Tampilkan postingan dengan label FUF. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label FUF. Tampilkan semua postingan

Kamis, 07 April 2016

Shalat di Pelataran,WD III FUF: "Cari Tuhan di Lorong Sempit"

Seluruh Civitas Akademika FUF saat melakukan shalat berjamaah di Pelataran lantai dua Fakultas. Kamis (07/04/2016)| Ahmad Arnold
Washilah --Pimpinan Fakultas Usluhuddin dan Filsafat (FUF) menerapkan aturan baru. Aturan ini mewajibkan seluruh civitas akademika FUF shalat dhuhur berjamaah di Pelataran lantai dua Fakultas. Kamis (07/04/2016)

Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan FUF Dr Abdullah MAg mengatakan bahwa pelaksanaan shalat berjamaah sudah digagasnya sejak enam tahun yg lalu.

''Sudah enam tahun yang lalu sebenarnya hanya kurang tempat, makanya tidak terealisasikan,''ujarnya.

Abdullah juga mengungkapkan bahwa, "pelaksanaan shalat berjamaah di Fakultas untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa terhadap pentingnya shalat berjamaah karena kesadaran beragama bisa dibuktikan dengan shalat berjamaah," tambahnya lagi.

Untuk penggunaan pelataran sendiri, diungkap Abdullah penyebabnya tak lain karena musholla tidak cukup menampung jamaah.

''Saya berpikir kenapa tidak dipakai saja pelataran fakultas, nilai filsafatnya mencari Tuhan di lorong sempit," tambahnya.

Ketua Dewan Mahasiswa (Dema) FUF Andi Faizal menilai, "shalat berjamaah yang dilaksanakan di Fakultas sangat positif karena ada nilai-nilai sosial dan silaturahmi antara semua mahasiswa dan pimpinan," ungkapnya.

Penulis: Ahmad Arnold
Editor: Fadhilah Azis

Rabu, 18 November 2015

Seminar Aqidah Filsafat, Siapkan Indonesia Hadapi MEA

int
Washilah—Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Aqidah Filsafat Ushuluddin Filsafat (FUF) menggelarSeminar Kepemudaan dan Kewirausahaan dengan tema “Pemuda Sebagai Pelopor Perubahan Menuju Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)” di Lecture Teatre (LT) UIN Alauddin Makassar. Senin (9/10).

Ketua Panitia Mahram Mubarak M yang juga bertindak selaku moderator menjelaskan tujuan diadakannya seminar ini karena Aqidah Filsafat ingin melihat bagaimana kesiapan Indonesia terutama wilayah Makassar dalam menghadapi MEA perspektif filosofis.

“Kegiatan ini diadakan untuk membangun kesadaran global kepada mahasiswa UIN, juga ingin bagaimana jurusan Aqidah Filsafat ini tampil sebagai penggerak perubahan dan tidak hanya bergumul pada wacana teoritis saja,” ucap Mahram.

Pada kegiatan tersebut, HMJ Aqidah Filsafat mengundang Walikota Makassar Ir Moh Ramdhan Pomanto MM dan Ketua HIPMI Sul-Sel Amirullah Abbas, SE. Namun, karena beberapa kesibukan, kedua tokoh tersebut tidak sempat hadir pada acara tersebut.

Tetapi hal ini bukanlah sebuah kekecewaan total bagi HMJ Aqidah Filsafat, karena acara tetap berjalan begitu alot dengan mendatangkan pemateri Ekonomi Islam, Mega Octaviany SB S EI MSi dan Dr Abdullah Thalib MA sebagai pengamat ekonomi Islam sekaligus Wakil Dekan III FUF.

Laporan │ Lisa Indrawati

BACA JUGA:

Selasa, 10 November 2015

Ini yang Perlu Dilengkapi Prodi Ilmu Politik saat Divisitasi BAN-PT

Tim Asesor saat melakukan tinjauan dbersama di Ruang Senat FUF. Senin (09/11)
Washilah- Tim Asesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) bertandang ke Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF) dalam rangka akreditasi prodi Ilmu Politik UIN Alauddin Makassar. Senin (09/11)
Tim Asesor tersebut ialah Prof Dr Muswadi Rauf (Univeritas Indonesia) dan  Dr Nawiruddin (UIN Syarif Hidayatullah). Acara tersebut berlangsung selama dua hari yaitu 9 hingga 10 November di Ruang Senat FUF.

Adapun selama kegiatan berlangsung, beberapa hal yang menjadi hambatan prodi ini saat ditinjau Tim Asesor BAN-PT antara lain rasio perbandingan antara mahasiswa dan dosen. Tenaga pengajar tetap yang berjumlah 11 orang sementara jumlah mahasiswa sebanyak 424 orang. Hal ini dinilai masih kurang oleh BAN-PT.

Selain itu lebih dari tujuh mata kuliah yang diberikan dosen tidak sesuai dengan bidang keilmuannya, serta masih sedikitnya dosen Pembimbing Akademik (PA).

Menanggapi perihal tersebut, Ketua Jurusan Ilmu Politik Syarifuddin Jurdi mengatakan bahwa hal demikian wajar dalam proses akreditasi. Ia berdalih, kendala-kendala tersebut umum ditemui saat melakukan tinjauan atau konfirmasi. Meski demikian Syarifuddin tetap optimis bahwa jurusan yang dipimpinnya dapat lolos dengan baik.

“Kita yakin ada perubahan score (akreditasi) terhadap ilmu politik,” jawabnya mantap.

Selain itu, ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu Politik Fathullah Syahrul sangat mengharapkan kenaikan akreditasi prodi jurusannya.

“Kami selaku pengurus HMJ menginginkan semaksimal mungkin untuk akreditasi jurusan ini,” ucap Fathullah.

Ia menambahkan, di FUF sendiri, prodi Ilmu Politik menjadi salah satu dari 2 prodi yang belum terakreditasi B. Kedepannya  Fathullah mengharapkan Ilmu Politik dapat berdiri sendiri dengan kajian ilmu atau prodi yang lebih spesifik.

Laporan| Azhari Prawira Negara