Washilah--Konflik Pemilihan Mahasiswa (Pemilma) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) masih belum menemukan titik terang. Setelah melakukan rapat tertutup dengan seluruh Wakil Dekan, Kepala Jurusan Serta Sekertaris Jurusan, Dekan FEBI Prof Ambo Asse MAg memberikan jawaban atas pertanyaan Lembaga Kemahasiswaan (LK) yang di lakukan lewat aksi sehari sebelumnya. Rabu (03/02).
Rapat yang berlangsung selama lima jam mulai dari pukul 10.00 hingga 14.00 tersebut hanya membahas masalah Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dengan menarik beberapa kesimpulan. Dalam rapat tertutup satu jam kemudian yang juga di hadiri oleh pengurus Dewan Mahasiswa (Dema) dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), mahasiswa tidak di perbolehkan menanggapi karena pimpinan hanya memberikan jawaban atas pertanyaan.
Prof Ambo Asse menegaskan bahwa setidaknya ada tiga kesimpulan yang di ambil dan telah di pertimbangkan matang-matang, diantaranya Pengurus Harian Dema dan HMJ berIPK 3,25, anggota harus berIPK 2,75. "Dengan catatan semester berikut harus memperoleh IPK 3,00 bila tidak mengundurkan diri," ungkapnya.
Prof Ambo juga mengatakan, semua dikembalikan lagi kepada kebijakan internal fakultas, lagi pula Wakil rektor III Bidang Kemahasiswaan Prof St Aisyah Kara MA PhD sudah memberi sinyal "Semua terserah dekan".
Merasa tak terima dan kecewa, Wakil Ketua Dema Sahabuddin memilih keluar terlebih dahulu, "Kalau tahu begini lebih baik saya tidak masuk ke dalam, karena secara tidak langsung kita di paksa meng-Iyakan keputusan tersebut," tandasnya dengan nada geram.
Di akhir diskusi, Prof Ambo kembali menegaskan, bila mahasiswa kembali melakukan aksi, pertanda mereka tidak setuju dan tidak patuh pada kebijakan fakultas.
Laporan | Desi Monoarfa (Mag)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar