Ilustrasi | int |
Hasrat ingin berdiri sejajar dengan awan
Apapun itu saudaraku, ayo lawan
Tak peduli siapa musuh atau kawan
Harus ingat jangan lupa tujuan
Taruh itu dengan harapan
Ingatlah jangan jatuh, tetaplah bertahan
Aku melihat diri yang taji lagi
Gigih
Memegang pena dan bersedih
Menulis syair relung pedih
Menahan amarah nyaris tumpah sudah mendidih
Tiap hari melihat penindasan yang memilih
Dunia fana penuh pengabaian
Jangan harap, ada kebaikan
Begitu syair yang saudara bawakan
Tak ada tempat aduan
“Dimana letak keadilan?"
“Ah... semunya hanya saling menyalahkan"
Perih hati memelas pada Tuhan
Apakah ini adalah ujian?
Tapi pesan saudara jadilah hamba yang insan
Pada-Nya dalam pengabdian
Syair saudara membuat hati pilu
Menyadarkan hati yang sembilu
Jika saudara ada sejak dulu
Banyak yang telah sadar, tidak banyak mengeluh
Melihat kehancuran yang utuh
Syair saudara begitu indah menyentuh
Aryas sang pujangga teguh
Tetaplah menulis agar banyak diri yang tangguh
Apapun itu saudaraku, ayo lawan
Tak peduli siapa musuh atau kawan
Harus ingat jangan lupa tujuan
Taruh itu dengan harapan
Ingatlah jangan jatuh, tetaplah bertahan
Aku melihat diri yang taji lagi
Gigih
Memegang pena dan bersedih
Menulis syair relung pedih
Menahan amarah nyaris tumpah sudah mendidih
Tiap hari melihat penindasan yang memilih
Dunia fana penuh pengabaian
Jangan harap, ada kebaikan
Begitu syair yang saudara bawakan
Tak ada tempat aduan
“Dimana letak keadilan?"
“Ah... semunya hanya saling menyalahkan"
Perih hati memelas pada Tuhan
Apakah ini adalah ujian?
Tapi pesan saudara jadilah hamba yang insan
Pada-Nya dalam pengabdian
Syair saudara membuat hati pilu
Menyadarkan hati yang sembilu
Jika saudara ada sejak dulu
Banyak yang telah sadar, tidak banyak mengeluh
Melihat kehancuran yang utuh
Syair saudara begitu indah menyentuh
Aryas sang pujangga teguh
Tetaplah menulis agar banyak diri yang tangguh
Penulis: Epi Aresih Tansal
Editor: Afrilian C Putri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar