Jumat, 31 Januari 2014

Ketua BEM FSH: Jangan Tinggalkan Saya

Laporan │ Saefullah
Washilah Online — Berakhirnya masa pemilihan mahasiswa (pemilma) raya di tingkat jurusan, fakultas, dan universitas hingga pada 16 Januari lalu, menyisakan tugas besar bagi masing-masing ketua terpilih dari setiap lembaga. Sebab kelak yang akan menjalankan roda dinamika lembaga bukanlah seorang ketua saja, tapi didukung oleh pengurus dan anggota yang dibawahinya.

Dibutuhkan penilaian dan pertimbangan yang matang oleh seorang ketua ketika akan menunjuk dan mempercayakan sebuah posisi pengurus pada orang lain. Bukan dengan alasan hubungan tertentu, tapi memberikan kepercayaan memegang posisi pengurus kepada seseorang perlu dilihat dari kompetensi yang dimilikinya. Sehingga seorang ketua dapat mengatur dan melaksanakan program kerja (proker) yang dicanangkan secara optimal.

Bagi Khaidir Hasram, ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) Univeersitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, suatu organisasi ibarat manusia yang dapat mengayomi interaksi antar anggota dan pengurus di dalamnya.

Khaidir yang baru saja dikukuhkan pada acara pelantikan pengurus Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) dan BEM FSH pada Kamis (30/01/2014) lalu, menekankan adanya loyalitas dan totalitas seorang pengurus lembaga ketika terjun di dunia organisasi.

“Jangan kalian menjebak saya, mendudukkan saya di atas kursi jabatan lantas meninggalkan saya sendiri,” ujarnya lantang di depan mahasiswa FSH saat membawa sambutan pada acara pelantikan tersebut.

Terjalinnya kerja sama yang baik pada suatu lembaga juga menjadi salah satu unsur penting demi mewujudkan cita-cita suatu lembaga. Khaidir menyebutkan bahwa tujuan itu tercapai dengan melihat di akhir pengurusan adanya perpisahan yang bahagia.

Kerja sama yang dimaksudkan Khaidir tidak hanya terjalin antar pengurus dan anggota lembaga semata. Dia berharap pihak pimpinan fakultas ikut memberikan sumbangsih pada lembaga semisal BEM dan HMJ. Hal ini penting agar tetap menunjukkan perhatian pimpinan terhadap proses pendewasaan yang dijalani oleh setiap pengurus.

Tidak jauh berbeda dengan yang diharapkan Khaidir, dekan FSH, Prof Dr Ali parman Mag, juga menginkan adanya komunikasi. Melalui komunikasi yang jelas dan terarah, HMJ dan BEM akan mampu membantu pimpinan fakultas mewujudkan visi dan misi bersama.





Korupsi dan Identitas Negara

Oleh | Ruslan
Korupsi menjadi suatu mantra ajaib bagi para elit untuk menjarah anggaran negara, fenomena korupsi di negri ini sudah menjadi budaya yang tak terbantahkan. Sebagian orang mungkin tidak sepakat dengan adanya pernyataan bahwa korupsi adalah budaya bangsa kita, sebab sejarah mencatat bangsa kita adalah bangsa yang menjujung tinggi budaya panutan terhadap raja. Dalam artian budaya satu orang yang berpikir yang lain mengikut, itulah perilaku masyarakat kita. Akan tetapi jika di lihat dari realitas kongkrit hari ini, institusi KPK di buat sibuk dan kewalahan oleh para elit politik yang tersangkut pidana korup. Akhir-akhir ini masyarakat sudah cerdas untuk melihat dan menyaksikan figur yang dapat di jadikan sebagai figur publik, belum lagi media massa menghadirkan figur-figur baru dengan kemasan baru pula tetapi isinya sama.

Jabatan merupakan amanah masyarakat untuk di pergunakan sebaik mungkin, mendistribusikan keadilan dan kesejahteraan. Manusia adalah representasi tuhan di muka bumi (khalifah) untuk mengurus alam semesta, tetapi sebagian dari mereka mempergunakan kekuasaan untuk kepentingan pribadi. Memperkaya diri sendiri dan menindas orang lain, merupakan hal yang lajim kita temuka di negri ini. Awalnya seseorang memiliki idealisme yang cukup tinggi, mengkritisi sistem dan pemerintahan ketika berada di luar dari sistem. Lain halnya ketika berada dalam sistem dan memegang posisi strategis, sedikit saja di tawari dengan harta hatinyapun luluh.

Ada apa dengan negeri ku yang kaya dengan isi alam yang melimpah, hutan menjurus dari sabang sampai merauke, isi laut penuh dengan milyaran jenis ikan. Kekayaan alam seharusnya bisa mensejahterahkan rakyat, akan tetapi jauh panggang dari api. Kekayaan menjadi buah simalakama bagi tuannya. Mengutip apa yang di katakan oleh Mahatma ghandi “sumber daya alam mampu memenuhi kebutuhan orang banyak akan tetapi tidak mampu memenuhi satu orang yang serakah”.

Dalam undang-undang dasar (UUD 1945) pasal 33 ayat 3 menjelaskan “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan

dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Amanah undang-undang tidak dilaksanakan sebagaimana adanya, pemerintah cenderung melakukan privatisasi terhadap aset-aset negara dan tidak pede untuk memberikan ke pertamina untuk mengelolah. Sebenarnya putra daerah cukup kompeten mengelolah hasil-hasil alam walaupun secara teknologi indonesia masih di bawah di bandingkan dengan negara-negara lain, namun bukan berarti kita tidak bisa mengelolah sendiri, akan tetapi pemerintah tidak mempunyai kemauan politik (politikal will).

Kasus yang melanda Satuan Kerja Khusus Dan Gas Bumi (SKK MIGAS), wisma atlet hambalang, centeri dan lain sebagainya. Merupakan tamparan keras bagi institusi negara, hal ini di sebabkan sudah menjamurnya wabah korupsi yang meraja lelah di negri ini. Mentri sebagai perpanjangan tangan dari masyarakat seharusnya bisa memperjuangkan kepentingan masyarakat, malahan melakukan penyelewengan atas jabatan yang di emban. Sekilas kalau di lihat dari sosok mentri SKK MIGAS tampak berwibawa dan teduh, tetapi siapa yang tahu dari sosok kalem tersebut ternyata hanyalah topeng. Kita di kejutkan dengan ditemukan puluhan dollar uang luar negri bejibun di lemari kantor rudi rubiandini hasil penjarahan aset negara. Saya percaya kalau dia pada awal masuk menjabat sebagai mentri negara memiliki visi membangun energi indonesia, akan tetapi ketika masuk dalam lingkaran partai korup, maka tak heran perbuatannya berubah seratus derajat.

Indonesia sudah terlanjur menjadi negara besar dan kaya, sehingga menjadi pelita ditengah gelap gulita. Investor asing bak penyakit diabetes di tengah negri ibu pertiwi. Tiada kata yang dapat kita ucapkan selain dari melakukan nasionalisasi aset-aset negara dan mengusir koloni-koloni ekonomi barkeley yang menghegemoni. Kita pasti bisa kalau ada kemauan……

GPYC Makassar Serahkan Dana Bantuan

Laporan | Redaksi
Washilah Online--Setelah hampir dua bulan pelaksanaan program Power of Rupiah, sejak 28 Oktober hingga 11 Januari 2014, akhirnya Global Peace Youth Corp (GPYC) Makassar menyerahkan donasi bantuan yang telah terkumpul. Dua sekolah yang menjadi sasaran adalah Sekolah Pesisir Mariso dan Kampung Savana. Kampung Savana sendiri adalah pemukiman kumuh para pemulung yang terletak di Hertasning. Lokasinya berada tak jauh dari Perumahan Mewah Citra Land Celebes.

Program Power of Rupiah sendiri dengan tagline “Aksi Kecil, Harapan Besar” adalah gerakan kampanye dan edukasi yang dirancang untuk menciptakan budaya memberi di kalangan masyarakat. 

Dalam acara puncak tersebut dihadiri Presiden GPYC
Indonesia, I Gede Pandu Wirawan. Dalam sambutannya, Pandu mengapresiasi panitia yang telah bersedia menyisihkan waktunya untuk membantu gerakan sosial ini. Ia juga berharap gerakan tersebut tidak hanya berhenti hari penyerahan dana tersebut, 26 Januari.

Selain itu, juga hadir perwakilan dari beberapa kampus dan sekolah partner seperti Unhas, Unismuh, UMI, UNM, dan UIN serta dari SMP 24 Makassar, SMA 17 dan sekolah partner lainnya.

Total dana bantuan yang diserahkan adalah Rp. 11.000.000,- yang diserahkan dalam bentuk barang. Selain penyerahan dan bantuan, acara juga diisi dengan games bersama anak-anak pemulung. Ari sebagai pembina dari sekolah pemulung Savana berharap gerakan tersebut tidak berhenti sampai disitu. Ia juga berharap semakin banyak pihak yang bersedia membantu sekolah untuk anak-anak tak mampu. Bagaimanapun mereka adalah bagian tanggung jawab kita sebagai sesame makhluk sosial.

Pelantikan BEM dan HMJ FSH

Laporan │ Kartika Yusuf/magang

Washilah Online — Pelantikan ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) sejajaran oleh dekan Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) di Lecture Theature (LT) FSH, Kamis (30/01/2014.)

Ketua BEM FSH terpilih, Khaidir Hasram, sangat mengharapkan kerja sama yang baik dari setiap pihak serta saling bahu membahu dalam menjalankan program kerja (proker) yang akan dilaksanakan.

“Kami akan membentuk sekretariat dan mengatur jadwal kajian untuk setiap jurusan sesuai dengan dasar keilmuannya,” tegasnya.

Khaidir menambahkan bahwa hal yang diprioritaskan pada masa jabatannya nanti adalah merangkul HMJ yang ada di FSH. Sehingga setiap lembaga mengerti dengan fungsinya masing-masing dan tetap berjalan sesuai dengan koridor yang telah ditetapkan.


Dekan FTK Lantik Lembaga Intern Fakultas


Laporan │ Kartika Yusuf/magang
Washilah Online — Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) Universitas Islam Negeri (UIN), Dr H Salahuddin Yasin MAg, melantik pengurus lembaga Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) sejajaran, di ruang Lecture Theater (LT) FTK, Kamis (30/01/2014).

Dalam sambutannya, Salahuddin mengharapkan semua pengurus lembaga yang dilantik dapat menyambut baik semua program kerja (proker) yang akan dilaksanakan selama masa pengurusan.

“Program kerja yang akan dilaksanakan ini nantinya mengangkat nama baik fakultas, jadi hendak dikonsultasian dengan pimpinan,” katanya.

Dia juga menyarankan kepada pengurus agar tidak menghabiskan banyak dana jika melakukan rapat kerja (raker), sehingga dalam pelaksanaan proker sudah tidak pusing mencari dana.

Selain BEM dan HMJ, dilantik pula lembaga intern fakultas lainnya seperti Lembaga Dakwah Fakultas (LDF), Mahasiswa Pecinta Masjid (MPM), dan Estetika.

FIK Kukuhkan Pengurus BEM, HMJ, dan HMD

Laporan │ Jusfaegah Hasyiradhy
Washilah Online--Nurul Awainah mahasiswi jurusan Farmasi resmi dikukuhkan sebagai  ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UIN Alauddin, Kamis (30/01/2014). Dia dikukuhkan oleh Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Drs Wahyuddin G MAg, berdasarkan hasil keputusan Pemilihan Mahasiswa (Pemilma) pada 16 Januari lalu.

Tidak hanya melantik ketua BEM, kegiatan yang berlangsung di gedung Lecturer Theater (LT) UIN ini ikut mengukuhkan ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) dan Himpunan Mahasiswa Diploma (HMD) FIK. Masing-masing jurusan yang dikukuhkan saat itu antara lain Kesehatan Masyarakat, Farmasi, Keperawatan, dan Kebidanan.

Nama-nama ketua yang dikukuhkan saat itu ialah Susanri Kadir dari HMJ Kesehatan Masyarakat, Ambo Sau dari HMJ Keperawatan, Ahmad Zahir dari HMJ Farmasi, dan Musmir dari HMD Kebidanan.

Kegiatan itu juga menetapkan daftar pengurus dari tiap lembaga yang dilantik. Demisioner ketua BEM FIK, Arie Ashari, berharap kepengurusan yang baru ini dapat menjadikan FIK lebih baik lagi.

Semarak Inaugurasi Dimension 2013

Laporan │ Jusfaegah Hasyiradhy

Washilah Online — Kemeriahan inaugurasi oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Kesehatan Masyakat (Kesmas) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin pada Sabtu (25/01/2014) lalu, digelar di hotel Swiss Bellin Makassar. Kegiatan yang merupakan agenda tahunan ini bertujuan mengukuhkan mahasiswa baru (maba) Kesmas tahun 2013 menjadi keluarga mahasiswa Kesmas.

Dimension yang menjadi nama angkatan maba Kesmas tahun itu adalah singkatan dari Destinasi Elemen Baru Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar.

Dengan mengangkat tema ‘One Moment For All Memories’, kegiatan itu menyuguhkan berbagai penampilan, antara lain teater, tari, vocal group, paduan suara, dan akustik. Peserta yang turut hadir dibuat kagum dengan semarak kegiatan itu. Salah satu penampilan yang dinantikan adalah pada saat maba dikukuhkan oleh Sekretaris Jurusan Kesmas, Nurdianah Syarifuddin SKM MPH.

Nurdianah mengaku sangat apresiatif atas terlaksananya kegiatan tersebut. Menurutnya kegiatan semacam itu dapat mempersatukan dan meningkatkan solidaritas antar mahasiswa, demikian ungkapnya saat memberikan sambutan pada pembukaan kegiatan.

Senada dengan yang diungkapkan Nurdianah, Ketua HMJ Kesmas, Muh Ishak, menilai kegiatan ini bagus dan dijadikan sebagai ajang silaturahmi.

“Semoga angkatan selanjutnya bisa melaksanakan inaugurasi dan menjadikan mahasiswa yang saling menjunjung persatuan,” harap Ishak.

Uniknya, sementara kegiatan maba pengisi acara tetap berlatih di belakang panggung demi kelancaran dan kesuksesan penampilan mereka. Semarak kegiatan ini ditutup dengan penampilan Flash Mob oleh maba disertai dengan percikan kembang api di sekitar panggung.

Wajah dan Cinta

Oleh: Faegah Hasyiradhy


Menilai cinta dengan wajah
Cinta bukan dari wajah
Menjalani cinta dari wajah
Pantaskah engkau mencintai dengan wajah

Itu cinta sesaatmu
Sulit kau mencintai ketika
Engkau agungkan wajah
Ketika engkau pandangi wajah

Entah bagaimana engkau mencintai
Tuhan yang tak berwajah
Engkau hanya mencintai yang berwajah
Lantas kau tidak melihat tuhan yang tak berwajah

Rabu, 29 Januari 2014

Tambal Jalan Rusak Dengan Paving Block


Laporan | Sulkia Reski/magang & Andriani/magang

Washilah Online – Kondisi jalanan masuk kampus II Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, tepatnya di depan rektorat kian hari kian rusak. Ditambah dengan tingginya curah hujan setiap harinya, menambah parah kerusakan jalanan yang ada.

Jalanan tersebut pun bolong-bolong dan tentu saja menganggu akses berkendara mahasiswa di dalam kampus. Titik kerusakan lain juga berada di depan gedung Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK).

Salah seorang petugas kebersihan gedung rektorat, Udin, Rabu (29/01/2014) pagi, tampak sibuk menambal jalanan rusak di depan rektorat dengan batu paving block.

Saat ditanyai oleh reporter Washilah, Udin mengaku tidak diperintah oleh siapapun untuk menambal jalanan yang rusak itu. Dia yang sehari-harinya hanya bertugas membersihkan sampah di sekitar gedung rektorat, merasa prihatin dan tergerak untuk melakukan pekerjaan mulia itu.

“Kita kan juga mau menggunakan jalanan yang layak,” ujar Udin sumringah.

Masalah kerusakan jalan di dalam area kampus ini patut menjadi perhatian bersama, baik di kalangan mahasiswa maupun pimpinan kampus. Sebab, baik dan buruknya kondisi bangunan dan inventaris kampus dirasakan langsung oleh setiap penggunanya.

Kembali Ke Abad Sepuluh


Laporan | Shaleh Muhammad/magang

Washilah Online – Setiap orang memiki cara hidup yang berbeda, namun bagi pemuda asal Rusia ini memiliki gaya hidup yang tidak sama dengan teman seumurannya. Pria bernama Pavel Sapozhinikov tersebut menjalani kehidupan bergaya abad pertengahan, bahkan dia hidup menyendiri di hutan.

Dilansir dari Dreamersradio.com, Pavel menjalani kehidupan seperti leluhurnya pada tahun 1100 sebagai sebuah percobaan, proyek ini dimulai sejak September 2013 dan seharusnya akan berakhir pada Mei 2014 ini.

Dalam pecobaan itu, Pavel menjalani aktivitas sehari-hari tanpa tekhnologi modern dan tidak menggunakan listrik. Dia juga sangat dibatasi untuk berhubungan dengan manusia lainnya. Percobaan ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh psikologi dan sejarah dalam mendukung gaya hidup modern.

Pavel kemudian disediakan rumah pada lokasi hutan yang terpencil dengan bermodal berupa peralatan yang sesuai pada abad 10. Pria berusia 24 tahun ini hanya mendapat pasokan makanan dengan berburu, mengumpulkan bahan makanan dan memancing.

Tidak hanya itu, ia juga dilarang berkomunikasi kecuali pada Open Days yang diadakan sekali dalam sebulan ketika menyerahkan laporan kepada tim peneliti. Namun Pavel tetap di berikan kamera dan alat tulis untuk menuliskan kesehariannya.

Walaupun percobaan ini sangat ketat, Pavel justru diperbolehkan meminta bantuan ketika gawat darurat, seperti kecelakan serius, dengan meniup terompet. Ia juga mempersiapkan diri dengan serius dan berlatih keras, karena ia merupakan warga perkotaan modern.

“Untuk orang jaman sekarang, ini hidup yang tak nyaman, tapi untuk orang terlatih mungkin bisa saja,” tuturnya.

Pelantikan HMJ Dan BEM FAH


Laporan | Sulkia Reski/magang

Washilah Online – Pelantikan pengurus Badan Eksekutif Mahasisiwa (BEM) Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) sejajaran periode 2014-2015 diadakan di lecture theatre (LT) fakultas, Senin (28/01/2014). Pelantikan HMJ dan BEM FAH ini disaksikan langsung oleh Prof Dr Mardan MAg selaku dekan FAH.

Pelantikan ketua BEM F dan HMJ FAH ini merupakan yang paling pertama dilakukan setelah kegiatan pemilihan mahasiswa (pemilma) raya pada 16 Januari lalu. Acara ini dibuka dengan mars FAH.

Pembacaan struktur BEM dan HMJ dibawakn leh Wakil Dekan (WD) III, H Muh Dahlan M MAg, dilanjutkan dengan pelantikan yang dipimpin langsung oleh dekan FAH.

Dalam sambutannya, dekan FAH menyebutkan acara pelantikan ini adalah acara kenegaraan yang seharusnya dihadiri oleh semua ketua jurusan dan wakil dekan. Namun beberapa ketua jurusan tidak sempat menghadiri acara tersebut karena memiliki jadwal mengajar.

“Seorang pemimpin itu harus memiliki tiga syarat utama yaitu keimanan dan ketakwaan, ilmu pengetahuan, dan kapabilitas melaksanakan perintah Tuhan sekaligus menjauhi larangannya,” tegas dekan FAH.

Adapun ketua BEM FAH terpilih, Suryadi, ialah mahasiswa jurusan Ilmu Perpustakaan. Sementara Ketua HMJ terpilih untuk tiap jurusan antra lain, dari jurusan Bahasa dan Sastra Arab, Nurhidayat, dari jurusan Sejarah Kebudayaan Islam, Kurais, dari jurusan Bahasa dan Sastra Inggris, Bustamil Rasyid, dan dari jurusan Ilmu Perpustakaan, Nasrullah.

Dekan FAH Optimis Dengan Pengurus BEM-F Baru


Laporan | Sulkia Reski/magang

Washilah Online – Serah terima jabatan ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) dilakukan hari Senin (28/01/2014) di ruang Lecture Theatre (LT). Pada kesempatan itu, seluruh ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) lama dan baru turut hadir. Begitu pula dengan demisioner ketua BEM dan ketua BEM FAH terpilih yang baru saja menang pada pemilihan mahasiswa (pemilma) raya, 16 Januari lalu.

Pada kesempatan itu, demisioner ketua BEM, Fajar Asfar, memberikan keterangan mengenai kepemimpinannya selama menjabat. Menurut Fajar, ia merasa belum maksimal dan luar biasa selama kepemimpinannya sebagai ketua BEM. Namun, menurutnya hal yang paling membekas dalam ingatannya ialah mempersiapkan penyambutan mahasiswa baru.

Pada masa itu, seluruh pengurus bekerja keras tanpa memandang warna, kelompok, maupun kepentingan pribadi. Satu hal yang paling Fajar apresiasi adalah solidaritas dan kerja sama pengurus BEM di masanya.

Dekan FAH, Prof Dr Mardan MAg, juga memuji kepengurusan BEM terdahulu. Dia menganggap baik BEM terdahulu karena setiap program yang dilakukannya selalu dikonfirmasi terlebih dahulu pada pimpinan di FAH. Selain itu, ketua BEM yang lama selalu meminta petunjuk pada pimpinan.

Dekan FAH juga mengaku optimis dengan kepengurusan BEM yang baru karena dialah yang dianggap terbaik oleh mahasiswa yang ada di FAH.

Dalam kesempatan yang sama, ketua BEM FAH terpilih, Suriadi, mengatakan bahwa pelantikan yang diadakan di FAH ini tidak terkesan terburu-buru, karena lima hari setelah pemilihan dia telah mengatur jajarannya tanpa memandang warna. Suriadi juga mengaku senang dan santai atas pelantikannya.

“Hal pertama yang ingin saya lakukan setelah pelantikan ini yaitu bersilaturahmi dengan mahasiswa dan pimpinan yang ada di FAH,” ungkap Suriadi

Hujan Berganti Pelangi

Oleh: Andriani 

Hujan
Hujan bagaikan belenggu
Membuatku sakit, membuatku seketika melankolis
Karena dingin yang menusuk kulitku
Hingga membawaku kembali ke kenangan pahit terdahulu
Aku sangat membencinya

Hujan bagaikan benalu   
Selalu berwarna kelabu
Dan membuat suasana sekitarku menjadi sendu
Entahlah, aku sangat membencinya
Seperti aku membenci dia yang meninggalkanku
Meninggalkanku dan menyisakan luka di hati

Kusadari hujan itu indah dan anugerah
Anugerah yang mungkin hanya bisa kurasakan bersamamu
Bersama dengan suara tawamu
Dan senyum yang  mungkin tak  akan hilang
Selama hujan masih membasahi bumi

Tapi kini semua telah berubah
Kau telah pergi
Pergi seperti hujan reda yang tergantikan oleh pelangi dan matahari
Ke mana hujan rintik-rintik yang romantis itu?
Entahlah, mungkin kau saat ini sedang melukis pelangi bersamanya

Namun biarlah begitu
Aku selalu mengingat kata-katamu tentang hujan
Saat hujan, aku tak lagi mengeluh
Saat hujan, aku tetap menganggapnya sebagai pertanda berkah dan kebahagiaan
Karena kau, telah mengajarkan padaku
Bahwa hujan, tak selamanya membawa kesedihan
Karena kebahagiaan dan keceriaan kau bawa
Bersama dengan tetesan hujan begitu terasa
Biarpun cuma sesaat
Dan meski terkadang air mataku selalu menetes di saat hujan turun karena mengenangmu

Manfaat Media Sosial

Oleh: Andriani 

Pada era reformasi ini, kecanggihan media sosial di dunia maya dimanfaatkan untuk menggalang aksi di dunia nyata. Dengan memperpanjang lagi daftar gerakan publik lewat jejaring media sosial yang mampu mengubah keadaan.

Seseorang atau komunitas apa saja dan di mana saja, kini lebih percaya diri untuk mendorong perubahan sosial. Gerakan di dunia maya bisa beririsan dengan realitas di dunia nyata, bahkan bisa memengaruhinya.

Di tengah derasnya upaya demokratisasi, perkembangan ini menawarkan modus-modus segar sekaligus menantang kreativitas. Revolusi teknologi kian mempercanggih komunikasi, penggunaannya terus bertambah, dan memungkinkan interaksi secara langsung, seketika dan massal, setidaknya itu tercermin dari dinamika Twitter, Facebook, Blog, Website, Skype, Youtube, bahkan Blackberry Massanger (BBM).

Organisasi mahasiswa dapat memanfaatkan media sosial untuk memperlancar, memperkuat dan memperkaya gerakan lewat media sosial. Isu-isu di berbagai universitas dan perguruan tinggi sangat mungkin digalang agar dapat mendatangkan perhatian dan penyelesaian secara musyawarah, tanpa harus menjadi aksi unjuk rasa atau demonstrasi.

Pertukaran bermacam gagasan dan idealisme mampu memperkuat demokrasi. Mahasiswa yang semakin mandiri, saling berinteraksi, menghargai, berpartisipasi dalam pengambilan kebijakan publik dan membangun peradaban unggul bersama-sama. Jika dikelola secara baik, dalam jangka panjang, kondisi ini bisa mendorong terciptanya mahasiswa kualitas intektual yang mumpuni.

Ekspresi masyarakat kelas menengah yang aktif memperbincangkan masalah-masalah sekitar via media sosial elektronik kerap terkesan ‘rewel’ atau hanya mengulik soal-soal pribadi. Belum lagi muncul nama-nama anonim, manipulasi informasi, pencitraan atau berbagai macam sikap tidak bertanggungjawab.

Persoalan lain, dunia digital mempermudah komunikasi, tapi sekaligus membangun dari dunia nyata. Terkadang seseorang merasa sudah terlibat dalam gerakan perubahan dengan hanya mengetik pesan, petisi, atau menyebarkan informasi tertentu. Padahal, banyak hal yang perlu campur tangan langsung

Media sosialpun sangat diminati mulai di kalangan remaja hingga dewasa, media sosial mampu memberi manfaat baik maupun buruk. Hingga menjadi kebiasaan seseorang untuk menggunakannya.

*Penulis adalah reporter UKM LIMA Washilah dan mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, semester II


Kamat Bagi Para Mahasiswi


Laporan | Andriani/magang

Washilah Online — Aktifnya kegiatan kajian keagamaan di kalangan mahasiswa dan mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, oleh sebab dilaksanakan oleh berbagai Study Club (SC) atau kelompok belajar. SC yang menggelar kajian itu pun berasal dari berbagai fakultas yang berbeda.

SC Ar-Royyan, misalnya. SC yang dibentuk oleh mahasiswi Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) ini dengan rutin menggelar kajian Jum’at (Kamat). Salah satu kajian yang pernah digelar pada Jum’at (17/01/2014) lalu di gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) mengangkat tema ‘Just Kidding’. Kajian tersebut dikhususkan bagi para mahasiswi yang ingin memperdalam ilmu keislamannya.

Pemateri pada kajian kali itu, Sajida Ramdania, mengungkapkan urgensi dari pelaksanaan kajian keagamaan bagi para mahasiswi kampus UIN Alauddin. Menurutnya, kajian seperti itu mampu meluruskan pemahaman mahasiswi terhadap ajaran agama Islam sehingga dapat diaplikasikan di kehidupan sehari-hari.

“Semoga para mahasiswi yang menghadiri majelis ilmu seperti ini, hatinya dapat terketuk, karena sesungguhnya menghadiri majelis ilmu adalah ibarat mendatangi taman surga di dunia,” tandasnya.

Kegiatan kajian keagaaman seperti itu sudah sepatutnya aktif dilaksanakan. Tidak hanya di kalangan mahasiswa atau mahasiswi tertentu, karena mengingat tuntutan peran mahasiswa sebagai kaum pelajar harapan bangsa dan juga adanya motto kampus UIN Alauddin sebagai ‘Kampus Peradaban’.

Lima SC UIN Adakan Syamil

Laporan | Andriani/magang, Asrullah/magang, Maryamdani/magang


Washilah Online — Studi Syar’i Muslimah Ilmiah (Syamil) sukses digelar di gedung Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK), Sabtu–Minggu (18–19/01/2014). Syamil bertemakan ‘Sukses Dengan 5M!’  itu diselenggarakan oleh lima Study Club (SC) dari Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin.

Kelima SC itu antara lain SC An-Nuur dari Fakultas Sains dan Teknologi (FST), SC Al-Firdaus dari Fakultas Ushuluddin, Filsafat, dan Ilmu Politik (FUFIP), SC Al-‘Aafiyah dari Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK), SC Ar-Royyan dari Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) dan SC Al-Anzhor dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK).

Restu juwita, dalam sambutannya menjelaskan 5M adalah singkatan dari lima kata yaitu Mencari, Mempelajari, Memahami, Menganalisa, dan Mengaplikasikan.

Dia juga menuturkan, dibutuhkan enam perkara dalam menyukseskan upaya menuntut ilmu antara lain kecerdasan, kesungguhan, kerja keras, bekal yang cukup, bimbingan guru, dan kesabaran.

Pemateri Syamil, Hasbiani SpdI, membahas kemuliaan menuntut ilmu. “Salah satu keutamaannya adalah dihitung sebagai amal jariyah dan pahalanya setara dengan jihad di jalan Allah,” kata Hasbiani.

Lebih lanjut Hasbiani menambahkan, peserta yang telah berpartisipasi di Syamil itu akan diikutkan pada pembinaan (tarbiyah) setiap pekan dan gratis!