Logo UIN Alauddin Makassar |
Washilah--Kekosongan kursi di Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEM-U), sekarang Dewan Mahasiswa Universitas (Dema-U) UIN Alauddin Makassar, berimbas atas dibekukannya lembaga ini. Selain lembaga, anggaran juga ikut dibekukan.
Kepala Bagian Umum Nurmiati SE MM menyebut meskipun dibekukan, anggaran tetap disediakan. “Kami tetap menyediakan, karena sewaktu-waktu bisa saja pembekuan lembaga ini dicabut,” tuturnya saat diwawancarai di ruanganya. Rabu (22/04).
Ketika pembekuan itu dicabut atas Surat Keputusan (SK) Rektor, lanjut Nurmiati, Dema-U sudah bisa melakukan pencairan anggaran. Namun, terlebih dahulu melakukan Rapat Kerja (Raker) dan penyusunan program kerja.
Dalam pencairan anggaran, Dema-U menggunakan sistem revolving. Sistem revolving adalah sistem dimana ketika Dema-U ingin melakukan pencairan anggaran, terlebih dahulu melaporkan hasil dari anggaran sebelumnya.
Laporan | Muhaimin dan Nurhidayatillah (Mag)
Kepala Bagian Umum Nurmiati SE MM menyebut meskipun dibekukan, anggaran tetap disediakan. “Kami tetap menyediakan, karena sewaktu-waktu bisa saja pembekuan lembaga ini dicabut,” tuturnya saat diwawancarai di ruanganya. Rabu (22/04).
Ketika pembekuan itu dicabut atas Surat Keputusan (SK) Rektor, lanjut Nurmiati, Dema-U sudah bisa melakukan pencairan anggaran. Namun, terlebih dahulu melakukan Rapat Kerja (Raker) dan penyusunan program kerja.
Dalam pencairan anggaran, Dema-U menggunakan sistem revolving. Sistem revolving adalah sistem dimana ketika Dema-U ingin melakukan pencairan anggaran, terlebih dahulu melaporkan hasil dari anggaran sebelumnya.
Laporan | Muhaimin dan Nurhidayatillah (Mag)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar