Minggu, 30 November 2014

Foto: Perparkiran UIN Alauddin

Amburadul. Sejumlah pemilik kendaraan roda dua dengan sengaja memarkir kendaraannya di tempat tidak semestinya, meski pihak fakultas telah menyediakan lahan yang cukup luas di belakang Fakultas Sains dan Tekhnologi, Kamis (27/11). (Asrullah/Was)

Kamis, 27 November 2014

Salurkan Bakat Dengan Com-Fes

Washilah--Guna meningkatkan solidaritas dan kebersamaan, mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi (Ikom) Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Alauddin Makassar, menggelar Communication Festival (Com-Fes) dengan mengusung tema 'Solidarity of Communication Creativity' yang  di gelar mulai tanggal 24-27 November 2014.

Pembukaan Com-Fes dilaksanakan di Lecture Theater (LT) FDK dalam rangkaian dialog budaya dengan tema 'tantangan budaya siri na pacce di era digital' yang diikuti oleh mahasiswa-mahasiswi Ikom.   

Menurut Dra Audah Mannan M Ag, selaku sekertaris jurusan Ikom, dialog budaya yang dilakukan bertujuan untuk mengembalikan dan menumbuhkan budaya-budaya para mahasiswa yang sudah mulai pudar.

Dra Audah Mannan menambahkan, Com-Fes ini diharapkan bisa mengeluarkan bakat-bakat tersembunyi pada mahasiswa Ikom. "Dengan festival ini maka bakat para mahasiswa Ikom akan tersalurkan," ujarnya ketika ditemui diruangannya.

Beberapa kegiatan yang diperlombakan diantaranya, tarik tambang, festival musik daerah, lomba photography, serta lomba pembuatan video profil jurusan.

Laporan | Kartika Yusuf

Makassar Tidak Selebar Layar Kaca

Peserta PJTLN PK Identitas Unhas
Washilah--Kian hari, masyarakat luar Sulawesi semakin mengenal Makassar sebagai kota yang tidak bersahabat, dengan tingkat anarkisme yang tinggi, demonstrasi yang berujung bentrok hingga kekerasan geng motor yang banyak memakan korban.

Media mainstream yang ikut memberitakan aksi ini, semakin menjadikan Makassar sebagai kota yang tidak aman lagi. Hal ini pula yang terjadi kepada sejumlah mahasiswa yang berasal dari pulau Jawa yang ingin mengikuti Pelatihan Jurnalistik Tingkat Lanjut Nasional (PJTLN) di Unhas.

Sebagian dari peserta terpaksa membatalkan keberangkatan akibat beberapa pemberitaan di layar kaca terkait kisruh anarkis yang terjadi di Makassar, akibatnya, peserta PJTLN yang digelar oleh PK Unhas hanya didominasi mahasiswa asal Makassar saja. 

Dalam sambutannya, pimpinan umum PK Identitas, Cheny Nugrahayu menyayangkan pemberitaan yang berlebih terkait aksi demonstrasi mahasiswa di Makassar. “Jangan memandang Makassar seperti apa yang kalian lihat di layar kaca karena tidak semua aksi tersebut terjadi disemua tempat, lihatlah Makassar seperti apa yang ada lihat sekarang," kata dia.

Selain itu, Cheny Nugrahayu juga mengapresiasi beberapa peserta dari luar Sulawesi yang memberanikan diri datang ke Makassar. "Kami yakin kalian akan baik-baik saja di kota Daeng ini,” ungkapnya. Sabtu (22/11).

Salah seorang peserta yang datang dari luar Sulawesi adalah Aini, peserta dari Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Solidaritas.

“Saya sudah tiba kembali di Surabaya setelah mengikuti pelatihan Jurnalis Riset Lingkungan di Makassar, memang sih, sebelum pemberangkatan sedikit ada kecemasan untuk berangkat namun setelah tiba di sana, tenyata Makassar tidak selebar layar kaca seperti apa yang saya lihat dengan isu-isu anarkis” tandasnya.

Laporan | Jusfaega H

HMJ KPI Adakan Olimpiade Dakwah

Washilah--HMJ Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar mengadakan Olmpiade Dakwah Antar SMA sederajat ke-III dengan mengusung tema "Melahirkan Generasi Muda yang Kreatif Dalam Bingkai Dakwah dan Seni". Kamis (27/11).

Kegiatan yang dipusatkan di FDK ini akan digelar selama lima hari yang dimulai sejak tanggal 26 hingga 30 November mendatang dengan berbagai jenis lomba. Diantaranya presentasi Islami, Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ), karya tulis ilmiah, cipta baca puisi, akustik, debat, serta stand up comedy.

Ketua panitia, Suprianto, menjelaskan bahwa kegiatan ini diikuti sebanyak 30 sekolah yang berasal dari Kabupaten Bulukumba, Gowa, Makassar, Malino, Pangkep, serta kabupaten Soppeng. 

"Mudahan-mudahan kegiatan ini bisa berlangsung terus-menerus dan menjadi program kerja utama dari HMJ KPI dan juga perluasan untuk oldak ini supaya pengetahuan kita lebih luas lagi." Harap Suprianto.

Laporan | Astrid Rosalina

Rabu, 26 November 2014

TIM Asesor BAN-PT : Bangga Disambut Angngaru'

Washilah--Dalam rangka Assessment Lapangan untuk Jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar yang mendatangkan Tim Asesor BAN-PT, Dr Ahmad Ilyas Ismail, MA dan Dr. Yasril Yazid, MIS yang diadakan di Ruang Senat FDK.

Tim Asesor BAN-PT ini disambut dengan tradisi Angngaru' dan tarian paddupa yang dibawakan oleh anggota UKM SB eSA di teras FDK.

Salah seorang tim asesor BAN-PT, Dr Ahmad Ilyas Ismail ketika memberikan sambutan mengaku baru kali pertama menerima sambutan yang seperti ini. "Selama 10 tahun menjadi tim asesor baru kali ini disambut seperti itu, ia pun merasa bangga dan berharap acara ini bisa berjalan dengan lancar.

Laporan | Astrid Rosalina

Minim Anggaran, Router Dibiarkan Rusak.

Washilah--Anda pengguna aktif Wireless Fidelity (Wifi) UIN Alauddin, jika sedikit peka, Anda pasti merasakan kalau sejak seminggu terakhir, akses ini mengalami penurunan kecepatan, 

Menurut kepala bagian Pusat Teknologi Informasi dan Pangakalan Data (Pustipad), Ridwan Andi Kambau ST M Kom, hal ini diakibatkan karena kerusakan Router yang berfungsi menjadi penghubung jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. 

"Ada kerusakan, mestinya diganti alat itu, harganya seratus juta. Sekarang anggaranku tidak ada, Seminggu terakhir agak lambat karena ada kerusakan alat yang dinamakan Router, jadi sistem back up yang kita gunakan untuk menjaga kestabilan," kata alumni Universitas Hasanuddin (Unhas) ini, saat ditemui di ruangan kerjanya. Selasa (25/11).  

Meski baru seminggu mengalami hal ini, Ridwan A Kambau mengakui ingin segera memperbaiki kerusakan, meski tidak harus membeli alat yang baru. "Tim saya berusaha megembalikan kondisi tanpa alat itu. Kalau misalnya diganti yaa syukur, kalo tidak yah mau bagaimana lagi," jelasnya pasrah.

Laporan | Bela Husdiana

BSI: Dengan Sastra, Mau Jadi Apa

Washilah--Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris (BSI) Fakultas Adab dan Humaniora gelar Workshop Of Teater, Poetry and Cinematography di gedung Lecture Theatre  (LT) kampus II UIN Alauddin Makassar. Rabu (26/11).

Workshop ini mengangkat tema “Dengan Sastra, Mau Jadi Apa?” yang menghadirkan dua orang pembicara, seperti Aslan Abidin, sastrawan yang juga berprofesi sebagai dosen, serta Andi Bur Hamzah yang karyanya telah ditayangkan di beberapa negara Asia.

Ketua panitia, Baso Muammar menjelaskan, sastra dapat membuat seseorang menyampaikan kritik secara Positif, disamping itu, melalui media, penyampaian informasi akan cepat sampai ke masyarakat. “Sekarang kan kita banyak diramaikan dengan demo kenaikan BBM sehingga apa salahnya kita memperkenalkan demonstrasi dengan sastra selain lebih positif juga tidak mengganggu ketertiban," kata Baso.

Dosen pendamping, Syahruni Junaid, tidak menyangka Workshop tersebut mendapat respon yang cukup besar dari masyarakat. “Saya tidak menyangka responnya akan semeriah ini, sastra juga masih sering dipertanyakan. Makanya kami menghadirkan pembicara yang orang-orang yang besar melalui sastra,” kata dia.

Selain itu, dosen mata kuliah English Drama itu juga  berharap agar pikiran mahasiswa lebih terbuka. "Tidak vakum serta menghasilkan karya-karya yang bisa  bisa dikenal hingga luar UIN." Tambahnya.

Laporan | Rahmawati Idrus

Selasa, 25 November 2014

Cerita Lain Dibalik Naiknya Harga BBM

Ilustrasi kenaikan harga bakso (Was)
Washilah--Duh... harga Bahan Bakar Minyak (BBM) naik, ada yang menerima, namun tak sedikit pula mahasiswa yang menolak, selain dianggap menyengsarakan rakyat miskin, juga akan berdampak terhadap kebutuhan pribadi. Misalnya saja, makanan. 

Tak jarang, banyak mahasiswa yang ngeluh akibat naiknya harga-harga bakso, pangsit, nasi goreng, atau lalapan di cafetaria  favorit mereka, Seperti yang dialami Putri, mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi. 

Perempuan yang hobi nulis cerpen ini mengaku jengkel dengan kenaikan harga makanan di cafetaria. Sampai ia terpaksa ngutang gara-gara uangnya tidak cukup saat bayar di kasir. Pengen tahu gimana ceritanya?

Waktu itu, ia hanya membawa uang pas untuk membeli bakso di cafeteria UIN Alauddin. “Awalnya saya pikir harganya masih Rp 7.000, jadi saya pesan bakso. Nah, habis makan bakso saya langsung bayar di kasir. Eh, ternyata kurang Rp 2000, jadi saya ngutang!,” ceritanya malu-malu.

Tidak Risau
Aktivitas di Kantin Fak Dakwah (Dok.Was)
Namun, lain lagi dengan Izza, mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan ini menganggap, naiknya harga makanan di cafetaria wajar-wajar saja.

“Kalau memang harga-harga disana kemudian menyeimbangi atau menutupi naiknya harga BBM, maumi diapa. Cuma itu jalannya para pedagang itu bisa modalnya minimal kembali ataupun untungnya,” kata dia.

Tak hanya itu, Izza juga memandang kenaikan BBM dari sudut pandang Islam loh, yang kata dia, waktu jaman Rasulullah juga pernah mengalami kondisi seperti itu.

“Yang mana pada masa itu, semua harga-harga kebutuhan naik. Masyarakat menghadap kepada baginda Rasul untuk masalah ini. Akan tetapi, Rasulullah hanya menimpali dengan tenang saja, bahwasanya ‘janganlah engkau terlalu risau dengan keadaan yang seperti ini, karena Allah sudah menjamin setiap rezekimu,’”

Laporan | Nurfadhilah Bahar

Pengguna Wifi UIN Alauddin Mencapai 6000 orang Perhari.

Washilah--Anda mahasiswa UIN Alauddin, dan aktif menggunakan Wireless Fidelity (Wifi) milik kampus eks IAIN Alauddin ini? jika iya, berarti anda satu dari 6000 orang yang menggunakannya setiap hari.

Beberapa hari yang lalu, Washilah berhasil menemui Kepala bagian Pusat Teknologi Informasi dan Pangakalan Data (Pustipad), Ridwan Andi Kambau ST, M Kom. Ia menjelaskan, pengguna Wifi di UIN Alauddin untuk tahun 2014 mencapai 6000 orang perharinya.

"2011, 500 hingga 800 orang, memasuki tahun 2012 naik menjadi 2000 pengguna, 2013 menjadi 4000 orang, dan pada tahun 2014 ini mencapai 6000 pengguna perharinya," kata lelaki yang melanjutkan pendidikan magisternya di Universitas Indonesia ini.

Lantas, bagaimana dengan anggaran. Uang yang dikeluarkan UIN Alauddin untuk kenyamanan ini juga tidak sedikit, mencapai Rp 1,5 Milyar pada tahun ini. "Kalau tahun 2011 itu kita menghabiskan anggaran Rp 400 juta, tahun 2012 meningkat menjadi Rp 1 milyar begitu juga tahun 2013. Nah ditahun 2014 ini meningkat menjadi Rp 1, 5 milyar. Saya perkirakan tahun 2015 mendatang masih Rp 1,5 milyar," katanya. 

Kapasitas Bandwidth atau kecepatan data transef di UIN Alauddin saat ini, lanjut Ridwan, mencapai 150 Megabyte (MB), yang aksesnya dibagi menjadi dua, internasional dan lokal, Dengan perbandingan 100 MB untuk lokal dan 50 MB untuk internasional.

Laporan | Bela Husdiana

Senin, 24 November 2014

Dua Anggota UKM LIMA Ikuti PJTL di Unhas

(Dari kiri ke kanan) Asrul, Nyoman Iswarayoga dan Jusfaega H
Washilah--Dua pengurus UKM LIMA UIN Alauddin ikuti Pelatihan Jurnalistik Tingkat Lanjut Nasional (PJLTN) yang digelar Penerbitan Kampus Identitas Universitas Hasanuddin (Unhas), mereka adalah Asrul dan Jusfaega, yang masing-masing menjabat sebagai Sekertaris dan Wakil Pimpinan Redaksi.

Pelatihan yang dilaksanakan di Wisma Departemen Soasial (Depsos) Makassar ini menghadirkan beberapa pembicara nasional, diantaranya Nezar Patria dari Dewan Pers, Nyoman Iswarayoga, WWF, Nurhady Sirimorok, serta Yuliana Rini dan Briggita Isworo Laksmi yang sama-sama berasal dari Kompas. 

Pelatihan ini menanamkan kemampuan riset dalam liputan jurnalistik terkait isu lingkungan agar dapat menambah kualitas tulisan pers mahasiswa, sehingga tulisan yang dihasilkan Persma bisa mengubah pola pikir masyarakat, dan berefek positif terhadap perbaikan lingkungan. 

Pelatihan ini menghadirkan 19 peserta yang berasal dari berbagai daerah, seperti Bogor, Cirebon, Surabaya, dan terkhusus mereka yang berasal dari Makasaar.

Laporan | Jusfaega H


Komisi Yudisial Sosialisasi di FSH

Logo BEM Fakultas Syariah dan Hukum
Washilah--Bekerja sama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Syariah dan Hukum (FSH), lembaga Komisi Yudisial (KY) Republik Indonesia (RI) penghubung wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) mengadakan sosialisasi kelembagaan di Laboratorium Yustisi lantai empat FSH. Senin (24/11).

Ni Putu Dewi Damayanti S Kom, selaku asisten penghubung KY Sulsel menjelaskan kalau sosialisasi ini ditujukan untuk memberikan sumbangsi kepada masyarakat UIN Alauddin khususnya mahasiswa FSH agar teori yang diperoleh di bangku kuliah bisa di praktekkan.

"Tidak selamanya teori yang kita dapat dalam dunia kuliah itu sama dengan apa yang terjadi, untuk itu KY memberikan media kepada mahasiswa khususnya jurusan Hukum untuk melihat lebih real lagi," ungkapnya.

Dewi juga menambahkan bahwa sosialisasi ini dapat menanamkan dalam hati mahasiswa FSH bahwa mahasiswa juga memiliki peran dan kontribusi dalam mewujudkan peradilan yang bersih dan memberantas semua mafia-mafia peradilan khususnya dalam lingkup Sulsel.

UIN Alauddin menjadi kampus ke empat di Makassar yang dihadiri oleh lembaga KY, setelah Universitas Muslim Indonesia, Universitas Indonesia Timur dan Universitas Hasanuddin.

Laporan | Kartika Yusuf

Budaya Siri' Na Pacce Dibahas di Fakultas Dakwah

Washilah--Dialog budaya dengan mengusung tema 'Tantangan budaya siri na pacce di era digital' menjadi rangkaian kegiatan communication Festival yang di laksanakan jurusan Ilmu Komunikasi (Ikom) UIN Alauddin Makassar di Lecture Theater (LT) Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK), Senin (24/11).

Dialog budaya ini menghadirkan Ishak Ngeljaratan, budayawan Sulawesi Selatan sebagai narasumber. Dalam penuturannya, ia menjelaskan bahwa sejarah perkembangan budaya masyarakat Bugis-Makassar, siri atau malu disamakan dengan  human dignity (harga diri manusia). Rasa malu manusia  berdimensi moral dan spiritual.

"Terdapat dua fundamental yang menopang rasa malu, yaitu lempu atau kejujuran dan pacce (Pesse) atau human passion ( belas kasihan) yang berempati kepada sesama manusia," jelas Ishak.

Seorang yang masih menganut budaya siri, lanjut Ishak, harus malu jika berbuat kejahatan dan harus sama rasa malunya jika tidak berbuat kebaikan kepada sesama, dan alam lingkungannya. 

Ishak juga menyampaikan, bahwa masyarakat Bugis-Makassar sudah Islami sebelum Islam diterima di Sulsel jika lempu dikaitkan dengan amar ma'ruf nahi mungkar, dan pacce dikaitkan dengan rahmatan lil alamin. "Kehadiran Islam menyempurnakan budaya  siri," tutup Ishak.

Laporan | Kartika Yusuf

HMJ PBI Sukseskan Kegiatan EC Di Dalam Kampus

Washilah--Tidak sedikit pengurus lembaga kemahasiswaan yang kelimpungan kala larangan berkegiatan di luar kampus dikeluarkan Rektor UIN Alauddin Makassar. Pasalnya, kegiatan yang tiap tahunnya digelar di luar, terpaksa dilaksanakan di dalam kampus.

English Camp (EC) milik HMJ Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) yang mengusung tema “A Day to Remember” salah satunya. Agenda yang tiap tahunannya dilaksanakan di luar kampus ini terpaksa digelar di areal kampus II UIN Alauddin pada 21 hingga 23 November lalu. Beberapa panitia pun sempat menaruh kekecewaan atas pelarangan ini, dan menilai membatasi kreatifitas.

Ketua panitia EC, Adrian, mengaku tidak mampu berbuat banyak. “Kalau boleh jujur, saya kecewa dengan aturan kampus yang meniadakan kegiatan mahasiswa di luar, membatasi mahasiswa berkreasi, Kita jadinya merasa sangat kaku. Harusnya EC ini lebih seru dan inovatif dari tahun sebelumnya,” keluhnya.

Meski begitu, salah seorang dosen pembimbing, Nurlely Basir, menyarankan agar panitia tidak menjadikan ini sebagai halangan. “Ah, biasa sajalah. Tidak usah berlama-lama larut dengan perasaanmu itu. Nda ada gunanya. Kalaupun kegiatan ini tidak bisa diadakan di luar kampus, setidaknya mampu berkreasi dalam kegiatan yang tak kalah serunya ketimbang  berkegiatan di luar,” pesannya.

Walau dilaksanakan didalam kampus, sejumlah peserta EC merasa bahagia mengikuti kegiatan ini, seperti yang diungkapkan Fadli. “Wah seru sekali. Yang paling seru itu pas hujan-hujannya kemaren. Awalnya khawatirki karena hujan tapi ternyata di situmi serunya.” kata dia. 

“Iya seru sekali. Paling seru memang pas outbound-nya. Disitu speaking kita juga diperhatikan. Jadi sambil bermain kita juga dapat sisi edukasinya,” imbuh salah seorang peserta lainnya, Muhammad Agus.

Laporan | Hikmawati

Minggu, 23 November 2014

Sosialisasi Jurusan Dengan Lomba Se-Sulselbar

Gedung Rektorat UIN Alauddin
Washilah--Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Alauddin gelar Accounting fair yang diikuti siswa SMA, SMK se-Sulawesi Selatan dan Barat. Kegiatan ini menjadi agenda rutin yang dilakukan tiap tahunnya. Rabu (19/11).

Ketua jurusan Akuntansi, Jamaluddin Madjid SE MSi saat membawakan sambutannya di gedung Auditorium menjelaskan kalau kegiatan yang untuk kali kelima dilaksanakan ini merupakan kegiatan berkelanjutan.

"Ada lomba akuntasi tingkat SMA, SMK se-sulselbar, sekaligus dirangkaiakan dengan sosialisasi perpajakan," jelasnya. Selain itu ia juga menjelaskan kalau kegiatan menjadi ajang sosialisasi jurusan Akuntansi.

"Ini accounting fair sudah yang kelima, tujuannya lebih mengarah untuk mengenalkan jurusan akuntansi melalui lomba akuntasi SMA dan SMK," jelas Faisal Rahmat, ketua panitia, melalui pesan singkat, Minggu (23/11).

Rangkaian acara yang dibuka langsung oleh Wakil Rektor bidang Akademik, Professor Ahmad M Sewang ini, antara lain, Accounting fair cup, lomba akuntasi antar SMA dan SMK se-sulsel, lomba karya tulis ilmiah, dan penutupan dengan pentas seni pada 25 November mendatang.

Laporan | Bela Husidana

Sabtu, 22 November 2014

Deputi Kemenpora: Demonstrasi Sebagai Kontrol Sosial

Mandir Ahmad Syafii M Si (sebelah kiri)
Washilah--Asisten Deputi Bidang Pengembangan Kepemudaan Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Mandir Ahmad Syafii M Si, menilai demonstrasi yang dilakukan mahasiswa merupakan kontrol sosial. Ia juga mengungkapkan kalau semua pemuda harus melakukannya.

“Saya sangat berharap semua pemuda, baik itu Mahasiswa atau organisasi kepemudaan melakukan kontrol sosial seperti halnya demo tapi jangan anarkis,” tuturnya saat menyampaikan materi pada diskusi Grup Pemuda dan Bonus Demografi 2045 yang dilaksanakan Fakultas Ushuluddin Filsafat dan Politik, bekerjasama Center For Ekonomic and Democracy Studies (20 /11).

Diskusi yang digelar di ruang rapat Dekan Fakultas Ushuluddin Filsafat dan Politik dengan tema Strategi dan Model Pemberdayaan Pemuda ini, menghadirkan, Prof Dr Arifuddin Ahmad, Mandir Ahmad Syafii M Si, Dr. Sirajuddin SE, dan Zaenal Ula sebagai pemateri.

Meski begitu, Mandir Ahmad Syafii M Si masih menyimpan rasa pesimis terhadap pemuda. “Pemuda hari ini masih belum berbuat apa-apa itu terbukti dengan jumlah pengangguran di masa produktif mencapai 60,5% dari jumlah penduduk yang ada,” kata dia

Lain halnya dengan Dr Sirajuddin SE, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) ini menjelaskan, untuk menembus Demografi di tahun 2045, pemuda harus mencipta bukan menyalin.

Pemuda harus bisa menciptakan lapangan kerja bukan melamar kerja. Apalagi, lanjut Dr Siradjuddin, hal ini guna menghadapi Asean Economic Comunity, jangan sampai Bonus Demografi 2045, tidak menjadi berkah, malah menjadi bencana.

“Tujuan pendidikan untuk mengubah maindset bukan untuk mencari kerja, tapi bagaimana melahirkan sesuatu yang tidak bernilai menjadi bernilai.” Jelasnya.

Laporan | Asrullah

BBM Naik, Tarif Angkutan Kampus Naik

Berberapa angkutan antar kampus di kampus II UIN Alauddin  
Washilah--Dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) juga membuat tarif angkutan antar kampus I UIN Alauddin menuju kampus II Samata Gowa, juga naik Rp 1000.

Menurut salah seorang supir yang tidak ingin namanya dipublikasikan, kenaikan harga ini mengikuti keputusan pemerintah. "Karena BBM naik jadi sewa pete-pete juga naik," ungkapnya saat ditemui di pangkalannya. Sabtu (22/11).

"Kita kasian sama penumpang, tidak mau naik di mobil ta kalau Rp 6000 sewa mobil, takut ki juga sama perintah," kata dia saat menjelaskan alasannya hanya menaikkan harga Rp 1000. Meski begitu ia mengungkapkan kalau kenaikan ini masih terbilang kecil.

Ia pun mengungkapkan kalau banyak banyak dari rekan-rekannya yang berniat untuk pindah jalur ke tempat lain yang bisa mencukupi kebutuhannya. "Tidak mencukupi kebutuhan, lagi cari-cari ka ini mobil yang mencari sopir," kata dia.

Bukan tanpa alasan, jumlah uang setoran ke pemilik kendaraan sebelum harga BBM naik hanya Rp 20.000. "Sekarang naik jadi Rp 25.000, karena naik BBM." keluhnya.

Laporan | Saefullah

Jumat, 21 November 2014

Menanti Prodi Baru di FSH

Suasana ruang seminar nasional di gedung rektorat lantai IV
Washilah--Kehadiran prodi baru, Hukum Ekonomi Syariah (HES) dibahas di Seminar Nasional Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Alauddin. Kamis (20/19).

Menurut ketua panitia pelaksana seminar nasional, Drs Hamzah M Hi, prodi baru ini akan digunakan untuk mengisi kekosongan dibidang hukum ekonomi.

"Dulu ada prodi ekonomi Islam, sekarang pindah ke Fakultas Ekonomi Bisnis Islam (FEBI)," ujarnya. Prodi ini, lanjut Drs Hamzah M Hi, memiliki peluang kerja, khusus pada hakim, peradilan agama, juga akan menangani sengketa ekonomi syariah.

"Kita ingin dengan lahirnya HES ini akan menjawab kebutuhan masyarakat untuk menyelesaikan kasus-kasus yang dihadapi dan memperoleh kepastian hukum, khususnya yang berkaitan dengan ekonomi syariah." Lanjutnya.

Dalam kesempatan yang sama, Dekan FSH, Prof Ali Parman mengatakan, pengusulan prodi ini masih belum dikirim ke Jakarta, karena pembahasannya masih internal fakultas.

"Prinsip persetujuan sudah ok, karena sudah disetujui dalam rapim, tinggal mau dikirim ke jakarta," jelasnya. Ia pun mengaku antusias mewujudkan prodi HES ini. "Saya rasa di Jakarta tidak bisa menghalangi, karena di fakultas lain diseluruh Indonesia sudah ada dan saya optimis." Tambahnya.

 Laporan | Saefullah

FSH Gelar Seminar Nasional

Suasana seminar nasional FSH di lantai IV Rektorat, Kamis (20/11)
Washilah--Dalam rangka memeriahkan milad yang ke 52 tahun, Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Alauddin menggelar seminar nasional bertemakan 'Hukum Ekonomi Syari'ah', di ruang rapat senat lantai empat rektorat. Kamis (20/11).

Kegiatan yang di rangkaikan dengan penandatanganan nota kesepahaman antara FSH UIN Alauddin Makassar dengan Pengadilan Tinggi Agama Makassar menghadirkan Prof Dr H Ali Parman MA, Dr Hasan Misri, Ketua Pengadila Tinggi Agama (PTA) Makassar, serta Dr H Hasbi Hasan MH sebagai pembicara.

Dalam kegiatan ini, juga dibahas pembuatan prodi baru di FSH, yakni Hukum Ekonomi Syari'ah (HES). Menurut dekan FSH, Prof Ali Parman, pengusulan prodi ini masih belum dikirim ke Jakarta, karena pembahasannya masih di internal fakultas.

Lapran | Saefullah

Foto: Sisa Bentrok Antara Mahasiswa dan Warga

Washilah--Selasa malam (18/11) lalu, bentrok antara mahasiswa UIN Alauddin yang berunjuk rasa menolak kenaikan harga BBM, dengan warga tidak terelakkan. Mahasiswa yang kalah jumlah dan dipukul mundur pihak kepolisian terpaksa mundur hingga masuk ke dalam kampus I UIN Alauddin.

Aksi lempar batu pun tidak terelakkan, sejumlah fasilitas yang berada di kampus I UIN Alauddin menjadi sasaran batu nyasar milik warga dan mahasiswa. Berikut sisa-sisa bentrok mahasiswa dan warga yang diabadikan Alfathriawan, sehari setelah kejadian, Rabu (19/11).


Rusak. Kaca Automatic Teller Machine (ATM) milik BankNegara Indonesia
(BNI) yang terletak tidak jauh dari pintu masuk kampus pecah berantakan.
Hangus. Motor yang diduga milik penjaga mesjid menjadi sasaran lemparan bom molotov.
Pecah. Pintu mesjid kampus I UIN Alauddin yang terkena batu lemparan warga. 

Rabu, 19 November 2014

FEBI Disegel

Suasana FEBI pagi tadi. (Sulkia/Was)
Washilah--Pagi tadi, Rabu (19/11), aktivitas di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) tidak berjalan seperti biasanya, pasalnya, beberapa bambu  serta balok-balok menutup akses masuk fakultas ini.

Portal fakultas juga diikat dan tertutupi bambu bekas balai-balai. Sejumlah mahasiswa yang seharusnya melakukan aktivitas perkuliahan terlihat berkerumun disekitar halaman FEBI.

Beberapa dosen yang juga tidak bisa masuk ke dalam fakultas terlihat beberapa kali menghubungi pihak rektorat.

"Pak Sahar (WD III FEBI, Red) menelpon, kita bubar saja hari ini tidak kuliah," seru salah seorang dosen.

Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan, Dra Nuraeni Gani yang datang di FEBI pagi itu menjelaskan kalau kejadian ini merupakan buntut penahanan sejumlah Satuan Pengaman (Satpam) kampus di Kepolisian terkait pemukulan terhadap sejumlah mahasiswa beberapa pekan yang lalu.

Laporan | Sulkia Reski

M Irham A Muin, Kandidat Doktor Termuda UIN Alauddin Makassar

M Irham A Muin
Raih Gelar Doktor di Usia 26 Tahun
Washilah--Berbekal ilmu, ibadah, dan kerja keras, M Irham  A Muin yang kerap disapa Irham  ini meraih gelar doktor di usia yang terbilang sangat muda, 26 tahun. Suatu pencapaian luar biasa ditorehkan alumnus Tafsir Hadis Fakultas Ushuluddin, Filsafat, dan Politik lulus dengan nilai IPK 3,93, predikat cumlaude.

Siapa yang tak merasa bahagia ketika mendapatkan sebuah penghargaan yang besar dari hasil kerja keras yang dilakukan. Irham, pria kelahiran 26 oktober 1988 ini begitu bersyukur atas apa yang diraihnya. Luapan air mata kebahagiaan turut membanjiri hati kedua orang tua dan keluarganya.

“Nikmat ini bukan hanya dari usaha saya melainkan atas inayah Allah swt yang diberikan kepada saya. Melihat orangtua saya meneteskan airmata juga adalah suatu kesyukuran saya. Kesyukuran bahwa tagisan itu adalah airmata haru dan airmata bahagia,” tutur anak dari pasangan H Abdul Muin Dg Massikki dan Dra Hj Rimang Sese ini.

Bagi Irham, masa-masa kuliah adalah masa yang paling menyenangkan. Ia tak pernah puas menyandang status sebagai mahasiswa. Delapan tahun tidak membuatnya bosan mengejar ilmu-ilmu islam khususnya tafsir hadis UIN Alauddin Makassar, mulai S1 hingga S3 di fakultas dan jurusan yang sama. Bahkan disaat menyandang gelar doktoral pun, ia masih merindukan bangku-bangku perkuliahan.

“Ada semacam kesedihan, saya rindu akan kuliah lagi.  Ketika betul-betul sudah tamat secara formal, berat rasanya meninggalkan masa-masa kuliah, karena dari awal saya sangat mencintai dunia perkuliahan, mencintai dosen saya, dan mencintai kampus saya,” ujarnya yang menempuh pendidikan S2-nya hanya 1 tahun, 7 bulan.

Setelah tamat SD, Irham melanjutkan pendidikannya di lingkungan pesantren, yakni, Pondok pesantren IMMIM Putra Makassar selama 6 tahun. Disinilah nilai-nilai religiusnya mulai dikembangkan. Sejak kecil orangtuanya terus mengajarkan akan pentingnya mempelajari dan membaca al-qur’an.

Irham seorang akademisi yang tak lupa akan kodratnya sebagai ciptaan Allah yang harus tunduk dan patuh terhadapNya. Ibadah kepadaNya-lah sehingga apa yang ia lakukan senantiasa selalu diberikan kemudahan.

“Alhamdulillah, selama kesibukan di kampus saya tidak mengalami begitu banyak kendala. Membagi waktu dengan baik, mengerjakan tugas, membaca al-qur’an, dan lain lain. Karena jika kita menjalani hidup ini sesuai aturan, saya yakin kita akan melaluinya dengan mudah,” ucap pria penghapal al-qur’an ini.

Selama ini, lanjut Irham, yang menjadi motivasi terbesarnya selain Allah adalah Ibunya. Ia yang tamak akan ilmu tidak pernah membayangkan dirinya bisa menjadi doktor. “Karena saya belum menikah, maka perempuan yang paling berjasa dalam hidup saya adalah Ibu. Yang selalu memotivasi kepada saya akan pentingnya ilmu pengetahuan. Maka dari itu, ketika di kampus, kuliah menjadi prioritas utama saya.”

Irham berasal dari keluarga pedagang dan Guru. Ayahnya seorang guru matematika di SMA. Pekerjaan sehari-hari yang digelutinya adalah mendorong gerobak.

“Saya seorang tukang gerobak. Di rumah itu, ada dijual bahan bangunan seperti pasir, semen, batu. Baru dua tahun terakhir ini saya berhenti mendorong gerobak. Selain membantu orang tua, hal ini saya jadikan pengganti olahraga,” katanya.

Saat ini, ia sudah mampu menghasilkan uang sendiri. Memanfaatkan ilmu yang dimilikinya untuk dibagi ke orang lain. Ia menjadi salah satu staf pengajar di Pesantren IMMIM, pengajar di pesantren Imam Ashim Tidung, salah seorang dosen LB di Ushuluddin, instruktur PIBA Bahasa Arab.

Tidak suka menunda pekerjaan adalah salah satu kunci kesuksesan. Begitu pula yang dikatakan Irham. “Jangan suka menunda. Saya selalu menanamkan dalam pikiran saya, bahwa semakin menunda pekerjaan maka akan menjadi beban buat kita,” ucap pria yang gemar makan ikan ini.

Selain prestasi yang ia raih saat ini, ia juga pernah meraih juara 1 pidato Bahasa Arab kala masih duduk dibangku pesantren. Tahun 2005, Irham mewakili sekolahnya lomba cerdas cermat se-kota Makassar antar SMA.

Terakhir, Irham berpesan, agar mahasiswa mencari keberkahan dari Allah SWT. Salah satu tempat berkah berada di telapak tangan guru atau dosen dan orang dituakan, serta senior.

"Insya Allah setiap dosen ada satu berkah yang Allah titipkan. Jika kita mendapatkan masing-masing berkah dariNya, maka setelah lulus nanti akan ada hasil yang memuaskan,” tandasnya. Tak terlalu sulit untuk mengikuti jejak Irham yang mempunyai semangat untuk meraih impiannya.

Profil :
Nama : M Irham A Muin
TTL : Makassar, 26 oktober 1988
Riwayat Pendidikan :
SD Ujung Tanah II (tahun 2000)
SMP Podok Pesantren IMMIM Putra Makassar (2003)
SMA Podok Pesantren IMMIM Putra Makassar (2006)
S1, S2, S3 : UIN Alauddin Makassar Jurusan tafsir hadis

Laporan | Nurfadillah Bahar/Astrid Rosalina

Rektor Mengaku Ngantuk Gara-gara Demonstrasi

Dokumentasi UIN Alauddin
Washilah--"Saya kurang baik hari ini. Mengantuk gara-gara demo tadi malam (Senin, 17/11)," kata rektor UIN Alauddin saat memberikan sambutannya pada Pengukuhan Prof Dr Darussalam Syamsuddin sebagai guru besar di gedung Auditorium. Selasa (18/11).

Sebelumnya, Wakil Rektor bidang akademik dimasa Prof Dr Azhar Arsyad ini menjelaskan kondisi fisiknya yang kurang baik. Ia pun mengaku sempat menemui sejumlah mahasiswa yang melakukan unjuk rasa.

"Saya datangi mahasiswa dan bertanya untuk apa misi mereka demo. Saya dengar hari ini akan ada sembilan titik demo yang akan diduduki mahasiswa." Ungkapnya.

Laporan | Sulkia Reski

Senin, 17 November 2014

Rumah PeKa Deklarasilan Hari Berkabung Pendidikan

Anggota Rumah PeKa
Washilah--Membagikan pita hitam dan memasangkan pada lengan kiri mahasiswa, dilakukan sejumlah anggota rumah Pelangi Kardus (PeKa). Senin (17/11). Hal ini dilakukan sebagai peringatan hari berkabungnya pendidikan di Sulawesi selatan.

Pada saat yang bersamaan, rumah PeKa mendeklarasikan 17/11/2014 sebagai hari berkabungnya pendidikan bersama dengan beberapa anggota yang hadir.

"Saat ini isu BBM yang paling banyak menarik perhatian, padahal pendidikan saat sudah berada di puncak masalah," kata Ardiansyah yang juga direktur rumah PeKa.

Menurut Ardiansyah, tiga perguruan tinggi negeri yang menjadi ikon pendidikan Sul Sel tak lagi layak menjadi contoh pendidikan yang baik. "Sekarang harusnya kita berbenah diri dan sadar akan adanya masalah yang terjadi" ungkap Ardi.


Laporan | Sulkia Reski


UKM SB eSA Arak-arakan

Aksi arak-arakan UKM SB eSA di salah satu Fakultas
Washilah--Sejumlah anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Budaya (SB) eSA, Senin (18/11) lalu melakukan aksi Arak-arakan berkeliling area kampus II UIN Alauddin.

Menariknya, anggota UKM yang sudah berumur 21 tahun ini mengenakan sarung serta berpakaiaan adat, namun tidak mengenakan alas kaki.

"Kawan-kawan menyebutnya arak-arakan. Sosialisasi bagian dari eksibanat. Itu sudah harga mati, sosialisasi harus ada. Tidak pakai alas kaki dan pakai sarung itu sudah budayanya teman-teman di eSA jika ada momen-momen tertentu," kata Nurman, ketua eSA, saat ditemui dilantai dasar PKM.

Arak-arakan dimulai didekat bundaran depan perpustakaan, lalu menuju Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK), Kantin, serta berkunjung ke setiap fakultas. Di setiap tempat, salah seorang anggota, Nadhi, membacakan mandat yang berisi ajakan untuk mendaftar ke UKM SB eSA. 

Kegiatan arak-arakan ini berpuncak di bundaran dengan menggelar panggung bebas dan pameran lukisan, sebagai rangkaian Eksibanat UKM SB eSA.

Laporan | Bela Husdiana

WD I Adab: DO, Sistem Pendidikan Modern

Dr Barsihannor. (Dok UIN Alauddin)
Washilah---Sebanyak 50 orang Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora  (FAH) menjadi calon mahasiswa Drop out (DO). Jumlah ini dipaparkan Wakil Dekan (WD) Bidang Akademik FAH, Dr Barihannor M Ag ketika ditemui di ruang kerjanya. Kamis (13/11).

Meski demikian, ia menegaskan, sistem DO yang diterapkan UIN Alauddin merupakan sistem pendidikan modern.  “Apabila berstandar pada pedoman akademik maka sistem DO inilah yang kita sebut pendidikan modern,” kata Dr Barsihannor.

Dengan sistem DO yang diterapkan secara online, lanjut Dr Barsihannor, akan memberikan kepastian kepada mahasiswa durasi waktu kuliah dan memberikan lampu merah untuk berhati-hati. “Jangan sampai terlena dengan aktifitas higga lupa dengan kewajiban-kewajibannya,” jelasnya.
 
"Bukan universitas yang melakukan DO, tetapi mahasiswa itu sendiri yang men-DO dirinya. Disebabkan Ketentuan ketentuan akademik yang menjadi persyaratan di universitas negeri tidak dipenuhi, misal IPK tidak mencapai 2,00 atau tidak membayar SPP,” tambah Dr Barsihannor.

Sebanyak 50 orang Mahasiswa FAH yang terancam DO masing-masing berasal dari Ilmu Perpustakaan (IP) 12 orang, Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) 5 orang, Bahasa dan  Sastra Inggris (BSI) 24 orang, serta Bahasa dan Sastra Arab (BSA) 9 orang.

Laporan | Sri Wahyuni Syam

FTK Kukuhkan 109 Orang PPG

Washilah--Dirjen Pendidikan Islam (Pendis) Kementerian Agama, Prof Dr Phil H Kamaruddin Amin MA, mengukuhkan 109 alumni Pendidikan Profesi Guru (PPG) angkatan kedua Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK), di gedung Auditorium kampus II UIN Alauddin Makassar. Ahad (16/11).

Dalam pengukuhan ini, turut pula hadir rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Dr H Qadir Gassing HT. Dalam sambutannya, ia berharap alumni PPG mampu menyalurkan pengetahuan yang mereka dapatkan kepada murid-muridnya di sekolah masing-masing.

"Saya tittip ilmu yang diperoleh dari PPG terutama kompetensi profesioanal masing-masing jurusana agar terus di asah, karena kalianlah yang menjadi penyebar utama dalam bidang kalian masing-masing" jelas lelaki kelahiran Takalar ini.

Hal senada yang diungkapkan dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Dr H Salehuddin Yasin M Ag. "Menyandang guru yang profesional, berarti memikul tanggung jawab yang besar," harap Dr Salehuddin Yasin yang sekaligus ketua Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK).

Bidang yang dikukuhkan diantaranya bidang Pendidikan Aqidah Akhlak (PAA),  Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Bahasa Arab (PBA), dan  Pendidikan Fikih (PF).

laporan | Kartika Yusuf

Sabtu, 15 November 2014

Hasil Pilrek Masih Ditelaah Diktis

Calon rektor UIN Alauddin usai pengambilan nomor urut
bulan Agustus lalu. (Alfathriawan/Washilah) 
Washilah--Pemilihan rektor UIN Alauaddin yang digelar bulan Agustus lalu masih dalam proses panjang, menurut Kasubdit Pengembangan Akademik Direktorat Perguruan Tinggi Islam (Diktis), Dr Muhammad Zain mengatakan hasil pilrek masih dalam penelaan Diktis, selanjutnya akan diarahkan ke Kementrian Agama.

“Memang perkembangan terakhir itu, setelah pemilihan kemarin kan kemudian data dan berkasnya sudah masuk laporannya dan sedang ditelaah. Kemudian ada persoalan mengenai statuta tentu kita menunggu keputusan dari Diktis dan selanjutnya ke mentri agama.” Ungkapnya saat ditemui reporter washilah usai membawakan materi seminar digedung Rektorat lantai empat. Kamis (13/11).

Saat ditanyai kapan keputusan hasil Pilrek akan di ketahui, Dr Muhammad Zain mengatakan tidak tahu akan hal itu. Ia hanya berharap semuanya akan baik-baik saja.
Laporan | Asrullah

Sedekah pun Perlu Revolusi


Washilah--Organisasi Istiqamah To Give Sedeqah (IGSHA), Ahad (16/11) lalu melakukan perekrutan anggota baru, perekrutan yang mengangkat tema “Revolusi Mental Sedekah” ini, dilaksanakan di Latanza. Sebanyak 39 orang anggota baru yang berasal dari berbagai jurusan di UIN Alauddin Makassar mengikuti kegiatan ini. Minggu (16/11).

Meski baru kali pertama melakukan perekrutan secara resmi, Rafiuddin Anwar, Ketua IGSHA, mengatakan sudah ada beberapa program kerja yang  telah di laksanakan pada kepengurusan sebelumnya. “Kami telah berbagi ke beberapa panti dan melaksanakan baksos di daerah Malino,” tuturnya.

Perekrutan ini diselingi tausiah ‘Revolusi Sedekah’ yang dibawakan Syamsuri SS MA, salah seorang dosen UIN Alauddin Makassar. “Kalau kita mengeluarkan uang (sedeqah) maka Allah akan menggantikan 10 kali lipat, 100 kali lipat bahkan 700 kali lipat ” jelasnya.

Selain tausiah, anggota baru juga disuguhkan materi keorganisasian.
Laporan | Sri Wahyuni Syam

Book Fair Ramaikan PSN

Book fire Pekan Syariah Nusnantara. (Ainha/Washilah)
Washilah--Selama hampir sepekan lamanya, sejumlah kegiatan Pekan Syariah Nusantara (PSN) BEM Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) dalam rangka memeringati Milad Fakultas Syariah yang ke 52 tahun meramaikan UIN Alauddin. Salah satu kegiatannya, Book Fair, yang berlangsung sejak tanggal 11 November lalu.

Kegiatan Book Fair ini menggandeng beberapa penerbit buku, diantaranya Bumi Aksara Group, Sinar Grafik, Hamza, Kencana Group, Raja Grafindo, penerbit Pustaka Refleksi, Ininnawa dan toko Mutiara Ilmu. Selain membeli buku, pengunjung juga dimanjakan dengan hiburan puisi dan akustik yang ditampilkan lewat panggung bebas.

Penanggung Jawab kegiatan, Miftah Farid, berharap Kegiatan ini dapat meningkatkan minat baca mahasiswa. "Semoga Book Fire ini dapat meningkatkan minat baca mahasiswa, agar mahasiswa berwawasan akademis." Harapnya.

Laporan | Ainha/Mag

Jumat, 14 November 2014

Di Fakultas Tarbiyah, 46 Mahasiswa Terancam DO.

Ilustrasi
Washilah--Sebanyak 46 nama mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) menjadi daftar mahasiswa yang terancam di Drop Out (DO), data ini didapatkan dari Wakil Dekan (WD) Bidang Akademik FTK, Prof Dr Sabaruddin Garancang, saat ditemui diruang kerjanya. Rabu (12/11).

Meski begitu, ia menegaskan kalau untuk FTK, jumlah ini masih terbilang sedikit. “Kalau kita dengar presentasenya yang 2000 itu, Tarbiyah termasuk kecil,” kata Prof Dr Sabaruddin. Selain Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang di bawah 2,00, mahasiswa yang terancam DO juga karena terlambat membayar SPP. 

“kami hanya memberikan data mahasiswa semester III yang IPK di bawah 2,0 dan yang telat membayar SPP. Terkait penentuan keputusan akhir, akan ditentukan oleh surat keputusan (SK) rektor,” paparnya. 

Sebanyak 46 mahasiswa yang terancam dipecat masing-masing berasal dari Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah (PGMI)  1 orang, Pendidikan Bahasa Arab (PBA) 6 orang, Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) 9 orang, Pendidikan Biology 7 orang, Pendidikan Agama Islam (PAI) 4 orang, Manajemen Pendidikan Islam (MPI) 8 orang, Pendidikan Fisika 3 orang, Pendidikan Matematika 8 orang. 

Laporan | M Fathul Amin

Permahi Back to Campus

Suasana ruang kuliah umum Permahi
Washilah--Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia (Permahi) Dewan Pimpinan cabang Makasasar menggelar Kuliah Umum di Leacture Teather (LT) Fakultas Syariah dan Hukum (FSH), kampus II UIN Alauddin Makassar. Rabu (13/11).

Kuliah yang mengangkat tema 'Menguak Identitas Mahasiswa Hukum' ini menghadirkan dua orang narasumber, yakni, Prof Dr Juajir, mantan Ketua ikatan Alamni (IKA) permahi, serta Syamsul Ilmi, Ketua pimpinan cabang Makassar Permahi periode 2006/2008.

Syamsul Ilmi menyebutkan, Permahi bukanlah organisasi Nasional yang baru hadir. Ia menjelaskan kalau organisasi ini sudah mengalami dinamika dalam perjalanannya hingga bisa dikenal oleh mahasiswa hukum di seluruh indonesia.

Andi Jaya Kasma, Ketua Umum Permahi menjelaskan kalau kegiatan ini ditujukan untuk menghidupkan dan memperkenalkan identitas mahasiswa Hukum serta memberi ruang kepada mahasiswa angkatan 2014 lebih mengenal hukum kedepannya.

"Jadi bulan depan permahi Back to Campus itu di kampus Universitas Muslim Indonesi (UMI) dan bulan depannya Universitas Hasanuddin (Unhas) dan kampus-kampus lainnya dengan siklus perbulan," kata Andi Jaya kepada Washilah.

Andi Jaya mengharapkan, setelah mahasiswa Hukum selesai di universitas mereka dapat keluar dati annecdote-annecdote hukum. Sehingga, kata dia, mahasiswa tidak lagi menjadi sarjana hukum abal-abal.


Laporan | Rahmawati Idrus

Macet, Darwis Tere Liye Dijemput Motor

Darwis Tere Liye bersama istri
Washilah--Bagi penikmat novel, nama Darwis Tere Liye mungkin tidak asing lagi, sejumlah karya-karyanya menjadi best seller, daya tariknya membuat pengurus BEM Fakultas Syariah dan Hukum menghadirkannya dalam kegiatan bedah buku 'Negeri Para Bedebah' sebagai rangkaian Pekan Syariah Nusantara (PSN), sayangnya, kehadiran Darwis Tere Liye di lokasi kegiatan terlambat. Jum'at (14/11)

"Sabar yah, yang ditunggu sedang dijemput dengan sepeda motor oleh panitia." Kata Khaidir Hasram, Ketua BEM FSH saat membawakan sambutannya. Darwis Tere Liye, terpaksa dijemput motor karena kemacetan panjang  akibat pengerjaan jalan, serta truk pengangkut bahan baku semen milik bosowa yang terbalik di perempatan jalan Samata menuju kampus II.

Meski terlambat, kehadiran Darwis Tere Liye di lokasi kegiatan disambut teriak histeris peserta bedah buku. Sorot camera dan smartphone milik peserta yang tidak ingin kehilangan kesempatan mengabadikan gambar lelaki kelahiran Sumatera 1979 silam ini, .

"Tadi jalanan macet dan juga ada kecelakaan," kata Darwis saat menyampikan alasan keterlambatannya.

Laporan | Bella Husdiana

Di Auditorium, Presiden Masih SBY

Foto presiden SBY di gedung Auditorium. (Ipul/Was)





Washilah--Meski tidak lagi menjabat sebagai presiden Indonesia, foto Dr Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) masih terpajang rapi di dalam Gedung Auditorium UIN Alauddin.

Pemandangan ini terpantau jelas kala Konferensi Mahasiswa BEM Fakultas Syariah dan Hukum berlangsung, hal ini menjadi bahan kritikan salah seorang peserta yang hadir pada kegiatan itu. Selasa (11/11).

Ardiansyah, peserta konferensi dari Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Alauddin, mengungkapkan, kalau foto presiden seharusnya sudah diganti.

"Seharusnya ini sudah diganti karena sudah lama presiden diganti, Jokowi dilantik tanggal 20 Oktober kan," tegas Ardiansyah sembari menujuk foto SBY ditengah-tengah peserta.

Pada konferensi mahasiswa ini, pihak penyelenggara menghadirkan Hamka Haq, Dewan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, serta Alimuddin Ilmar Guru besar Hukum Tata Negara Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar sebagai pembicara.

Laporan | Saefullah

Selasa, 11 November 2014

Debat Konstitusi Nusantara di FSH

Suasana ruang debat
Washilah--Serangkaian kegiatan Pekan Syariah Nusantara (PSN) BEM Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) kembali digelar hari ini, salah satunya Lomba Debat Mahasiswa yang berlangsung di gedung FSH kampus II Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar. Rabu (12/11).

Kegiatan ini diawali Technical meeting dan dilanjutkan babak penyisihan, perempat final, Semi final dan final, dengan Sub tema yang berbeda-beda.

"Peserta debat yang ikut ada empat kelompok. dua delegasi dri STAI AL-azhar, satu Delegasi dari UIN manado dan satu delegasi dari UIN Alauddin sendiri," terang Ibnu Izzah, ketua panitia PSN.

Ketentuan lomba debat, lanjut Ibnu, ada empat kategori, yakni penyisihan dengan tema 'Hukuman Mati untuk Koruptor', selanjutnya babak perempat final dengan tema 'Mahkamah Konstitusi (MK) Berwenang menguji Ketetapan MPR'. Dilanjutkan babak Semi Final dengan tema 'KPK sebagai lembaga Permanen', serta babak terahir Final dengan tema 'Pemisahan Agama dan Negara'.

Ketua delegasi UIN Manado, Syahriliya mengatakan timnya sudah jauh mempersiapkan diri untuk lomba debat ini.

"Alhamdulillah Kami telah mempersiapkan materi-materi debat kali ini mulai dari buku-buku terkait tema lomba hingga artikel dari beberapa sumber. Jadi, menang kami bersyukur, kalahpun itu hal biasa dalam kompetisi." katanya Syahrilia, yang juga merupakan Ketua BEM Fakultas Sayariah dan Hukum UIN Manado.

Laporan | Rahmawati Idrus

Perkawinan Beda Agama, dan Aborsi Dibahas di PSN

Washilah--Usai pembukaan Pekan Syariah Nusantara (PSN) oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Prof Dr Ahmad M. Sewang, kegiatan yang digelar BEM Fakultas Syariah dan Hukum langsung dilanjutkan dengan Konverensi Mahasiswa Se-Indonesia dengan mengusung tema "Spirit Hukum Islam dalam Konstitusi NKRI".

Konverensi Mahasiswa ini menghadirkan Dua pembicara yaitu Hamka Haq, Dewan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat serta Alimuddin Ilmar Guru besar Hukum Tata Negara Universitas Hasanuddin (UNHAS) Makassar.

Hamka Haq yang saat itu membawakan tema Konverensi Agama dalam Perspektif Islam, Pernikahan Beda Agama dan Aborsi, menjelaskan kalau UU No 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan belum ada payung Hukum yang dijelaskan terkait mengenai Perkawinan beda agama.

Hanya saja Hamka Haq ketika membahas mengenai keluarga dalam pandangan agama-agama dirinya sempat menyebutkan dasar hukum yang memperbolehkan laki-laki muslim mengawini perempuan non muslim. 

"Hal ini diperkuat dalam Q.S. Al-Maidah ayat 5. Namun, ayat tersebut hanya pembolehan untuk perempuan Non Muslim ahli Kitab." kata dia

Berbeda halnya dengan Alimuddin Ilmar yang lebih banyak berbicara mengenai konverensi Demokrasi VS Khilafah. Guru besar Unhas ini menjelaskan kalau Demokrasi tidak bisa disandingkan dengan siatem Khilafah, namun bisa jika khilafah dimasukkan kedalam sistem Pemerintahan Teokrasi. Sehingga, kata dia, lebih tepat apabila demokrasi Vs Teokrasi. Selain itu ia menialai, antara domokrasi dan teokrasi adalah dua sisi yang dapat disandingkan sebagai barometer untuk memilih bernegara.

Laporan | Rahmawati Idrus

HMJ TI Peringati Satu Dekade Kelahiran Jurusannya

Washilah--Guna memperingati satu dekade kelahiran jurusan Teknik Informatika (TI) di UIN Alauddin, Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) TI menggelar Multi event yang diselenggarakan sejak tanggal 10 hingga 14 November 2014.
Kegiatan yang mengusung tema Youth, Culture, dan Techno ini, HMJ Teknik informatika menggabungkan tiga konsep utama yang menyatu dan akan berlangsung secara paralel serta menawarkan hiburan dan edukasi sosial selama sepekan.
“jadi ada beberapa event yang akan dan telah berlangsung, di antaranya 2D & 3D design, Wardah Demo Make Up, IT Booth, Community Event, Food Court, Fashion Show, Photo Phone Contest, Seminar IT, Donor Darah, Music Fest, Medical Check Up, Olimpiade IT dan Cinema,” papar ketua HMJ Teknik Informatika, Sudirman.
Selain memperlombakan beberapa event, mahasiswa teknik informartika juga melakukan pawai keliling kampus dengan menggunakan kostum yang berdasarkan tiga tema umum yang mereka usung.

“Kita melakukan pawai keliling kampus sebelum pembukaan dengan menngenakan kostum yang mencermikan tiga tema umum, Youth, Culture, dan Techno.” Tambah sudirman  yang ditemui di selah-selah kesibukannya.

Laporan | Muh Fathul Amin

Komisi E Akan Panggil Pihak Rektorat UIN Alauddin

Washilah--Sejumlah mahasiswa gabungan Solidaritas Mahasiswa Anti Pendidikan Represif (SMAPER) UIN Alauddin dan HMI Cabang Gowa Raya, kembali mendatangi Kantor DPRD Sulawesi-selatan guna menyampaikan aspirasi mereka terkait kasus pemukulan yang dilakukan Satuan Pengamanan kampus UIN Alauddin Makassar belum lama ini. Selasa (11/11).

Kehadiran mahasiswa disambut ketua DPRD Provinsi Sulsel komisi E, Hj Tenri Olle Yasin Limpo. Dalam kesempatan itu, Kakak Gubernur Sul-sel ini menyayangkan tindakan represif yang dilakukan oleh Satpam kampus.

"Kami sangat menyayangkan dan turut prihatin atas tindakan kekerasan yang dialami oleh mahasiswa UIN, dan apa yang kalian lakukan hari ini merupakan hal baik dan benar," tambahnya.

Perwakilan mahasiswa, Muhammad Yusuf juga mempertanyakan landasan hukum dan pelarangan terhadap mahasiswa baru untuk berorganisasi. Selain itu, ia juga menjelaskan kalau mahasiswa masih banyak yang trauma atas tindakan yang dilakukan oleh pihak satpam.

Wakil ketua anggota DPRD Sulsel, Sabarudin, yang juga hadir pada pertemuan ini, menjelaskan bahwa masih ada hal yang belum jelas baginya.

 "Sebagai perguruan tinggi itu seharusnya membuka ruang-ruang dialog agar ada titik temu antara mahasiswa dan pihak kampus," jelas Sabaruddin. Selanjutnya, komisi E berencana mengundang pihak rektorat dan mahasiswa agar ada titik temu.

Laporan | Ahmad Safrudin

UIN Alauddin Targetkan Terima Mahasiswa Kedokteran Tahun 2015

Washilah--UIN Alauddin Makassar menggelar Rapat Senat Terbuka Luar Biasa dalam rangka Dies Natalis ke-49 tahun di Auditorium Kampus II Samata. Selasa (11/11).

Acara ini dihadiri sejumlah guru besar UIN Alauddin, anggota senat, dosen, serta mahasiswa. Dalam laporannya yang bertajuk "Kristalisasi Integrasi Keilmuan Menuju Kampus Peradaban', Prof Dr Qadir Gassing HT MS mengatakan bahwa tahun 2015 mendatang UIN Alauddin akan menargetkan menerima mahasiswa Kedokteran.

"Pembukaan program studi kedokteran ini nantinya akan menjadi cikal bakal terwujudnya Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan," katanya.

Ia juga mengharapkan do'a dan kerjasama semua pihak agar fakultas kedokteran nantinya bisa menerima banyak Mahasiswa.

Laporan | Nurfadhilah Bahar

Satukan Kurikulum Ilmu Keushuluddinan Dengan Seminar Internasional

Washilah--Fakultas Ushuluddin, Filsafat, dan Politik (FUF) UIN Alauddin Makassar membuat tonggak sejarah penting dalam perjalanan panjang Fakultas Ushuluddin menuju perbaikan kurikulum yang lebih baik, dengan melaksanakan seminar internasional dengan tema "Strengthening the Unity of Ushuluddin Scines Curicula In Southeast asia". Senin (10/11)
Bertempat di Ruang Senat Gedung Rektorat UIN Alauddin seminar ini menghadirkan 12 narasumber utama, diantaranya dari University Kebangsaan Malaysia, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Unisa Brunei, Pattani Thailand, juga turut hadir Hojjatullah Ibrahim PhD yang merupakan perwakilan dari Kedutaan Iran, serta  Prof Dr Hamka Haq MA sebagai keynote speaker.

Dekan Fakultas Usluhuddin, Prof Dr Arifuddin Ahmad MAg menjelaskan bahwa seminar ini bertujuan untuk menyatukan arah kurikulum ilmu-ilmu keushuluddinan se-Asia Tenggara.

"Kurikulum diarahkan untuk melahirkan sarjana yang tidak hanya paham hasil pemikiran orang lain tetapi juga mampu melahirkan pemikiran bbaru sesuai kebutuhan global tanpa meluakan kebutuhan lokal." Katanya.
Prof Dr Arifuddin berharap, seminar ini akan memberikan perbaikan ilmu keushuluddinan agar jauh lebih baik kedepannya.

Laporan | Nurfadhilah Bahar

Senin, 10 November 2014

Jelang Pembukaan, Panitia PSN Ramah Tamah Bersama Birokrasi

Washilah--Jelang pembukaan Pekan Syariah Nusantara (PSN) BEM Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) menggelar ramah tamah bersama Dekan FSH serta Wakil dekan III bidang kemahasiswan untuk menyambut delegasi UIN dan STAIN se-Indonesia di fakultas Putih hitam siang tadi. Selasa (11/11).

Dari sambutannya, Khaidir Hasram, ketua BEM FSH menyampaikan sambutannya dihadapan delegasi bahwa PSN merupakan wadah silaturahim se-indonesia agar kiranya dapat memancing hubungan yang lebih erat lagi.

"Jadi sengaja kami angkat PSN kali ini adalah menuju sentral generasi gemilang," kata Khaidir.

Tujuannya, lanjut Khaidir, agar teman-teman UIN dan STAIN khususnya FSH yang ada di Indonesia dapat membangkitkan semangat sportivitas sehingga PSN ini bukan hanya Mahasiswa dari Makassar yang mengadakan tetapi juga dari provinsi lain sehingga hubungan emosional semkin erat.

Dekan FSH Ali Parman juga turut memberikan sambutannya dan ucapan selamat datang kepada para delegasi yang hadir.

"terima kasih atas pertisipasinya bersedia hadir dan meramaikan PSN yang di adakan BEM FSH sekligus dirangkaikan oleh disnatalis Universitas UIN Alauddin serta Fakultas Syariah dan Hukum. dimana Fakultas ini adalah fakultas tertua dari delapan fakultas yang ada di UIN, semoga bisa saling tukar pendapat, pengalaman dan informasi". Kata Prof Ali Parman.

Sebelum menutup sambutannya, Prof Ali Parman juga menitip kepada seluruh delegasi serta panitia pelaksana agar kegiatan PSN tersebut jangan dijadikan persaingan tetapi lebih kepada silaturahim.
"Ambil hikmahx semoga bisa membangun komunikasi dengan baik. mudah-mudahan senang dan betah selama berada di kampus hujau ini." Tutupnya ramah.

Laporan | Rahmawati Idrus

Di Fakultas Syariah 237 Mahasiswa Terancam DO

Daftar mahasiswa jurusan Ilmu Hukum yang terancam DO
Washilah--Sebanyak 237 nama Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) telah menjadi daftar kandidat Drop out (DO). Ditemui di ruang kerjanya, kepala Bagian Akademik FSH, Hj Suryani SSos MM, tidak mau berkomentar banyak. Rabu (05/11)

"Saya hanya disuruh menyimpan data-data ini, kalau masalah pengumumannya, kita masih menunggu keputusan dari Rektorat," kata Hj Suryani SSos. 

Berdasarkan data yang dimilikinya, mahasiswa FSH yang terancam DO, diantaranya, Peradilan Agama (PA) 41 orang, Hukum Pidana dan Ketatanegaraan (HPK) 63 orang, Perbandingan Mazhab dan Hukum (PMH) 52, serta Ilmu Hukum (IH) 81 orang.
Suryani menjelaskan mahasiswa yang terancam DO, bukan hanya angkatan 2013, tapi juga angkatan, 2012, 2011, hingga angkatan 2010.
Dari 237 orang ini, lanjut Hj Suryani, ada beberapa orang yang memang sudah non aktif, dengan keterangan nilai N, dan sudah tidak masuk kuliah, dengan indeks prestasi (IP) nya 0,00, dan ada yang aktif (Kuliah) tapi tidak sampai 2,00 IP nya. 

Laporan | Saefullah