Washilah — Dialog lintas organisasi yang menjadi salah satu program kerja Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Al-Jami UIN Alauddin MAkassar dilaksanakan di Aula Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) lantai III bertemakan Nahkoda Baru Untuk Kampus Peradaban. Seyogyanya dialog ini akan dibawakan oleh empat organisasi ekstra kampus, yaitu Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Hisbut Tahrir Indonesia (HTI) dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Islam (KAMMI). Namun karena beberapa hal, maka dialog ini hanya dihadiri oleh perwakilan HTI dan KAMMI, Samata 29/5.
Pihak HTI tidak sepakat jika kampus ini dikatakan kampus peradaban sesuai perkataan " Kami tidak sepakat dengan kampus peradaban karna sejatinya kampus ini belum menjadi kampus peradaban"tegasnya.
Hal senada juga diungkapakn oleh perwakilan KAMMI " Kami tidak menemukan ciri-ciri peradaban. Mungkin hanya dari segi bangunan bukan dari dalam. Sebagai contoh ketika ke kamar mandi sering kali airnya tidak mengalir dan WC nya jorok".
Ketika ditanya mengenai birokrasi yang didominasi oleh golongan. Terdapat jawaban yang berbeda antara HTI dan KAMMI.
HTI beranggapan Masalah golongan memang sangat bermasalah dan dampaknya pada mahasiswa karena mereka tidak tau apa-apa tentang kebijakan hanya tahu hasilnya. Tambahnya lagi " Harus pintar-pintar memilih karena bisa saja terjadi Dinasti". Sedangkan pihak KAMMI berpendapat . "Benturan antar golongan sebagai dinamika menuju peradaban".
Dialog tersebut berakhir dengan kesimpulan bahwa kampus peradaban masih dalam impian dan mendambakan hadirnya aksi nyata dari nahkoda, yang memberikan fasilitas untuk dialog organisasi.
Laporan - Sri Wahuyuni Syam/Mag
Tidak ada komentar:
Posting Komentar