Ilustrasi |
Washilah--Surat Keputusan (SK) pemberhentian sebagai mahasiswa (Drop Out) UIN Alauddin yang dikeluarkan untuk 702 mahasiswa pekan lalu, seolah menjadi bukti keseriusan birokrasi. Meski begitu sebagian kalangan menilai, hal ini seharusnya juga menjadi bahan evaluasi untuk semua elemen di kampus eks IAIN Alauddin, termasuk Penasehat Akademik (PA).
Ketua jurusan Manajemen Dakwah (MD) Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK), Dr Misbahuddin menilai, PA punya peran serta fungsi yang sangat penting terhadap mahasiswa, diantaranya membangun komunikasi yang baik dengan mahasiswa bimbingannya, agar segala permasalahan mahasiswa dapat dikomunikasikan.
"Tidak hanya itu, memberi motivasi adalah hal yang sangat penting," kata dia, jauh sebelum SK DO keluar. Rabu (03/12).
“Kita ingin peran dan fungsi penasehat akademik itu signifikan. mengembangkan mahasiswa terutama dalam hal proses belajar mengajar. Segala permasalahan mahasiswa dapat dikomunikasikan kePA. Kemudian memberikan nasehat dan motivasi terhadap mahasiswa,” jelasnya.
Hal ini dikarenakan, lanjut Dr Misbahuddin, banyak faktor yang menyebabkan mahasiswa tidak dapat mencapai nilai yang seharusya bisa mereka capai. Contohnya kata dia, banyak mahasiswa yang malas, tidak disiplin, karena punya permasalahan, dengan keluarga yang tidak harmonis, tempat tinggal kurang mendukung untuk belajar, serta beberapa faktor lainnya.
Menurut Dr Misbahuddin, ini semakin diperparah dengan sejumlah PA yang tidak mengetahui peran dan fungsinya. "Ada banyak PA yang tidak tahu siapa mahasiswa bimbinganya. Namun, Pimpinan tidak bisa mengekang karena tidak ada dalam undang-undang akademik sanksinya, juga tidak ada honornya. Itu hanya dijadikan sebagai sunnah,” tukas Kajur MD ini.
Laporan | Bela Husdiana