UIN Alauddin Makassar dan kata Kampus Peradaban adalah dua kata yang sangat umum atau familiar diketahui oleh masyarakat UIN, pasalnya kata Kampus peradaban adalah Tagline atau slogan dari kampus yang sekarang dipimpin oleh Prof Dr Musafir Pababbari M Si tersebut.
Banyak hal negatif yang dipersepsikan setiap orang mengenai kampus ini, misalnya saja bentrok, yang menggoyahkan lagi citra kampus tersebut. Hal ini disinggung oleh salah seorang mahasiswa Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) dalam opininya yang berjudul "Mari perbaiki citra Mahasiswa Kampus Peradaban".
Belum lagi masalah terkait kebersihan, hal ini juga diungkap oleh Nur Isna dalam opininya yang berjudul "Budayakan Lihat Sampah Ambil", mengatakan bahwa kampus peradaban hingga kini masih terbelenggu dengan permasalahan sampah.
Sekarang, penulis melihat rancaunya sistem parkir di kampus tersebut, bagaimana bisa disebut berperadaban ketika orang-orang di dalamnya masih meremehkan aturan, tidak memperhatikan hal-hal yang kecil.
Ada hal yang miris melihat situasi di kampus ini, tepatnya di depan Fakultas Sains dan Teknologi (FST), telah terpampang jelas aturan yang mengatakan "dilarang parkir di sepanjang jalan", tetapi tepat di bawah tulisan tersebut terparkir motor milik mahasiswa. Belum lagi di depan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK), masyarakatnya memarkirkan motor tepat dijalan, sehingga menghalangi motor yang ingin masuk atau keluar.
Ini memang hal kecil tetapi perlu perhatian, perhatian dari semua pihak. Mahasiswa harus sadar bahwa dia adalah orang yang intelektual maka dari itu ia harus peka dengan hal-hal seperti ini, juga pihak keamanan harus memperhatikan peristiwa seperti ini, jangan sampai kampus yang menjunjung kata peradaban tercemar atau dicoreng dengan hal-hal seperti ini.
Oleh: Erlangga Rokadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar