komika perempuan yang lahir di kampus ini,”katanya saat diwawancari sesaat setelah acara selesai.

Salah seorang panitia, Fery Aswandi Asri juga merasakan hal yang sama, “Senang sekali bisa menyelenggarakan acara ini melihat suasana tadi sangat seru,”ujarnya.

Acara yang bertemakan Tawa Empat Etnis (Temanis) ini diselenggarakan oleh Creativity Of Science Communication (Cross On) yang bekerja sama dengan Kampoeng Merdeka. Sekaligus ini merupakan tour ke lima setelah sebelumnya acara ini diselenggarakan di Universitas Hasanuddin (Unhas) dan Universitas Negeri Makassar (UNM).

Selain Sri, Croos On juga menghadirkan komika lokal Makassar seperti Hidayat Rizal, Hilmi dan Ochy-ochy tengongo’.

Laporan ǀ Muhaimin (Mag)

Akuntansi FEBI Divisitasi Tim Asesor BAN-PT

Pada saat penyambutan Tim Asesor BAN-PT
Washilah--Tim Asesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) bertandang ke jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Alauddin Makassar. Proses visitasi tersebut berlangsung di lantai II FEBI. Selasa (10/03)

Adapun Tim yang terdiri dari dua orang ini yaitu Faisal SE MSi PhD dari Universitas Diponegoro dan Dr Eka Ananta Sidharta SE MSi AK CA dari Universitas Negeri Malang.  Dalam rangkaian visitasinya, jurusan melakukan persiapan dan pengumpulan standar-standar penilaian Akreditasi.

Ketua Jurusan (Kajur) Akuntansi, Jamaluddin M SE MSi mengatakan bahwa dirinya  bersama dengan sekretaris jurusan yakni Memen Suwandi SE MSi sudah melakukan sebuah bentuk perubahan dengan menyusun Boran Prodi selama 3 bulan. Dimana Boran prodi berisi tujuh item atau prosedur yang harus memiliki kelengkapan-kelengkapan berkas mulai dari administrasi sampai bukti-bukti fisik yang jelas.

"Jadi ada tujuh item yang harus dijawab dan kami harus siapkan semua data-datanya. Mau tidak mau harus ada, mulai dari visi, misi, dan sumber dayanya,"ungkap Kajur ini.

Kehadiran Tim Asesor ini merupakan pengevaluasian dan pembuktian yang terdapat pada Boran Prodi. Adapun Surat Keputusan (SK) penetapan Akreditasi akan menyusul dua bulan kemudian.

Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Akuntansi, Arief Wiranto berharap kedepannya Akuntansi dalam dunia kerja lebih mudah diterima dengan adanya akreditasi B. “Artinya ada peningkatan dari C ke B. Selain itu sesuai visi dapat melahirkan lulusan Akuntansi yang bernilai islami, unggul, berkualitas, dan berjiwa interpreneur,”ujar mahasiswa yang akrab disapa Arief ini.

Laporan ǀ Afrilian C Putri/Zulfina Eka (Mag)