Washilah--Memasuki masa-masa akhir semester ganjil, seluruh dosen diwajibkan menyelesaikan jumlah minimal pertemun kuliah, sayangnya, beberapa tenaga pendidik dengan sengaja merapel pertemuan, hingga melakukan perkuliahan selama tiga jam, dengan empat kali absensi dalam sehari.
Hal inilah yang dirasakan sejumlah mahasiswa Jurusan Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Alauddin pada salah satu mata kuliahnya, Cinematografi. Dosen pada mata kuliah tersebut, Selasa (30/12) kemarin, melakukan perkuliahan selama tiga jam, dengan hitungan empat kali absensi.
Salah seorang mahasiswa yang tidak ingin disebutkan namanya menilai, sistem ini sangat merugikan, mengingat, banyak dari rekan-rekannya yang merasa rugi waktu.
"karena ketidakprofesionalan dosen untuk membagi waktu antara mengajar dan kepentingan lainnya maka berdampak bagi kami mahasiswa yang harus menyisikan waktu untuk kuliah 3 jam satu kali pertemuan dengan empat kali hadir dalam absensi," keluhnya.
Tak hanya mahasiswa, menurut ketua Jurusan Jurnalistik, Dr Firdaus Muhammad, sistem yang diterapkan oleh dosen dengan merapel pertemuaan juga menyalahi sistem yang telah diatur sebelumnya. Selain itu, kata pengamat politik ini, ada dosen yang pragmatis.
"Ingin segera selesaikan jumlah pertemuan tapi target pengajaran tidak tercapai." Tulisnya melalui BBM. Selasa (30/12). Meski begitu, Dr Firdaus menilai, beberapa dosen yang merapel absensi karena mendapat tambahan pekerjaan seperti pimpinan, hingga jurusan juga dibebani mengajar.
Laporan | Sri Wahyudiastuti (Mag)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar