Washilah--Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Alauddin Makassar mengelar Seminar Internasional Literacy dan Budaya Lokal sebagai salah satu rangkain acara Forum Dekan dan Asosiasi Dosen Ilmu Adab (ADIA) Se-Indonesia yang dipusatkan di Hotel Singgasana. Sabtu (01/11).
Dr Barsihannor M Ag ketika memberikan laporan pada pembukaan, Jumat (31/10/2014), menjelaskan bahwa Seminar Internasional sudah menjadi tradisi dalam Forum Dekan dan ADIA Se-Indonesia ini.
Lebih jauh, Wakil Dekan Bidang Akademik FAH UIN Alauddin Makassar ini menjelaskan bahwa ini akan memberikan pengalaman kepada para peserta ADIA terkait perpaduan ilmu antara dalam dan luar negeri mengenai Islam dan Budaya Lokal.
“Seminar akan dirangkai dengan paralel session 120 dosen dari 13 delegasi fakultas adab Se-Indonesia,” terang Dr Barsihannor.
Hadir sebagai pembicara, pengamat Budaya Sulsel asal Australia Prof Catherine Robinson, Sastrawan Inggris Prof Stephen Druce, Akademisi UIM Malaysia, Prof Shukri B Ahmad, serta Akademisi Mesir Prof Arief Karki.
Prof Dr Mardan M.Ag Dekan FAH UIN Alauddin Makassar berharap dengan adanya Seminar Internasional akan memberikan pencerahan kepada masyarakat, “Islam itu harus didakwahkan dengan ramah, lemah lembut sebagaimana dicontohkan nabi, bukan dengan cara-cara keras yang mengabaikan adab dan budaya lokal,” ungkapnya.
Pada seminar Internasional ini, ia ingin menunjukkan bahwa kehadiran dan perkembangan Islam senantiasa selaras dengan budaya lokal. Karenanya, jika ada ajaran yang mendakwahkan Islam dengan radikal dan memberangus adab budaya lokal, menurut Prof Mardan mereka adalah kelompok yang belum paham esensi ajaran Islam sesungguhnya.
Laporan | Asrul
Dr Barsihannor M Ag ketika memberikan laporan pada pembukaan, Jumat (31/10/2014), menjelaskan bahwa Seminar Internasional sudah menjadi tradisi dalam Forum Dekan dan ADIA Se-Indonesia ini.
Lebih jauh, Wakil Dekan Bidang Akademik FAH UIN Alauddin Makassar ini menjelaskan bahwa ini akan memberikan pengalaman kepada para peserta ADIA terkait perpaduan ilmu antara dalam dan luar negeri mengenai Islam dan Budaya Lokal.
“Seminar akan dirangkai dengan paralel session 120 dosen dari 13 delegasi fakultas adab Se-Indonesia,” terang Dr Barsihannor.
Hadir sebagai pembicara, pengamat Budaya Sulsel asal Australia Prof Catherine Robinson, Sastrawan Inggris Prof Stephen Druce, Akademisi UIM Malaysia, Prof Shukri B Ahmad, serta Akademisi Mesir Prof Arief Karki.
Prof Dr Mardan M.Ag Dekan FAH UIN Alauddin Makassar berharap dengan adanya Seminar Internasional akan memberikan pencerahan kepada masyarakat, “Islam itu harus didakwahkan dengan ramah, lemah lembut sebagaimana dicontohkan nabi, bukan dengan cara-cara keras yang mengabaikan adab dan budaya lokal,” ungkapnya.
Pada seminar Internasional ini, ia ingin menunjukkan bahwa kehadiran dan perkembangan Islam senantiasa selaras dengan budaya lokal. Karenanya, jika ada ajaran yang mendakwahkan Islam dengan radikal dan memberangus adab budaya lokal, menurut Prof Mardan mereka adalah kelompok yang belum paham esensi ajaran Islam sesungguhnya.
Laporan | Asrul
Tidak ada komentar:
Posting Komentar