Peserta PJTLN PK Identitas Unhas |
Washilah--Kian hari, masyarakat luar Sulawesi semakin mengenal Makassar sebagai kota yang tidak bersahabat, dengan tingkat anarkisme yang tinggi, demonstrasi yang berujung bentrok hingga kekerasan geng motor yang banyak memakan korban.
Media mainstream yang ikut memberitakan aksi ini, semakin menjadikan Makassar sebagai kota yang tidak aman lagi. Hal ini pula yang terjadi kepada sejumlah mahasiswa yang berasal dari pulau Jawa yang ingin mengikuti Pelatihan Jurnalistik Tingkat Lanjut Nasional (PJTLN) di Unhas.
Sebagian dari peserta terpaksa membatalkan keberangkatan akibat beberapa pemberitaan di layar kaca terkait kisruh anarkis yang terjadi di Makassar, akibatnya, peserta PJTLN yang digelar oleh PK Unhas hanya didominasi mahasiswa asal Makassar saja.
Dalam sambutannya, pimpinan umum PK Identitas, Cheny Nugrahayu menyayangkan pemberitaan yang berlebih terkait aksi demonstrasi mahasiswa di Makassar. “Jangan memandang Makassar seperti apa yang kalian lihat di layar kaca karena tidak semua aksi tersebut terjadi disemua tempat, lihatlah Makassar seperti apa yang ada lihat sekarang," kata dia.
Selain itu, Cheny Nugrahayu juga mengapresiasi beberapa peserta dari luar Sulawesi yang memberanikan diri datang ke Makassar. "Kami yakin kalian akan baik-baik saja di kota Daeng ini,” ungkapnya. Sabtu (22/11).
Salah seorang peserta yang datang dari luar Sulawesi adalah Aini, peserta dari Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Solidaritas.
“Saya sudah tiba kembali di Surabaya setelah mengikuti pelatihan Jurnalis Riset Lingkungan di Makassar, memang sih, sebelum pemberangkatan sedikit ada kecemasan untuk berangkat namun setelah tiba di sana, tenyata Makassar tidak selebar layar kaca seperti apa yang saya lihat dengan isu-isu anarkis” tandasnya.
Laporan | Jusfaega H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar