Washilah--Menerapkan kata “indah” pada kampus merupakan tantangan besar. Kesadaran akan pentingnya penataan di lingkungan kampus adalah faktor penggerak utama untuk menerapkan kampus indah dan nyaman bagi civitas akademika. Misalnya, UIN Alauddin Makassar, kampus ini masih dalam tahap menuju kampus indah. Sebab, UIN baru saja mengeluarkan masterplan.
Masterplan yang merupakan gambaran ruang peruntukan dan penataan, baik itu bangunan maupun taman perlu kerja ekstra dari pimpinan UIN Alauddin. Pasalnya, saat ini terdapat kurang lebih 20.000 civitas akademika yang berkegiatan di kampus UIN. Oleh karena itu, UIN membutuhkan ruang bagi mereka. Berangkat dari hal tersebut, pimpinan Universitas memberikan kesempatan bagi jurusan Perencanan Wilayah Kota (PWK) Fakulatas Sains dan Teknologi (FTK) untuk membuat masterplan.
"Masterplan itu sudah ada dan sudah menjadi dokumen UIN," kata ketua jurusan PWK, Dr Muh Ansar Spt MSi saat ditemui diruangannya, Sabtu (05/12). Ia juga menambahkan bahwa standar kelayakan kampus bisa dikatakan indah yakni ketika ruang terbuka hijaunya mencampai 60%. Sesuai dengan hasil analisis jurusan PWK UIN Alauddin Makassar, UIN masih memiliki ruang terbuka hijau sekitar 30-35 %.
Lebih lanjut, ia berharap bahwa dokumen yang telah dihasilkan akan menjadi bahan acuan untuk menuju sebuah pencapaian menuju keindahan kampus. "Ketika ada pembangunan itu tidak mengurangi ruang terbuka hijau di UIN. Seperti halnya pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) dan Pascasarjana itu tidak mengurangi ruang hijau. Apabila ada pohon yang di tebang solusinya, menanam kembali pohon agar capaian kajian-kajian PWK kemarin minimal dapat bertahan dilevel itu dan bahkan bisa lebih," ujarnya.
Laporan | Syahrul
Tidak ada komentar:
Posting Komentar