Washilah -- Dekan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar Prof Dr Mardan MAg menyoroti para dekan, wakil dekan (Wadek), waki rektor (Warek) dan juga Rektor yang ada di lingkungan UIN Alauddin yang enggan menunaikan shalat berjamaah di Masjid kampus, hal ini dikemukakan pada saat menyajikan materi pada acara seminar peradaban Islam yang mengangkat tema Quo Vadis Masjid oleh Mahasiswa Pencinta Masjid UIN Alauddin Makassar, Kamis 8/5 lalu.
Menurutnya masjid merupakan simbol peradan Islam yang harus dijaga keagungannya dengan cara sering berkunjung dan shalat secara berjamaah, selain itu menjadi keteladanan buat para mahasiswa, pegawai, dan dosen jika para pejabat ini rutin berkunjung ke Masjid.
“Saat ini para Professor telah meninggalkan masjid, setiap saat saya selesai shalat dhuhur di Masjid (Kampus II UIN) saya tidak pernah melihat dekan, Wadek, Warek apalagi Rektor untuk menunaikan shalat secara berjamaah”. Paparnya.
Dekan dua periode ini lebih jauh mengatakan bahwa Rektor sering menggaungkan kata Kampus Peradaban akan tetapi realitanya masih jauh dari peradaban, ia mencontohkan di Masjid kampus II UIN Water Closset (WC) masih berbau, air terkadang tidak mengalir, WC laki-laki tidak memakai pembatas sehingga orang enggan buang air kecil, daya tampung masjid yang kurang memadai dengan pertambahan jumlah mahasiswa, dosen dan karyawan.
Guru besar dibidang Tafsir ini juga mengatakan bahwa seharusnya pimpinan tidak membuat jadwal kegiatan pada saat waktu shalat, ia beranggapan bahwa secara tidak langsung jika ada kegiatan yang dilakukan pada saat waktu shalat tiba itu tidak menghargai keberadaan masjid.
“Kami berharap kepada Warek III agar menyampaikan ini kepada Pak Rektor agar seringlah berkunjung ke Masjid untuk melaksanakan shalat dhuhur secara berjamaah” harapnya kepada Warek III yang mengikuti kegiatan seminar tersebut.
Dia juga menyarankan kepada panitia masjid kampus II UIN Alauddin agar menjadwalkan kepada para Dekan,Wadek, Warek dan juga Rektor untuk memberikan ceramah kepada Civitas akademika UIN Alauddin secara bergantian. “Saya sarankan agar panitia Masjid menjadwalkan mulai dari Rektor sampai Wadek untuk memberikan ilmunya kepada Civitas akademika”. Tuturnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar