Sisi kanan Prof Faisal Bakti dan sisi kiri Prof Mardan |
Washilah--Polemik rektor yang terus bergulir di UIN Alauddin Makassar hingga saat ini terus menuai dampak negatif. Polemik yang tak kunjung menemui kejelasan ini juga berimbas langsung ke seluruh mahasiswa.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Ketua Dewan Mahasiswa (Dema) Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Dirga Tri Setia Muchtar, “Polemik ini tentu saja adalah sebuah masalah. Kami dan beberapa Ketua Dema telah berkoordinasi dan menghadiri audiensi tentang permasalahan ini.”
Ia melanjutkan bahwa pada pertemuan dengan Pengganti Sementara (Pgs) Rektor dan Ketua Dema lainnya, ada dua garis besar penyebab terjadinya polemik ini.
“Pertama, pada saat pemilihan dulu, digunakan prosedur yang lama. Tapi 1 hari sebelum pemilihan terbit statuta baru, maka otomatis UIN harus mematuhinya. Yang kedua, pada saat pemilihan dari kubu Prof Dr Mardan MAg menarik diri. Syarat pemilihan itu terdiri dari 2/3 anggota senat.”
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa saat itu ada beberapa anggota senat yang tidak hadir, ditambah lagi anggota Prof Dr Mardan MAg yang menarik diri. Hal itulah yang menyebabkan jumlah anggota senat tidak quorum.
Hal ini tentu berakibat buruk pada mahasiswa. Dirga Tri Setia Muchtar memaparkan bahwa dampak ini sangat dirasakan secara menyeluruh. “Dampak terdekat yang dirasakan adalah mahasiswa yang akan sarjana bulan empat terhambat lantaran belum ada rektor definitif,” ungkap mahasiswa jurusan Farmasi ini.
Di akhir pernyataannya, Ketua Dema FKIK ini berharap agar polemik rektor ini dapat terselesaikan segera. “Kita kehilangan sosok pemimpin. Masa kita mau dititipkan oleh ayah titipan,” Katanya.
Disisi lain, Wakil Rektor III menjelaskan bahwa polemik rektor ini kemungkinan akan diselesaikan secepatnya. “UIN Alauddin Makassar akan memiliki rektor definitif di bulan april nanti,” jelasnya.
Laporan ǀ Muh. Haris & Ridha Amaliyah (Mag)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar