Washilah—Setelah melakukan penjaringan –pemilihan formatur untuk ditetapkan sebagai calon Pimpinan Umum (Pimum)— diperoleh tiga kandidat terpilih, yaitu Asrullah, Nurfadhilah Bahar, dan Saefullah.
Pada awalnya, ketiga kandidat tersebut tidak bersedia menjadi calon Pimum dengan alasan masing-masing.
Salah seorang kandidat yang memiliki suara terbanyak kedua Nurfadhilah Bahar menjelaskan tidak bersedia menjadi Pimum karena jika masih ada laki-laki yang bisa menjadi pemimpin maka itulah yang harus didahulukan. Begitu pun dengan kandidat lainnya yang punya dalih masing-masing.
Namun, setelah mendengar pencerahan dari mantan Ketua Umum dan senior lainnya dan beberapa pertimbangan, tiga kandidat ini memutuskan untuk siap melaju ke tahap selanjutnya.
Dalam interview ketiga kandidat, Nurfadhilah Bahar pun mundur karena tidak memenuhi syarat nomor empat yaitu tidak memegang jabatan apapun di organisasi lain baik ekstra maupun intra.
Pada awalnya, ketiga kandidat tersebut tidak bersedia menjadi calon Pimum dengan alasan masing-masing.
Salah seorang kandidat yang memiliki suara terbanyak kedua Nurfadhilah Bahar menjelaskan tidak bersedia menjadi Pimum karena jika masih ada laki-laki yang bisa menjadi pemimpin maka itulah yang harus didahulukan. Begitu pun dengan kandidat lainnya yang punya dalih masing-masing.
Namun, setelah mendengar pencerahan dari mantan Ketua Umum dan senior lainnya dan beberapa pertimbangan, tiga kandidat ini memutuskan untuk siap melaju ke tahap selanjutnya.
Dalam interview ketiga kandidat, Nurfadhilah Bahar pun mundur karena tidak memenuhi syarat nomor empat yaitu tidak memegang jabatan apapun di organisasi lain baik ekstra maupun intra.
“Saya akan tetap menjaga amanah,” ujar Direktur Pemberitaan periode 2015 tersebut.
Hingga pada tahap akhir, Asrullah ditetapkan sebagai nahkoda baru UKM LIMA.
“Saya tidak memiliki kekuatan yang lebih tanpa kerja tim yang kuat dari teman-teman dan support dari kakanda senior baik moril dan materiil. Washilah akan besar ketika kita sama-sama berjuang," kata Direktur Artistik periode 2015 ini.
Adapun visi Asrullah yakni menjadikan Washilah sebagai wadah literasi di UIN Alauddin Makassar. Sedangkan misinya yakni melalui Washilah, mampu mengajak civitas akademika mencintai dunia literasi, bukan hanya anggota UKM LIMA saja.
Pemilihan ini dilaksanakan pada Musyawarah Anggota (Musa) UKM LIMA di Bantimurung Maros, 5-7 Februari 2015.
Laporan| Afrilian/ Fitri Ramadhani (Mag)/ Erlangga (Mag)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar