Tampilkan postingan dengan label kartika. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kartika. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 14 Juni 2014

HMJ IKOM Gelar Workshop Cinematography

Washilah -- Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu Komunikasi (Ikom) menggelar Workshop dan pelatihan cinematography dengan mengangkat tema 'media sebagai jendela refleksi dunia ilmu komunikasi', di Lecture Teater (LT) Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK), Kamis, (12/06).

Muhammad Kurniawan Dito A, selaku ketua HMJ IKOM mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mewujudkan keinginan mahasiswa ikom khususnya angkatan 2013.

"sudah banyak yang mengeluh dan mengatakan bahwa fasilitas-fasilitas yang ada di fakultas tidak pernah dilihat apalagi digunakan, seperti laboratorium TV"ungkap lelaki yang sering disapa bang Dito.

Lanjut, untuk itu kami sebagai Himpunan yang mewadahi aspirasi mahasiswa berinisiatif melaksanakan kegiatan tersebut, bekerja sama dengan pengelola laboratorium.

Fathul khair, selaku ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FDK, sangat kagum dengan kinerja HMJ Ikom yang selalu melaksanakan kegiatan-kegiatan besar, " apresiasi yang setinggi-tingginya buat HMJ ikom semoga kedepannya selalu melakukan gubrakan-gubrakan yang bernilai positif" ungkapnya ketika memberikan sambutan.

laporan kartika

Dana HMJ ikom belum cair, Proker tetap berjalan

Washilah -- Meski dana dari rektorat belum cair, Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu Komunikasi (Ikom) tidak tinggal diam, dengan menggunakan dana pribadi, ia tetap menjalankan program kerja (Proker).

Ketika di konfirmasi pada kamis, (12/06), Muh.Kurniawan Dito A, selaku ketua HMJ ikom, mengatakan bahwa sampai saat ini sudah delapan proker HMJ ikom yang terlaksana, diantaranya sosialisasi jurusan empat kabupaten, turnamen futsal se-UIN Alauddin, seminar teknologi dan jurnalistik di Kabupaten Bulukumba, bakti sosial penanaman 150 bibit pohon di Kabupaten Bulukumba, renovasi bale-bale ikom, kajian keilmuan mingguan, workshop dan pelatihan cinematography.

"dana yang digunakan adalah hasil kumpul-kumpul pengurus HMJ Ikom ketika mau rapat kerja, nah sisanya kami simpan kemudian digunakan ketika menjalankan proker" tuturnya

Lanjut, dito mengatakan bahwa semua bentuk kegiatan yang HMJ Ikom laksanakan masih menggunakan dana sendiri, tanpa uang dari pihak rektorat.

Laporan Kartika

Rabu, 11 Juni 2014

BEM FST gelar Kuliah Umum

Washilah -- Pancasila merupakan dasar Negara Kesatuan Rakyat Indonesia (NKRI), namun dasar negara sudah tidak sesuai dengan kenyataan, kini pancasila hanya sebagai formalitas belaka. Berangkat dari hal tersebut Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Sains dan Teknologi (FST) menggelar kuliah umum dengan tema 'Indonesia harus kembali ke cita-cita proklamasi, pancasila, dan Undang-Undang 1945' di gedung auditorium kampus II UIN Alauddin, Rabu, (04/06).

Kuliah umum ini dibuka oleh Dr H Natsir Siola, selaku Wakil Rektor (WR) bidang kemahasiswaan dan kerjasama. Dalam sambutannya dia sangat mengapresiasi kepada ketua BEM FST yang sangat cerdas dalam melaksanakan
kegiatan.

Dedi Abrar Hansir, selaku ketua BEM FST berharap bahwa materi yang akan di bawakan oleh ketua umum Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila (MPNPP), Japto Soerjosoemarno SH, bisa bermanfaat buat peserta yang hadir dalam kuliah umum tersebut.

"tetap fokus dan simaklah materi dengan baik, sebagai generasi muda kita perlu mengetahui peran pancasila yang sesungguhya" ungkap lelaki yang sering disapa Abrar.

Laporan Kartika

Farmasi UIN Alauddin gelar Seminar Nasional

Washilah -- Jurusan Farmasi UIN Alauddin menggelar seminar nasional Farmakologi dengan tema 'pengembangan obat di bidang Farmasi dengan metode komputerisasi' di gedung auditorium kampus II UIN Alauddin, Sabtu, (07/06).

Seminar nasional ini menghadirkan tiga pemateri yakni pemateri pertama, Prof Dr Siswandono, yang menjabat sebagai kepala program Doktor Farmasi Sains Universitas Airlangga dengan materi pengembangan obat di bidang kimia dan bahan alam.

Pemateri kedua, Prof Dr Zulliesikawati, selaku guru besar Farmakologi dan Farmasi klinik Universitas Gadja Mada (UGM) dengan materi pengembangan obat dan terapi pada era Farmakogenomik. Sedangkan pada materi terakhir dibawakan oleh Isriany Ismail, selaku dosen Farmasi dan kepala pusat standar mutu UIN Alauddin Makassar dengan materi Transdermal Delivery System.

A Armisman Edi Patturussi S Farm Msi Apt, selaku ketua panitia dalam seminar nasional ini mengutarakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu program kerja (proker) jurusan bekerjasama dengan Himpunan Mahasiswa Farmasi (HMJ) Farmasi dalam meningkatkan akreditasi jurusan.

"selain menambah wawasan dan silaturahmi antar sesama anak Farmasi, juga ingin memperkenalkan suatu metode dalam penemuan obat baru" tutur Armisman saat ditemui ketika acara masih berlangsung .

Seminar nasional tersebut dihadiri oleh jurusan farmasi dari berbagai universitas yang ada di Makassar, instansi Apoteker dari berbagai residen puskesmas se-sulawesi selatan dan alumni-alumni Farmasi UIN Alauddin Makassar.

Laporan Kartika

Rektor UIN Alauddin : Masjid Agung memuat 3 komponen

Washilah -- Rektor UIN Alauddin, Prof Qadir Gassing, mengatakan bahwa Masjid Agung Sultan Alauddin yang akan dibangun memuat tiga komponen yakni keislamannya, budaya lokalnya, dan modern. Hal tersebut di ungkapkan usai meletakkan batu pertama pembangunan Masjid Agung, Selasa, (10/06).

Masjid Agung ini dibangun sebagai bentuk upaya mewujudkan kampus peradaban UIN Alauddin, selain itu akan ada Meseum yang akan dibangun dalam masjid tersebut sehinggah mampu menjadi kiblat bagi para peneliti yang ingin mengetahui sejarah-sejarah peradaban islam khususnya di Sulawesi Selatan.

H Tamsil Linrung , Angota DPRI, sebagai salah satu yang meletakkan batu pertama pada pembangunan masjid, berharap bahwa Masjid Agung nantinya dapat difungsikan secara optimal.

"Jangan hanya sebagai tempat ibadah dalam lima kali sehari, tetapi dapat juga dijadikan pusat peradaban" himbaunya.

Lanjut, Tamsil berharap bahwa Meseum yang nantinya terdapat pada masjid dapat menunjukkan petualangan jejak-jejak perjalanan islam, dan mampu menjadi penunjang kehidupan masyarakat di bidang pendidikan.

Laporan Kartika

UIN Alauddin gelar Seminar Kemasjidan


Washilah -- Sebagai salah satu pusat pengembangan studi islam di wilayah Timur Indonesia, maka UIN Alauddin menggelar seminar nasional kemasjidan dengan tema 'peran dan fungsi masjid sebagai pusat ibadah dan peradaban' di gedung rektorat lantai IV, selasa, (10/06).

Seminar tersebut menghadirkan tiga pemateri yakni Sekertaris Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama RI, Prof Dr Muhammadiyah Amin M Ag, Angota DPRI, H Tamsil Linrung dan ketua umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Bidan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI), Dr H Ali Muchtar Ngabalin MA.

Dr Kasjim Salenda SH M Th I, selaku ketua panitia pelaksana mengungkapkan bahwa tujuan dari kegiatan ini untuk memberdayakan masjid, revitalisasi peran dan fungsi masjid sebagai pusat ibadah dan peradaban.

"melihat sekarang ini fungsi dan peran masjid agak melemah, karena hanya digunakan sebagai tempat shalat (ibadah)"ungkapnya.

Laporan Kartika

Minggu, 18 Mei 2014

Prof Mardan : Rektor Harus Menjadi Teladan Bagi Mahasiswa

Washilah -- Dekan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar Prof Dr Mardan MAg menyoroti para dekan, wakil dekan (Wadek), waki rektor (Warek) dan juga Rektor yang ada di lingkungan UIN Alauddin yang enggan menunaikan shalat berjamaah di Masjid kampus, hal ini dikemukakan pada saat menyajikan materi pada acara seminar peradaban Islam yang mengangkat tema Quo Vadis Masjid oleh Mahasiswa Pencinta Masjid UIN Alauddin Makassar, Kamis 8/5 lalu.
Menurutnya masjid merupakan simbol peradan Islam yang harus dijaga keagungannya dengan cara sering berkunjung dan shalat secara berjamaah, selain itu menjadi keteladanan buat para mahasiswa, pegawai, dan dosen jika para pejabat ini rutin berkunjung ke Masjid.
“Saat ini para Professor telah meninggalkan masjid, setiap saat saya selesai shalat dhuhur di Masjid (Kampus II UIN) saya tidak pernah melihat dekan, Wadek, Warek apalagi Rektor untuk menunaikan shalat secara berjamaah”. Paparnya.
Dekan dua periode ini lebih jauh mengatakan bahwa Rektor sering menggaungkan kata Kampus Peradaban akan tetapi realitanya masih jauh dari peradaban, ia mencontohkan di Masjid kampus II UIN Water Closset (WC) masih berbau, air terkadang tidak mengalir, WC laki-laki tidak memakai pembatas sehingga orang enggan buang air kecil, daya tampung masjid yang kurang memadai dengan pertambahan jumlah mahasiswa, dosen dan karyawan.
Guru besar dibidang Tafsir ini juga mengatakan bahwa seharusnya pimpinan tidak membuat jadwal kegiatan pada saat waktu shalat, ia beranggapan bahwa secara tidak langsung jika ada kegiatan yang dilakukan pada saat waktu shalat tiba itu tidak menghargai keberadaan masjid.
“Kami berharap kepada Warek III agar menyampaikan ini kepada Pak Rektor agar seringlah berkunjung ke Masjid untuk melaksanakan shalat dhuhur secara berjamaah” harapnya kepada Warek III yang mengikuti kegiatan seminar tersebut.
Dia juga menyarankan kepada panitia masjid kampus II UIN Alauddin agar menjadwalkan kepada para Dekan,Wadek, Warek dan juga Rektor untuk memberikan ceramah kepada Civitas akademika UIN Alauddin secara bergantian. “Saya sarankan agar panitia Masjid menjadwalkan mulai dari Rektor sampai Wadek untuk memberikan ilmunya kepada Civitas akademika”. Tuturnya.

MPM Tumbuhkan Jiwa Mencintai Masjid Lewat Seminar

Washilah -- Mahasiswa Pencinta Masjid (MPM) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar menggelar sebuah kegiatan yang bertajuk Seminar Peradaban Islam dengan tema Quo  Vadis Masjid yang bertempat di gedung Auditorium kampus II UIN Alauddin, Samata 13/5.
Ketua Umum MPM Muhammad Jalil yang ditemui UIN Online pasca kegiatan mengatakan bahwa kegiatan ini diharapkan mampu untuk menambah wawasan dan pola pikir baru bagi para peserta khususnya mahasiswa UIN yang mewakili pemuda Islam terkait dengan bagaimana cara mencintai Masjid serta mengetahui fungsi masjid.
“kami berharap dengan adanya Seminar ini para peserta bisa lebih mencintai lagi keberadaan masjid” harapnya sambil tersenyum.
Mahasiswa jurusan Ekonomi Islam semester delapan ini menambahkan selain menumbuhkan jiwa mencintai masjid para peserta juga diharapkan untuk mengetahui fungsi masjid seperti seperti fungsi Masjid di zaman Rasulullah SAW.
Ia mencontohkan fungsi masjid di zaman Rasulullah SAW ialah sebagai tempat berzikir, tempat diadakannya majelis ilmu, dan juga sebagai tempat membicarakan politik, social, militer, ekonomi dan budaya.
“Fungsi masjid bukan hanya sebagai tempat beribadah akan tetapi bisa juga digunakan untuk membicarakan social politik” paparnya.

Laporan | Kartika

Salehuddin Yasin Terpilih Ketua PSCR

Washilah – Senat Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar telah memilih dan menetapkan DR H Salehuddin Yasin MAg sebagai Panitia Seleksi Calon Rektor (PSCR) UIN Alauddin Makassar pada rapat senat tertutup Senin 12/5 kemarin.
Salehuddin terpilih setelah melawati perdebatan yang panjang oleh anggota senat yang hadir pada rapat tersebut. Hal ini dikemukakan oleh Wakil Rektor (Warek) II Prof DR Musafir Pababari setelah rapat senat dilaksanakan.
“Pemilihan PSCR ini sempat membuat perdebatan yang cukup panjang akan tetapi semua itu bisa dikendalikan dan terpilihlah Pak Salehuddin jadi Ketua” ungkapnya saat jumpa pers di ruangan Salehuddin.
PSCR dalam waktu dekat ini akan menyusun anggotanya yang akan diajukan ke Rektor untuk diberikan Surat Keputusan (SK) kemudian merumuskan mekanisme Pemilihan Rektor (Pilrek).
Salehuddin menjelaskan bahwa Pilrek tahun ini paling lambat dilakukan enam Juli mendatang. Dia juga menambahkan bahwa setelah SK dikeluarkan oleh Rektor ia dan timnya akan mengirimkan Surat kepada seluruh Perguruan Tinggi baik negeri maupun Swasta jika ada yang ingin mencalonkan diri menjadi rector UIN Alauddin Makassar.
“Calon rektor bisa bukan dari UIN Alauddin yang penting memenuhi kriteria yang telah ditetapkan dan disepakati”. Jelasnya.

Workshop menulis di Kota Maros

Washilah -- 84 siswa-siswi dari perwakilan SMA sederajat dan SMP sederajat Kabupaten Maros mengikuti Workshop belajar menulis yang dilaksanakan oleh Ikatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Indonesia (IMIKI) Pengurus Perguruan Tinggi (PPT) UIN Alauddin Makassar di kantor Bupati Maros, Ahad (11/05).
Kegiatan ini di buka langsung oleh sekertaris dinas pendidikan Kabupaten Maros, Dr H Nasiruddin Rasyid M pd, dalam sambutannya dia sangat bangga dengan kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa-mahasiswi  UIN Alauddin, “saya sangat mengapresiasi kegiatan ini, semoga kegiatan ini akan memberi manfaat yang besar bagi siswa-siswi yang ikut pelatihan” ungkapnya.
Lanjut, Nasir mengatakan akan memberikan surat teguran kepada pihak sekolah yang tidak mengutus perwakilan siswa-siswinya ikut pelatihan menulis.
Sahidin Samsumar,selaku ketua IMIKI PPT UIN Alauddin juga mengatakan bahwa setelah workshop ini akan ada tindak lanjut.
“kita akan memilih lima tulisan terbaik dari masing-masing perwakilan sekolah dan akan dilantik oleh kepala dinas bupati maros sebagai duta penulis mewakili sekolah” ungkapnya
Laporan | Kartika
Gambar : Intisari-online.com

SC Al Nida’a gelar Dialog Muslimah

Washilah - Study Club (SC) Al Nida’a Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK ) menggelar dialog muslimah dengan tema Ketika Media Menggenggam Kendali Dunia, yang dilaksanakan di gedung auditorium kampus II UIN Alauddin Makassar, Kamis,(15/05).
Hartina Sanusi Spt M ikom, selaku dosen komunikasi FDK yang menjadi pemateri pertama memaparkan materi tentang ‘peran dan fungsi media dalam kehidupan manusia’. Menurutnya media sudah mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat.  
“fungsi media sebagai pengawasan lingkungan serta korelasi antara bagian dalam mesyarakat untuk menanggapi masyarakat” ungkapnya.
Lanjut, Hartina mengatakan bahwa peran media dalam masyarakat yaitu mempersatukan masyarakat namun harus diketahui bahwa media mempunyai dua sisi, yakni sisi positif dan negatif jadi harus pintar-pintar merespon secara interaktif.
Pemateri kedua, Zulfia Amran S ip M M, selaku redaksi Tabloid Muslimah, dengan materinya ‘media hari ini, dampak dan solusinya’, menyinggung tentang media yang sekarang sudah mendominasi kehidupan masyarakat, sehinggah hal yang harus di lakukan oleh masyarakat yaitu mengkritik budaya massa.
Laporan | Kartika

Hasil lomba Muslimah Ekspo

Washilah -- Kegiatan puncak muslimah ekspo dengan tema ‘be the read muslimah’ oleh Study Club Al Nidaa Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) bekerja sama dengan Mahasiswa Pecinta Masjid (MPM) di gelar di gedung auditorium kampus II UIN Alauddin Makassar dengan rangkaian pengumuman lomba kreasi desain islam dan kreasi mading muslimah , kamis, (15/05).
Lomba tersebut diadakan sejak tanggal 04 Mei 2014 lalu. Narisra Salemaah, jurusan Kesehatan Masyarakat (Kesmas),  Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) keluar sebagai juara pertama dari lomba kreasi desain islami sedangkan Nurmah, jurusan pendidikan biologi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK), meraih juara dua.
Untuk lomba kreasi mading muslimah dengan tema ‘aku bangga, aku muslimah,aku tarbiyah’. Juara pertama jatuh kepada binaan Yuni Aslia, juara kedua binaan Mawar Handayani, sedangkan juara ketiga di raih oleh binaan Maymanah Ziyad. Setiap dari binaan tersebut terdiri dari lima orang yang berasal dari fakultas yang berbeda.
Laporan | Kartika

Coming soon Mading Tulisan SC Al Nidaa FDK

Washilah -- Study Club (SC) Al Nidaa Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) akan membuat mading tulisan untuk fakultas. Hal tersebut di ungkapkan oleh Ria Mardiah, selaku ketua departemen kemuslimahan SC Al Nidaa, ketika memberikan sambutan pada kegiatan dialog muslimah di auditorium kampus II UIN Alauddin Makassar, kamis (15/05).

Terdapat empat kegiatan rutin yang telah dilaksanakan oleh SC Al Nidaa yakni Kajian Jumat (Kamat), Hadis keliling, Baca Al Quran Bersama (BAB), dan buletin dakwah bil qalam.

Drs st Aisyah Bm M S sos I, selaku sekretaris jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) FDK, sangat mengapresiasi kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh SC Al Nidaa, “saya berharap SC ini mampu memberikan manfaat yang besar khususnya kaum muslimah” kata dia

Lanjut, Aisyah berharap bahwa adanya SC ini akan mampu memberantas buta aksara yang ada di UIN Alauddin khususnya. Karena sangat miris jika mahasiswa UIN Alauddin Makassar tidak tahu membaca ayat suci Al Quran.

Laporan | Kartika

Rabu, 07 Mei 2014

"Pedih" Cerpen oleh Kartika Yusuf

Gambar : Wordpress.com
Pagi ini, hanya sayupan burung yang terdengar. Kilauan mentari terus pancarkan berkas cahayanya. Entah mengapa hati ini tetap resah dan penuh kegelisahan, padahal di pagi yang cerah ini telah berkali-kali mengajak ku untuk bernyanyi , menjalani, dan melewati hidup yang penuh kepedihan ini.

Sejengkal kulangkahkan jari-jari kaki yang telah membuatku terjatuh, hinggah kepingan hati hancur lebur di genggam waktu. Ya, waktu telah merubah segalanya hinggah batin ini tak bisa lagi berbuat apa-apa. Waktu memberikan ruang perasaan di hatiku dan waktu pula yang memberikan kehampaan dalam hidupku. Aku benci waktu yang selalu berlalu dan hanya menorehkan kepedihan yang mendalam.

Berkali-kali aku memaksa hati ini untuk melupakannya. Aku tak ingin menggenggam rasa ini terlalu kuat karena aku sadar itu akan menyakitkanku, namun rasa ini juga sulit untuk ku lepas. Mengatakan yang sejujurnya ternyata bukanlah langkah yang tepat. Sekarang aku telah gagal dengan semua yang kulukiskan, orang yang kuanggap sahabat kini telah berubah. Tak ada lagi senyum yang selalu terhias dibibirnya untukku, aku merindukan itu.

Aku merindukan saat-saat bersamanya, namun aku sadar, waktu itu takkan kembali karena aku telah menghancurkan semuanya. Perasaan ini seketika berubah haluan, yang dulunya sebatas sahabat. Saat ini aku benar-benar sesali betapa sayunya hati ini tak bisa lagi menjadi cerita hidupnya.

Kini, sekuat hati aku terus mencoba menjalani getiran risau yang selalu terbayang dalam pikiran, meskipun sayap lebar ini telah patah karenamu, aku tetap berjuang. Aku selalu berharap suatu saat nanti akan datang keajaiban yang menghampiriku untuk mengobati hati yang gundah ini. Karena perasaan ini tak bisa kupungkiri walaupun sejuta kelam datang merayu, hati ini takkan retak untuk terus berharap kepadamu, karena kuyakin perasaan ini tulus untukmu.

Cerpen oleh Kartika Yusuf

Kamis, 01 Mei 2014

BEM FST Berseteru dengan Pimpinan Fakultas

Washilah Online — Pihak birokrasi tidak menghadiri kegiatan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi (BEM FST) yang digelar di auditorium kampus II UIN Alauddin Makassar, kamis (24/04), akibatnya ketua BEM FST, Abrar mengambil alih membuka kegiatan Workshop tersebut.

Dalam sambutannya, Abrar mengatakan bahwa pihak BEM FST sudah tidak cocok dengan pihak civitas akademik dan masalah yang ada biarlah menjadi konsumsi internal. “Pihak kami dan pihak birokrasi sudah tidak ada kepercayaan lagi. Mereka sudah tidak percaya kepada pihak BEM begitupun sebaliknya,” tuturnya.

Dari penuturan Abrar, diketaui bahwa ia sempat menghubungi Wakil Dekan (Wadek) bidang kemahasiswaan, Hasyim Haddade SAg MAg MEd, tetapi ia tidak dapat hadir dengan alasan ada rapat dengan pimpinan.














Program Kerja Tetap Berjalan Meski Tanpa Pihak Birokrasi

Washilah Online — Setelah aksi demonstrasi selama lima kali dengan orasi yang sama yakni menginginkan dekan Fakultas Sains dan Teknologi turun dari jabatannya, karena dinilai tidak ada perubahan semenjak menjabat, ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi (BEM FST), Abrar, beserta sejajarannya tetap melaksanakan program kerja (proker) keempat yaitu Workshop bisnis onlie yang digelar di Auditorium Kampus II UIN Alauddin Makassar, kamis (24/04).

Abrar menjelaskan ketidakhadiran pihak birokrasi karena memang tidak ada undangan yang di kirim oleh pihak panitia. Namun seharusnya pihak birokrasi mengerti dengan keadaan,“saya sempat dilema antara mengirim undangan atau tidak namun kembali lagi saya harus mempertahankan ideologi saya, jadi keputusannya tidak ada surat yang dikirim” ungkapnya ketika ditemui diakhir acara.

Menurut Abrar, kegiatan ini digarap selama delapan hari dan panitia yang terlibat kebanyakan bukan anggota BEM melainkan diambil dari tiap-tiap jurusan yang ada di FST agar tidak ada kecemburuan, “panitia yang kami bentuk sudah bekerja semaksimal mungkin untuk menyukseskan kegiatan ini di tengah-tengah masalah yang ada sekarang ini” ungkapnya. (Kartika)

BEM-F Saintek Gelar Workshop

Washilah Online—Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi (BEMF-Saintek) menggelar Workshop bekerja sama dengan Vedit (Visual Entrepreneur Development), kegiatan ini berlangsung di gedung Auditorium Kampus II UIN Alauddin Makassar dengan pelatihan tentang bisnis online, kamis (24/04).

Terdapat dua pemateri yang sama-sama memberikan materi terkait bisnis online. Pemateri pertama dari komunitas Internet Marketer (IMERS) Makassar, Ilham Yasin ST membawakan tentang pemanfaatan Facebook (FB). “FB adalah salah satu jaringan sosial yang sangat baik dimanfatkan dalam berbisnis, karena tidak membutuhkan dana yang terlalu banyak cukup modal gambar dan teks” jelasnya

Ilham juga menambahkan bahwa cara memulai bisnis pertama harus berpikiran out the box, menentukan target pasar yang sesui dengan produk, menjual produk sendiri dan menggunakan FB sebagai media pemasaran.

Hal senada yang di ungkapkan oleh pemateri kedua dari Forum Komunikasi Persaudaraan Indonesia (FKPI), Wandi Rosandi,ia mengungkapkan bahwa bisnis online dapat memberikan jaminan kehidupan “tiap bulan kita bisa menghasilkan uang 30 juta keatas, kita sudah bisa hidup mandiri tanpa merepotkan orang tua” ungkapny.

Sebagai bukti wandi memperlihatkan nominal pendapatannya di rekening bank lewat layar fokus, agar peserta lebih percaya dan dapat memanfaatkan internet dengan baik yang dapat menghasilkan rupiah.



Tahun AKademik 2014/2015 UINAM Batasi Jumlah MABA

Washilah Online —Minimnya jumlah dosen dan kesiapan ruang kelas mengakibatkan di tahun akademik 2014/2015 UIN Alauddin Makassar akan menerima Mahasiswa Baru (MABA) hanya 5000 orang dibanding tahun lalu yang mencapai 5500 orang.

Hal tersebut diungkap oleh Rektor UIN Alauddin Prof. Qadir Gassing ketika memberikan sambutan pada wisuda periode april 2014 angkatan ke-68 di auditorium kampus II UIN Alauddin Makassar, Rabu (30/04).

UIN Alauddin tiga tahun ini, trendnya sangat menggembirakan. Karena begitu banyak pendaftar namun karena fasilitas yang tidak mendukung sehingga hanya sedikit yang diterima, “ seandainya kita mempunyai Sumber Daya Manusia (SDM), tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang lebih banyak,maka boleh jadi kita menerima lebih banyak” tuturnya.

Qadir menambahkan bahwa membatasi jumlah MABA tahun ini semata-mata hanya ingin mempertahankan rasio dosen berbanding mahasiswa pada angka 1:30.(kartika)


Tetap pada 3P (Pencerdasan, Pencerahan, dan Prestasi)

Washilah Online —Rektor UIN Alauddin Qadir Gassing menghimbau kepada wisudawan dan wisudawati yang resmi menjadi alumni tetap menerapkan 3P yakni pencerdasan, pencerahan dan prestasi. Hal itu diungkap ketika memberikan sambutan pada wisuda ke-68 UIN Alauddin Makassar di auditorium kampus II UIN Alauddin Makassar, Rabu, (30/04).

Sebagai mahasiswa yang terlahir dari almamater islam, Qadir menginginkan alumni UIN Alauddin mendalami islam dan mengamalkan sepanjang hidup dan tidak lupa mengaplikasikan ilmu-ilmu yang di dapatkan ketika kuliah. “lakukanlah upaya-upaya pencerdasan serta pencerahan apapun bentuknya dan tantangannya. Buatlah prestasi dan karya-karya gemilang sepanjang hidupmu”. tuturnya ketika menyampaikan pesan-pesan al-jami’ah.

Qadir juga menambahkan bahwa salah satu tanda karya besar adalah memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi kehidupan manusia dan kemanusiaan.

FDK Gelar Ramah Tamah

Washilah Online — 25 mahasiswa wisudawan dan wisudawati beserta orang tua mahasiswa dan sivitas akademik Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) mengikuti acara ramah tamah yang digelar di Lecture Theater (LT) , Rabu, (30/04)

Dalam periode april 2014, diumumkan tiga orang wisudawan dan wisudawati semua dari jurusan Bimbingan Penyiaran Islam (BPI)yang menjadi lulusan terbaik FDK yakni Nadira Izzat dengan IPK 3,90, Amalia Fadhilah Thaha dengan IPK 3,87, dan Risal Hamzi dengan IPK 3,89.

Dr Hj Mulyati Amin, selaku dekan FDK mengucapkan selamat kepada mahasiswa yang telah lulus dan berharap alumni akan tetap menjadi sang pencerah dimanapun berada, “ilmu harus diaplikasikan. Manfaatkan ilmu yang di dapatkan sesuai dengan syariah islam” katanya ketika memberikan sambutan.

Lanjut, Mulyati menyampaikan bahwa masing-masing jurusan harus bergerak dalam bidangnya. Sebagai contoh jurusan Ilmu komunikasi (IKOM) jadilah Hubungan Masyarakat (Humas) yang baik menurut islam. Intinya kecerdasan dan pengetahuan yang didapatkan harus disampaikan menurut ajaran islam. (Kartika)