Rahmawati (33) (foto: Muhaimin) |
Washilah-- Menjadi sekuriti kampus adalah pengalaman pertama bagi ibu beranak satu ini. Tugas utamanya ialah mengamankan Rektorat, menjaga parkiran, dan memandu tamu Rektor.
"Tahun lalu (2014) dicari sekuriti perempuan untuk ditempatkan di Rektorat. Jadi pembukaan tahun 2015 baru kita ada panggilan masuk kerja. Mulai ditetapkan masuk kerja itu pada tanggal 12 Februari 2015 oleh pak Rektor," kata Rahmawati (33). Senin (20/04).
Wanita kelahiran Ujung pandang 22 Oktober 1982 ini diterima bekerja menjadi sekuriti berdasarkan pengalaman kerja sebelumnya dari beberapa perusahaan. Salah satunya PT Comextra Mayora (CM) yang merupakan perusahaan pengolahan kacang mete dan cokelat di Jalan Salodo Bulurokeng Makassar. Di PT CM selama enam tahun sebagai Mandor. Karena sakit, Rahmawati pun akhirnya mengundurkan diri pada tahun 2006.
Rahmawati tidak pernah melalui proses pendidikan menjadi sekuriti. Ia hanya belajar dari pengalaman sebelumnya yang mengajarkannya begitu disiplin dalam bekerja. Sehingga untuk menyesuaikan diri dengan pekerjaan sekarang, ia sudah terbiasa disiplin waktu. "Masuk kerja jam 07:00 paling lambat jam 08:00, pulang kerja jam 05:00," ungkapnya.
Mendapat dukungan sepenuhnya dari keluarga membuat Rahmawati senang menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Keluarganya juga ada yang bekerja sebagai Cleaning Service di Rektorat. Suaminya bekerja sebagai buruh bangunan dengan penghasilan tidak tetap, kadang Rp.500.000- Rp.600.000/ minggu. Ditambah dengan gaji Rahmawati yang hanya Rp.1.000.000/perbulan tentu tidak cukup menghidupi keluarga sehari-hari. "Dibilang cukup tidak cukup sih, ya kita terima saja karena kita betul-betul mau kerja," tuturnya.
Rahmawati menikah pada tahun 2008 dengan Sahir dan memiliki seorang putri cantik bernama Mutiara Ramadhani.
Laporan | Afrilian C. Putri (Mag)
"Tahun lalu (2014) dicari sekuriti perempuan untuk ditempatkan di Rektorat. Jadi pembukaan tahun 2015 baru kita ada panggilan masuk kerja. Mulai ditetapkan masuk kerja itu pada tanggal 12 Februari 2015 oleh pak Rektor," kata Rahmawati (33). Senin (20/04).
Wanita kelahiran Ujung pandang 22 Oktober 1982 ini diterima bekerja menjadi sekuriti berdasarkan pengalaman kerja sebelumnya dari beberapa perusahaan. Salah satunya PT Comextra Mayora (CM) yang merupakan perusahaan pengolahan kacang mete dan cokelat di Jalan Salodo Bulurokeng Makassar. Di PT CM selama enam tahun sebagai Mandor. Karena sakit, Rahmawati pun akhirnya mengundurkan diri pada tahun 2006.
Rahmawati tidak pernah melalui proses pendidikan menjadi sekuriti. Ia hanya belajar dari pengalaman sebelumnya yang mengajarkannya begitu disiplin dalam bekerja. Sehingga untuk menyesuaikan diri dengan pekerjaan sekarang, ia sudah terbiasa disiplin waktu. "Masuk kerja jam 07:00 paling lambat jam 08:00, pulang kerja jam 05:00," ungkapnya.
Mendapat dukungan sepenuhnya dari keluarga membuat Rahmawati senang menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Keluarganya juga ada yang bekerja sebagai Cleaning Service di Rektorat. Suaminya bekerja sebagai buruh bangunan dengan penghasilan tidak tetap, kadang Rp.500.000- Rp.600.000/ minggu. Ditambah dengan gaji Rahmawati yang hanya Rp.1.000.000/perbulan tentu tidak cukup menghidupi keluarga sehari-hari. "Dibilang cukup tidak cukup sih, ya kita terima saja karena kita betul-betul mau kerja," tuturnya.
Rahmawati menikah pada tahun 2008 dengan Sahir dan memiliki seorang putri cantik bernama Mutiara Ramadhani.
Laporan | Afrilian C. Putri (Mag)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar