Sabtu, 23 April 2016

Opini "Perguruan Tinggi dan Hutan Kita"

Seorang mahasiswa bisa menghabiskan puluhan rim kertas, bahkan mencapai ratusan hingga meraih gelar sarjana. Mulai dari pengurusan Kartu Rencana Study (KRS), pembuatan makalah berpuluh-puluh halaman, kadang pula harus diperbanyak berdasarkan jumlah kelompok pada diskusi tersebut.

Tak sampai disitu, puncak pemborosan kertas terjadi kala menduduki semester akhir, mulai dari pengajuan judul, proposal, revisi, ujian proposal, bimbingan skripsi, revisi, ujian konfrehensif dan ujian hasil.

Usai diskusi kelompok di kelas, kertas-kertas berhamburan dan berakhir di tong sampah, begitupun dengan beberapa mahasiswa yang telah menyelesaikan skripsinya. Hasil revisi, coretan-coretan dari pembimbing. Setelah menggunung, nasib kertas itu pun juga berujung di tempat sampah. Biasanya hanya satu skripsi jadi yang disimpan sebagai pegangan.

Padahal dalam proses produksi satu rim kertas ada satu pohon kayu berusia lima tahun yang ditebang sebagai bahan utama produksi kertas. Sedangkan satu pohon menghasilkan oksigen dan menghidupi tiga manusia.

Lalu pernahkah kita berfikir untuk berhemat menggunakan kertas?

Kadang kala kita terlena dengan murahnya harga kertas, dengan harga kisaran 100 rupiah hingga 300 rupiah perlembarnya membuat kita seenak hati  menggunakannya tanpa pernah berfikir untuk menghemat. Di UIN Alauddin Makassar sangat jarang kita menemui seorang mahasiswa menggunakan kertas di kedua sisi, seperti contohnya dalam penulisan skripsi.

Saya pernah berhitung, jika UIN Alauddin memiliki mahasiswa sebanyak 25.000, dan setiap mahasiswa menghabiskan tidak kurang dari tiga rim kertas setiap semester. Maka setiap semester UIN Alauddin menghabiskan tak kurang dari 75.000 rim kertas. Sama dengan menebang secara tidak langsung sebanyak 75.000 pohon.

Jika dalam skala yang lebih besar, setiap perguruan tinggi negeri memiliki rata 25.000 seperti UIN Alauddin kemudian dikali jumlah Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia (termasuk Perguruan Tinggi Islam Negeri) yang sebanyak 175. Maka hasilnya, tiap semester jumlah konsumsi kertas oleh Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia mencapai 13.125.000 rim kertas sama dengan 13.125.000 pohon harus ditebang tiap enam bulan.

Pada hari bumi kali ini patutnya kita merenung lalu bertanya pada diri sendiri. Pernahkah kita berniat untuk memininalisir penggunaan kertas?

Penulis: Asrullah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar