Ya sangat merindukanmu
Di kala matahari mulai meninggalkan siang dan sinar rembulan mulai menyelimuti malah
Semua tentangmu mengusik pikiranku menjadi kacau
Semua tentangmu membuatku merindumu
Di kala matahari mulai meninggalkan siang dan sinar rembulan mulai menyelimuti malah
Semua tentangmu mengusik pikiranku menjadi kacau
Semua tentangmu membuatku merindumu
Merindukan senyummu
Merindukan tawamu
Merindukan semua hal yang kita lakukan bersama dulu
Merindukan tawamu
Merindukan semua hal yang kita lakukan bersama dulu
Tapi itu dulu ketika tawa masih kita sulam bersama hari yg menyelimuti kita
Ketika canda masih kita untai di atas awan
Tapi apalah dayaku keegoisan menyeretku membawa kisah kita menjadi jauh
Kini tak ada lagi tawa kita berdua
Canda kita tak lagi bermain yang ada kesedihan, air mata karna merindumu
Kini tak ada lagi tawa kita berdua
Canda kita tak lagi bermain yang ada kesedihan, air mata karna merindumu
Apakah kau merasakan hal yang kurasakan saat ini
Wahai sang penghuni hatiku yang tak pernah beranjak meski kering menyelimuti hatiku
*Penulis adalah salah satu mahasiswa semester empat Jurusan Ilmu Hukum Fakultas Syariah dan Hukum
Wahai sang penghuni hatiku yang tak pernah beranjak meski kering menyelimuti hatiku
*Penulis adalah salah satu mahasiswa semester empat Jurusan Ilmu Hukum Fakultas Syariah dan Hukum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar