Kamis, 11 Februari 2016

Gelar Musa, Anggota UKM LIMA Semangat Pantang Menyerah

Para anggota UKM LIMA menyempatkan foto bersama di Lapngan UIN Alauddin Makassar sebelum penggalangan dana. Dari sebelah kiri Wiryanti, Nur Isna, Andriani, Desi, Kurnia, Epi dan paling kanan Rena.
Washilah--Semangat pantang menyerah, mungkin kata-kata itu yang paling tepat bagi anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) LIMA UIN Alauddin Makassar yang tak kenal cuaca panas maupun hujan demi mendapatkan dana untuk menyukseskan musyawarah anggota ke XXVIII.

Junaidin selaku pimpinan umum memberi modal awal sebesar Rp.500.000. Dengan dana seadanya, para anggota magang mulai berkreasi dengan caranya sendiri. Hari pertama melaksanakan galang dana dengan membuat roti pisang dan itu benar-benar membuat hati miris yang modal awalnya Rp.140.000 dan ternyata rugi, hanya kembali Rp.73.000. Namun hal itu tidak membuat semangat para anggota UKM LIMA surut bahkan membuat semakin kuat.

Hari berganti hari, seharusnya penggalangan dana dilakukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal, alhasil bertolak belakang dengan yang diharapkan. Bukannya untung malah buntung. Awalnya, Ketua Panitia Ical bingung mencari produk yang pas untuk dijual. Pilihannya pun jatuh pada salah satu minuman rasa jeruk, Floridina. Ical juga banyak menerima saran dari senior yang sudah lebih berpengalaman dalam hal penggalangan dana.

Para anggota UKM LIMA mulai berkumpul disuatu ruangan yang bisa dikatakan kecil namun mempunyai 1000 keindahan didalamya, ruangan itu terletak di lantai tiga. Suatu ruangan yang berada dipojok bangunan tersebut, yahhh.. itulah yang anggota UKM LIMA sebut sebagai “Redaksi”. Melihat beberapa tumpukan kardus beberapa anggota magang mulai berfikir “Sepertinya beberapa hari yang akan datang rasa malu akan mulai berkurang”. Dan tanpa basa-basi, Riani salah satu pengurus UKM LIMA mulai menerangkan terkait penggalangan dana dan menentukan tempat yang pas untuk berjualan.

Nah, tempat yang paling pas untuk berjualan yaitu Syekh Yusuf, lebih tepatnya dekat salah satu rambu lalu lintas Lapangan Syekh Yusuf. Penggalangan dana hari pertama benar-benar penuh dengan semangat, “tabe penggalangan dana pak, ibu, kak, dek, nek, kek.” Itulah kata-kata yang spontan keluar dari mulut para reporter Washilah setiap melihat mobil maupun motor berhenti.

Dan hari-hari berikutnya berjalan dengan lancar meskipun ada begitu banyak penolakan dari pembeli namun bagi para anggota UKM LIMA itu adalah hal yang biasa. Para anggota mengaku senang terlibat dalam penggalangan dana seperti ini, karena para anggota menemukan pengalaman yang menarik meskipun terselip sedikit rasa malu.

Sebelumnya, penggalangan dana seperti inipun sering dilakukan para anggota UKM LIMA untuk mendapatkan dana. Walau banyak strategi yang dilakukan dalam menghimpun dana, namun tak dapat dipungkiri cara tersebut adalah cara paling ampuh dikala "The power of Kepepet". 

Pada rapat pemantapan tanggal 4 Februari, Alhamdulillah, dari hasil penggalangan dana terbilang lumayan banyak kurang lebih Rp.3.000.000 dan dengan dana tersebutlah para anggota magang melaksanakan acaranya.

Tanggal 5 para anggota berkumpul untuk menuju tempat dimana acara musyawarah anggota dilaksanakan. Ada yang menggunakan motor dan ada pula yang menggunakan mobil angkutan umum (pete-pete). Kegiatan tersebut digelar di Kolam Renang Bantimurung yang berlangsung selama tiga hari dua malam.

Hari pertama kegiatan ternyata diluar rencanan. Kenapa tidak, semua susunan acara yang jauh hari telah disusun tidak sesuai keinginan hanya karena lampu yang padam. Tapi, setelah lama menunggu lampu yang tak kunjung menyala, para anggota mulai berinisiatif membuka acara tersebut meskipun hanya diterangi oleh cahaya lilin.

Setelah acara dibuka oleh salah satu Dewan Pakar UKM LIMA, Luqman Zainuddin, maka musyawarah terus berlanjut dimulai dari pembacaan dan penjelasan Pedoman Dasar Organisasi (PDO), Anggaran Dasar dan Rumah Tangga (ADRT), serta Laporan Pertanggung jawaban (LPJ) para pengurus.

Dan hal yang paling ditunggu-tunggu oleh para anggota UKM LIMA yakni, pemilihan pimpinan umum yang baru, setelah beberapa kandidat dimintai kesediaannya maka yang terpilih adalah Asrullah. Asrullah juga bersedia menjomblo demi UKM LIMA Washilah UIN Alauddin Makassar.

Laporan | Nur Asma (Mag)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar