sumber :hasanwijaya766hi.blogspot.com |
Hidup dalam ketidakadilan
Saat semua orang berpihak pada sang durjana
Saat tak bisa berpendapat
Pertanyaan-pertanyaan terabaikan
Berlari menghampiri derasnya air hujan
Tetesan air mata bagaikan embun dipagi hari
Membasahi batin yang luka
Terjaring oleh serumpun permasalahan yang tiada usai
Pada durjana tertawa diatas derita kaum duafa
Mengeluarkan kata demi kata tanpa pertimbangan
Melukai tanpa belas kasih
Puluhan juta kaum duafa
Menghadapi satu jalan panjang
Tanpa pilihan
Tanpa pepohonan
Tanpa persinggahan
Mereka bertanya
Namun pertanyaan-pertanyaannya terabaikan oleh sang durjana
Mereka bersajak tentang anggur dan rembulan
Sementara ketidakadilan berada disampingnya
Dan puluhan juta kaum duafa yang pertanyaan-pertanyaannya tak terhiraukan
Termangu-mangu dalam diamnya
Berkunang-kunang pandang matanya
Melihat tindakan para durjana yang berkuasa dalam kesombongan
Harapan kaum duafa menjadi gemalau suara yang kacau
Menjadi karang dibawah muka samudra
Para durjana menjulang
Langit pesta warna dalam senjakala
*Penulis adalah salah satu mahasiswa semester tiga jurusan Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar