Oleh: Andriani
Hujan
Hujan bagaikan belenggu
Membuatku sakit, membuatku seketika melankolis
Karena dingin yang menusuk kulitku
Hingga membawaku kembali ke kenangan pahit terdahulu
Aku sangat membencinya
Hujan bagaikan benalu
Selalu berwarna kelabu
Dan membuat suasana sekitarku menjadi sendu
Entahlah, aku sangat membencinya
Seperti aku membenci dia yang meninggalkanku
Meninggalkanku dan menyisakan luka di hati
Kusadari hujan itu indah dan anugerah
Anugerah yang mungkin hanya bisa kurasakan bersamamu
Bersama dengan suara tawamu
Dan senyum yang mungkin tak akan hilang
Selama hujan masih membasahi bumi
Tapi kini semua telah berubah
Kau telah pergi
Pergi seperti hujan reda yang tergantikan oleh pelangi dan matahari
Ke mana hujan rintik-rintik yang romantis itu?
Entahlah, mungkin kau saat ini sedang melukis pelangi bersamanya
Namun biarlah begitu
Aku selalu mengingat kata-katamu tentang hujan
Saat hujan, aku tak lagi mengeluh
Saat hujan, aku tetap menganggapnya sebagai pertanda berkah dan kebahagiaan
Karena kau, telah mengajarkan padaku
Bahwa hujan, tak selamanya membawa kesedihan
Karena kebahagiaan dan keceriaan kau bawa
Bersama dengan tetesan hujan begitu terasa
Biarpun cuma sesaat
Dan meski terkadang air mataku selalu menetes di saat hujan turun karena mengenangmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar