Sejumlah mahasiswa HMJ PWK saat melakukan aksi di pelataran FST, aksi ini dilakukan untuk menuntut perbaikan fasilitas di jurusan tersebut. Selasa (12/04/2016) |
Washilah --Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) menggelar aksi solidaritas di pelataran Fakultas Sains dan Teknologi (FST). Selasa Pagi(12/04/2016)
Aksi yang berujuan menuntut adanya perombakan struktural fakultas ini, diwarnai dengan acara duduk di pelataran FST sebagai bentuk kekecewaan terkait fasilitas di jurusan tersebut.
Massa menuding, pihak kampus melakukan penyelewengan anggaran sehingga dana yang seharusnya digunakan untuk memperbaiki sarana tidak terealisasi secara optimal.
Selain penyelewegan anggaran, massa juga mengkritik pihak kampus yang membuka prodi baru sementara fasilitas di jurusan-jurusan lama belum mumpuni dan masih perlu adanya perbaikan.
Ketua HMJ PWK Reski Apriandi memandang bahwa sinergitas antara pihak fakultas dan lambaga kemahasiswaan masih kurang, hal ini tercermin dari tingkah Wakil Dekan FST yang melemparkan tanggung jawabnya kepada Dekan saat menerima pangaduan dari mahasiswa.
Sementara itu, tuntutan untuk transparansi dana masih belum bisa dibeberkannya. Dia berdalih bahwa dana tersebut menjadi urusan fakultas dan mahasiswa tidak punya kapasitas untuk mengetahui dana yang dikucurkan.
Hal ini bertentangan dengan harapan lembaga kemahasiswaan, Reskipun kembali menuturkan bahwa hal tersebut diperlukan untuk mencegah penyelewengan dana.
"Dengan adanya realisasi anggaran dari pihak fakultas mungkin melalui lembaga-lembaga, jadi tidak ada indikasi yang kemudian bisa terbentuk kembali atau tidak adanya indikasi yang memicu kearah korupsi," paparnya.
Dalam mediasi tersebut, Wakil Dekan II Dr Tahir Maloko MHi juga berjanji untuk memenuhi tuntuan mahasiswa perihal pengadaan kursi kuliah dan perbaikan sarana pembelajaran lainnya.
Hal ini dibuktikan dengan peninjauan lokasi langsung di lantai tiga gedung C FST setelah mediasi usai.
Penulis: Ashari Prawira Negara/Muh Syakir Fadli
Editor: Fadhilah Azis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar