Gedung Kampus I UIN Alauddin Makassar (sumber: www.uin-alauddin.ac.id) |
Washilah-- Wireless fidelity (Wifi) menjadi salah satu fasilitas kampus paling penting dalam mempermudah proses belajar mengajar, baik mahasiswa maupun dosen. Akan tetapi fasilitas ini tak lagi dirasakan mahasiswa yang sedang kuliah di kampus I UIN Alauddin Makassar.
Ahmad Syarifuddin misalnya. Mahasiswa Ilmu Ekonomi ini mengeluh kurangnya fasilitas untuk mahasiswa kampus I. "Sangat tidak adil. Seolah-olah kita yang berada di kampus I disepelekan keberadaannya," ungkapnya.
Jika dibandingkan dengan kampus II Samata, fasilitas Wifi, Water Closet (WC), kipas angin memang jauh lebih nyaman. "Tidak seperti kampus I. Tidak ada Wifi, kipas angin, WC yang jorok. Bagaimana perkuliahan bisa berjalan dengan efektif," ujar Ahmad.
Menurut salah satu staf Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (Pustikom), Gunawan Skom mengatakan, infrastruktur koneksi internet kampus I hanya dipasang di gedung Training Center (TC) yang tak mungkin sampai ke ruang-ruang kelas.
"Kami sudah membuat konsep bahwa yang terpasang Wifi itu hanya gedung-gedung strategis," ungkapnya.
Gunawan melanjutkan bahwa pengadaan wifi bukanlah wewenang pusat komunikasi (puskom). Ia hanya memperoleh dana dari fakultas lantas membantu memasangkan. "Sebelumnya, pascasarjana bertempat di kampus I. Jadi, mereka beli sendiri kemudian dipasangkan," jelas Gunawan. Dengan kata lain, pengadaan wifi adalah wewenang pimpinan setiap fakultas.
"Kami hanya mendukung. Jika sudah ada dana, kami yang pergi beli kemudian memasangkan," tutupnya.
Laporan | Fahri Setiadi (Mag)
Ahmad Syarifuddin misalnya. Mahasiswa Ilmu Ekonomi ini mengeluh kurangnya fasilitas untuk mahasiswa kampus I. "Sangat tidak adil. Seolah-olah kita yang berada di kampus I disepelekan keberadaannya," ungkapnya.
Jika dibandingkan dengan kampus II Samata, fasilitas Wifi, Water Closet (WC), kipas angin memang jauh lebih nyaman. "Tidak seperti kampus I. Tidak ada Wifi, kipas angin, WC yang jorok. Bagaimana perkuliahan bisa berjalan dengan efektif," ujar Ahmad.
Menurut salah satu staf Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (Pustikom), Gunawan Skom mengatakan, infrastruktur koneksi internet kampus I hanya dipasang di gedung Training Center (TC) yang tak mungkin sampai ke ruang-ruang kelas.
"Kami sudah membuat konsep bahwa yang terpasang Wifi itu hanya gedung-gedung strategis," ungkapnya.
Gunawan melanjutkan bahwa pengadaan wifi bukanlah wewenang pusat komunikasi (puskom). Ia hanya memperoleh dana dari fakultas lantas membantu memasangkan. "Sebelumnya, pascasarjana bertempat di kampus I. Jadi, mereka beli sendiri kemudian dipasangkan," jelas Gunawan. Dengan kata lain, pengadaan wifi adalah wewenang pimpinan setiap fakultas.
"Kami hanya mendukung. Jika sudah ada dana, kami yang pergi beli kemudian memasangkan," tutupnya.
Laporan | Fahri Setiadi (Mag)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar