Washilah--Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Tafsir Hadist bekerjasama dengan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat UIN Alauddin Makassar Cabang Gowa Raya mengadakan dialog Kebangsaan. Kegiatan Tersebut berlangsung di Lecture teater fakultas Ushuluddin Filsafat dan Ilmu Politik UIN Alauddin. Senin (05/01).
Dialog kebangsaan dalam rangka memperingati Haul Gus Dur yang ke-5 ini mengusung tema "Meneruskan Legasi Sang Guru Bangsa" dengan menghadirkan tiga narasumber sebagai pemateri, Dr Kadir Ahmad MS, Ketua ikatan PMII Sulsel/Dewan Pembina Jaringan Gusdurian Makassar, Dr Firdaus Muhammad, Pengasuh Pondok Pesantren An-Nahdlah Makassar, serta Saprilah, Intelektual Muda NU.
Dalam Dialog ini, Dr Firdaus mengatakan bahwa Gus Dur adalah Guru dari berbagai simbol-simbol yang dialamatkan kepadanya sebagai pewaris, sebagai tokoh demokrasi kemudian juga sebagai tokoh pesantren, tokoh kemanusiaan, tokoh HAM. "Segala simbol yang di alamatkan kepada Gus Dur orang tidak mengingkarinya. Karena memang Gus Dur itu bahkan sudah bagian dari Simbol. Yang jelas Gus Dur adalah seorang Guru." Tuturnya.
Dialog Kebangsaan tersebut dibuka dengan melantunkan Shalawat Badhar yang menambah hikmatnya pelaksanaan dialog siang kemarin.
Laporan | Afrilian Cahaya (Mag)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar