 |
| HMI gelar diskusi lesehan bertajuk "Sukses Kuliah bersama HMI" di bundaran belakang perpustakaan UIN Alauddin. Rabu (09/09). Dihadiri Ketua Pelatihan Profesi Guru (PPG) Yunda Syamsuddhuha, Komisi Disiplin (Komdis) UIN Syamsul Qamar , dan Aktivis Mahasiswa Syamsul Bahri sebagai narasumber. |
Washilah-- Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) gelar diskusi lesehan kampus yang bertajuk “ Sukses Kuliah Bersama HMI”. Kegiatan ini bertempat di bundaran belakang perpustakaan UIN Alauddin Makassar. Rabu (09/09)
Diskusi ini di hadiri oleh Ketua Pelatihan Profesi Guru (PPG) Yunda Syamsuddhuha, Komisi Disiplin (Komdis) UIN Syamsul Qamar , dan Aktivis Mahasiswa Syamsul Bahri sebagai narasumber.
Syamsul Qamar menjelaskan bahwa sukses adalah sejauh mana kita merasionalkan pemikiran.
“Organisasi adalah tempat pengembangan diri bukan penghambat seseorang, maka dari itulah mahasiswa harus mengembangkan diri baik akademik maupun non akademik, sesuai dengan kemampuan masing-masing,” tuturnya saat menyampaikan materi.
Ketua panitia, Syahrun menjelaskan bahwa kegiatan ini lebih di kosentrasikan kepada Mahasisawa Baru (Maba) sebagai bentuk perkenalan organisasi, agar maba tidak menjadi mahasiswa kupu-kupu yang hanya kuliah dan pulang.
“Saya berharap Maba tidak terbenam pada perspektif yang salah dan tidak mengklaim organisasi sebagai penghambat,” terangnya.
Laporan | Syahrul
Diskusi ini di hadiri oleh Ketua Pelatihan Profesi Guru (PPG) Yunda Syamsuddhuha, Komisi Disiplin (Komdis) UIN Syamsul Qamar , dan Aktivis Mahasiswa Syamsul Bahri sebagai narasumber.
Syamsul Qamar menjelaskan bahwa sukses adalah sejauh mana kita merasionalkan pemikiran.
“Organisasi adalah tempat pengembangan diri bukan penghambat seseorang, maka dari itulah mahasiswa harus mengembangkan diri baik akademik maupun non akademik, sesuai dengan kemampuan masing-masing,” tuturnya saat menyampaikan materi.
Ketua panitia, Syahrun menjelaskan bahwa kegiatan ini lebih di kosentrasikan kepada Mahasisawa Baru (Maba) sebagai bentuk perkenalan organisasi, agar maba tidak menjadi mahasiswa kupu-kupu yang hanya kuliah dan pulang.
“Saya berharap Maba tidak terbenam pada perspektif yang salah dan tidak mengklaim organisasi sebagai penghambat,” terangnya.
Laporan | Syahrul
Tidak ada komentar:
Posting Komentar