Senin, 29 Februari 2016

Menanti Gubernur di UIN Alauddin, Ternyata Ada di Pare-pare

Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo (int)
Washilah—UIN Alauddin mengundang Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo (SYL) untuk melepas ribuan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler ke-51 yang dijadwalkan akan tiba pukul 08.00 pagi. Namun, hingga pukul 10.00 pagi, SYL yang ditunggu-tunggu oleh para mahasiswa tak kunjung datang. Senin (29/02/2016)

Ketidakhadiran SYL dalam acara itu, ternyata disebut-sebut ia berada di Kota Pare-pare. Hal itu disayangkan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Prof Dr Mardan MAg, sebab ketidakhadirannya, penyampaiannya tentang mahasiswa KKN tak dapat dikatakan secara langsung.

“Saya dengar mau hadir Pak gubernur?” singgung Prof Mardan. “Oh, di Pare-pare. Saya kira di sini,” lanjutnya lagi setelah mendengar jawaban pengelola KKN.

Oleh karena itu yang melepas ribuan mahasiswa KKN tersebut adalah Prof Mardan sendiri. Ia mengatakan agar para pengabdi tidak seharusnya dimintai pembayaran melainkan diberi biaya hidup di tempat pengabdiannya. Prof Mardan ingin ada yang menyampaikan hal itu ke Gubernur.

“Saya ingin supaya disampaikan pak gubernur bahwa mereka-mereka ini adalah pengabdi-pengabdi dengan tiga potensi yang dibawa. Ilmu dan mau bekerja demi kepentingan bangsa dan negara. Kalau perlu, bukannya dimintai pembayaran, tapi diberi insentif kantong,” ucapnya disertai tepuk tangan meriah para peserta KKN.

Laporan| Nurfadhilah Bahar

Minggu, 28 Februari 2016

Waspadai Kajian Pengetahuan, Ini Himbauan Menhan Ryamizard

Sesi foto bersama Menham Ryamizard dengan civitas akademika yang hadir dalam Pebekalan KKN ke-51 UIN Alauddin Makassar. Selain foto bersama, Pembekalan sekaligus kuliah umum itu diakhiri dengan penyerahan cendera mata. Sabtu (27/02/2016)
Washilah—Pembekalan Kuliah Kerja Nyata ke-51 UIN Alauddin Makassar dirangkaikan dengan kuliah umum yang dibawakan langsung oleh Menteri Pertahanan RI Jenderal TNI Purnawirawan (Purn) Ryamizard Ryacudu. Kegiatan ini digelar di Auditorium UIN Alauddin Makassar, Sabtu (27/02/2016).

Dalam kuliah umum yang bertajuk nuansa cinta tanah air, Ryamizard menghimbau bahwa sebagai Mahasiswa RI, kita harus mampu mempertahankan ideologi bangsa. Tidak terperdaya dan tidak menjadi korban peperangan modern yang banyak menumbangkan idealitas para pemuda.

“Waspadai! jangan sampai kajian pengetahuan menjadikan kalian salah menghayati dan memahami,” tutur mantan Panglima Kostrad tersebut.

Ryamizard menambahkan, agar mempertahankan nilai-nilai pancasila yang sejatinya sudah menjadi budaya dan falsafah tanah air yang fundamental agar supaya rasa nasionalisme tidak hilang dalam sanubari kita.

“Mahasiswa punya tugas dan andil besar menjalankan aspek ini demi Persatuan Indonesia kedepannya,” kata Mantan Panglima Kodam (Pangdam) Jaya tersebut.

Kuliah umum diakhiri dengan foto bersama sekaligus penyerahan cendera mata kepada Menhan yang diserahkan oleh Warek III UIN Alauddin Makassar Prof Aisyah Kara MA PhD. Begitupun sebaliknya, Ryamizard Ryacudu juga memberikan cendera mata untuk UIN Alauddin Makassar.

Laporan | Epi Aresih (Mag)

Pengumuman: UIN Alauddin Buka Pendaftaran Beasiswa Tahfiz Al-Quran

Document
Washilah--Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kementerian Agama (Kemenag) RI menyampaikan perihal Musabaqah Hifzil Quran (MHQ) Internasional ke-23 di Cairo.

Dirjen Pendis menyampaikan hal tersebut melalui surat yang ditujukan kepada Pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dan Sekretaris Kopertais 1 s/d XIII seluruh Indonesia.

Berikut isi suratnya:

Menindaklanjuti surat dari Kedutaan Besar Republik Indonesia CAiro Tahun 2016 Nomor B00029/CAIRO/160114 perihal--Penyampaian Undangan Musabaqah Hifzil Quran (MHQ) Internasional ke-23 di Cairo, 10-24 April 2016 kepada Menteri Agama RI U.p. Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, dimohon Saudara dapat menyampaikan informasi ini kepada mahasiswa di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dan Pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) di wilayah masing-masing dengan ketentuansebagai berikut:

1. Perlombaan dibagi menjadi 3 (tiga) kategori:
     a. Hafalan Al-Qur'an 30 Juz dan mengkaji 10 bahasan dalam studi Al-Qur'an (ulumul Qur'an dari buku Al-Itqan karangan Imam Suyuthi (untuk peserta dewasa Arab dan non Arab)
        b. Hafalan Al-Qur'an  15 Juz dan mengkaji tema 'kasih sayang' dalam Al-Qur'an (untuk peserta dewasa dan Non Arab)

2. Batas akhir konfirmasi keikutsertaan dan pengiriman formulir pendaftaran adalah 3 maret 2016.

3. Berkas-berkas peserta dapat dikirm ke alamat berikut:
     Ministry of Religious Endowment sahry Abou Alam St. Bab El-Loug, Cairo, The Arab Republic of Egypt, Telp/Fax (00202) 23952896/23954012/239226155

Demikian, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Yang bertandangan Dirjen Pendis, Prof Dr Amsat Bachtiar MA.

Untuk itu, bagi mahasiswa Program Sarjana S1 yang menghafal Al-Quran 5 Juz sampai 30 Juz bisa untuk mengikuti test untuk mendapatkan beasiswa Tahfiz Al-Quran.

Beasiswa tersebut untuk mahasiswa di setiap Fakultas UIN Alauddin Makassar Tahun Akademik 2013/2014.

Pendaftaran dapat dilakukan di Bagian Kemahasiswaan dan Alumni Rektorat Lt.1 UIN Alauddin Makassar.

Laporan| Nurfadhilah Bahar

Sabtu, 27 Februari 2016

Pembekalan KKN ke-51, UIN Hadirkan Menhan Ryamizard

Suasana Pembekalan mahasiswa KKN ke-51 UIN Alauddin Makassar. Dalam pembekalan itu hadir Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu membawakan kuliah umum. Sabtu (27/02/2016)
Washilah— Lantunan ayat suci Alquran dan  lagu kebangsaan Indonesia Raya menjadi pembuka kuliah umum sekaligus Pembekalan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler ke-51 yang bertempat di UIN Alauddin Makassar, Sabtu (27/02/2016)

Dalam pembekalan KKN kali ini dihadiri oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia (RI) Jenderal TNI Purnawirawan (Purn) Ryamizard Ryacudu, kedatangannya dalam rangka berkunjung sekaligus membawakan kuliah umum dengan tema “Wawasan Kebangsaan dan Kesadaran Bela Negara.”

Ryamizard beserta Laksamana Pertama TNI Muhammad Faisal SE MM (Dir. Bela Negara Ditjen Pothan Kemhan) di dampingi oleh rombongan menteri Asisten Teritorial (Aster) Panglima Kodam (Pangdam) VII Wirabuana Kolonel TNI Moh. Ali, tiba di kampus II UIN Alauddin Makassar. Mereka langsung menuju ke ruang kerja Rektor UIN Alauddin.

Usai ramah tamah, Ryamizard beserta rombongan menuju ke Auditorium dan disambut antusias oleh para mahasiswa peserta KKN Reguler dengan sebuah lagu “selamat datang Bapak, selamat datang kami ucapkan.” Dari raut wajahnya Ryamizard begitu bahagia mendapat sambutan hangat.

Dalam kuliah umum ini, Ryamizard menekankan komitmen bela negara dan cinta tanah air. Semua ada di tangan pemuda terkhusus para Mahasiswa Indonesia. Sebagai kalangan regenerasi pencerahan, pembaharuan bangsa yang berpengetahuan dan beretika memiliki kemampuan bela negara secara fisik dan psikis.

Selain itu, Wakil Rektor III Prof Aisyah Kara MA PhD memberi sambutan sekaligus mengucapkan selamat datang kepada Menteri Pertahanan beserta rombongan.

“Selamat datang pak, selamat datang di UIN Alauddin Makassar, kampus peradaban Islam yang berintegritas pada kajian ilmu dan keislaman,” tuturnya mengakhiri sambutan.

Laporan | Epi Aresih (Mag)


Beasiswa BI Khususkan FEBI dan FSH

Dr. Alwan Syubhan

Washilah--Beasiswa Bank Indonesia (BI) kini dikhususkan bagi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) serta Fakultas Syariah dan Hukum (FSH). Kepala Bagian Kemahasiswaan Dr.Alwan Subhan memberikan penjelasan terkait saat di temui di ruangannya. Selasa (16/02/2016)
"Beasiswa BI memang khusus bagi FEBI dan FSH, sedang fakultas lainnya seperti Fakultas Sains dan Teknologi, Fakultas Kesehatan, dan Fakultas Dakwah dan Komunikasi juga dapat hanya saja kuotanya lebih sedikit," ujarnya.
Lebih lanjut, Alwan Syubhan juga menerangkan jika tidak semua fakultas mendapat jatah beasiswa BI seperti Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) dan juga Fakultas Tarbyah dan Keguruan (FTK). Kendati demikian, pihak kampus akan melakukan subsidi silang terhadap dua fakultas tersebut, “subsidi silang dilakukan agar perolehan beasiswa merata diseluruh fakultas”, tambahnya lagi.
Pihak BI sendiri sebelumnya telah menetapkan jurusan yang diprioritaskan untuk pemberian beasiswa pada tahun 2016. Diantaranya, Akuntansi, Ekonomi, Manajemen, Teknik Informatika, Ekonomi Islam, Agribisnis, Pertanian, Peternakan, Hukum, Sistem Informasi, Kesehatan Masyarakat, Perbankan dan Keuangan Syariah, juga Ekonomi Pembanguan.

Laporan | Desy Monoarfa (Mag)

Cerpen "Cerita Langit" Oleh Faisal Mustafa

ujungceritahati.wordpress.com
Jagad Putra Langit, nama yang tercantum di kartu tanda penduduknya. Langit, begitu dia di panggil. Ia duduk di bangku kelas tiga Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Makassar. Berambut cepak, dengan wajah oval di balut kumis tipis yang menawan.

Saat itu dia baru saja selesai membereskan kamarnya yang lumayan besar. Saking besarnya, memungkinkan  bisa memuat tiga keluarga. Jika saja keluarga itu masing-masing hanya punya dua anak, sesuailah dengan program pemerintah. Ia lantas mengambil satu buku catatan harian yang sudah tua, isinya hanya ada beberapa catatan pohon faktor yang belum selesai di kerjakan selebihnya hanya catatan biodata teman SDnya.

Dahulu anak SD biasanya menuliskan biodata temannya yang diisi dengan makanan favorit, minuman, film, pelajaran favorit, dan hal-hal favorit lainya. Salah satunya Adin, teman yang ia kenal sejak di Taman Kanak-kanak (TK). Anak tentara yang penakut dengan kegelapan, taruh saja dia di kamar mandi lalu matikan lampunya, dia pasti menjerit seperti orang kesurupan .

Langit tinggal di salah satu permukiman padat penduduk yang setiap tahun ada saja pejabat pemerintah yang ingin menggusur kawasan tersebut. Rumah Langit berada di Jl. Pandang Raya No 12, rumah sudut sebelah kanan samping tiang listrik. Bergaya arsitektur klasik dengan model semi permanen. Halamannya cukup luas, bisa digunakan untuk bermain basket.

Langit lahir dalam keluarga yang makmur, damai, dan sentosa. Ayahnya keturunan arab, ibunya keturunan sunda. Langit sendiri terdampar di Ujung Pandang. Dulu kota  Makassar bernama Ujung Pandang sebelum negara api menyerang hahaha, karena ayahnya seorang Komandan Militer Angkatan Udara yang harus berpindah-pindah tempat dikarenakan tugas negara yang diemban.

Setelah selesai ia memanaskan mesin Vespa px exclusive miliknya yang ia beli dari hasil judi dingdong. Yah, langit memang pejudi yang beruntung, ia tak perlu sesajian aneh ataupun mandi kembang tengah malam seperti lagu dangdut yang merdu itu. Dengan jaket Jeans lusuh yang bisa di bilang hanya ada satu di bumi dan itu adalah jaket yang sudah menemani hidupnya selama 4 tahun. Hadiah ulang tahun dari Kakeknya yang juga seorang Tentara.
Kemudian dia memacu Vespa bercat hitam itu membuat polusi di kota Daeng yang akhir-akhir jadi trending topik di media oleh ulah geng motor. Langit menuju Benteng Rotterdam, karena sudah ada janji dengan adin si gendut penakut.

“Oii ndut,” teriak langit. “Akhirnya datang juga dewa judi kita,” balas Adin .

“Ada apa? mau taruhan presiden berpakaian apa hari ini?” sindir Langit.

Kemarin Adin bertaruh hal bodoh mengenai pakaian presiden hari ini. “Dasar pesut ancol!! segala pakaian presiden di urusi, ingus noh lap dulu,”  kesah Langit .
Benteng Roterdam sudah jadi tempat akrab kaum muda-mudi kota ini. Dahulu tempat ini dijadikan sebagai tempat anak-anak sepeda  menunjukkan kebolehannya. Sekarang oleh pemerintah kota, lokasi ini dirombak dan ditata ulang. Istilahnya di percantik seakan seperti Mpok Nori yang diubah jadi lebih muda 35 tahun.

Sore itu segerombolan pengamen mendatangi mereka. Tiba-tiba saja dia menghantamkan gitar diwajah Adin. “Ada apa ini? Ada masalah apa?” tanya Langit dengan kepalan tangan yang siap menyerang balik. “Kemarin kau yang berboncengan dengan Linda!” sahut pria tinggi dengan posisi paling depan saat itu.

“ Ada apa ini? siapa Linda? Dan apa hubungannya dengan Adin? ucapnya dalam hati.

Langit mengangkat Adin yang sudah tersungkur berkat hantaman gitar dari pria yang menyoalkan Linda dan hubungannya dengan Adin. Adin segera di angkat tapi sangat berat. Mana mungkin 80 kg bisa diangkat oleh tubuh seberat 60 kg kecuali ada jin botol dalam tubuhnya.

Saat itu Rumah Sakit terdekat hanya Stella Maris yang berhadapan langsung dengan Pantai Losari. Wajah Adin berlumuran darah, Langit dibantu beberapa orang yang kebetulan ada di sekitar lokasi. Adin pingsan sementara pengamen yang menghantamkan gitar itu lari. “Dasar pengecut, siapa Linda? Ahh sudahlah nanti saja itu,” gumam Langit dalam hati.

Tak butuh waktu lama kami sampai di rumah sakit. Adin masih belum sadar, dokter menyuruhku untuk tidak ikut masuk di ruang IGD. Langit bergegas ke bagian administrasi rumah sakit, biaya rumah sakit Langit yang tanggung. Langit memang punya solidaritas yang tinggi, maklum didikan militer tertanam dalam dirinya.
Kemudian dia baru sadar handphonenya raib. Hari itulah Langit si pejudi beruntung kena sial. Beruntung dompetnya yang ia simpan di saku jaket lusuhnya aman.

“Maaf anda keluarganya?” ucap dokter yang tiba-tiba sudah ada di belakang Langit.

“Bukan saya temannya dok,” jawab langit setelah urusannya dengan pihak administrasi selesai.

“Teman anda kehilangan banyak darah, sedangkan persedian golongan darah O kami tak mencukupi,” ucap dokter dengan wajah sesal.

Tiba-tiba wajah Langit tak secerah langit senja Losari. “Iya dok terima kasih, saya sedang mencoba menghubungi keluarganya,” jawab Langit dengan muka yang mulai depresi.

Bagaimana tidak, Adin hanya seorang diri di kota ini, Ayahnya sedang bertugas di hutan Kalimantan. Sedang Ibunya sudah lama bercerai dengan Ayahnya, dan kabarnya dia sudah menikah lagi. Langit tertunduk lesu di kursi tunggu pada sudut ruang IGD rumah sakit. Saat itu ada suara hentakan sepatu seperti orang berlari mendekat ke arah Langit. Tak disangka seorang wanita berhak tinggi dengan gaun merah menyala seperti orang yang baru pulang ibadah di gereja berada didepannya. “Cantiknya!” Langit tercengang.

“Kamu siapa?” tanya Langit.

“Aku Linda, Adin mana? tadi kami janjian bertemu di Benteng Roterdam, tapi kata orang-orang dia dibawa kesini,” kata wanita berkacamata itu dengan wajah panik.

“Oh kamu yang namanya Linda! tadi kami tiba-tiba di serang sekelompok pengamen lalu dia menghantamkan gitarnya ke wajah Adin, dia di ruang IGD. Dokter melarang untuk menemuinya,” Jelas Langit.

“Adin kehilangan banyak darah, dia membutuhkan golongan darah O secepatnya,” tambahnya.

“Aku golongan darah O, biar aku saja yang mendonorkan darahku padanya,” ucap Linda spontan.

Langit bergegas menuju dokter dan memberi tahu bahwa Linda mau mendonorkan darahnya. Ketika itu perasaan Langit mulai lega. Beberapa polisi datang dan di belakangnya ada pengamen tadi. Tak lama berselang Linda keluar,dan tiba-tiba “duarr” Linda menampar pipi Randi, nama pengamen sok jagoan itu.

“Penjarakan saja dia pak!!” teriak Linda.

Randi hanya menundukkan kepala, meratapi kesalahan besar yang telah dia perbuat.
Seminggu berselang Adin mulai membaik, Linda dan Adin adalah saudara sepupu, dia telah menceritakan semuanya kepada Langit. Sedangkan Randi si pengamen menebus kesalahannya di Rumah Tahanan Gunung Sari, biar dia bisa jera dan bisa menahan emosinya.

*Penulis adalah salah satu mahasiswa semester empat jurusan Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Kamis, 25 Februari 2016

Kini, UIN Terima Beasiswa dari PT PLN

PT PLN (Persero)
Washilah--Perseroan Terbatas (PT) Perusahaan Listrik Negara (PLN) melalui program dari Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh (LAZIS) memberikan beasiswa cahaya pintar bagi mahasiswa dhuafa berprestasi dibeberapa perguruan tinggi seluruh Indonesia, termasuk UIN Alauddin Makassar. 

Hal tersebut di sambut baik oleh Kepala Bagian Kemahasiswaan, Dr Alwan Subhan saat di temui di ruangannya beberapa waktu lalu. Selasa (16/02/2016).

Kepada Reporter Washilah Alwan Subhan menuturkan bahwa ini merupakan kali pertama PT PLN bermitra dengan UIN Alauddin Makassar. “Program beasiswa ini sebagai bentuk kepeduliannya pada dunia pendidikan, khususnya bagi mahasiswa dhuafa berprestasi,” tuturnya.

Menurut Alwan Subhan beasiswa ini akan di serahkan secara simbolis di Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, pada tanggal 27 atau 28 Februari 2016 lalu.

Laporan | Desi Monoarfa (Mag)

Alwan Subhan Sayangkan Beasiswa BI Tidak Alami Peningkatan Kuota

Dr. Alwan Subhan
Washilah--Dalam kurun waktu empat tahun terakhir beasiswa Bank Indonesia (BI) tidak mengalami penambahan kuota. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bagian Kemahasiswaan Dr Alwan Subhan saat ditemui di ruangannya. Selasa (16/02/2016)

"Memang selama empat tahun terakhir ini khusus untuk beasiswa BI kuotanya tidak ada tambahan, tentunya ini sangat disayangkan. Tapi mau diapa, kami juga tidak bisa berbuat banyak. Yang terpenting adalah beasiswanya tetap lancar," ujarnya.

Lebih lanjut, menurut Alwan, Kuota untuk BI adalah 40 orang, namun pihaknya meminta 60 orang sebab akan dilakukan tes lagi disana. "Sekitar 20 orang yang akan gugur," tutupnya.

Sebelumnya, pihak Bank Indonesia (BI) membuat program beasiswa sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi dan kendala pendidikan di Indonesia. Beasiswa ini diperuntukan bagi mahasiswa yang memiliki prestasi unggul melalui sederet persyaratan yang dicantumkan.

Laporan | Desy Monoarfa (Mag)

Seminar Nasional, Ilmu Komunikasi Hadirkan Empat Pakar Komunikasi

Prof Deddy Mulyana MA  Ph D saat foto bersama Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar. Kedatangannya sebagai salah satu narasumber dalam seminar nasional.   Senin (22/02/2016)
Washilah--Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) bekerja sama dengan Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) menggelar seminar nasional dengan tema “Prospek, Tantangan, dan Hambatan Komunikasi Kesehatan di Indonesia” di Gedung Rektorat lantai empat. Senin (22/02/2016). 

Wakil Ketua ISKI Sulawesi Selatan Hidayat Nahwi Rasul yang hadir untuk membuka seminar nasional secara resmi. “Berbicara tentang komunikasi kesehatan ini kita selalu menanyakan dimana hak bumi, dimana hak masyarakat, dalam komunikasi kesehatan ini dikuasai oleh komunikator dan juga dikuasai oleh industri farmasi dan sebagainya, sehingga kita tidak punya kekuatan sama sekali,” ujarnya penuh antusias.

Seminar nasional ini sekaligus menghadirkan empat pakar komunikasi kesehatan diantaranya, Guru Besar Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Prof Deddy Mulyana MA Ph D, Dekan Fikom Dr. Dadang Rahmat Hidayat M Si, Dosen Universitas Padjajaran (Unpad), Dr Tine Silvana R M Si,  dan Dr.Susanne Dida M M.

Deddy Mulyana menjelaskan mengenai pentingnya komunikasi kesehatan diketahui bukan hanya disiplin ilmu komunikasi tapi juga prodi Ilmu Kedokteran. “Banyak sekali kasus yang terjadi di bidang kesehatan karena banyak dokter yang tidak membiarkan pasiennya untuk menjelaskan penyakitnya, belum selesai bicara langsung dipotong. Sehingga banyak kelalaian yang terjadi,”tutur mantan Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad tersebut.

Selain itu, Deddy Mulyana juga berharap ada kerja sama antara pihak universitas bersama ISKI untuk memuat jurusan tentang Komunikasi Kesehatan. “Saya berharap di fakultas nanti ada jurusan Komunikasi Kesehatan,” tutupnya.

Laporan | Ahmad Arnold (Mag)

Gandrang Bulo Pukau Peserta Rapimnas FSLDK se-Indonesia

Komunitas Seni Adab menampilkan tarian Gandrang bulo dalam Grand Opening Rapimnas II. Tarian tersebut menjadi pembuka kegiatan yang diselenggarakan oleh UKM LDK Al-Jami' UIN Alauddin Makassar.  Kamis (19/02/2016)
Washilah—Komunitas Seni Adab (Kissa) yang dibawakan oleh Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniorra (FAH) memukau penonton dalam Grand Opening Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) II dengan menampilkan tarian Gandrang Bulo. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Al-Jami’ UIN Alauddin Makassar  selaku tuan rumah pada cara ini bertempat di Gedung Auditorium UIN Alauddin Makassar. Kamis (19/02/2016)

Gandrang artinya gendang atau tabuan dan bulo artinya bambu. Tarian ini berasal dari daerah Bugis-Makassar yang bertujuan mengejek para penjajah yang berisi kritikan sosial dan mengandung humor. Tarian tersebut dilakukan secara berkelompok yang khusus dimainkan oleh kaum pria.

“Tariannya sangat bagus, saya tidak menyangka Makassar punya tarian humor sekeren ini, asli menghibur sekali,” ujar salah seorang peserta Rapimnas asal Kalimantan Timur, Yaumul.

Salah seorang peserta asal LDK Unit Kerohanian Mahasiswa Muslim (UKMM) Universitas Lampung (Unlam) Kalimantan Selatan, Rianty Yulandra juga mengaku bangga dengan kesenian makassar yang satu ini.

“Tarian orang makassar keren banget bakal jadi oleh-oleh cerita untuk teman-teman di kampus saya nanti,” katanya seraya mengangkat jempol.

Gandrang bulo sukses menyambut para tamu peserta Rapimnas Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) yang datang dari seluruh Indonesia.

Laporan | Epi Aresih (Mag)

Jumat, 19 Februari 2016

Ratusan Mahasiswa se-Indonesia Hadiri Rapimnas II FSLDK

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Prof Aisyah Kara saat membawakan sambutan di grand opening Rapimnas II FLDK. Jum'at (19/02) Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari dengan UKM LDK Al-jami' sebagai tuan rumah.
Washilah—Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) berkumpul di Gedung Auditorium UIN Alauddin Makassar. Jum’at (19/02).

Para mahasiswa ini berasal dari puluhan kampus yang tersebar di seluruh Indonesia. Mereka berkumpul dalam rangka menyatukan ide dan gagasan dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) II FSLDK dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) LDK Al-Jami’ UIN Alauddin sebagai tuan rumah. Peserta berasal dari 37 Pusat Komunikasi Daerah (Puskomda) se-Indonesia.

Perhelatan besar ini secara resmi dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UIN Alauddin Prof Dr Aisyah Kara MA PhD. Acara pembukaan diawali dengan ritual Angngaru’ yang merupakan ritual penyambutan tamu-tamu kehormatan serta tarian Ganrang Bulo yang dimainkan oleh Komunitas Seni Adab (Kissa) UIN Alauddin.

Anggota Puskomnas FSLDK Kaharuddin meninginkan terwujudnya eksistensi lembaga dakwah kampus menuju Indonesia Jaya. “Melalui Rapimnas ini, akan lahir begitu banyak ide dan gagasan agar kita bisa mewujudkan eksistensi FSLDK menuju Indonesia yang jaya,” katanya.

Selain itu, Ketua LDK Al-Jami’ Muhlis Muhrim merasa bangga dan berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Poskomda kepada LDK Al-Jami’ untuk menjadi tuan rumah. Selama satu dekade, LDK Al-Jami’ merupakan lembaga dengan tiga kekuatan besar yang dibangun di dalamnya, yaitu: kuat dari segi keimanan, kuat dari segi fitriyah, dan kuat dari segi jasadiyah/ fisik.

“Itulah tiga kekuatan yang harus dibangun oleh LDK, sehingga visi yang dibangun bersama yaitu bagaimana kalimat tabligh yang kita lindungi bisa tersebar luas,” ujar Muhlis.
Para peserta dan tamu undangan di acara grand opening Rapimnas II FSLDK.
Kegiatan yang mengusung tema “Mau dikemanakan Indonesia, Pemuda Islam Dimana” ini berlangsung selama tiga hari, Jum’at-Minggu (19-21/02/2016). Pada hari pertama, dimulai dengan agenda Grand Opening Rapimnas II FSLDK serta seminar nasional di Gedung Auditorium UIN Alauddin Makassar.

Di hari kedua, agenda dilanjutkan dengan rapat evaluasi pada masing-masing bidang yang disebut sidang komisi serta rapat komisi yang akan digelar di Yayasan Darussalam Makassar.

Di hari ketiga, agenda ditutup dengan aksi damai di Pantai Losari dan touring untuk peserta Rapimnas FSLDK.

Prof Aisyah memberikan apresiasi terhadap kegiatan nasional yang berhasil diselenggarakan LDK Al-Jami’ ini. Ia mengatakan, LDK Al-Jami’ telah memperlihatkan kemajuan yang luar biasa karena telah menjadi tuan rumah dalam kegiatan tersebut.

Laporan| Nurfadhilah Bahar

Dema PPs Fokuskan Kinerja di Bidang Penelitian dan Penalaran

Foto bersama pengurus Dema Pascasarjana dan pimpinan PPs serta Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UIN Alauddin Makassar di LT Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK). Kegiatan ini merupakan pelantikan pengurus baru Dema Pascasarjana yang diketuai oleh Asriadi. Jum'at (19/02)
Washilah—Direktur Program Pascasarjana (PPs) Prof Dr H Ali Parman MA melantik pengurus baru Dewan Mahasiswa (Dema) Pascasarjana di ruang Lecture Teatre (LT) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Alauddin Makassar. Kegiatan ini dihadiri oleh para pimpinan PPs serta Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Prof Aisyah Kara MA PhD. Jum’at (19/02).

Prof Aisyah Kara mengatakan dalam pidatonya, Dema Pascasarjana kini mempunyai kewajiban untuk membantu mewujudkan visi misi PPs, yakni diantaranya mengembangkan Penelitian dan Kajian Islam.

“Kebiasaan mahasiswa meng-copy paste tesis, sangat kasihan. Mereka seperti menzholimi diri sendiri. Maka dari itu, sangat penting bagi mahasiswa PPs untuk mengembangkan keilmuan di bidang ini. Kerja keras dengan makalah, jurnal atau penelitian pribadi jauh lebih mulia,” ujarnya.

Ia juga menambahkan, harus ada peningkatan penguasaan Bahasa Internasional, terutama Bahasa Arab dan Bahasa Inggris dikalangan mahasiswa PPs. “Ini lebih baik agar hasil konferensi konferensi internasional,seminar dan workshop bukan hanya sebatas formalitas,” tutupnya.

Ketua Dema Pascasarjana Asriadi, Mahasiswa PPs jurusan Tafsir Hadis ini memfokuskan kinerja lembaganya pada penelitian dan pengkajian untuk pengembangan akreditasi PPs UIN Alauddin.

Laporan| Epi Aresih (Mag)

Kamis, 18 Februari 2016

Puisi "Perempuan di Ujung Luka" oleh Faisal Mustafa

(int)
Jangan bersedih Adik, anggap saja kau sedang menikmati makanan pedas

Hiraukan mereka yang mengoceh hingga terlewat batas

Sabar saja Adik, biarkan karma Tuhan yang membalas

Sudah cukup dikau menderita

Jangan lagi kau mengingat cerita yang penuh luka

Mari sini kita menikmati secangkir kopi

dan membaur dengan senja  sambil menutup mata

Persetan dengan arus kebencian yang mereka rakit

Kau harus lawan, jika jatuh ayo cepat bangkit

Jangan jadi pengecut Adik, karena hidup memang penuh rasa sakit

Kuliah Prioritaskan Ilmu atau Ijazah?

 Oleh : Nur Isna*

Pernahkah terlintas dipikiran kita, apakah kuliah itu memprioritaskan ilmu atau ijazah? Tapi secara tidak sadar, banyak diantara kita yang hanya kejar ijazah, mengutamakan nilai yang tinggi dan mengabaikan ilmunya. Sekadar mengikuti perkuliahan dengan datang, duduk, diam, lalu pulang. Begitulah seterusnya.

Ada pula mahasiswa yang sangat mengejar-ngejar nilai Indek Prestasi Kumulatif (IPK) tinggi sementara ketika ujian final yang diandalkan adalah contekan bukan ilmu pengetahuan. Tuntutan IPK yang bagus membuat banyak mahasiswa untuk berlaku tidak adil. Nilai ini dianggap mampu untuk berkompetisi agar mudah mendapatkan perkerjaan.

Sejatinya, IPK tinggi juga membutuhkan tanggung jawab yang besar pula. Ada kalanya, seseorang dengan IPK tinggi bekerja di sebuah perusahaan karena nilai akademik yang tertulis dalam transkrip nilai, tetapi ketika bekerja ia tak mampu menjalankan tugas yang sesuai dengan titel yang tertera di ijazahnya. Bukankah hal itu sangat memalukan bagi kita.

Menurut data di lapangan, delapan dari sepuluh mahasiswa beranggapan bahwa kuliah lebih prioritaskan ijazah dan selebihnya mengatakan ilmu lebih penting. Seperti yang dikatakan oleh mahasiswa Jurusan Ilmu politik Ahmad Al-gazali bahwa kuliah itu jelas prioritaskan ijazah karena tujuannya kuliah untuk dapat selembar ijazah. Apalagi ijazah merupakan tiket untuk melamar pekerjaan nantinya.

Ir Soekarno, presiden RI pertama mengisahkan pengalaman yang menggugah ketika beliau di wisuda di Technische Hoogeschektor Hoogeschool yang saat ini di kenal sebagai Institute Teknologi Bandung (ITB). Ketika Rektor menyerahkan ijazah insinyur kepada Bung Karno, secara mengejutkan Rektor berkata,”Ir Soekarno, ijazah ini suatu saat dapat robek dan hancur menjadi abu. Dia tidak abadi, ingatlah bahwa hal yang abadi adalah karakter seseorang dan ilmunya.”

Atas ucapan tersebut Bung Karno mengatakan jika kenangan terhadap karakter dan ilmu itu akan tetap hidup, sekalipun dia mati. Aku tak pernah melupakan kata-kata ini.

Dewasa ini jika ijazah dan ilmu sangatlah penting dan harus diprioritaskan. Sebab tanpa ilmu, apalah arti selembar ijazah. Ilmu itu modal kita untuk bekerja dengan baik, sedangkan ijazah adalah formalitas yang bisa membuat kita diakui dalam dunia kerja. Jadi belajarlah sebaik mungkin agar nanti kita bisa menjadi sumber daya manusia yang berguna bagi masyarakat, bangsa, dan negara.

*) Penulis adalah mahasiswa Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Alauddin Makassar

UIN Alauddin Siap Berangkatkan 2250 Mahasiswa KKN Reguler

Logo UIN Alauddin Makassar
Washilah—Sebanyak 2250 mahasiswa pendaftar Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan ke-51 UIN Alauddin Makassar siap diberangkatkan ke beberapa Kabupaten di Sulawesi Selatan. Kuota mahasiswa angkatan ini tetap sama pada periode sebelumnya, yaitu 2500 mahasiswa per angkatan.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat (Pusdimas) Drs M Gazali Suyuti MHI. Ia mengatakan, tiap tahun target mahasiswa yang akan diberangkatkan berjumlah 5000 orang. Apabila melebihi kuota pada periode ini maka akan diikutkan pada KKN selanjutnya yaitu di bulan Agustus mendatang.

“Setiap tahun itu, kuota mahasiswa yang akan ikut KKN adalah 5000 orang. Untuk tahun ini kan, hanya ada dua periode KKN Reguler. Jadi, tiap angkatan 2500 per periode dan sebelumnya tidak pernah jauh dari situ," ujarnya.

Laporan| Fitri Ramadhani Arafah (Mag)

Kuota Penerima Beasiswa Kemenag Turun Drastis, Ini Alasannya

(int)
Washilah—Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) menurunkan jumlah kuota bagi mahasiswa penerima beasiswa di tahun 2016. Hal tersebut dibenarkan Kepala Bagian Kemahasiswaan UIN Alauddin Makassar, Dr Alwan Subhan.

Alwan Subhan mengatakan, tahun ini kuota penerima beasiswa turun drastis dari 3200 menjadi 432 mahasiswa saja. Bagi mahasiswa penghafal Al-qur’an memperoleh kuota 52 orang sedangkan mahasiswa berprestasi akademik memperoleh kuota 380 orang.

“Hal ini terjadi karena ada pengalihan kebeasiswa bidik misi, walaupun nominal yang diterima bertambah dari Rp1,2 juta menjadi Rp2 juta untuk perestasi akademik, dan Rp3 juta untuk penghafal Al-qur'an,” jelasnya. Selasa (16/02).

Belum lagi jika dibagi ke delapan fakultas. Hanya sekitar 30 atau 40 mahasiswa yang mendapat jatah beasiswa Kemenag di setiap fakultas.

“Untuk seleksinya harus ketat, selain persyaratan yang sudah ditentukan, kami juga melakukan test wawancara di fakultas dan test Baca Tulis Al-qur'an di Universitas yang di seleksi khusus oleh tim yang sudah di bentuk," tutupnya.

Informasi ini didapatkan Alwan saat mengikuti rapat yang diselenggarakan di Purwokerto beberapa waktu lalu.

Laporan | Desy Monoarfa (Mag)

Selasa, 16 Februari 2016

Sering Kehilangan, Masjid Amir Su’ud Bin Fahd Kampus II Dipasangi CCTV

Masjid Kampus II UIN Alauddin Makassar
Washilah--Masjid Amir Su’ud Bin Fahd Kampus II UIN Alauddin Makassar. kini dilengkapi Closed Circuit Television (CCTV). Pemasangan CCTV ini, dilakukan oleh pihak kampus karena banyaknya laporan kehilangan barang oleh mahasiswa UIN.

“CCTV ini dipasang disudut masjid dan telah diaktifkan sejak dua minggu yang lalu,” ucap Pembina Masjid Drs Abd Syukur Abu Bakar Lc MAg.


Lelaki yang pernah mengenyam pendidikan di Al-Azhar Cairo ini menambahkan, Sebenarnya masih banyak yang perlu dibenahi di Masjid, khususnya keamananan para jama'ah. Ia berpendapat sebaiknya masjid dilengkapi lemari tempat penitipan barang. Namun apa daya, lagi-lagi anggaran Universitas belum memadai untuk menyediakan fasilitas tersebut.

Ia juga berpesan agar mahasiswa tetap waspada, jangan terlalu mengandalkan keamanan masjid pada CCTV saja.  "Belum adanya petugas yang memantau monitor CCTV tersebut," katanya.

Laporan | Eka Reski Rahmiati (Mag)

Portal Bermasalah, Ini Jawaban Pustipad


Washilah--Beberapa hari terakhir mahasiswa UIN Alauddin Makassar mengeluhkan portal akademik yang bermasalah. Hal ini tentu menyulitkan dalam proses pengisian Kartu Rencana Studi (KRS), Kartu Hasil Studi (KHS), pengambilan Mata Kuliah dan lain sebagainya. Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (Pustipad) Nur Afif ST MT saat di temui di ruangannya di Gedung Rektorat lantai 4. Selasa (16/02).

Seminggu terakhir portal akademik memang mengalami gangguan pada server dan hard disk yang penuh. "Servernya bermasalah sehingga tidak dapat di akses. Di tambah lagi dengan hard disk yang penuh. Jadi, solusinya kami sudah berupaya dengan membeli hard disk baru dan sementara proses pemindahan data," ujarnya Nur Afif.

Lanjut, menurut Nur Afif, "Saat ini portal sudah bisa di akses, masih agak lambat karena proses pengalihan data tadi yang tidak mudah. Paling lambat satu atau dua hari kedepan sudah normal sebelum batas pengisian KRS berakhir tanggal 19," ungkapnya.

Laporan | Desy Monoarfa (Mag)

Gebrakan Baru Melalui Sekolah Riset Gerakan


Washilah--Dewan Mahasiswa (Dema) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Alauddin Makassar yang bekerja sama dengan Cara Baca mengadakan gebrakan baru melalui Sekolah Riset Gerakan. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari sejak tanggal 5 hingga 7 Februari kemarin dilaksanakan di Gedung Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI). Senin (15/02)

"Sekolah riset gerakan merupakan kegiatan pertama yang terselenggara secara formal, mengingat sebelumnya hanya berupa informal saja," kata Ketua Panitia Muhammad Alfian.

Lanjut, menurut Alfian, ini merupakan tahap pertengahan, sebelumnya mereka telah mengikuti Ekonomi Politik (Ekopol). Selain itu, materi yang diberikan dalam sekolah riset ini lebih menitik beratkan pada metodologi penelitian. Peserta yang mengikuti kegiatan tersebut bukan hanya dari UIN Alauddin, namun dari luar kampus seperti, Universitas Negeri Makassar (UNM) dan Universitas Hasanuddin (Unhas).

"Kalau di tanya antusias, peserta sangat antusias meski yang ikut sampai akhir hanya sekitar 15 orang dari 30 peserta yang mendaftar," kata mahasiswa jurusan Akuntansi itu.

Laporan | Desi Monoarfa (Mag)

Foto: Aksi Vandalisme di FDK

Washilah--Selasa pagi (09/02) Civitas Akademika Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) dikejutkan dengan coretan-coretan di dinding lobi FDK dan kaca pintu yang pecah. Diduga, pelaku vandalisme tersebut adalah mahasiswa FDK yang tidak puas akan kebijakan yang dikeluarkan pimpinan fakultas.

Berikut beberapa foto yang berhasil diabadikan oleh reporter Washilah:


Beberapa civitas akademika Fakultas Dakwah dan Komunikasi tengah memperhatikan aski Vandalisme tersebut. Mereka dikejutkan dengan coretan-coretan di dinding lobi FDK dan kaca pintu yang pecah

Seorang mahasiswa tengah membaca coretan di dinding Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Aksi yang dilakukan  pelaku Vandalisme tersebut diduga karena tidak puas akan kebijakan Fakultas.
salah seorang civitas akademika tengah sibuk menggunakan handphone, Selasa (9/2) di tengah kondisi lobi fakultas yang penuh dengan coretan
Terlihat seorang mahasiswi sedang bersantai di bawah coretan, Selasa (9/2) di Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Para civitas akademika Fakultas Dakwah dan Komunikasi tengah sibuk membersihkan coretan kecaman, Selasa (9/2) lalu
Seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) berjalan keluar Fakultas Dakwah dan Komunikasi melewati Pintu kaca yang pecah akibat pelaku Vandalisme.
Berikut beberapa tulisan di dinding Lobi Fakultas Dakwah dan Komunikasi :








Foto : Faisal Mustafa dan Erlangga Rokadi (Mag)

Puisi "Mencari Jejak Keadilan" Oleh Syamsidar

sibikamaroo.blogspot.com
Negeriku yang katanya negeri hukum
Dan hukum yang dibuat (entah) untuk menegakkan keadilan
Lalu, dimanakah wujud keadilan itu?
Saat si kaya mampu membeli hukum dan si miskin hanya pasrah terhadap arus ketidakadilan

Dimanakah implementasi dari deretan kata dalam sila ke dua?
Saat kakek tua renta diseret kedalam jeruji besi karena menebang pohon yang dikira miliknya
Dimanakah nilai dari deretan kata dalam sila ke lima?
Saat para koruptor kian lama kian berjaya dengan harta haramnya dan fakir miskin kian lama kian melarat

*Penulis adalah salah satu mahasiswa semester empat jurusan Ilmu Hukum Fakultas Syariah dan Hukum

Puisi "Ku Mengadu Dari yang Terdalam" Oleh Nur Asma

www.hipwee.com
Hari berlalu seakan memburu batin yang gelisah nan gersang
Tak pernah kutemukan keindahan sepertimu
Dan bila kuingat kembali waktu yang telah melintasi angkasa kesunyian
Oh.. Tuhan akhirnya kutemukan juga pengisi wadah hatiku yang kosong

Kehadirannya membuat langkahku semakin terarah dengan tatapan manisnya
Kudekap dia dengan penuh harapan
Agar keindahannya tetap tinggal bersamaku untuk selamanya
Salam manis untukmu yang tersayang

Cinta kasih yang beralaskan kerinduan mendalam
Membuat akalku seakan kepayangan saat kau jauh dari pandanganku
Pertemukan aku dengannya meski itu dari alam mimpi
Ya Tuhan, kumerindunya

Akan kupetik kelembutan untuknya
Akan kutanam kesetiaan padanya
Akan kusiraminya dengan serbuk kasih sayang
Disetiap potongn kecil serbuk itu kutitipkan sebuah harapan agar ini untuk selamanya

Tatkala matahari itu mulai meninggi
Ku memilih untuk berteduh dalam kehangatan ingatanku akan kehadirannya
Sebuah kata untukmu
Sang Bidadari kehidupan “Ku Merindumu”

*Penulis adalah salah satu mahasiswa semester tiga jurusan Ilmu Hukum Fakultas Syariah dan Hukum

Cerpen "Jalan Baper" Oleh Eka Reski Rahmiati

crayzeebaybiey.blogspot.com

Namaku Kayla, bulan depan usiaku genap 19 tahun. Saat ini aku sedang fokus menyelesaikan studi di bidang kesehatan salah satu universitas jebolan ibu kota. Meski kuliah di jurusan kesehatan, tapi rupanya minat dan bakatku ada pada dunia jurnalistik. Tidak sedikit orang-orang yang menanyakan tentang itu saat melihat namaku terpampang disebuah media pers mahasiswa karena telah berhasil membuat sebuah berita ataupun karya sastra lainnya.

Hari ini adalah kuliah perdana di semester 4. Seperti kuliahku pada semester-semester lalu, aku tak pernah pusing mempersiapkan apapun sebelum ke kampus. Aku memang terkenal sebagai orang yang sedikit cuek terhadap penampilan dan tak punya sahabat ataupun teman akrab dikampus. Bukan karena aku orangnya susah bersahabat dengan orang lain, hanya saja aku memang sulit mempercayai seseorang untuk terus berbagi cerita denganku. Bagiku sahabat itu adalah hal yang mustahil ada, tak semua orang akan benar-benar ada saat kau butuh dan tak semua orang akan siap menjadi pendengarmu saat kau memang butuh tempat untuk bercerita. Begitupun dengan cinta, bagiku cinta itu hanyalah omong kosong yang hanya membuang waktumu dan mengekangmu dari kata kebebasan.

Seperti mahasiswa lain, aku terkadang bosan dengan dunia kampus. Jika hal ini terjadi, urusan absen di kelas akan kuserahkan sepenuhnya kepada takdir. Jika pada saat itu aku beruntung, maka seorang teman akan membantu mengisi absenku tanpa ketahuan oleh dosen. Begitupun sebaliknya, jika hari itu aku kurang beruntung maka aku akan memohon kepada Tuhan agar saat pemberian nilai oleh dosen nanti aku bisa beruntung.

Aku berhasil menyelesaikan materi perkuliahan hari ini tanpa ada bolos satupun. Sepulang dari kelas aku bergegas menuju redaksi. Sebuah tempat yang memberiku ruang untuk berproses. Tempat yang memberiku ilmu tentang dunia kejurnalistikan yang tak akan pernah ku dapatkan di ruang kelasku yang merupakan jurusan kesehatan. Kebetulan sedang ada rapat untuk persiapan kegiatan rutin agenda organisasi pers mahasiswa.

“Untuk membantu panitia mencukupkan kekurangan dana pada kegiatan ini, mungkin ada baiknya kita akan mengadakan kegiatan penggalangan dana,” ujar ketua panitia.

Dan seluruh peserta rapat yang hadir mengiyakan kata-kata ketua tadi. Malam itu, kami segera menuju ke lokasi penggalangan dana sesuai dengan kesepakatan rapat tadi sore, dan tempat itu adalah lampu merah perbatasan kota yang memang terkenal cukup ramai.

Kami menjajakan minuman kepada seluruh pengendara yang melintas di jalan. Setelah 2 jam dijalan aku mulai merasa lelah dan memilih untuk beristirahat sebentar.

“Kamu capek yah? Minum dulu deh, mungkin dengan tambahan cairan sedikit capeknya bisa hilang,” seseorang menawarkan minuman kepadaku. Tapi entah siapa orang ini. Apakah dia juga anggota pers mahasiswa? Atau hanya pengguna jalan yang baik hati menawarkan minuman karena melihat tampangku yang kecapean. Entahlah, karena aku haus ku terima saja tawarannya dan mulai meneguk minumannya hingga habis.

“Makasih,“ ujarku sambil berdiri dan membuang sampah bekas minuman tadi.

Saat aku berbalik untuk kembali mengambil minuman yang akan ku jajakan kepada pengguna jalan, rupanya semua barangku sudah aman dalam jinjingan pria tadi.

“Aku bantu yah, kamu gak keberatan kan?“

Oh my God, siapa orang ini? Mungkin dia adalah malaikat yang dititipkan Tuhan malam ini. Aku hanya mengangguk pertanda setuju dan menerima bantuan pria tadi.

“Aku lihat daritadi kamu sendirian terus menjajakan minuman ini. Apa gak kesepian tuh? Haha,“ pria tadi membuka pembicaraan sambil menunggu pergantian warna pada traffic light tempat kami berdiri.

“Jadi daritadi kamu memperhatikan aku?,“ aku mulai penasaran dengan pria ini, dan iya hanya mengangguk tanda telah menjawab pertanyaanku. Aku sedikit risih dengan pria ini, tapi karena memang tak punya pilihan akhirnya aku mau saja dibantunya. Daripada aku capek kan? Lumayanlah ada yang mau berbagi denganku.

Tak butuh waktu lama bagi kami untuk menjual minuman ini sampai habis dan ku akui ini adalah hasil usaha dari pria tadi karena aku hanya berdiri dan menerima uangnya, sementara dia sibuk berkeliling menjajakan minuman.

“Kamu sebernarnya siapa sih?“ rasanya ingin sekali menanyakan ini, tapi mulutku seakan terkunci dan tak bisa mengutarakannya. Akhirnya ku urungkan niatku. Ku lihat ia menyeberangi jalan dan bergabung dengan teman-teman anggota persma. Saat itu aku benar-benar yakin dia juga merupakan anggota persma, sama seperti aku dan yang lainnya. Tapi kenapa aku baru melihatnya? Ah, entahlah aku tak mau pusing bertanya pada diriku sendiri dan memilih untuk bertanya pada salah seorang teman. Akhirnya aku tahu kalau pria tadi bernama Kaafa.

Setelah kegiatan malam itu selesai, seluruh anggota persma bergegas untuk pulang dan beristirahat. Namun aku bingung, teman yang tadi bersamaku datang ke tempat ini telah pulang lebih dulu. Lalu aku pulang sama siapa?

“Pulangnya sama aku saja,“ tiba-tiba Kaafa datang dan menarikku menuju motornya. Aku masih diam seribu bahasa, aku yakin siapapun yang melihatku ditarik oleh kaafa pasti mengatakan bahwa Kaafa sedang menarik patung.

“Ayo naik, nanti keburu hujan,“ Kaafa mengingatkanku kalau sebentar lagi akan turun hujan

“Tapi,“ aku mulai berusaha menyadarkan diriku sepenuhnya

“Tapi apa??“

“Tapi kamu sebenarnya siapa sih? “ akhirnya kalimat itu keluar juga dari mulutku. Meskipun sudah tahu, tapi aku tetap butuh penjelasan dari Kaafa.

“ Aku Kaafa dan kamu pasti Kayla. Aku sudah lama memperhatikan kamu, tapi kamu terlalu cuek untuk melihat disekitar kamu kalau ada aku yang selalu mau peduli sama kamu. Kamu terlalu sibuk dengan duniamu seolah-olah kamu tidak butuh seorang pun untuk menjadi temanmu. Aku belajar untuk kenal kamu dengan caraku sendiri. Aku suka sama kamu dan aku sedang berusaha meyakinkan kamu kalau dalam hidup ini, akan ada satu orang yang akan selalu membuat kamu tersenyum, akan ada satu orang yang menjadi alasan kamu untuk selalu bahagia. Juga akan ada satu orang yang akan selalu ada saat kamu butuh dan siap mendengarkan apapun cerita tentang hidup kamu, dan orang itu adalah aku. “

Tak terasa air mataku menetes mendengar ucapan Kaafa. Ia mengucapkannya dengan tegas dan membuat aku sadar bahwa selama ini aku memang terlalu egois dengan kehidupanku. Aku menutup diri seolah-olah tak ada lagi tempat untuk berbagi cerita.

“ Maaf aku terlalu sempit dalam memandangi hidup, aku gak tahu kalau di dunia ini ada kamu yang begitu peduli dengan hidup aku.”

“ Aku cuma mau jadi alasan kamu selalu bahagia. “ Kaafa begitu tulus dalam mengungkapkan setiap kalimatnya.

Mulai saat ini, aku akan berjanji untuk merubah paradigma hidupku. Aku percaya bahwa kebahagiaan itu ada ketika kita telah menemukan alasan untuk itu. Semua dimulai dari ketulusan kita saat memberi dan tak berharap lebih. Kaafa telah membuat aku berani membuka hati. Membuatku sadar bahwa disekitar kita ada orang yang terus berdoa dan mengusahakan kebahagiaan untuk kita.

“ Ya udah, pulang yuk!! Jangan kelamaan baper di jalanan.”

“ Kenapa?”

“ Karena kita masih punya banyak kebahagiaan yang belum kita jemput.”

“ Tapi tunggu dulu “

“ Tunggu apa lagi? “

“ Kita beri dulu jalan ini nama”

“ Apa? “

“ Jalan baper “

“ Kenapa harus jalan baper? “

“ Supaya kalau aku lewat disini lagi aku jadi ingat kamu “

“ Terserah kamu saja deh. Yang penting kamu senang La, aku juga ikut senang. “

Kaafa kemudian melajukan motornya meninggalkan jalan baper yang mulai diguyur hujan malam itu.


*Penulis adalah salah satu mahasiswa semester tiga jurusan Ilmu Hukum Fakultas Syariah dan Hukum