Rabu, 07 Oktober 2015

Kapitalisme Jadi Momok Mengerikan, Dema FEBI Gelar Dialog

Suasana saat dialog berlangsung di Lecture Theater. sENIN (05/10)
Washilah - Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) menggelar Dialog dengan mengusung tema “Gerakan Perempuan” Kosmetik atau Buku? di Lecture Theater (LT) UIN Alauddin Makassar. Senin (05/10)

Pemateri dalam kegiatan ini yakni, Kartini sebagai Koalisi Perempuan Indonesia dan Ninis Arevni sebagai Serikat Perempuan Indonesia.

Salah satu pemateri, Ninis Arevni mengatakan bahwa Logika kapitalisme yaitu akumulasi, eksploitasi, ekspansi masih menjadi momok yang mengerikan bagi masyarakat, khususnya perempuan.

“Tubuh perempuan di hegemoni negara. Siapa bilang perempuan sudah merdeka?,” tegasnya.

Selanjutnya, Budaya patriarki yang sudah melekat ini jangan sampai membuat masyarakat menghamba pada kapitalisme.

Ia juga mengungkapkan bahwa “Kemauan untuk belajar, keberanian untuk berlawan dan kemampuan untuk bertahan,” paparnya.

Koalisi Perempuan Indonesia, Kartini mengatakan bahwa “Perempuan sebagai objek atau alat komoditi. Bentuk keterwakilan dimaknai sebagai simbol, kapitalisme bergerak di alam bawah sadar,” urainya.

Ia beranggapan bahwa hal yang utama dilakukan perempuan adalah membentuk jaringan dan bergerak dibidang perempuan, meningkatkan representasi di ranah politik dan menduduki posisi strategis, melakukan advokasi, membangun akses, dan ikut kegiatan pergerakan perempuan atau terlibat langsung.

“Posisi tawar perempuan dalam berpolitik adalah 30% dan kontribusi perempuan ini dalam belenggu kapitalisme,” ulasnya.


Laporan  | Andriani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar