Oleh | Muh Fathul Amin/Mag
Adik kuKau begitu indah dipandang
Kuning langsat kulit mu, merdu suara mu, lemmah lembut ketika engkau memanggil nama ku, Paras wajah mu yang mempunyai nilai jual yang tidak sedikit, membuat semua jantan tidak mampu untuk mengeppakkan sayapnya lagi.
Engkau manis seperti madu yang dihisap oleh kumbang yang beterbangan di taman bunga bougenvill, membuat betiana irih dengan perilaku si jantan terhadap mu.
Adik ku yang ku sayang, kemarin kamu selalu memanggil nama ku dengan sapaan yang jarang aku dengar sebelumnya dari orang lain, begitu manis panggilan yang engkau sapakan kepada ku membuat jantung ini berdebar tidak karuan, mungkin itulah sifat alamiah dari seorang manusia yang diciptakan oleh tuhan, dan hari itu aku merasakan hal yang jarang aku rasakan sebelumnya.
Namun sekarang sapaan itu tidak lagi aku dengar keluar dari bibir yang dulunya rindu untuk menyapa, aku tidak tahu kenapa jantan sudah enggan lagi untuk menghisap madu di taman bunga bougenvill, betinapun merayakan kesenangannya dengan mengepakkan sayap indahnya sekali, dua kali bahkan tiga kali, angin topan hayyan telah membuat semua berubah 360 derajat.
Aku rindu dengan sapaan itu, walau begitu si jantan tetap setia menunggu taman bunga bougenvill kembali mengahasilkan madu yang manis dan bisa di nikmati oleh semua mahluk di jagad raya ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar