Washilah--Budaya membawa bingkisan makanan atau biasa disebut parcel, bagi mahasiswa semester akhir yang akan melaksanakan ujian meja memang sudah melekat. Hampir seluruh Universitas sangat mengenal tradisi yang satu ini.
Namun, berbeda dengan salah satu jurusan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Alauddin Makassar, yakni Akuntansi yang justru tidak menerima bingkisan dalam bentuk apapun.
Menurut salah satu dosen Akuntansi Dr Wahyuddin Abdullah SE M AK, kebiasaan membawa parcel pada saat ujian meja bertentangan dengan konsep akuntansi yang selama ini dipelajari di bangku perkuliahan. “Dalam konsep akuntansi, apapun yang diberikan sebelum dan sesudah bekerja dianggap sebagai sogokan. Dan hanya akan merusak independensi pekerjaan,” jelasnya.
Baginya, membawa parcel ataupun tidak sama sekali, tidak akan mempengaruhi nilai apalagi disulitkan selama proses ujian. Selain itu, membawa parcel hanya akan menyulitkan mahasiswa yang tak mampu mengeluarkan biaya untuk membeli.
Ketika ditanya perihal larangan membawa parcel, Wahyuddin berkata, “Saya sangat setuju,” jawabnya lantang. Hal ini dijadikan salah satu aturan Fakultas.
Laporan | Fadillah Azis (Mag)
Menurut salah satu dosen Akuntansi Dr Wahyuddin Abdullah SE M AK, kebiasaan membawa parcel pada saat ujian meja bertentangan dengan konsep akuntansi yang selama ini dipelajari di bangku perkuliahan. “Dalam konsep akuntansi, apapun yang diberikan sebelum dan sesudah bekerja dianggap sebagai sogokan. Dan hanya akan merusak independensi pekerjaan,” jelasnya.
Baginya, membawa parcel ataupun tidak sama sekali, tidak akan mempengaruhi nilai apalagi disulitkan selama proses ujian. Selain itu, membawa parcel hanya akan menyulitkan mahasiswa yang tak mampu mengeluarkan biaya untuk membeli.
Ketika ditanya perihal larangan membawa parcel, Wahyuddin berkata, “Saya sangat setuju,” jawabnya lantang. Hal ini dijadikan salah satu aturan Fakultas.
Laporan | Fadillah Azis (Mag)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar