Washilah –Yuki Kazukawa duduk di salah satu kursi dalam laboratorium saat reporter Washilah menemuinya siang itu. Matanya sipit, dengan kulit putih dan rambut kecoklatan yang menutupi keningnya.
Sesekali dia memainkan ponsel dalam genggamannya, menoleh ke berbagai sudut dalam ruangan itu atau juga tersenyum ramah saat beberapa mahasiswa menyapanya dengan bahasa Jepang.
Itulah gambaran pelajar berusia 19 tahun asal Jepang yang kini menjadi buah bibir di Fakultas Sains dan Teknologi (FST) terutama bagi Jurusan Biologi, menjadi salah satu mahasiswa semester dua jurusan Bisnis di Saint Paul University, Tokyo.
Didatangkan oleh Association International des Etudians en Sciences Economiques at Commerciales (AIESEC) Universitas Hasanuddin (Unhas) sejak tujuh maret lalu, Yuki kini berkesempatan mengajar bahasa Inggris dan juga Jepang kepada mahasiswa di fakultas tersebut.
Tak hanya mengajar dua bahasa, dalam Talk Show yang diadakan oleh Jurusan Biologi jumat kemarin pria kelahiran 6 maret ini juga diminta membawakan materi mengenai pengolahan sampah di negara asalnya.
“Orang Indonesia cerewet, dan juga baik,” jawabnya dalam bahasa Inggris saat ditanya tanggapannya mengenai orang Indonesia. Selasa (15/03/2016)
Salah satu mahasiswi Jurusan Biologi semester dua Nur Alfi mengaku senang selama mengikuti proses belajarnya kali ini, “keren, kita jadi banyak tau hal-hal baru terutama bahasa Jepang,” ujarnya antusias.
Ketua Jurusan Biologi Mashuri Masri Si menjelaskan, jika pihaknya memang sengaja mendatangkan pelajar Jepang untuk membagi ilmu rerutama budaya Jepang yang terkenal bersih.
“Saya mau mahasiswa Biologi bisa benar-benar belajar bahasa inggris dan Jepang kepada Yuki termasuk juga budayanya,” timpalnya saat menghadiri Talk Show di Leacture Teater FST.
Penulis: Fadhilah Azis/Ridha Amaliah
Sesekali dia memainkan ponsel dalam genggamannya, menoleh ke berbagai sudut dalam ruangan itu atau juga tersenyum ramah saat beberapa mahasiswa menyapanya dengan bahasa Jepang.
Itulah gambaran pelajar berusia 19 tahun asal Jepang yang kini menjadi buah bibir di Fakultas Sains dan Teknologi (FST) terutama bagi Jurusan Biologi, menjadi salah satu mahasiswa semester dua jurusan Bisnis di Saint Paul University, Tokyo.
Didatangkan oleh Association International des Etudians en Sciences Economiques at Commerciales (AIESEC) Universitas Hasanuddin (Unhas) sejak tujuh maret lalu, Yuki kini berkesempatan mengajar bahasa Inggris dan juga Jepang kepada mahasiswa di fakultas tersebut.
Tak hanya mengajar dua bahasa, dalam Talk Show yang diadakan oleh Jurusan Biologi jumat kemarin pria kelahiran 6 maret ini juga diminta membawakan materi mengenai pengolahan sampah di negara asalnya.
“Orang Indonesia cerewet, dan juga baik,” jawabnya dalam bahasa Inggris saat ditanya tanggapannya mengenai orang Indonesia. Selasa (15/03/2016)
Salah satu mahasiswi Jurusan Biologi semester dua Nur Alfi mengaku senang selama mengikuti proses belajarnya kali ini, “keren, kita jadi banyak tau hal-hal baru terutama bahasa Jepang,” ujarnya antusias.
Ketua Jurusan Biologi Mashuri Masri Si menjelaskan, jika pihaknya memang sengaja mendatangkan pelajar Jepang untuk membagi ilmu rerutama budaya Jepang yang terkenal bersih.
“Saya mau mahasiswa Biologi bisa benar-benar belajar bahasa inggris dan Jepang kepada Yuki termasuk juga budayanya,” timpalnya saat menghadiri Talk Show di Leacture Teater FST.
Penulis: Fadhilah Azis/Ridha Amaliah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar