Washilah--Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan Bahasa Arab (PBA) menghelat launching dan bedah film “Nahwu Cinta” di Lecture Theatre (LT) UIN Alauddin Makassar. Sabtu (14/11) Film yang mengisahkan tentang seorang pria yang memimpikan seorang wanita berjilbab, pendidikan yang tinggi dan sholehah.
Sutradara dan editor film Muh Rasyid Ridha mengaku bahwa membuat kegiatan seminar itu sudah biasa tapi membuat film itu langka. “Kehadiran film Nahwu Cinta ini untuk menjawab tantangan orang yang meremehkan bahwa saya tidak mampu menjadi sutradara dan membuat film ketika Rapat Kerja di Benteng Somba Opu dan juga mewujudkan mimpi ketika masih mahasiswa baru ingin menjadi sutradara,” ungkapnya.
Pembuatan film ini juga bertujuan untuk mengembangkan potensi mahasiswa Bahasa Arab bahwa mahasiswa tersebut tidak kaku dalam teknologi. Selain itu juga kegiatan tersebut menjadi kenang-kenangan dari pengurus HMJ PBA 2015 untuk generasi selanjutnya.
Berbagai kendala pun tak bisa terhindarkan selama pembutan film ini. “Pertama, seleksi aktor dan aktrisnya sedikit agak ribet. Kedua mengatur jadwal shooting karena aktornya kuliah pagi dan aktrisnya kuliah siang, jadi kami shooting hanya beberapa menit saja dalam sehari di sela-sela waktu mereka. Ketiga, alatnya yang kurang jadi kami hanya memakai kamera saja tanpa ada yang lain, bahkan tripod pun tidak ada. Terkadang saya tahan nafas agar pengambilan gambarnya tidak goyang,” lanjutnya.
Prosedur film Dr Sitti Aisyah Chalik SAg MPd menyarankan kepada sutradara untuk membuat film Nahwu Cinta 2. Tetapi sebagai mahasiswa tingkat akhir, sang sutradara mengatakan ingin wisuda dulu, sementara judul pun belum masuk. Menurutnya, membuat film itu butuh waktu yang cukup menguras tenaga dan fikiran.
Pemutaran film ini juga awalnya menyediakan Compact disc (CD) sebagai dooprize, tetapi karena banyaknya pesanan akhirnya sebagian dijual. Peserta yang menghadiri kegiatan tersebut pun membeludak dari target sebanyak 250 justru yang hadir hingga 350 orang, sehingga peserta tidak kebagian tempat duduk.
Laporan │ Lisa Indrawati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar