Minggu, 13 Maret 2016

Puisi "Biar Pena Kawan yang Bercerita" Oleh Epi Aresih


Sekejab mengolah rasa kecewa
Duduk, mengambil pena aku menulis
Kuncup bunga mulai mekar
Sayup sayup kilau air menetes dari pohon mengakar
Mengingat luka, tak serupa titah janji yang ingkar
Kesejatian yang kawanku langgar
Tak apa, diri tegar lagi sabar.

Diri tak mudah goyah apalagi jatuh
Meski bibir acap kali mengeluh
Alasannya karena kamu semangatku lagi menggebuh
Karena mengingat satu titahmu pada diri agar selalu harus tangguh

Orang berubah layaknya musim berganti
Kututup mata, meraba dan menghayati
Kesejatian kawan langgar aku tak mengerti
Tapi selalu pintaku memelas pada Ilahi Robbi
Agar rasa kita selamanya  di Rahmati
Sebagai saudara sekawan yang sejati
Di Dunia sampai akhirat nanti**




Tidak ada komentar:

Posting Komentar