Washilah—Pembangunan Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) dan Program Pascasarjana (PPs) UIN Alauddin yang baru hingga saat ini belum kunjung usai. Pasalnya, pengerjaan kedua gedung ini ditunda untuk waktu yang tidak ditentukan.
Menurut Kepala Bagian Perencanaan Drs Fathurrahman, penundaan gedung tersebut disebabkan anggaran di tahun 2015 yang diberikan Kementerian Agama (Kemenag) tidak mencukupi.
"Untuk tahun 2015, pembangunan hanya struktur dulu. Di mana pasca masih sekadar pondasinya dan FEBI sudah agak lebih tinggi," ungkap Fathur saat ditemui di ruang kerjanya belum lama ini.
Saat dikonfirmasi, Wakil Rektor (WR) II Prof Dr Lomba Sultan MA mengatakan untuk anggaran Sarana dan Prasarana di tahun 2016 rupanya hanya mendapat Rp 10 Miliyar. Anggaran ini diperuntukkan bagi penataan lingkungan kampus, renovasi gedung Rektorat, serta pembangunan gedung FEBI dan PPs. Namun, menurutnya, anggaran tersebut masih kurang.
Lomba Sultan melanjutkan, untuk menambah dana pembangunan pihak rektorat terlebih dahulu harus memenangkan tender (pelelangan). “Kita harus menang tender dulu, karena ini merupakan proyek kontraktor. Jadi, siapa yang memenangkan tender, dialah yang berhak melanjutkan proyek pembangunannya," kata dia.
Dalam mengatasi kurangnya anggaran, Lomba Sultan mengaku pihaknya juga berusaha untuk mendapatkan dana Islamic Development Bank (IDB) yang proses pencairan dananya tetap melalui Kemenag dengan mengikuti mekanisme penganggaran negara.
Laporan | Sri Yusnidar
Menurut Kepala Bagian Perencanaan Drs Fathurrahman, penundaan gedung tersebut disebabkan anggaran di tahun 2015 yang diberikan Kementerian Agama (Kemenag) tidak mencukupi.
"Untuk tahun 2015, pembangunan hanya struktur dulu. Di mana pasca masih sekadar pondasinya dan FEBI sudah agak lebih tinggi," ungkap Fathur saat ditemui di ruang kerjanya belum lama ini.
Saat dikonfirmasi, Wakil Rektor (WR) II Prof Dr Lomba Sultan MA mengatakan untuk anggaran Sarana dan Prasarana di tahun 2016 rupanya hanya mendapat Rp 10 Miliyar. Anggaran ini diperuntukkan bagi penataan lingkungan kampus, renovasi gedung Rektorat, serta pembangunan gedung FEBI dan PPs. Namun, menurutnya, anggaran tersebut masih kurang.
Lomba Sultan melanjutkan, untuk menambah dana pembangunan pihak rektorat terlebih dahulu harus memenangkan tender (pelelangan). “Kita harus menang tender dulu, karena ini merupakan proyek kontraktor. Jadi, siapa yang memenangkan tender, dialah yang berhak melanjutkan proyek pembangunannya," kata dia.
Dalam mengatasi kurangnya anggaran, Lomba Sultan mengaku pihaknya juga berusaha untuk mendapatkan dana Islamic Development Bank (IDB) yang proses pencairan dananya tetap melalui Kemenag dengan mengikuti mekanisme penganggaran negara.
Laporan | Sri Yusnidar
BACA JUGA:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar