Washilah -- Pemilihan kepala negara dan pemerintahan yang baru untuk lima tahun kedepan akan segera dihelat. Terdapat dua calon yang bersaing ketat pada pemilihan kali ini. Masyarakat sudah mengambil ancang-ancang untuk menyoblos calon pilihannya. Selain masyarakat, mahasiswa juga tidak ingin kehilangan kesempatan pada event akbar kali ini. Bahkan ada beberapa yang memilih untuk menjadi relawan dari kandidat yang dijagokan masing-masing.
Berbagai respon mahasiwa dalam menanggapi pemilu presiden kali ini. Namun, menurut ketua KPU Husni Kamil Malik kampus bukanlah tempat untuk berpolitik. Mulai dari kampanye dan membawa massa dari luar dengan memakai jaket partai tertentu tidak diperbolehkan. Kampus labih mementingkan kebebasan berakademik.
“Pak rektor, tolong kampus ini dijaga dari kontaminasi yang sifatnya politik” pesan Husni Kamil Malik kepada Prof Qadir Gassing disela-sela perbincangannya saat menyambangi rektor. Namun ia tidak melarang jika ada calon presiden yang ingin masuk ke kampus dengan syarat tidak membawa nama partai dan massa kampanye dari luar. Para kandidat hanya bisa dialog dengan mahasiswa seputar bidang akademik dan pendidikan.
Rektor UIN Alauddin Makassar membenarkan pesan ketua KPU pusat. Ia mengungkap, UIN juga telah memecat beberapa dosen maupun staf yang ikut mencalonkan diri sebagai anggota dewan pada pemilihan yang lalu. Hal ini menegaskan bahwa kampus bukanlah tempat bagi mereka yang ingin berpolitik ria.
Laporan| Sulkia Reski
Tidak ada komentar:
Posting Komentar