Sabtu, 27 Juni 2015

UKM Kopma Buka Bersama Panti Asuhan Nur Hikmah

UKM Kopma Buka Puasa Bersama di gedung PKM Lantai 1, Minggu (21/06)
Washilah – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Koperasi Mahasiswa (Kopma) mengadakan buka puasa bersama di gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) lantai I UIN Alauddin Makassar, Minggu (21/6).  Kegiatan yang mengusung tema “Dengan Berbagi Kita Mengerti Arti Ketiadaan” ini dibuka secara resmi oleh Ketua Umum UKM Kopma Asrul Darwin.

Kegiatan ini mengundang Panti Asuhan Nur Hikmah Paccinongang dan diisi tausiah dari ustadz La Ode Abu Aslan.

“Rencananya kita yang akan mengunjungi anak panti, tapi pada akhirnya kami yang mengundangnya sekaligus reunian bersama senior Kopma,” jelas ketua panitia Reski Amaliah.

Buka puasa bersama untuk pertama kalinya dilaksanakan di kampus II UIN Alauddin. Peserta yang hadir bukan hanya dari dalam kampus tapi juga dari Kopma UNHAS, Kopma UNM, dan didominasi dari beberapa UKM Alauddin seperti UKM LDK Al-Jami’, UKM Taekwondo, UKM Tapak Suci, dan IGSHA.

Laporan | Lisa Indrawati

Aktivis Dakwah Kampus Terjun ke Desa-Desa

Pembukaan di Masjid II UIN, Minggu (21/06)
Washilah – UIN Alauddin Makassar menggelar Ramadhan School dan Safari Ramadan rutin tahunan. Kegiatan ini dihadiri Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) Dr H Salehuddin Yasin MAg. Dia sekaligus meresmikan pelepasan aktivis dakwah untuk terjun ke desa-desa, Minggu (21/06).

Kegiatan ini sedianya akan berlangsung selama 2 minggu. Dimulain 22 Juni dan akan berakhir 4 Juli mendatang. Para peserta akan menyambangi daerah Pattallassang, Tombolo Pao, Pallangga, Takalar, Kolaka, Maros, dan Manggarai. Dengan enam kali pertemuan.

Pembinaan ini telah berjalan selama empat tahun yang diikuti oleh beberapa aktivis dakwah kampus UIN Alauddin yang tersebar dibeberapa lembaga yakni, UKM LDK Al-Jami’, Dewan Mahasiswa (Dema) FTK, Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan Bahasa Arab (PBA) FTK, Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Lembaga Dakwah Fakultas (LDF) Al-Uswah FTK, LDF Ar-Rahmah Fakultas Ushuluddin, Filsafat, dan Politik (FUFP), LDF Ulil Albab Fakultas Sains dan Teknologi (FST), MPH Asy-Syifa, dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI).

Ketua umum Dema FTK Ahmad Zaky Malik mengatakan, kegiatan ini adalah sesuatu yang sangat positif untuk merealisakan salah satu dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni mengabdi kepada masyarakat.

“Ini sebagai ajang pengabdian dan latihan kepada teman-teman untuk bisa tampil disosial kemasyarakatan sebelum terjun ke dunia KKN dan tekhnis pelaksanaannya dilaksanakan dibeberapa kabupaten bahkan ada yang lintas provinsi,” jelasnya.

Beberapa sekolah yang tahun sebelumnya pernah dibina, meminta agar para aktivis dakwah kampus ini bisa kembali terjun mengabdi di sekolah tersebut. Meskipun kegiatan ini terkendala di bagian Sumber Daya Manusia (SDM), namun tetap berjalan sesuai rencana meski ada beberapa kelas yang harus digabung. Hal ini terjadi karena beberapa anggota aktivis dakwah masih ada yang kuliah dan ada juga yang punya kesibukan lain.

“Dengan adanya kegiatan ini diharapkan ke depannya, dakwah bisa disyiarkan di kalangan masyarakat. Sehingga kampus UIN yang notabenenya sebagai kampus islam bisa diaplikasikan di masyarakat,” tandas Ahmad Zaky Malik.

Laporan | Lisa Indrawati

Bukber, Rumah Menjadi Pilihan yang Pas

HMJ Ikom adakan Buka Bersama di BTN Tamarunang Indah. Sabtu (27/06)
Washilah--Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu Komunikasi (Ikom) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar mengadakan acara Buka Bersama (Bukber) di BTN Tamarunang Indah 1 Blok H6 No. 4. Sabtu (27/06).

Ketua HMJ Ikom Riswanto menjelaskan acara yang bertajuk “Mempererat Silaturahmi dalam Berkah Ramadan” ini bertujuan untuk menciptakan rasa solidaritas antar mahasiswa Ikom. Baik itu alumni maupun yang masih berstatus sebagai mahasiswa.

Riswan, nama sapaannya lebih memilih acara ini dilaksanakan di rumah daripada di kampus. “Di kampus? Sepi sekali kelihatannya, peralatan juga susah, baru masak di siniji toh,” tambahnya saat diwawancarai via seluler.

Acara yang masuk dalam program kerja ini dihadiri oleh mahasiswa dan alumni Ikom.

Laporan | Muhaimin

Urgensi Generasi Bangsa Bermoralkan Fastabiqul Khairat

(Bendera Merah Putih Indonesia. Sumber: Int)

Oleh : M. Haris*

Washilah--Indonesia darurat moral. Bangsa ini tak ubahnya beranjak ke titik nadir di umurnya yang sudah menginjak 69 tahun. Begitu banyak problematika nyata yang menghampiri bangsa ini, yang tiap harinya kian bertambah kompleks. Satu demi satu bangsa ini terus digerogoti oleh tindakan seluruh oknum yang tak mencerminkan sama sekali asas kesatuan dan persatuan masyarakat Indonesia. Yang kian mengkhawatirkan adalah generasi muda bangsa ini seakan ikut terlehai-lehai akan berbagai kriminalitas berlandaskan anarkis guna pemenuhan hasrat semata. Tengoklah aksi begal motor akhir-akhir ini di berbagai daerah di Indonesia yang secara tidak langsung memberikan sinyal negatif akan wujud muka para generasi muda kita.

Padahal tak dapat dipungkiri bahwa untuk mewujudkan bangsa yang hebat, kaderisasi generasi muda perlu menjadi perhatian serius.  Kenapa? Karena generasi muda merupakan tonggak estafet penerus pemerintahan yang nantinya akan menjadi stackholder di berbagai bidang pemerintahan. Wajar saja bahwa pendidikan usia dini sangatlah diperlukan. Namun yang harus diperhatikan pula adalah kaderisasi generasi muda jangan hanya semata memprioritaskan berilmu, namun juga harus dilingkupi dengan amal yang baik pula. Alangkah lucunya tatkala kita mengambil contoh kasus korupsi. Mereka yang merupakan pencuri uang negara merupakan kaum-kaum intelektual bahkan untuk menipu, namun karena ketidaksanggupan membendung nafsu mereka dan tak memiliki moral yang absolut, akhirnnya mereka terjerumus dalam limbah hitam jeruji besi.

Oleh karena itulah, pemerintah hendaknya dituntut untuk berperan penting dalam menciptakan generasi-generasi bangsa yang benar-benar berkapabilitas. Sudah sepantasnya, ada perpaduan yang saling melengkapi antara kecerdasan inteletual dan kecerdasan emosional. Perlu hendaknya kita menciptakan generasi muda yang berilmu amaliah dan beramal ilmiah. Berilmu amaliah memberikan arti bahwa generasi muda haruslah matang dari segi ilmu pengetahuan yang kemudian akan mengabdikan ilmunya dengan hal-hal yang berkenaan dengan amal. Beramal ilmiah pun tak kalah pentingnya. Beramal ilmiah tak ubahnya memberikan makna yang mendalam bahwa beramal hendaknya berlandaskan ilmu pengetahuan yang mendalam dan dapat dipertanggungjawabkan.

Di era yang dewasa ini, sinkronisasi keduanya semakin urgen adanya, apalagi kala kita menilik bahwa generasi muda terus-menerus tergerus berbagai aksi yang tak sepantasnya dilakukan kalangan muda. Padahal dalam Al-Qur'an surah Al-Baqarah ayat 148, Allah berfirman : "Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Dimana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu" (Q.S Al- Baqarah : 148 ). Secara tersurat, perkataan Allah ini menggambarkan bahwa umat manusia sudah semestinya berbondong-bondong untuk berbuat kebaikan demi kemaslahatan semua orang, sesuai hakikat manusia sebagai makhluk sosial.

Tingkatan pendidikan di setiap tahapan memiliki perannya masing-masing untuk membentuk moral generasi muda. Ilmu tak datang se-instan pemikiran kita, butuh proses panjang untuk mendapatkannya. Sangat disayangkan ketika seseorang berilmu namun tak diikuti dengan amaliah tak ubahnya seperti sayur tanpa garam. Asem. Seseorang yang berilmu namun niatnya hanya untuk mencari kesenangan semata maupun mempergunakannya hanya untuk membodohi niscaya berujung malapetaka belaka di akhir cerita. Oleh karenanya Allah sangat menganjurkan generasi muda untuk tak bosan-bosan menggali ilmu dan mengimplementasikannya di tengah-tengah ilmu. Dengan konsep berbagi ilmu dengan orang lain, maka secara tidak langsung akan mendatangkan amalan bagi kita sendiri.

Generasi muda sangat identik dengan masa pencarian jati diri. Mereka masih sulit untuk membedakan mana yang baik dan mana yang buruk dan sangat tergantung terhadap doktinisasi pihak manapun. Yang paling menentukan sebenarnya adalah bagaimana lingkungan sekitar dalam membentuk perilaku generasi muda. Mereka yang berada di lingkungan yang mengajarkan untuk berperilakuan baik pastinya akan ikut membentuk perilaku yang baik pula di tengah-tengah masyarakat. Begitupun sebaliknya, mereka yang berada di lingkungan yang "nakal" secara otomatis akan membentuk perilaku yang bersinergi dengan sifat-sifat negatif.

Islam sebagai junjungan tertinggi umat muslim sebenarnya juga mengajarkan kita untuk beramal ilmiah. Beramal bukan hanya berlandaskan ibadah semata, namun sudah sepatutnya juga diiringi dengan semangat ilmiah. Karena dengan begitu, akan membentuk kerangka berpikir ilmiah yang terstruktur dan sistematis. Artinya adalah seseorang yang beramal akan mengetahui sebenarnya beramal akan memberikan feedback yang jelas pula ke diri kita. Setiap perilaku yang berbuah amalan di sisi-Nya, pastilah akan mendatangkan syafaat suatu saat nanti kepada diri kita kembali. Tak dapat dipungkiri pula, paradigma masyarakat yang selalu membedakan antara agama dan sains merupakan bentuk kesalahan berpikir lantaran harusnya keduanya berjalan beriringan dan berkesinambungan.

Generasi bermoralkan fastabiqul khairat sudah menjadi urgensi yang hendaknya segera direalisasikan pemerintah. Berdayakan kembali pendidikan yang berlandaskan nilai-nilai luhur keagamaan karena mustahil bangsa ini akan kuat tanpa ada keteraturan hidup. Dan salah satu keteraturan hidup dapat termanifestasi jelas dalam kehidupan beragama. Dengan menciptakan generasi yang senantiasa berlomba-lomba untuk berbuat kebaikan, maka secara langsung akan berdampak pada penurunan angka kriminalisasi dan menciptakan kondisi yang kondusif dalam tatanan kemasyarakatan. Jangan ada lagi generasi muda yang terjerembab dalam dunia hitam macam begal motor, narkoba, dan tindakan asusila lainnya.

Hal inilah yang segera harus dicanangkan pemerintahan di semua tingkatan mulai dari tingkatan daerah, hingga ke tingkat nasional secara keseluruhan. Idealnya generasi muda mencerminkan masa depan bangsa ini hingga patut kiranya mereka diajarkan untuk selalu membawa pesan-pesan postifi untuk disebarkan ke semua orang demi mewujudkan Indonesia yang penuh dengan aroma-aroma kebajikan.

Akhirnya, menjadi jelas bahwa kita sebagai generasi muda sekaligus umat muslim harus menjadi pionir-pionir pembaharu bangsa yang kokoh secara imam dan cerdas secara pemikiran. Dengan mewujudkan generasi muda bermoralkan fastabiqul khairat, saya berkeyakinan Indonesia akan lebih baik lagi dan membentuk pondasi kuat demi menuju generasi emas Indonesia.
*Penulis adalah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan.

Rabu, 24 Juni 2015

Ujian UM-PTKIN UIN Alauddin Diminati 20.271 peserta

Suasana Saat UM-PTKIN Berlangsung di Kampus I UIN Alauddin
Washilah--Ujian Masuk-Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) berlangsung selama dua hari  pada tanggal 23 hingga 24 juni 2015. UM-PTKIN ini terdiri dari beberapa tes yaitu Tes Potensi dan Sikap Akademik (TPSA), kebahasaan, keislaman, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

Ujian dengan peminat 20.271 peserta ini hanya akan diterima sebanyak 1500 calon mahasiswa baru (maba). Terdapat beberapa berkas yang harus dibawa oleh peserta saat mengikuti ujian tersebut seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan ijazah atau Surat Keterangan Hasil Ujian (SKHU).

Pengawas ujian Faisal Amir SE MM mengatakan "Persiapan tahun ini lebih matang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya." Lanjutnya, bagi peserta yang belum melengkapi berkasnya akan diperingati, namun tetap ada validasi khusus dari panitia dan pengawas.

Pengawas ujian lainnya Dra  Faridha Yenny Nonci Msi Apt mengatakan "Suansana ujian saat ini tertib dan aman.Hal ini juga yang membuat calon mahasiswa baru dapat berkonsentrasi dalam mengerjakan ujiannya masing-masing. Salah satu peserta Muhammad Reski Indra hidayat mengatakan ujian kali ini lebih mudah dibandingkan soal-soal saat ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). 

Berbeda dengan Peserta ujian Fadhilah Rahman mengatakan "Ujian kali ini susah karena banyak tes yang belum pernah ditemukan sebelumnya seperti bahasa arab, meskipun persiapannya sudah cukup matang."

Laporan | Ridha Amaliyah

Komunitas Fotografi Art 1,7 Launching dan Pameran Foto

Sumber: www.solopos.com
Washilah-- Launching sekaligus pameran foto yang dilaksanakan oleh komunitas fotografi Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) berlangsung di Lobi Fakultas. Kamis (11/06).

Komunitas ini diberi nama art 1,7 dengan makna satu tujuan. Pendiri sekaligus ketua, Muliadi mengatakan komunitas ini dibangun berlandaskan untuk membentuk jiwa seni .”Karena selama ini banyak yang memiliki jiwa seni tapi mereka malu untuk memperlihatkannya. Jadi untuk membangun jiwa seni tersebut, dibuatlah komunitas art 1,7 ini,” Jelasnya.

Kegiatan bertajuk “Satu Kutipan Seribu Satu Makna” ini dipersiapkan selama satu bulan lamanya.

Laporan | Ridha Amaliyah dan Sri Wahyuningsih

Puisi "Tuan Yang Ingin Hidup Seribu Tahun Lagi" Oleh A Hendra Dimansa

 Sumber: khaqucha.blogspot.com
Entah, dari mana kata itu ?
Membuat bumi tergoncang
Dengan nada tuan berderu sedangseketika
Kemana kini tuan berada

Ku mencarimu, didunia teluk sana
Sekiranya tuan hadir dalam derai campur luka ini
Masihkah tuan mau hidup seribu tahun lagi
Diatas bumi pertiwi ini

Kalau tuan berpinta ingin hidup seribu tahun lagi
Maka aku berseru kuingin hidup lima ribu tahun yang lalu
Tuan, cerutu memang pendek
Sependek usia sang pengisap

Masihkah tuan menantang dan menerjang
Kini  KARAWANG-BEKASI mu
Telah diliup-liup angin
Entak kemana ?
Tapi satu untuk Tuan, Aku masih hidup

*Penulis adalah mahasisw a Fakultas Ushuluddin, Filsafat dan Politik jurusan Filsafat Agama

Selasa, 23 Juni 2015

Puisi "Dinisan Yang Tegak" Oleh A Hendra Dimansa

Sumber: ibnuabbaskendari.wordpress.com
Walau hari itu, tak ku berjumpa denganmu
Dikala itu, aku belum terlahir
Aku hanya bagian dari sajak-sajakmu
Yang terbang bebas menemanimu dijalan

Sekujur tubuhmu mungkin telah sirna
Tapi sajakmu, kini hadir dalam aku
Kubentangkan sajak rindu
Dalam dawai waktu

1949 nisanmu tegak menerjang
Membantai duri dalam dilema
Aku datang ditahun 1995
Masih terasa sajak hangatmu

Walau kuhanya mengenalmu
Dalam bait sajakmu
Tapi aku merasa
Menemanimu dijalan
kala itu...

*Penulis adalah mahasiswa Fakultas Ushuluddin, Filsafat dan Politik jurusan Filsafat Agama

UIN Alauddin Peringkat Pertama Peserta Terbanyak UM-PTKIN

Lambang UIN Alauddin Makassar
Washilah Online--Setelah membuka jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN-PTKIN), kali ini Perguruan Tinggi Islam se-Indonesia melakukan tes tertulis penerimaan mahasiswa baru (maba) jalur Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN). Selasa (23/06)

Jumlah Peserta UM-PTKIN UIN Alauddin Makassar yang mengikuti ujian sebanyak 8.712 orang. Secara nasional, jumlah peminat pada jalur tersebut mencapai 20.217 orang. Jumlah tersebut menempatkan UIN Alauddin sebagai urutan pertama peserta UM-PTKIN terbanyak dari 55 PTKIN seluruh Indonesia.

Hal ini diungkapkan Rektor Prof Ahmad Thib Raya dalam konfrensi pers di gedung rektorat lantai III usai memantau ujian.

“Tahun ini memang UIN Alauddin menjadi rekor pertama jumlah peserta UMPTKIN terbanyak. Dulu Banda Aceh yang menduduki peringkat pertama. Ini membuktikan kampus kita banyak diminati siswa SMA sederajat yang baru lulus dan melanjutkan ke Perguruan Tinggi,” ungkapnya.

Laporan | Nurfadhilah Bahar

Tahun 2015, UIN Terima 5000 Kuota Maba

Lambang UIN Alauddin Makassar
Washilah--Penerimaan Mahasiswa Baru (Maba) UIN Alauddin Makassar membuka lima jalur pendaftaran, diantaranya Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN-PTKIN), Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagaamaan Islam Negeri (UM-PTKIN), Ujian Masuk Mandiri (UMM), dan Ujian Masuk Khusus (UMK).

Dari 45 program studi yang ada, UIN menyediakan kuota 5000 maba. Kuota pada masing-masing jalur diantaranya, SNMPTN sebanyak 1250 orang dengan 12.688 peminat, SPAN-PTKIN 1250 orang dengan 16.370 peminat, UM-PTKIN 1500 orang dengan 20.217 peminat, dan jalur UMM/UMK sebanyak 1000 orang.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga Prof Dr Ahmad Sewang MA mengatakan dalam konfrensi pers di gedung Rektorat lantai 3. Selasa (23/06).

Jumlah kuota UM-PTKIN (dulu UM-PTAIN) meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun lalu. Hal tersebut dikarenakan tahun ini UIN Alauddin tidak membuka jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

"Dulu itu UMPTAIN hanya menyediakan 750 maba, sekarang meningkat menjadi 1500," jelasnya.

Dalam konfrensi pers tersebut hadir pula Rektor Prof Dr Ahmad Thib Raya, Kasubdit Akademik Kementerian Agama Dr Muhammad Zein MA, sejumlah guru besar dan para dekan fakultas.

Laporan | Nurfadhilah Bahar

UIN Alauddin Langsungkan Tes Jalur UM-PTKIN

sumber: prasetya.ub.ac.id
Washilah--UIN Alauddin Makassar melaksanakan ujian untuk menerima calon mahasiswa dengan jalur Ujian Masuk-Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) yang salah satunya dilaksanakan di kampus II UIN Alauddin. Selasa (23/06)

Menurut pengawas ujian gedung C Fakultas Sains dan Teknologi (FST) sekaligus Dosen Fakultas Adab dan Humaniora (FAH), Dr Abdul Rahman R MAg mengatakan ujian masuk yang digunakan UIN Alauddin ada beberapa jalur, salah satunya ujian UM-PTKIN.

Ia melanjutkan bahwa menyangkut mengenai pelaksanaan ujian "Saya kira tentu tidak akan sempurna, siapa pun pelaksanaannya tidak akan pernah suatu kegiatan berjalan dengan sempurna," ujarnya.

"pasti ada kekurangan, tapi kekurangan tidak sampai membuat pelaksanaan ujian menjadi terhambat atau tertunda apalagi menimbulkan yang dipandang menyalahi aturan," ungkapnya.
 
Ia juga menambahkan "Kekurangan yang biasanya terjadi adalah penyebaran soal dari satu ruangan ke ruangan yang lain diakibatkan personil yang terbatas apalagi di bulan suci ramadhan."

Ia menjelaskan suasana ujian di gedung C berjalan dengan baik, aman, nyaman, sejuk, disebabkan karena sekitar gedung banyak pepohonan, peserta tidak merasa kepanasan saat ujian dan juga tidak ada masalah yang terjadi.

Sedangkan menurut penanggungjawab gedung lokasi ujian sekaligus Wakil Dekan (WD) II FAH Dra Susmihara MPd mengatakan bahwa pelaksanaan ujian tahun ini berjalan dengan lancar dan tidak ada masalah yang terjadi juga sistem yang digunakan sama saja dengan tahun sebelumnya.

Ujian Masuk Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (UM-PTAIN) kini berganti menjadi UM-PTKIN. “Namanya sudah berubah dan perubahan ini adalah kebijakan dari Kementerian Agama (KEMENAG)," tegasnya.

Ujian UM-PTKIN berlangsung selama dua hari. dimana hari pertama peserta melakukan tes potensi dan sikap akademik, tes kebahasan, tes keislaman dan hari kedua peserta melakukan ujian tes ipa dan ips. Bagi peserta yang memilih jurusan IPA tidak lagi mengikuti tes IPS begitu juga sebaliknya juga bagi yang memilih IPC akan mengikuti tes kedua-duanya.

Dan menurut salah satu peserta ujian Nur Ansari yang berasal dari Mamuju mengatakan bahwa tempat ujian yang disiapkan lumayan bagus dan juga tidak ada mahasiswa yang mengancam (pemajakan).

Laporan | Fahri Setiadi

IGSHA, EM2C dan Study Club Al-Abrar UIN Alauddin Road to Ramadhan

Washilah--Ramadhan adalah bulan yang ditunggu-tunggu oleh semua umat Islam tak terkecuali dengan beberapa organisasi yang mempunyai program kerja di bulan ramadhan. IGSHA (Istiqamah to Give Shadaqah) bekerja sama dengan EM2C (English Mania Meeting Club), Medicare Center dan Study Club Al-Abrar UIN Alauddin mengadakan Gerakan Seribu Nasi dengan tema “Realisasi Sikap Simpati di Bulan Suci”. Jumat (19/06)

Sekitar pukul dua dini hari, para anggota organisasi dan juga relawan dari kampus UNM (Universitas Negeri Makassar) melakukan sahur on the road dengan dua rute. yang pertama Antang-Abdesir-Pettarani-Fly Over-Pantai Losari dan yang kedua Hertasing-Pettarani-Fly Over-Pantai Losari. Gerakan berbagi nasi ini juga di lanjutkan pada saat berbuka puasa dengan rute Mallengkeri.

Ketua Panitia Rafiuddin Anwar mengatakan bahwa gerakan ini mendapat respon positif dari para mahasiswa yang berada di Makassar. “Alhamdulillah, kegiatan ini mendapat respon positif  dari teman-teman mahasiswa di kota Makassar. Tujuannya, memang untuk menumbuhkan sikap simpati pada sesama. Dan bulan suci menjadi momen yang tepat untuk merealisasikannya,” ungkapnya.

Laporan  I Sri Wahyuni Syam

Foto: HMJ HPK Laksanakan Buka Bersama

Acara Buka Bersama (Bukber) di Bulan Ramadhan sudah menjadi kegiatan wajib yang dilakukan oleh sebagian besar organisasi di UIN Alauddin Makassar. Tak terkecuali Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Hukum Pidana dan Ketatanegaraan (HPK). Kegiatan yang bertajuk "Mempererat Silaturahim antar Generasi di Keluarga Besar HPK" ini diadakan di Training Centre Kampus I. Senin, (22/06).

Berikut beberapa foto saat acara berlangsung:

Ketua HMJ HPK Yanwar S saat menyampaikan sambutannya

Alumni HPK 08 Nur Cholik Rafiq saat menyampaikan sambutannya
​Lahap. Para tamu saat menyantap hidangan berbuka puasa

Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama (Kemenag) Sulawesi Selatan (Sul-Sel) 2011-2015 Drs H M Gazali Suyuti M Hi saat menyampaikan tausiah setelah Bukber

Di akhir acara, diadakan sesi foto bersama
Laporan | Muhaimin

Pengurus Masjid UIN Alauddin Laksanakan Buka Bersama Mahasiswa

sumber: www.hipwee.com
Washilah--Saat ini umat muslimtengah melaksanakan ibadah puasa yang merupakansalah satu rukun islam ke tiga. Puasa menurut agama adalah menahan diri dari hal-hal yang membatalkannya mulai dari terbitnya fajar sodiq (masuknya waktu subuh) hingga terbenamnya matahari (masuknya waktu maghrib).

Terbenamnya matahari pertandapara umat muslim berbuka puasa. Buka puasa inipun dimanfaatkan untuk berkumpul bersama sebagai  kegiatan rutin setiap umat muslim untuk melalukan silaturahmi. Begitupun yang dilakukan oleh pengurus masjid Amir Bin Fath UIN Alauddin yang dilaksanakan di Teras Masjid. Sabtu (20/06)

Buka puasa bersama ini telah dilaksanakan pada hari pertama puasa dan akan seterusnya dilakukan hingga akhir puasa dengan melihat kondisi yang ada. “Insya Allah, kita mulai dari hari pertama sampai tanggal 29 tetapi kita lihat kondisinya juga apabila misalnya tujuh terakhir sudah tidak ada lagi mahasiswa atau jamaah, mungkin sudah berhenti kalau masih ada, seterusnya sampai selesai,” kata Jufri selaku Pengurus Masjid.

Muhammad Jufri mengatakan bahwa kegiatan ini perpanjangan tangan daripada kegiatan universitas atau pimpinan, pengurus masjid dan dari berbagai elemen-elemen yang siap membantu secara sukarela. “Jadi secara administratif cuma kita pengurus masjid yang melaksanakan dan di amanahkan kepada saya dan diminta kepada teman-teman yang ada disekitar kampus bisa membantu secara sukarela, jadi tidak ada untuk kegiatan kepanitian,” ungkapnya.

Ia melanjutkan bahwa kegiatan buka puasa ini bukan hanya tahun ini dilaksanakan, tetapi semenjak tahun kemarin namun tidak maksimal dikarenakan kontrolnya yang kurang baik. “Jadi sebenarnya bukan sekarang kita mulai, tahun kemarin juga, mungkin tahun ini kelihatan maksimal karena semakin banyak mahasiswa yang tinggal disekitar kampus. Oleh karena itu, kami mengajak kepada mahasiswa seperti di Ma’Had Aly, Rusunawa, Dormitory dan yang ada disekitaran kampus untuk bekerja sama mengelola kagiatan ini dan sekaligus buka puasa bersama,tambahnya yang juga salah satu Staf Rumah Tangga ini.

Salah satu pengurus masjid, Syamsuddin juga berkomentar yang sama bahwa tahun lalu tidak maksimal dikarenakan mahasiswa yang belum mengetahui kegiatan ini. Syukur Alhamdulillah, mungkin kita sampai akhir ramadhan tergantung dari anak-anak, kalau kurang, baru kita berhenti buka, kalau sampai lebaran, iyah.. sampai lebaran, ujarnya.

Ia menambahkan dalam buka puasa bersama ini, lebih baik lagi jika ada pimpinan yang datang walaupun itu hanya sesekali. “Bagusnya ada pimpinan yang ikut buka puasa bersama, walaupun itu sekali saja,” harap Syamsuddin.

Laporan | Astrid Rosalina

Senin, 22 Juni 2015

Free Premium online-based survey tool for student

Writing scientific papers is an obligation for final year students and usually a requirement to complete a study. To complete scientific paper we would need to do research to obtain data that can support the scientific paper. There are many ways to obtain data one of which by conducting a survey.

By using Questionare survey method we will be able to reach more samples. And now we will not be difficult to do the survey, because we can use a variety of online survey tools, certainly with an online survey we do not need to be exhausted to send the questionnaire to a sample address, or to visit them one by one, so that with the online survey we can save time and power.

Currently it's available several online survey services whether paid or free, including google form (free), sogosurvey (service available both free and paid), surveymongkey (service available both free and paid), and many more.

You certainly no stranger to google form, one free powerful tool for survey but on the one hand it has some limitations.

If you wished for a powerful survey services without many restrictions then sogosurvey is the solution, sogosurvey an online-based survey services, the service is one of many services recommended in various academic forums, I also get this application from the recommendations in several online forums.

sogosuvey service is divided into four kinds: basic (free), plus ($ 12 / month), Pro ($ 40 / month), enterprise ($ 99 / month). As a student you certainly will not be taking services other than basic services unless you have more money.

The features on basic service are as follows:
All Basic Question Types
Branching / Skip Logic
Customize Look & Feel
Design and Deploy Multilingual Surveys
Insightful Real-Time Reports
Contact Management System
Publish Surveys via URL, Email, & Social Media
Ready-to-Use Surveys / Survey Bank
Smartphone-Compatible Surveys
Built-In Online Poll Application
Amazing 24/7 Email Support

However, basic services have limitations as follows:
You can only make 15 Surveys
You can only create 75 questionnaire
and the number of responses is limited to 200

If you feel the basic features offered by sogorsurvey not quite satisfactory for you, you do not have to worry because sogosurvey kindly provide free premium services for students. of course, with certain conditions.

What can we do with Sogosurvey?
>> Design a survey
>> Launch a survey
>> Run a report





>> Manage survey data

You can even export the data in a desired form it can be Excel, CSV, XML, SPSS, Access, Word, HTML and sogosurvey format.

Not only that, you can also import data from your laptop. So if you are a student and want to do an online-based survey, then sogosurvey is the solution, you will not be bothered anymore with data processing.

Let's use sogosurvey for your research, for more info visit http://www.sogosurvey.com/

I have been using this survey tool that I really like and wanted you to check it out. They are offering a 10% discount for all their yearly subscriptions. You can sign up now by clicking the link below.
http://bit.ly/1IsucXF

PS: In case you go to sign up directly, please make sure that you use Promo code:10PD44079 to get the 10% discount on a yearly package.

Minggu, 21 Juni 2015

Aplikasi survey online kelas premium gratis untuk mahasiswa

Menulis karya tulis ilmiah merupakan suatu kewajiban bagi mahasiswa tingkat akhir dan biasanya merupakan syarat untuk menyelasaikan studi. untuk merampungkan karya tulis ilmiah tentu perlu dilakukan penelitian untuk mendapatkan data yang dapat mendukung karya tulis ilmiah tersebut. Ada banyak cara memperoleh data salah satunya dengan mengdakan survey.

Dengan metode survey questionare maka akan dapat dijangkau sampel yang lebih banyak. Dan kinipun kita tidak perlu kesulitan untuk melakukan survey, karena kini bisa menggunakan beragam aplikasi survey online, tentu dengan survey online kita tidak perlu capek untuk mengirim angket ke alamat sampel, atau mengunjungi satu-persatu sampel, sehingga dengan adanya survey online kita dapat menghemat waktu dan tenaga.

Saat ini tersedia berbagi layanan survey online baik yang berbayar maupun yang gratis, diataranya google form (gratis), sogosurvey (tersedia layanan baik yang gratis maupun berbayar), surveymongkey (tersedia layanan baik yang gratis maupun berbayar).
Anda tentu tidak asing dengan google form, salah satu aplikasi gratis untuk survey yang powerful namun di satu sisi memiliki beberapa keterbatasan.

Jika anda mengingkan layanan survey yang powerful tanpa banyak batasan ya sogosurvey adalah solusinya, sogosurvey merupakan layanan survey berbasis online, layanan ini salah satu layanan yang banyak direkomendasikan di berbagai forum akademik, sayapun mendapatkan aplikasi ini dari rekomendasi di beberapa forum online.

layanan sogosuvey terbagi atas 4 macam yaitu: basic (gratis), plus ($12/bulan), pro ($40/bulan), enterprise ($99/bulan). Sebagai mahasiswa anda tentu tidak akan mengambil layanan selain basic terkecuali jika anda memiliki uang lebih.

Adapaun layanan pada fitu basic adalah sebagi berikut :
All Basic Question Types
Branching/Skip Logic
Customize Look & Feel
Design & Deploy Multilingual Surveys
Insightful Real-Time Reports
Contact Management System
Publish Surveys via URL, Email, & Social Media
Ready-to-Use Surveys/Survey Bank
Smartphone-Compatible Surveys
Built-In Online Poll Application
Amazing 24/7 Email Support

Namun kekurangannya sebagi berikut
Anda hanya bisa membuat 15 Surveys 
hanya boleh membuat 75 pertanyaan

dan jumlah respon dibatasi 200


Jika merasa fitur basic yang ditawarkan sogorsurvey belum cukup memuaskan bagi anda, anda tidak perlu pusing karena sogosurvey berbaik hati memberi layanan premium bagi pelajar tentunya dengan syarat tertentu.
nah berikut keunggulan dari sogosurvey
>> mendaesain survey
>> lauch survey
>> melihat laporan survey
>> hingga mengatur data survey


andapun bisa

andapun tidak perlu hawatir karena data anda aman di sini anda bisa eksport data dalam berbagai bentuk diantaranya Excel, Word



anda bahkan bisa export data dalam bentuk yang di inginkan bentuk Excel, CSV, XML, SPSS, Access, Word, HTML dan format sogosurvey
tidak hanya itu anda juga bisa import data dari laptop anda
jadi jika ingin anda mahasiswa dan ingin melakukan survey berbaisis online, maka sogosurvey adalah solusinya, anda tidak akan dipusingkan lagi dengan olah data

Ayo gunakan sogosurvey untuk penelitian Anda, info selengkapnya http://www.sogosurvey.com/

I have been using this survey tool that I really like and wanted you to check it out. They are offering a 10% discount for all their yearly subscriptions. You can sign up now by clicking the link below.
http://bit.ly/1IsucXF
PS: In case you go to sign up directly, please make sure that you use Promo code:10PD44079 to get the 10% discount on a yearly package.

Minggu, 14 Juni 2015

Saddam Husein, Sosok Dibalik Suksesnya Film LDF Al-Uswah

Saddam Husein, sutradara Film LDF Al-Uswah
Washilah--Sang sutradara dari ketiga film Adit Cari Jodoh, Tuhan Aku Ingin Kembali, dan Jawaban Doa Farhan adalah seorang mahasiswa S1 yang baru saja menyandang gelar sebagai sarjana di Jurusan  Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN  Alauddin Makassar bernama Saddam Husein.

Pria kelahiran 17 Januari 1991 ini pertama kali mendapatkan inspirasi dari teman-temannya, kemudian dikumpulkan dan disusun sehingga membentuk sebuah cerita yang menarik untuk difilmkan. Namun, dari sekian ide, yang paling menarik buat Saddam ialah film Tuhan, Aku Ingin Kembali.

“Film ini bercerita tentang perjalanan hidup dan pergulatan batin, saat orang dilain sisi ingin meninggalkan sesuatu tapi harus ditinggalkan,” jelas Saddam.

Sebagai sutradara, bukan hanya sekedar menguras tenaga tapi juga pikiran. Apalagi kalau sang pemeran sulit menyambungkan antara acting dan jalan cerita yang difilmkan. Tapi disisi lain, ada kepuasan tersendiri bagi sang sutradara saat filmnya telah diputar dan disaksikan oleh para penonton.

“Diantara ketiga film yang saya sutradarai, yang paling membuat saya emosi sampai nendang tembok yaitu saat buat film Jawaban Doa Farhan,“ ungkap Saddam. Karena dalam film itu ada seorang anak berumur empat tahun yang berperan sebagai anak si Farhan, tokoh utama.

“Susah sekali ber-akting. Digendong saja tidak mau bahkan saya sempat marah dan menendang tembok,” keluhnya.

Rencana kedepannya, ia lebih tertarik membuat film berserial atau berepisode dengan tema yang berbeda dibandingkan membuat film berepisode ataupun dengan film berdurasi lama.  Tapi yang paling penting menurutnya ialah nilai-nilai dari film itu bisa sampai pada penikmat film.

“Kebetulan saya juga cita-citanya ingin jadi pendakwah, jadi menurut saya dakwah bisa lewat film, baik itu film kocak, film religi, atau film gendre lainnya.”

Terakhir, ia mengatakan sutradara bukanlah status tetapi lebih kepada penyebaran nilai-nilai kepada masyarakat. Mantan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FTK ini berharap agar kedepannya film religi terus berkembang dan dibuat oleh adik-adik maupun teman-temannya sehingga ia pun bisa menikmati karya-karya mereka.

Laporan | Lisa Indrawati

LDF Al-Uswah FTK Launching Film dan Bedah Buku

Washilah--Lembaga Dakwah Fakultas (LDF) Al-Uswah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) gelar launching buku dan bedah film di Lecturer Theater (LT) UIN Alauddin Makassar, Kamis (11/06). 

Buku yang dibedah yaitu “Ada cacat pada Muslimah” karya Emmha Susanti sementara beberapa film yang dibedah antara lain Adit Cari Jodoh, Tuhan aku ingin kembali, dan Jawaban Doa Farhan yang merupakan bagian dari kisah dalam buku tersebut.

Kegiatan ini awal mulanya ditawarkan oleh Abdul Rahman ketua dari unit kegiatan untuk Lembaga Dakwah Kampus (LDK), LDF, juga  direktur Sunrice Productions. Ketua LDF Al-Uswah Kasriadi langsung merespon dengan baik tawaran tersebut.

“Kebetulan kami juga punya program kerja di Departemen Syiar yaitu pembuatan film dan bedah film. Dan sebetulnya kami merencanakan pada bulan-bulan penyambutan maba tapi karena ini adalah sesuatau yang baik jadi kami terima tawarannya,” ujar Kasriadi. 

Kasriadi berharap pembuatan film dan penulisan buku di kampus UIN Alauddin Makassar lebih dikembangkan lagi. “Karena dengan menulis bisa mengalahkan artis tenar sekalipun. Dan seorang penulis akan dikenang sepanjang zaman,” jelasnya.

Panitia kegiatan ini menargetkan jumlah peserta sesuai kapasitas LT yaitu 200 orang, namun peserta yang sempat hadir hampir mencapai target sekitar lebih dari 100 peserta.

Laporan | Lisa Indrawati

Kamis, 11 Juni 2015

Pencuri Spesialis Rusunawa dan Asrama Gasak Barang Elektronik Mahasiswi

Gambar Ilustrasi
Washilah -- Rumah Susun Mahasiswa (Rusunawa) dan Asrama Program Intensif Bahasa Asing (PIBA) UIN Alauddin Makassar kembali digegerkan dengan adanya kasus pencurian. Seorang mahasiswi semester enam dan tiga orang mahasiswi semester dua yang menjadi korban pencurian ini mengaku trauma dengan kejadian tersebut.

Dari peristiwa tersebut, pelaku pencurian berhasil menggasak laptop, handphone, dan beberapa dompet milik empat penghuni Rusunawa dan Asrama.

Informasi yang berhasil dihimpun oleh Reporter Washilah dari salah satu korban, Reski Indah Sari Mahasiswi Semeter VI, aksi pencurian ini berlangsung pada senin (08/06) subuh dan baru disadari korban pada pagi hari di Rusunawa.

Sewaktu korban pulang kuliah, karena kelelahan ia memutuskan untuk tidur. Sementara laptopnya di charge sebelum tidur. “Dan saya terbangun pada pagi harinya, laptop saya sudah tidak ada,” ungkapnya.

Sementara itu, di Asrama PIBA ada beberapa barang yang raib, diantaranya sebuah laptop milik Mahirah, dua handphone milik Mahirah dan Hakimah, serta dua dompet milik Hakimah dan Hamdah. Ketiga korban ini tinggal dikamar yang sama.

Menurut Mahirah Mahasiswi Kesehatan Masyarakat (Kesmas), sebelum tidur mereka mengunci pintu dan semua jendela. Pencuri diduga masuk melalui tiga pintu kamar yang berhasil dicongkel, kemudian ada satu jendela yang terbuka dan pintu tidak tertutup rapat. Mereka baru mengetahui peristiwa tersebut saat bangun ketika melihat keadaan kamar yang berantakan. Setelah itu, mereka langsung melaporkan kejadian tersebut ke pembina asrama.

Menurut pengawas Asrama PIBA dan Rusunawa Azikin menjelaskan kasus pencurian ini memang marak dan sering terjadi. Meski ada petugas keamanan (satpam), tetap saja pencuri ini tetap melakukan aksinya. Ia menduga pelaku bukanlah orang luar.

“Diperkirakan pencuri ini bukan orang luar, karena mereka tahu cara menembus korbannya atau mungkin juga pencuri ini adalah pencuri yang sudah profesional,” jelas Azikin.

Sampai saat ini, kasus pencurian belum dilaporkan ke pihak berwajib karena pelakunya belum diketahui inisial dan identitasnya. Namun pihak Rusunawa maupun Asrama PIBA mulai mengantisipasi adanya pencurian berlanjut dengan menghimbau para penghuninya mengunci pintu saat keluar kamar meskipun hanya ke toilet, terutama di malam hari.

Laporan | Lisa Indrawati

OJK Goes to Campus Hadir di UIN

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan saat membuka acara OJK Goes to Campus di Aula Rektorat. Selasa (09/06)
Washiah – UIN Alauddin Makassar kedatangan tamu dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Goes to Campus. OJK menggelar talkshow dan lomba Stand Up Comedy yang dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan (WR III) Prof Dr Muh Natsir Siola MA di Aula Rektorat lantai 1. Selasa (09/06)

Kegiatan talkshow OJK goes to campus ini bertujuan memberikan sosialisasi kepada civitas akademika UIN untuk mengenal lebih dekat OJK dan Jasa Keuangan Syari’ah. Kegiatan ini dihadiri oleh Anang Heri dari Asosiasi  Bank Syariah Indonesia (Asbisindo), Mukhlis Sufri dari Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Untung Nugroho dari OJK Sulampua (Sulawesi, Maluku, Papua).

Selain itu, digelar pula lomba stand up comedy yang diikuti oleh mahasiswa UIN Alauddin Makassar dari berbagai jurusan dan fakultas yang berbeda. Dua orang pemenang lomba stand up comedy ini akan dikirim ke FAJAR graha pena untuk diikutkan lomba tingkat Universitas Se-Sulawesi Selatan.

Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari pihak kampus. Terbukti dengan banyaknya peserta lomba dan penonton yang memeriahkan kegiatan ini. Selain itu, juga dihadiri oleh beberapa dosen di beberapa fakultas.

Salah satu peserta Stand Up Comedy Muhammad Fahmi mengatakan kegiatan tersebut menarik bukan hanya perlombaan tersebut, tetapi juga OJK Goes to Campus sehingga mahasiswa memahami transaksi yang baik dan syar’i dalam islam.

“Namun disayangkan karena peserta stand up comedy dibatasi dari tiap fakultas, padahal setiap mahasiswa punya hak untuk menyalurkan bakatnya,” ujar peserta juara kedua stand up comedy ini.

Laporan | Lisa Indrawati

Satu Dekade, Arsitektur UIN Gelar Seminar dan Lomba


Washilah – Jurusan Arsitektur Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Alauddin Makassar mengadakan kegiatan satu dekade dengan tema “Kreativitas Tanpa Batas”. Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari, dimulai 08 - 09 Juni di halaman FST dan 11 Juni ditutup dengan kegiatan seminar di Gedung Auditorium.

Ketua panitia Muh Lukman Ismail mengatakan kegiatan tersebut terlebih dahulu mengadakan perundingan untuk menggabungkan kreativitas mahasiswa Arsitektur.

“Gagasan kegiatan dari teman-teman arsitektur, kami menggabungkan dan memadukan bersama untuk menggelar kegiatan ini karena banyak anak arsitektur yang mempunyai kreativitas yang berbeda-beda,” katanya. Selasa (09/06).

Kegiatan ini dikhususkan untuk mahasiswa Arsitektur, akan tetapi juga dimeriahkan dari berbagai Universitas dan Sekolah lain seperti Universitas Muslim Indonesia, Universitas 45 Bosowa, Universitas Fajar, Unismuh Makassar dan Universitas Negeri Makassar serta dari SMA 6, SMA 13, SMK 2 dan SMK 5.

Adapun kegiatan yang di perlombakan yaitu live music, lomba lukisan dinding, sketsa, fotografi, pameran kuliner komersil dan komunitas.

“Meskipun temanya kreativitas tanpa batas, tapi tetap mengutamakan nilai-nilai dan norma-norma islam sesuai dengan kampus UIN,” lanjutnya.

Selain itu, ada pula seorang Arsitek dari luar UIN Alauddin yang bergabung dengan kegiatan ini, yakni Yu Sing berasal dari Bandung, perancang gedung UNM Phinisi sekaligus pemateri seminar.

Dengan banyaknya lomba yang disediakan, persiapan lapangan sebelum kegiatan ini kurang lebih selama tiga minggu. Meski hambatan terbesar selalu terkendala pada dana, namun karena hubungan yang terjalin baik antara angkatan pertama (2004) hingga saat ini (2014), sehingga kegiatan tersebut dapat berjalan lancar. Selain itu, juga melakukan kerja sama  dengan beberapa UKM UIN Alauddin dan beberapa Komunitas yang menyumbangkan alatnya untuk dipakai selama kegiatan.

Laporan | Lisa Indrawati