Kamis, 31 Maret 2016

WR III Nyaris Ditipu dengan Motif Proposal

Prof Dr St Aisyah Kara PhD
Washilah -- Selasa (21/03/2016) kira-kira jam dua siang, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Prof St Aisyah Kara Phd kedatangan tamu di ruangannya di lantai tiga Gedung Rektorat. 

Seseorang mengenakan tas ransel datang mengaku berasal dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiah (IMM) Darul Akram. Dengan menyodorkan proposal, ia meminta sumbangan dana untuk kegiatan kaderisasi.

Namun tingkahnya mulai mencurigakan saat Prof Aisyah melontarkan beberapa pertanyaan dasar seputar gerakan IMM. Ia tidak tahu menahu mengenai hal itu, hanya mengaku sebagai kader baru sehingga tidak tahu harus menjawab apa.

Matanya lantas melototi sudut-sudut di ruangan itu lalu berujar, "bu, ada wc ta, saya mau buang air kecil," katanya.
"Tidak ada wc disini"
"Dimana ji pale bu?"
"Disana diluar," himbaunya sembari menunjuk kearah toilet di dekat lift.

Orang tersebut kemudian tidak kembali lagi hingga Prof Aisyah menelpon Satuan Pengamanan (Satpam) untuk mencari orang tersebut, namun ia berhasil meloloskan diri.

Sayangnya tas ranselnya tertinggal, tidak berselang lama orang yang berbeda langsung masuk ke ruangan Prof Aisyah, mengambil tas dan pergi namun gagal meloloskan diri. Orang tersebut berhasil dihadang oleh Prof Aisyah saat menuruni anak tangga.

Bersama Satpam orang itu kemudian digeledah. Dengan tas ransel yang ternyata berisi banyak proposal, tak hanya proposal atas nama Organisasi IMM, adapula proposal atas nama Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), beberapa organisasi ekstra, bahkan beberapa Proposal atas nama Organisasi Daerah (Organda).

Saat diintrogasi, orang tersebut mengaku alumni dari UIN Alauddin Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) yang kemudian dibawa ke Polres Gowa untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Peristiwa tersebut diceritakan Prof Aisyah kepada reporter washilah di ruangannya. Rabu, (30/3/2016)

Penulis: Asrullah
Editor: Fadhilah Azis

HMJ Jurnalistik Lahirkan Mahasiswa Berintegritas Melalui Media Profesional

Washilah --Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) mengadakan kerjasama dengan empat media profesional yang ada di Makassar.

Keempat media tersebut diantaranya Pojok Sulsel, Harian Amanah, Ujungpandang Ekspres, dan Berita kota Makassar.

Dimulai dengan mengadakan pertemuan dengan keempat media, dilanjut dengan kajian yang dibawakan langsung oleh perwakilan dari tiap media tersebut. Kegiatan inipun bertujuan agar mahasiswa lebih memahami teknik menulis berita dengan baik.

Ketua Umum HMJ Jurnalistik juga menegaskan jika mahasiswa angkatan 2015 akan lebih diprioritaskan nantinya.

“Kami akan langsungkan kegiatan ini bulan empat mendatang, dan kami istimewakan untuk angkatan 2015, karna saya tidak ingin angkatan yang baru, sama seperti angkatan-angkatan sebelumnya yang jarang menginjak redaksi media,”ujarnya. Rabu (30/03/2016)

Penulis: Erwin
Editor: Fadhilah Azis

Mahasiswa KKN Tanam Seribu Pohon dan Bibit Sayuran

Tampak salah satu mahasisw menyiram bibit sayuran diatas keranjang di Desa Bontomatene Kabupaten Jeneponto.
Washilah -- Penanaman seribu pohon dan bibit sayuran dilaksanakan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Alauddin. Kegiatan ini akan berlangsung di Desa Bontomatene Kecamatan Turatea Kabupaten Jeneponto pada pertengahan april mendatang.

Untuk penanaman bibit sayuran telah berlangsung sejak 17 maret 2016 lalu. Namun, untuk penanamannya akan dilaksanakan bersamaaan dengan penanaman seribu pohon.

Penanaman akan dilakukan disepanjang jalan poros desa Bonto Matene mulai dari perbatasan antara desa Bontomatene dengan Kayuloe Timur sampai dengan perbatasan antara desa Bontomatene dengan desa Paitanah.

Program yang dilaksanakan oleh lima mahasiswa KKN inipun mendapat respon positif dari warga setempat.

Kordinator Desa (Kordes) posko Asdar mengatakan, "walaupun jumlah kami sedikit kami tidak merasa khawatir dengan jumlah kami karena kami juga mendapat respon yang positif dari warga setempat dan mereka bersedia turun lansung membantu penanaman kami nanti."

Kegiatan ini dilaksanakan agar kelak tercipta desa yang asri dan sejuk. Dan jika nantinya ini berhasil, maka nama UIN Alauddin Makassar akan dikenang baik oleh masyarakat.

Mahasiswa Jurusan Ilmu Peternakan itu juga berharap agar program yang mereka laksanakan ini bisa berguna bagi masyarakat serta dapat menciptakan desa yang hijau, asri dan bebas polusi.

Penulis: Ridha Amaliyah
Editor: Fadhilah Azis

Rabu, 30 Maret 2016

Puisi “Potret Negeri” Oleh Aldy pratama


Ilustrasi: Makassarterkini.com

Negeriku kaya,emas berlimpah,tambang dimana-dimana
Namun sekarang dikuasai asing
Negeriku subur,tanahnya bergambut,lahannya membentang
Tapi telah di bumi hanguskan

Negeriku berpendidikan
Juara olimpiade,merumput di Sea games
Namun tanah airku hampir lumpuh
Karena mereka yang berpendidikan

Orang yang mana di negeriku yang akan ku persalahkan
Rakyat,pemerintah,atau  bule-bule berkumis
Semuanya kolot,rakus  sama saja
Kutanyakan pada mereka
Mereka,saling tidak tahu-menahu

Mereka orang indonesia atau orang yang ada di indonesia
Akankah mereka patut kita banggakan dengan lencananya?
Atau,kita akan seperti itu?

UKM Menwa Pecat Tiga Anggota

Pelepasan baju resmi kepada tiga Anggota UKM Menawa di Lapangan Futsal UIN Alauddin. Rabu, (30/03/2016)
Washilah --Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Resimen Mahasiswa (Menwa) Satuan 703 melakukan upacara pemecatan bertempat di Lapangan Futsal UIN Alauddin Makassar. Rabu (30/032016).

Dalam Upacara kali ini UKM Menwa memecat tiga orang anggotanya, menurut Wakil Komandan Satuan 703 Haswi hal ini dilakukan atas dasar keinginan sendiri.

"Pemecatan ini sebenarnya dilakukan karena mereka yang meminta untuk dipecat, mereka yang mengundurkan diri dan menyatakan bahwa ia ingin keluar dari Resimen Mahasiswa Satuan 703," tuturnya

Selain pemecatan, dalam upacara ini disebutkan pula nama-nama yang mendapat Surat Peringatan (SP).

Misal yang menerima SP I yakni Haerunnisa, Azwar, Salamanan, Jabalnur dan Mildawati, SP II yakni A Wilhalminah, Fatihatul Hidayat dan Mutafdir dan SP III yakni Safrullah, Aframuddin serta Muh. Abdul Salam.

Akramuddin salah satu anggota Menwa Satuan 703 yang dipecat mengatakan bahwa, "sebenarnya saya jarang aktif dan saya akui itu karena ada juga organisasi yang lain," ungkapnya.

Pelepasan baju resmi Resimen Mahasiswa UIN Alauddin Makassar dilakukan oleh Wakil komandan satuan 703 kepada mahasiswa yang dipecat.

Penulis: Nur Asma
Editor: Fadhilah Azis

Tips “Jangan Takut Kuliah Pagi, Ini Tips Agar Tidak Telat”


Ilustrasi:Kaskus.com
Masuk jam 07 pagi? Jangan takut guys ini nihh gue beri tips agar kamu nggak telat..

1.    Tidur lebih awal
Nah, hal ini bisa menjadi penolong bagi mahasiswa yang sering bangun telat atau kesiangan, sehingga kuliah pagi menjadi penyakit atau momok yang menakutkan. Kenapa bisa menjadi momok yang menakutkan? Ya, terang saja bagaimana mau kuliah pagi, bangun saja kesiangan. Nah, cobalah untuk sobat yang sering bangun kesiangan atau susah untuk bangun lebih awal, untuk tidur lebih awal. Contohnya, jika sobat sering sekali tidur jam 12 malam atau lebih, cobalah untuk sekali-kali tidur sebelum jam 12 malam. Memang pada awalnya akan terasa canggung atau aneh, karena itu di luar kebiasaan kita. Namun, demi bisa masuk kuliah pagi, tidak ada salahnya untuk mencoba tidur lebih awal dari biasanya. Oke guys, selamat menikmati tidur malam kamu. 

2.    Alarm
Nah, bagi sobat sekalian pasti tahu apa fungsi dari sebuah alarm. Yang pasti untuk mengingatkan waktu kepada kita. Tidak perlu susah-susah mencari jam weaker untuk menolong sobat dalam mengingatkan waktu. Pasti sobat punya gadget seperti hp, di mana dalam gadget tersebut terdapat aplikasi berupa alarm. Silahkan sobat gunakan aplikasi tersebut untuk mengingatkan sobat akan sebuah waktu. Setel alarm pada jam yang sobat inginkan. 

3.    Minta dibangunkan teman atau angota keluarga
Tidur lebih awal belum bisa bangun pagi? Sudah mencoba stel alarm tapi tetap belum bisa juga? Bahkan,dengan volume yang keras juga belum mampu? Nah, kami akan mencoba memberi solusinya. Mintalah tolong kepada teman satu kostan atau anggota keluarga untuk membangunkan sobat saat jam yang diinginkan. Untuk yang tinggal bersama kedua orang tua atau saudara, hal tersebut masih sangat mungkin untuk dilakukan. Namun, hati-hati apabila yang tinggal dikostan, carilah teman yang terpercaya yang pasti bangun pada saat waktu subuh hari, atau paling tidak pagi hari dua jam sebelum jam perkuliahan dimulai. Dengan begitu, sobat akan tertolong untuk masuk kuliah pada jam pagi. 

4.    Niat untuk kuliah pagi
Benar kata pepatah, “segala sesuatu diawali dengan niat”. So, jika sobat sudah melakukan semua cara di atas namun masih juga belum berhasil, cobalah mulai dari diri sobat. Caranya bagaimana? Cobalah untuk memulai niat, setidaknya untuk kuliah pada jam kuliah pagi hari. Kemungkinan besar sobat akan bangun pada pagi hari. Sebaiknya niatkan hal tersebut sebelum tidur, dan perlu diingat lakukan tips pertama. Jika sudah bangun, maka segeralah untuk berpindah dari peradua (pulau kapuk). Dan lakukan gerakan menyerupai olahraga kecil. So, let’s we try it!

5.    Begadang sampai masuk kuliah
Jika beberapa tips di atas masih belum mampu untuk membuat sobat bangun pagi, jangan putus asa. Kami masih ada tips yang terbilang sangat manjur. Yaitu, begadanglah sampai jam masuk kuliah dimulai. Pasti dan saya yakin sobat tidak akan tertinggal apalagi sampai bolos kuliah jam pagi. Oke, guys! Selamat menjalankan tips-tips di atas.

Oleh: Nur Asma

93 Calon Anggota Baru UKM SB eSA Ikuti Kegiatan Outdoor

93 calon anggota baru UKM SB eSA mengikuti pembekalan di Aula lantai dua PKM. Rabu (30/03/2016)
Washilah--Sebanyak 93 mahasiswa yang terhimpun dari berbagai Fakultas di UIN Alauddin berkumpul di aula lantai dua gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) untuk mengikuti serangkaian kegiatan outdoor dalam rangka perekrutan anggota baru Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Budaya eSA. Rabu, (30/03/2016)

Mereka akan mengikuti outdoor selama lima hari yakni pada rabu - minggu, 30 Maret-3 April 2016 bertempat di kelurahan Ta'deang Kecamatan Bantimurung Kabupaten Maros. Mereka yang mengikuti kegiatan ini telah melalui beberapa tahapan sebelumnya seperti proses screening, lacak bakat dan indoor.

Selama disana mereka akan diperkenalkan dengan alam serta dituntut untuk selalu berkarya dan tidak boleh kehabisan ide. Oleh karena itu, Ketua Umum UKM Seni Budaya eSA Muh Kurniadi Asmi berpesan agar mereka mempersiapkan mental yang bekesenian.

“Bukan kercerdasan yang membuat orang menjadi sukses, tapi karakter,” pesannya saat menutup pembicaraan.

Penulis: Eka Reski
Editor: Fadhilah Azis

Motor Dicuri, Genda: “Kami Bukan Tukang Parkir”

Ilustrasi: fokusjabar.com
Washilah --Kasus pencurian motor kembali terjadi di Kampus I UIN Alauddin Makassar, kejadian ini menimpa salah satu mahasiswi Fakultas Tarbyah dan Keguruan (FTK) Nurmilasari. Selasa, (29/03/2016)

Mendengar hal ini Kepala Satpam UIN Alauddin Genda S pun angkat bicara, dia menegaskan jika seorang Security bukanlah tukang parkir.

"Secutiry kan tidak jaga motor, secara khusus. Kalo bapak mau saya kasi karcis, kau bayar. Itu namanya tukang parkir," ungkapnya. Rabu (30/03/2016).

 Hal ini kontan membuat mahasiswa mengumbar minimnya sistem keamanan di Kampus.

Seperti yang dilansir Liputanlima.com, salah seorang mahasiswa Ilham juga mengakui minimnya sistem keamanan yang ada di Kampus tersebut.

"Disini (Kampus I UIN Alauddin) memang sudah sering ada kehilangan motor, karena pengamanannya memang tidak ada, di Kampus dua saja banyak security tetap ada yang kehilangan, apalagi kalo tidak ada keamanan," keluhnya kepada Reporter Liputanlima.com.

Lanjut Genda, "tidak ada dalam Undang-Undang bahwa tukang parkir itu satpam," katanya.

Ia juga menghimbau kepada seluruh Civitas Akademika UIN sadar akan kriminalitas, sehingga dapat bekerja sama memininalisir kasus pencurian tersebut.

Penulis: Erlangga Rokadi
Editor: Fadhilah Azis

PIK Mahasiswa FDK Ikuti Forum Duta BKKBN Provinsi

Sejumlah PIK mahasiswa FDK Sipakainga melakukan sesi foto bersama di Kantir BKKBN A P Perttarani. Rabu (30/03/2016)
Washilah --Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) di kenal sebagai Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Mahasiswa sipakainga, mengikuti forum duta tingkat Provinsi di Kantor Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi A P Pettarani Makassar. Rabu, (30/03/2016).

Menurut Syamsul selaku duta Mahasiswa Generasi Berencana (GENRE) 2015 mengatakan bahwa, "kita sebagai pelopor untuk memberikan penyadaran kesehatan bagi remaja," ungkapnya.

"Membuat program-program penyuluhan atau kesadaran resiko Triad Kesehatan Reproduksi Remaja (KKR), Narkoba, HIV/ AIDS, dan kesehatan reproduksi," ujarnya.

Sedangkan menurut Ummul Khaerah salah satu anggota PIK sipakainga mengatakan, "diharapkan dengan adanya forum duta dan PIK remaja bisa membantu BKKBN dalam menyebarkan informasi, juga menjalin silaturrahim dengan PIK yang ada di Makassar," ungkapanya.

Forum ini juga di hadiri oleh PIK remaja dan mahasiswa, komunikasi pemuda untuk meningkatkan silaturahim sekaligus memilih perwakilan sebagai duta dan PIK.

UIN Alauddin mengirimkan sembilan delegasi PIK M yang dihadiri oleh Universitas lainnya seperti Universitas Muhammadyah (Unismuh), Universitas Indonesi Timur (UIT) dan Universitas Hasanuddin (UNHAS).

Penulis: Fitri Ramadhani
Editor: Fadhilah Azis

Puisi “Karena Hukum Tetaplah Hukum” Oleh Nur Asma

Ilustrasi: Sindonews.com
Hukum, hukum, dan hukum
Ketika hukum tak lagi di hati
Ketika hukum Tak lagi di ingat
Ketika hukumTak lagi di pandang
Maka akan dikemanakan bangsaku.

Ketika kebiadaban mengalahkan keberadaban
Ketika keburukan mengalahkan kebaikan
Dan ketika kejahatan menjadi kebiasaan
Maka akan jadi apa negriku.

Hukum bukanlah untuk diinjak
Hukum bukanlah untuk dipermainkan
Tetapi hukum untuk menguatkan bangsa ini.
Hukum bukanlah untuk  kebiadaban namun untuk keberadaban.
Karna hukum tetaplah hukum

Selasa, 29 Maret 2016

Puisi "Penyesalan " Oleh Elvira Mustamin

Ilustrasi: blog.al-habib.info
Dalam Keheningan ada sejuta harapan
Ketika hati sudah terpaut dengan cinta
Air mata yang keluar dari balik kelopak mata
Kan menjadi saksi di pertanggungjawaban terbaik kelak

Sia-sialah semasa hidupnya
Jika air mata penyesalan tiada kau curahkan
Tiada kau hadirkan
Engkau lupa akan kemana nanti setelah nafasmu berhenti

Adakah penyesalan akan diterima setelah itu?
Tidak...
Mari kembali ke janji kita saat Allah meniupkan ruh ke jasad kita
Engkau hidup hanya untuk menyembah
Tiada lain dan tiada bukan hanya Allah SWT yang patut disembah.

Jurusan Ilmu Politik Larang Mahasiswa Bawa Parcel

Washilah- Calon Sarjana Mahasiswa Ilmu Politik (IP) Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF) UIN Alauddin di larang membawa parcel dalam ujian, baik proposal, hasil, maupun tutup. Hal tersebut disampaikan melalui pengumuman yang ditempel pada papan pengumuman FUF. Selasa (29/03/2016).

Menurut salah satu dosen FUF Nur Aliyah Zainal SIP menjelaskan jika ada dua alasan yang menjadi dasar diberlakukannya larangan tersebut.

Menurutnya, dengan membawa parsel hanya akan memberatkan mahasiswa, terlebih lagi tidak sedikit mahasiswa yang memaksakan diri hanya karena ikut-ikutan. Berkurangnya konsentrasi mahasiswa terhadap ujian karena persoalan parsel juga menjadi pertimbangan dalam aturan tersebut.

"Ketika sampai di ruang ujian dia sudah bleng karena dia lebih mementingkan parcelnya sehingga mereka kurang fokus dengan ujian mereka," tuturnya
Aliyah Zainal juga menambahkan, jika membawa parsel hanyalah kebiasaan dan tidak memiliki aturan yang baku.

"Masalah parcel tidak ada aturan baku dari Universitas, seperti aturan rektor nomor berapa. Ini hanyalah kebiasaan mahasiswa dan tidak ada aturan besarnya, seadainya ada aturan besar kami yang akan mengterjemahkannya." tambahannya.
Lebih lanjut, "lebih baik keadaan parcel ditiadakan saja karena yang setengah mati adalah mahasiswa kurang mampu," tutupnya.

Penulis: Wiryanti
Editor:Fadhilah Azis

Jurusan Fisika Buat Divisi Media dan Advokasi

Washilah –Fakultas Sains dan Tekhnologi (FST) Jurusan Fisika membuat divisi baru yakni Divisi Media dan Advokasi yang terbagi atas beberapa divisi diantaranya Keislaman, Keilmuan, Humas, Minat dan Bakat, dan Keorganisasian.

Jurusan Fisika, yang selama ini dikenal sebagai jurusan exact dan tidak memiliki hubungan dengan media menjadi dasar munculnya terobosan baru melalui Divisi tersebut.

Mengadakan Kajian Jurnalistik adalah salah satu pogram yang dilaksanakan, kegiatan ini juga mendatangkan langsung Producer Celebes TV yakni Ridho Islam sebagai pemateri yang membahas tentang Ilmu Jurnalistik di Gedung FST. Sabtu, (27/03/2016)

Ketua Himpunan mahasiswa Jurusan (HMJ) Rahmat Khaliq menuturkan bahwa tujuan utama dibentuknya Divisi Media ini adalah untuk mengenalkan kepada mahasiswa jika bukan hanya Pendidikan Fisika yang ada di UIN tetapi juga Sains Fisika.

“Kita akan membuat majalah khusus kegiatan Fisika Supaya lebih dikenal lagi,” katanya saat di temui di Gedung F FST.

Tak hanya itu, Ridho Islampun memberikan tanggapan yang positif dengan dibentuknya Divisi tersebut oleh Jurusan Fisika.

“Sangat bagus, Jurusan Fisikan ini tentunya punya hal-hal menarik dan bisa disebar ke khalayak, mereka menemukan cirri khasnya masing-masing. Mereka berhasil mencitrakan contoh, inilah Media Fisika, membuat artikel, dan hal spesifik lain yang menjadi cirri khasnya, itu yang wajib di prioritaskan,” ujarnya

Penulis: Fitri Ramadhani
Editor: Fadhilah Azis

FDK Adakan Uji Kompetensi Broadcast Pertama di Indonesia Timur

Suasana Uji Kompetensi Broadcast di Lecture Teather. kegiatan ini merupakan yang pertama di Indonesia Timur. Selasa, (29/03/2016)
Washilah—Fakultas Dakwah dan Komunikasi bekerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Kompetensi Broadcasting Jakarta untuk mendapatkan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SK PI) dengan salah satu bidang yakni Kameramen di Lecture Teather FDK. Selasa, (29/03/2016)

Kegiatan ini merupakan Uji kompetensi broadcast yang pertama di Indonesia Timur, diminati oleh 13 mahasiswa FDK dari berbagai jurusan  dengan 60 perserta resmi pada Uji Kompetensi tersebut.

Hasil dari ujian tersebut kemudian akan dicantumkan ke dalam SKPI sebagai faktor pendukung mahasiswa jika ingin melamar pekerjaan di perusahaan-perusahaan media.

Dalam pelaksanaanya, Dosen Cinematography Baso Indra Wijaya  hadir sebagai pembicara dan membahas mengenai teknik kameramen.

“Semua kamera memiliki microfon, ada yang microfonnya bisa dilepas dan ada juga yang terpasang permanen," jelasnya saat pembekalan.

Seusai pembekalan, Baso Indra membagi peserta menjadi dua kelompok untuk melakukan praktek tentang materi yang dijelaskan sebelumnya. Kelompok pertama praktek sedangkan kelompok kedua menunggu di ruangan.

Salah satu peserta ujian kameramen Jurusan Jurnalistik angkatan 2012  mengatakan, jika kegiatan ini sangat bagus dan menjadi faktor pendukung untuk melamar pekerjaan di sebuah Media nantinya.

“Saya memilih bidang kameramen karena saya suka dengan dunia foto dan saya juga selalu mengambil dan mengabadikan gambar,” ujarnya saat diwawancarai ketika menunggu antrian praktik.

Penulis: Nurul Indah/Nadhifa Rizfa
Editor: Fadhilah Azis

Akhirnya, SK Kedokteran UIN Alauddin Diterima

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK)
Washilah --Surat Keputusan (SK) Jurusan Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) telah diterima oleh UIN Alauddin dari Kementrian Riset Teknologi dan Peguruan Tinggi (Kemenristekdikti).

Hal ini diungkapkan langsung oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Prof Aisyah Kara MA melalui Akun Facebooknya. “Selamat untuk UIN Makassar atas diterimanya SK Prodi Kedokteran, terima kasih prof Musafir Pababbari dan semua tim FKIK dan civitas Akademika,” tulisnya.

Ditemui siang tadi di Fakultas Syariah dan Hukum (FSH), Prof Asiyah juga menjelaskan jika saat ini Rektor UIN Alauddin Prof Musafir Pababbari tengah berada di Jakarta untuk menjemput SK Kedokteran.

“Tunggu saja, prof Musafir sekarang di Jakarta untuk jemput SKnya”, jelasnya. Selasa, (29/03/2016)

Penulis: Fadhilah Azis

Pustakawan UIN Tak Bertambah, Pimpinan Dituntut Untuk Peduli

Sejumlah mahasiswi terlihat melinta di depan Gedung Perpustakaan UIN Alauddin Makassar.
Washilah --Setelah anggaran untuk menjadikan perpustakaan sebagai Central kegiatan Kampus tak ada, sekarang pustakawan UIN Alauddin malah tidak pernah bertambah sejak tahun 2009.

Kepala Perpustakaan UIN Alauddin M Quraisy Mathar S Sos menyatakan, penambahan tenaga honorer dan pustakawan ini telah ia ajukan di bagian Kepegawaian.

 "Saya sudah menghadap ke kepagawaian, untuk meminta tambahan tenaga honorer. Kemudian sebelumnya saya sudah minta penambahan formasi pengangkatan pustakawan, itu juga belum ada," ungkapnya. Kamis, (24/03/2016).

Quraisy Mathar juga menyampaikan bahwa yang menentukan penambahan formasi pengangkatan pustakawan adalah pimpinan. Oleh karena itu, semua dituntut untuk punya kepedulian tinggi terhadap perpustakaan.

Hal senada disampaikan oleh salah satu dari tiga pustakawan UIN Alauddin A Mansyur SHum yang mengakui tidak adanya penambahan pustakawan, "saya yang terakhir, tahun 2009. Saya pustakawan termuda," ujarnya.

Penulis: Erlangga Rokadi
Editor: Fadhilah Azis

Puisi “Malam” Oleh Fitri Ramadhani

Ilustrasi: dakwatuna.com
Untukmu sang MALAM
Ijinkan aku merasa kedamaian
Dalam gelap dalam hanya
Sekejap..

Karena
Terang tak lagi adil bagiku
Warna warni telah menghianati
Hanya gelapmulah yang mampu menjaga dekapanku
Ohh kamu..

Biarkan
Biarkan aku buta dalam kegelapanmu
Agar aku tak melihat penghianatan dari terangnya warna warni
Sang MALAM...
Sampaikanlah kepadanya bahwa aku telah menemukan kedamaian dalam gelapmu

Puisi "Pulang" Oleh Faisal Mustafa

Ilustrasi: Kompasiana.com
 Berenang mengikuti arus liar kehidupan memang butuh perjuangan
Berkolerasi dengan waktu yang terus berjalan adalah ironi yang tak pernah selesai
Bernafas melawan kabut gundah yang tak ada habisnya hanya menumpuk kurangnya percaya diri
Aku yang sedang bernaung di negeri yang kocar-kacir

Ibu aku ingin pulang
Membawa setampik asa yang tak pernah usang
Ayah aku rindu kopi racikan kedai di pinggir sungai
Bercerita tentang bumi yang resah dan gelisah

Adik mari lanjutkan gambar mata angin yang selalu membingungkan mu
Mataku sudah cukup tua untuk melihat manusia yang terjerembat dalam hedonisme
Telinga ku sudah rapuh mendengarkan teriakan orang-orang yang putus asa
Mukutku sudah bergetar hebat mentertawakan kerakusan para penguasa

Tubuhku sudah layu menetap di negeri tetangga
Aku ingin pulang bersama kebahagian yang tak pernah lekang
Menyusuri lembaian sunyi desa tempat kita hidup susah dengan segala kesederhanaan yang ada
Sekali lagi aku ingin pulang.

Mengajar Mudah dan Menyenangkan Lewat Epic Weekend

Pemateri dan peserta Epic Weekend berfoto bersama usai kegiatan di ruang Lecture Teather FTK. Jumat (25/03/2016)
Washilah —Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ)  Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) melaksanakan kegiatan sharing session bernama Epic Weekend di Gedung Lecturer Theater (LT) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK).  Jum’at (25/03/2016)

Mereka adalah Muhammad Fajar Sadiq dan Hikmawati, mahasiswa UIN Alauddin Jurusan PBI sekaligus alumnus dari Epic Camp Bukit Tinggi yang tampil sebagai pembicara.
 

Dalam kegiatan ini, peserta diajarkan bagaimana menjadi guru bahasa Inggris yang menyenangkan sehingga siswa mudah memahami pembelajaran khususnya untuk skill reading dan writing. Tidak hanya berupa teori, tapi peserta juga dilatih langsung meski dengan waktu yang singkat.

Meski jumlah perserta dibatasi oleh pihak panitia, hal tersebut tidak mengurangi antusias dari para mahasiswa, terbukti dari beberapa komentar yang tertulis pada kolom unek-unek yang telah disediakan sebelumnya.


"Dalam Epic Weekend kita mendapatkan banyak pengalaman yang luar biasa, belajar bagaimana mengajar dengan mudah dan mendapatkan lebih banyak teman di sini, kita belajar bagaimana menjadi alami dalam pengajaran” tulis seorang peserta di secarik kertas.

 Selain itu,Ketua Umum HMJ PBI Ahmad mengatakan jika kegiatan  ini adalah kesempatan yang besar bagi mahasiswa PBI untuk mendapat ilmu dari alumnus Epic.

Epic adalah Program yang diselenggarakan oleh Regional English Language Office (RELO) dibawah Kedutaan Besar Amerika (U.S Ambassy) untuk menyiapkan Pengajar Bahasa Inggris yang profesional dimasa mendatang.

Penulis: Nur Zahrah Azizah
Editor: Fadhilah Azis

Senin, 28 Maret 2016

Motivasi Berorganisasi Dalam Film The Real Mahasiswa

Brosur Ther Real Mahasiswa

Washilah -- Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) komisariat Adab dan Humaniora cabang Gowa Raya mengadakan pemutaran film berjudul "The Real Mahasiswa" di gedung Lechturer Theather (LT) UIN Alauddin Makassar. Senin(27/03/2016)

Asisten sutradara Rahmat Yusuf mengatakan bahwa pemutaran film tersebut merupakan bentuk sosialisasi dan motivasi agar mahasiswa minat berorganisasi.

Selain itu, tujuan lain pemutaran film kata dia untuk mengubah stigma orang-orang bahwa organisasi dapat menghambat perkuliahan.

"Dalam film the real mahasiswa kami ingin membantahkan stigma orang bahwa organisasi menjadi penghambat mahasiswa untuk lulus dan juga penghambat untuk cepat dapat pekerjaan," ujarnya.

Penulis: Nur Isna
Editor: Sri Wahyu Diastuti

Foto: Dialog Terbuka "Gerakan Anti Malas"


Koordinator I-brand Public Speaking Club Cici Zuhriah Irfan memberikan sambutan pada acara dialog terbuka di Fakultas Dakwah & Komunikasi (FDK). Sabtu (26/03/2016). Dialog ini bertemakan "Gerakan Anti Malas."

Peserta sedang menyimak materi yang dibawakan oleh panelis di Fakultas Dakwah & Komunikasi (FDK). Sabtu (26/03/2016). Dialog ini diselenggarakan oleh I-brand Public Speaking Club yang anggotanya ialah mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam (KPI).

Koordinator umum I-brand Ihsan Almandari memberikan materi tentang apa sebenarnya yang membuat orang malas di Fakultas Dakwah & Komunikasi (FDK). Sabtu (26/03/2016). Dialog ini ialah kegiatan yang dilesenggarakan setiap seminggu sekali.
Salah satu pencetus I-brand Nirwan Wahyudi memberikan materi tentang bagaimana memerangi faktor kemalasan di Fakultas Dakwah & Komunikasi (FDK). Sabtu (26/03/2016).

Foto & Teks: Rosida Ibrahim
Penyunting: Muhaimin

Mahasiswa KPI Harus Kuasai Ilmu Fotografi

Hasbullah Mathar saat membidik objek didepan seorang mahasiswi dalam mata kuliah Forografi. Senin (28/03/2016)
Washilah --Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) semester enam mengikuti mata perkuliahan Fotografi langsung dibawah sinar matahari. Perkuliahan ini berlangsung di pekarangan mesjid Kampus II UIN Alauddin. Senin, (28/03/2016).

Menurut dosen mata kuliah fotografi Hasbullah Mathar, seorang fotografer harus tahan dibawah terik matahari. "Seorang fotografer harus rela panas dan kotor", ujarnya.

Baginya, stimulasi yang diterapkan dibawah terik matahari bukan tanpa alasan karena fotografi adalah dunia yang bergerak tentang cahaya. "dunia yang mengatur cahaya", tambahnya lagi

"Mahasiswa KPI harus menguasai ilmu fotografi, itu bukan sesuatu yang bisa ditawar- tawar", ucap Dosen Institute Kesenian Makassar itu.

Penulis: Rosida Ibrahim
Editor: Fadhilah Azis

WD II FUF: “Tujuh Ruang Kuliah Akan Dipasangkan AC”

Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF)
Washilah --"Buku yang seharusnya digunakan untuk menulis malah digunakan untuk mengipas karena ruangan kuliah panas," begitulah teriakan  Adhe Sirha di depan Gedung Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF).

Adhe Shira dan puluhan mahasiswa lainnya yang tergabung dalam Asosiasi Mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Filsafat melakukan demonstrasi menuntut perbaikan fasilitas ruang kuliah termasuk pemasangan Closed Circuit Television (CCTV) di parkiran juga Perbaikan toilet.

Demonstrasi tersebut berlangsung pukul 10 pagi, berselang kemudian Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Dr Abdullah SAg meminta diadakannya dialog di Lecture Teater (LT) FUF.

Setelah mendengarkan tuntutan dari mahasiswa,Wakil Dekan Bidang Akademik FUF DR Mahmuddin MAg pun menjanjikan akan segera memasang AC di tujuh ruang kelas.

"Saya belum bisa memberi kepastian mengenai waktu pemasangan AC tetapi sebenarnya sudah dalam proses pengadaan sejak beberapa waktu lalu," tuturnya.

Selain itu, Wakil Dekan Bidang Akademik FUFP Dr Tasmin MA mengatakan tidak hanya parkiran yang akan dipasangkan CCTV tetapi juga ruang kuliah di lantai tiga dan empat.

"Kalau sore di lantai empat sering ada yang didapat mahasiswa dan mahasiswi berdua-duaan" katanya, Sehingga perlu pengadaan CCTV di lantai tiga dan empat.

Dr Abdullah juga menambahkan jika janji yang disampaikan oleh pimpinan FUF tidak ditepati maka ia siap ditagih, "silahkan tagih kami" tutupnya.

Penulis: Asrullah
Editor: Fadhilah Azis

WR I Unggah Foto Mahasiswa Menunggu Dosen

Tulis Prof Mardan di akun facebook miliknya. Senin (28/3/2016).


Washilah -- Wakil Rektor (WR) I Bidang Akademik Prof Dr Mardan mengunggah foto sejumlah mahasiswa menunggu dosen di akun facebooknya Mardan Adab pagi tadi. Senin (28/3/2016)

Dalam keterangan foto tersebut guru besar yang pernah memimpin Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) tersebut menuliskan beberapa mahasiswa Peradilan Agama sedang menunggu dosen.

"Tabe, foto ini diabadikan saat mahasiswa Jurusan Perbandingan Agama SMT. VI menunggu dosen yang belum datang mengajar di Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Alauddin Makassar,"  tulisnya.

Beragam komentar pun bermunculan dari netizen menanggapi postingan tersebut, seperti pemilik akun Rosmini D'jatting ia menuliskan "Waw banyak x menunggu mahasiswa pak,".

Begitupun dengan pemilik akun Unra Nuralim, "Sebuah fenomena yang memprihatinkan Prof. Namun semoga ini hanya terjdi secara kebetulan,"

Selain itu, pemilik akun Muh Hasir Sonda turut menuliskan "Dosennya lupa surah wal ashri yang Prof Mardan, kemudian dilanjutkan oleh pemilik akun Haris Filosof "seyogyanya telusuri dosen yang lupa surah Al-ashr sprti yg disampaikan bpk Muh Natsir Sonda, 

Khawatirnya mahasiswa yang dokumentasikan fotonya tersebut terancam ditunda wisudanya. Seperti yang terjadi baru-baru ini, dialami calon wisudawati ditunda wisudanya karena curhat di media sosial.



Penulis : Asrullah
Ediot: Sri Wahyu Diastuti

Beri Sambutan, WR III Singgung Mahasiswa Soal Demonstrasi

Prof Aisyah Kara saat melakukan sesi foto bersama Rektor UNM (kiri) serta Kepala Biro Kemahasiswaan UNHAS (kanan) di Gedung Menara Bosowa. Senin (28/03/2016)
Washilah  –Tiga Universitas Negeri di Makassar melakukan penandatanganan kerjasama sekaligus penyerahan beasiswa Bank Indonesia (BI) di Function Room Menara Bosowa Makassar. Senin (28/03/2016)

Rektor UNM Prof Dr Arismunandar MPd, Kepala Biro Administrasi dan Kemahasiswaan UNHAS serta Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UIN Alauddin Prof Dr St Aisyah Kara MA adalah sederet nama yang datang sebagai perwakilan dalam kegiatan tersebut.

Dalam salah satu sambutannya, Aisyah Kara menyinggung perihal mahasiswa yang kerap melakukan aksi demonstrasi.

“Kalau ada mahasiswa UIN Alauddin yang tawuran masuk demonstrasi destruktif, saya kira mencabut haknya untuk menerima beasiswa,” tegasnya.

Baginya, seorang mahasiswa sudah seharusnya memiliki integritas sebagai contoh dan tauladan.

Bebicara mengenai beasiswa BI yang diterima UIN Aisyah Kara juga mengutarakan harapannya, “saya mengharapkan beasiswa Bank Indonesia ini di perbanyak lagi tentang kualitas dan kuantitas dan kalau bisa skemanya diganti dari beasiswa yakni penelitian dan pegabdian masyarakat,” katanya

Lebih lanjut,, “kalau bisa prioritaskan mahasiswa BI ini menjadi pegawai di BI, dengan catatan nilainya bagus, integritasnya dan bahasa inggrisnya minimal TOEFLnya 500”

Penulis: Nurjannah
Editor: Fadhilah Azis

Minggu, 27 Maret 2016

HMJ KPI Gelar Kajian Mingguan

Suasana Kajian rutin di lantai tiga FDK bertajuk "Senja yang Cerah". (25/03/2016)
Washilah –Kajian rutin tiap minggu yang menjadi salah satu Program Kerja (Proker) Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) priode 2016 dilakukan perdana pada pukul 14:15 WITA di lantai tiga  Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK). Sabtu (25/03/2016)

“Senja yang cerah”, diusung menjadi tema dalam kajian minggu ini. Dibawakan langsung oleh alumni KPI Wafa Nursiham Ssos kegiatan ini dihadiri sekitar 30 mahasiswa KPI dari berbagai angkatan.

Wafa mengatakan untuk mencapai senja yang cerah di hari mendatang dapat diraih dengan menjaga 5-Us. Pertama hati yang tulus, kedua hidup lurus, ketiga ibadah yang bagus, keempat usaha yang serius dan yang terakhir taubat terus menerus.

“Ada lagi kak, harus punya fulus”, potong salah satu peserta kajian.

Salah satu mahasiswa yang juga menambahkan, “bagus tapi tempatnya terlalu formal dan semoga peserta kajian makin bertambah lagi," ujar Restu.

Ketua Bidang Kajian dan Penalaran HMJ-KPI juga beranggapan, jika kajian ini perlu dilakukan atas dasar kebutuhan dari mahasiswa KPI yang minginginkan ilmu tambahan selain dari kelas, seperti kajian tentang keilmuan dan keislaman.

“Semoga dari kajian rutin ini, ada yang dapat dipetik pelajaran  oleh mahasiswa KPI dan semoga bukan kajian terakhir tapi terus berlanjut tiap minggunya”, lanjut Rafika.

Penulis: Selfiana
Editor: Fadhilah Azis

Puisi "Tumpul Tajam" Oleh Febri Hukum

Ilustrasi | Int

Ironi hukum di negeriku
Negeriku dalam ironi ....
Ini bukan ilustrasi bukan pula frustrasi
Dilematis menyergap dan mendesak kebuntuan hukum

Lagi-lagi ada yang mengatakan,
HUKUM TAJAM DI BAWAH, TUMPUL KE ATAS
Dan itu fakta
Lihatlah bagaimana pejabat yang melanggar didiamkan.
Seolah tidak terjadi apa-apa.

Di berikan grasi
Potong masa tahanan
Jalan-jalan keluar negeri
Bebas berwisata di mana saja
Dan dibebas-bebaskan.

Disodori kemewahan.
Lihatlah orang miskin melanggar, langsung dihakimi.
Dipukuli,ditendang, ditampar kiri kanan
Bahkan ada yang mati teraniaya atas nama hukum.

Ya...atas nama hukum !
Ini tak menjadi apa-apa ?

Hukum tajam tapi tumpul.
Hukum tumpul tapi tajam.
Tajam dan tumpul.
Tumpul dan tajam.

Inikah hukum ? Inilah hukum !
Ini bukan cerita fiktif belaka.
inkonsistensi dalam realitas.
Terkadang hukum tajam dan terkadang tumpul.
Lagi-lagi inkonsistensi.

Katanya equality before the law....
Semua orang sama di hadapan hukum.
Tidak ada diskriminasi.
Itu hanya eufemisme hukum belaka.

Simbolisme kata yang menggurita.
Nista, ternista.
Antara kaya dan miskin ada penjarakan dalam hukum
Ada diskriminasi
Dan semua orang tidak sama di hadapan hukum !
Itu fakta !


Penulis adalah Ketua umum Independent Law Student (ILS) periode 2015-2016, Febri Hukum.
*Washilah.com menerima tulisan berupa berita, sastra, dan opini. Kirim k Washilahonline@gmail.com

Membangun Poros Maritim Sulsel Dalam Dialog Kebangsaan


Suasana Dialog Kebangsaan dengan tema "Membangun Poro Maritim Sulsel" di Lecture Teather FSH. Sabtu (26/03/2016)
Washilah –Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu Hukum, HMJ Perbandingan Mashab Hukum (PMH), serta Lembaga Konsultan Badan Hukum Mahasiswa Indonesia (LKBHMI) Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Alauddin mengadakan Dialog Kebangsaan, mengangkat tema “Membangun Poros Maritim Sulawesi Selatan (SulSel)”  kegiatan ini berlangsung di Lecture Teather  FSH. Sabtu, (26/03/2016)

Dua narasumber yang hadir yakni Pakar Ketahanan Nasional dan Kemaritiman DR Ir Abdul Rivai Ras MM, juga Kurniawan SH sebagai narasumber yang menggantikan DR M Sabri AR karena tidak sempat hadir dalam kegiatan tersebut.

Dalam pembahasannya, Abdul Rivai menekankan mengenai pentingnya menempatkan SulSel sebagai Provinsi yang dapat diunggulkan secara maritim.

Baginya negara maritim adalah negara yang meskipun tidak mempunyai laut namun bersandar pada sumber daya laut dan mampu menggunakan laut dunia. Itulah yang kemudian mendasari  Indonesia belum layak dijadikan sebagai negara maritim karena merupakan  negara kepulauan.

"Meskipun kita mempunyai dua per tiga laut, kalau kita belum memanfaatkan laut secara maksimal dan kita tidak bertumpu pada laut maka kita bukan negara maritim tapi hanya negara kepulauan," ungkapnya.

Disisi lain, Kurniawan juga menegaskan jika tidak ada alasan bagi SulSel untuk tidak menjadi Poros Maritim di Indonesia.

 "Tidak ada alasan Sulsel tidak menjadi poros maritim di Indonesia, apalagi berdasarkan sejarah perjuangan pelaut Sulsel sudah sangat jauh sebelum kita, contohnya Kerajaan Gowa, laut China, Thailand dan Australia, menunjukan bahwa pelaut-pelaut Sulsel adalah pelaut ulung. Dalam prinsip pelaut sulawesi, kalau kita sudah meninggalkan dermaga, pantang surut ke haluan walaupun layar robek, walau perahu retak, walau ombak besar, pantang kembali kehaluan,” tegasnya.

Penulis: Ahmad Arnold
Editor: Fadhilah Azis

Putri UIN: Anak Komunikasi Harus Komunikatif

I-brand adakan dialog terbuka bersama dengan Mahasiswa KPI yang di fasilitator oleh Public Speaking Club. Kegatan ini berlangsung di lantai tiga Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Sabtu (26/03/2016)
Washilah – Dialog terbuka bagi anggota Islamic Broadcasting and Communication Talent Development (I-brand) dan Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) difasilitator oleh public speaking. Kegiatan ini diadakan di lantai tiga Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) dan berjalan efektif, sabtu (26/03/2016).

Menurut ketua HMJ KPI Ummul Khaerah, dalam melaksanakan kegiatan yang paling penting itu komunikasinya, sebagai anak komunikasi harus komunikatif.

“Anak komunikasi tidak menghargai komunikasi apa kata dunia?” ujarnya.

Lebih lanjut Ummul menyampaikan, anak anak KPI ketika keluar ada skill yang didapat, masuk dalam Public Speaking Club ini ketika kalian bicara kalian sudah dapat satu point.

“Ambil hal-hal positif disemua tempat dan jadikan tempat belajar,” kata Putri UIN Alauddin Makassar tersebut.

Laporan: Rosida Ibrahim
Editor: Afrilian C Putri

Puisi "Kapan kita sadar?" Oleh Epi Aresih

Ilustrasi | Int
Pantaskah manusia kalah?
Sedang lawan seperti sampah
Kasihan diri yang marah   
Menjual asa dengan sumpah

Kasihan Pribadi yang payah
Keabadian nanti itu hal lumrah
Lantas, mengapa tak mencari ibrah
Dan enggan berubah?

Malah berpikir "ya sudah"
Nanti di akhirat akan susah
Sungguh... Seperti inilah kita                                       
Paling suka dengan harta

Sampai sampai lupa pada sang Pencipta                                        
Ada mata hati tapi buta                                        
Mengapa tak mencari pelita?                                      
Sedang kita ditempat gelap gulita

Seperti inilah manusia...                                              
Seperti ini kita semua                                                
Banyak melakuakan hal sia-sia                                   
Sampai diakhir usia

Sadarkah? jiwa kita akan disiksa                                    
Untuk semu dosa                                             
Mengapa kita enggan mengerti?                                           
Untuk sejenak diam menghayati                                       

Semua waktu yang terlewati                                   
Sadarkah kita akan mati                                                 
Kita akan masuk ke peti                                            
Malaikat itu akan hadir

Mati bukan berati itu berakhir                                       
Kehidupan terikat takdir                                          
Bagi kita semua yang telah hadir                                         
Sadarlah kita berjalan ke pinggir                                  
Di sana ajal kita mungkin sudah mampir**