Washilah--HMJ Ilmu Hukum bekerjasama dengan Poros Pemuda Indonesia (PPI) Sulawesi Selatan melaksanakan Dialog Publik Kebangsaan yang bertemakan “Melawan Fenomena Konflik Horizontal dengan Mengedepankan Kearifan Lokal" di Lecture Theater (LT) Fakultas Syariah dan Hukum (FSH). Jum’at (29/01)
Dalam dialog tersebut mengundang beberapa narasumber yaitu, Dr Sabri AR (fenomena konflik horizontal di tengah masyarakat), Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Dr H Muhammad Saleh Ridwan MAg (peranan kampus dalam meminimalisir perilaku anarkisme dan konflik horizontal), AKP Kombes Rusdi Hartono (peran kepolisian dalam menangani fenomena konflik horizontal), dan Tokoh Pemuda Sulawesi selatan Kurniawan SH MH (peran pemuda sebagai agen perubahan).
Meskipun dengan tema yang berbeda-beda namun para narasumber mempunyai pendapat yang sama bahwa orang Barat telah menghilangkan jati diri Indonesia yang asli dengan menjadikan orang-orang palsu. "Sekarang Suku, Agama, Ras dan Golongan (SARA), sebenarnya ibu kandung negara kita sendiri dijadikan kambing hitam dalam konflik horizontal oleh negara-negara Barat," tuturnya.
Dr H Muhammad Saleh Ridwan MAg menjelaskan bahwa "Membangun komunikasi baik antara siswa dengan siswa serta siswa dengan dosen, memberi ketauladanan yang baik, menanamkan nilai-nilai budaya, agama, dan moral, serta menghilangkan egoisme pribadi," ujarnya.
Laporan | Nur Asma (Mag)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar